Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tema daripada
makalah kali ini adalah OBLIGASI, dimana dalam makalah ini kami akan memaparkan
beberapa hal yang berkaitan dengan Kode Obligasi, Pasar Obligasi, Nilai Obligasi dan masih
banyak lagi yang berkaitan dengan obligasi.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas didalam mata kuliah Manajemen
Investasi dan Portofolio. Yang mana materi didalam makalah ini digunakan sebagai acuan
presentasi yang dilakukan pada hari yang bersangkutan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah syarat yang diajukan untuk
mengikuti Ujian Semester V.
Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa masih ada beberapa kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu bagi dosen pembimbing kami minta kritik
dan saran agar untuk berikutnya kami dapat memperbaiki pembuatan makalah ini di masa
yang akan datang.
Besar harapan kami,makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca , khususnya
mahasiswa Fakultas Ekonomi.

Pekanbaru, September 2014

Salam,

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................................

Daftar Tabel ....................................................................................................................

Bab I

Pendahuluan .....................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................

Pembahasan......................................................................................................

2.1 Definisi Obligasi ......................................................................................

2.2 Kode Obligasi ..........................................................................................

2.3 Obligasi Seri dan Termin .........................................................................

2.4 Macam-macam Obligasi ..........................................................................

2.5 Pasar Obligasi ..........................................................................................

11

2.6 Nilai Obligasi ...........................................................................................

12

2.7 Likuiditas Obligasi ...................................................................................

14

2.8 Hasil Obligasi ..........................................................................................

15

2.9 Hak Tarik .................................................................................................

17

2.10 Rentang Hasil ...........................................................................................

17

2.11 Risiko Obligasi .........................................................................................

18

2.12 Teorema Penilaian Obligasi .....................................................................

19

2.13 Durasi Obligasi ........................................................................................

23

2.14 Sensitivitas Harga Obligasi Dari Perubahan Suku Bunga .......................

24

2.15 Imunisasi ..................................................................................................

25

Bab II

Bab III Penutup.............................................................................................................

26

3.1

Kesimpulan..............................................................................................

26

3.2

Saran........................................................................................................

27

Daftar Pustaka.................................................................................................................

28

DAFTAR TABEL
3

Tabel Kode Obligasi .......................................................................................................

Tabel Obligasi Pemerintah .............................................................................................

10

Tabel Data Pasar Obligasi di Bursa Efek Surabaya .......................................................

11

Tabel Kutipan Nilai-Nilai Pasar Obligasi ......................................................................

12

Tabel Sebagian Transaksi Obligasi di BES ....................................................................

14

Tabel Peringkat Obligasi Menurut S&P .........................................................................

18

Tabel Harga Obligasi dengan Kupon 14% Setahun dengan Waktu Jatuh Tempo dan Suku
Bunga Bervariasi ............................................................................................................

20

BAB I
4

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Saham berbeda dengan obligasi. Saham memberikan hak kepemilikan, sedang
obligasi tidak memberikan hak kepemilikan tetapi lebih sebagai surat utang. Obligasi
umumnya mendapatkan bunga yang tetap yang disebut dengan kupon. Karena
obligasi mendapatkan bunga yang besarnya tetap, maka obligasi juga termasuk dalam
investasi dengan pendapatan tetap. Istilah pendapatan tetap ini sering menyesatkan
investor yang beranggapan bahwa nilai investasinya tidak akan berkurang bahkan
selalu akan bertambah dengan pendapatan tetap ini. Kenyataannya nilai investasinya
dapat berkurang dari nilai investasi awalnya. Contohnya adalah banyak investor
tertarik membeli reksa dana pendapatan tetap yang isinya berupa beberapa obligasi,
dengan pemikiran akan memberikan pendapatan yang tetap di samping investasi awal
yang tetap tidak berubah. Misalnya mereka menginvestasikan dana sebesar Rp1 juta
dan penyelenggara reksa dana menyatakan dari pengalaman-pengalaman masa lalu,
reksa dana ini memberikan return sebesar 20% per tahun dengan perbandingan return
dari deposito hanya sebesar 6% setahun pada saat itu. Tertarik dengan perbandingan
return ini, banyak inevestor memasukkan dana mereka ke reksa dana pendapatan tetap
dibandingkan ke deposito pada tahun 2004. Pertengahan tahun 2005, isu pemerintah
akan menaikkan suku bunga merebak di pasar dan harga-harga obligasi mulai merosot
turun. Drastisnya adalah triliunan rupiah ditarik oleh investor dari reksa dana
pendapatan tetap. Akibatnya nilai bersih reksa dana pendapatan tetap ini turun.
Kenyataannya nilai Rp1 juta yang diinvestasikan beberapa bulan yang lalu pada saat
itu turun menjadi kurang dari Rp1 juta. Investor menjadi kecewa karena anggapan

mereka akan mendapatkan pendapatan yang tetap dengan investasi awal yang tidak
akan berkurang, kenyataannya sekarang investasi mereka menyusut. Di mana
permasalahannya? Sebenarnya reksa dana ini sudah memberikan pendapatan tetap
dari nilai bunga yang diberikan oleh obligasi-obligasinya. Akan tetapi pendapatan
tetap bunga ini lebih kecil dari besarnya penurunan harga-harga obligasinya, sehingga
total return yang diperoleh investor menjadi negatif dengan akibat mengurangi nilai
investasi awalnya.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis utarakan di sini adalah:
1. Apa sebenarnya perbedaan saham dan obligasi?
2. Apa saja jenis-jenis dari obligasi?
3. Bagaimana prospek obligasi ini di pasar obligasi (Bursa Efek khususnya di
Indonesia) ?
4. Bagaimana caranya menilai suatu obligasi yang telah di pasarkan di pasar
obligasi?
5. Apa hasil pengukuran dari mengukur suatu obligasi, khusunya yang ada di pasar
obligasi?
6. Apa dan bagaimana sebenarnya likuiditas suatu obligasi?
7. Adakah hak yang dimiliki oleh seorang pemilik obligasi?
8. Bagaimanakah rentang hasilnya?
9. Adakah risiko dari obligasi itu sendiri?
10. Bagaimanakah hubungan antara harga obligasi akibat perubahan suku bunga,
maturiti, dan nilai kupon?

1.3

Tujuan Penulisan
6

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Investasi dan Portofolio oleh
dosen pembimbing.
2. Untuk menambah pengetahuan penulis maupun pembaca makalah Mata Kuliah
Manajemen Investasi dan Portofolio khususnya mengenai Obligasi

BAB II
7

PEMBAHASAN

2.1

DEFINISI OBLIGASI
Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan
dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Dari definisi
ini dapat diartikan bahwa obligasi adalah suatu utang atau kewajiban jangka panjang
(bond), sedang utang jangka pendek disebut dengan bill. Nilai utang dari obligasi ini
dinyatakan di dalam surat utangnya. Obligasi mempunyai jatuh tempo, berarti
mempunyai lama waktu pelunasannya yang sudah ditentukan. Bunga dari obligasi
adalah tetap jika ada dan sudah ditentukan. Karena obligasi membayar bunga yang
besarnya tetap, maka obligasi dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan tetap, ada
juga obligasi yang tidak membayar bunga.

2.2

KODE OBLIGASI
Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi kode. Kode obligasi ini
dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi yang lain, untuk
kepentingan pencairan dan organisasi data di komputer da untuk menunjukkan
karakteristik dari obligasinya. Kode obligasi ini adalah sebagai berikut ini:
A

Keterangan:
AAA : singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi.
BBB : kode untu nomor obligasi yang diterbitkan
CC
: suku bunga (jika mempunyai beberapa suku bunga) dan opsi-opsi turunan.
D
: tipe dari obligasi, yaitu B (Bonds), C(Convertible Bonds), W(Bonds with
warrants), T(Medium term notes), Y(Money Market) dan M(Miscellanous).
E
: tipe dari suku bunga, yaitu F(Fixed Rate), Z(Zero Rate/Discount), dan
V(Variable dapat berupa floating rate, revenue sharing, fixed and floating
rate, dan lainnya).
8

FG

2.3

: kode dari scriptless.

OBLIGASI SERI DAN TERMIN


Obligasi dapat berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi
termin) atau kombinasi keduanya. Serial Bond (obligasi seri) adalah suatu kelompok
obligasi yang obligasi-obligasinya akan jatuh tempo periode berikutnya setelah satu
atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo (misalnya setiap satu tahun, setiap dua tahun
dan seterusnya). Term Bond (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang jatuh
tempo bersamaan waktunya.

2.4

MACAM-MACAM OBLIGASI
Terdapat beberapa macam obligasi ditinjau dari penerbitnya, di antaranya
yaitu obligasi pemerintah (goverment bond), municipal bond, dan obligasi perusahaan
(corporate bond).
Obligasi Pemerintah
Pemerintah juga membutuhkan dana untuk pembangunan negara. Salah
satunya adalah dengan meminjam jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang
pemerintah ini disebut dengan SUN (Surat Utang Negara) atau umumnya dikenal
dengan nama obligasi pemerintah (goverment bond). Obligasi pemerintah mempunyai
sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya penerbitnya adalah
pemerintah bukannya perusahaan swasta, sehingga obligasi pemerintah dianggap
lebih aman dibandingkan dengan obligasi perusahaan.

Tabel A.2 Sebagian Obligasi Pemerintah yang Tercatat di Bursa Efek Surabaya.
Nama Obligasi Pemerintah

Kode di BES

Nilai Total

Tanggal Maturiti

Suku
Bunga
9

Obligasi Pem.Th.2002
Seri FR0019
Obligasi Pem.Th.2002
Seri VR0019
Obligasi Pem.Th.2002
Seri VR0020
Obligasi Pem.Th.2002
Seri FR0020

GBRB0019NvBF

11.856.341.000.000 15 Juni 2013

14,25%

GBRB0019NvBV

11.406.226.000.000 25 Des 2014

9,25%

GBRB0020MyBV
GBRB0020NvBF

9.899.007.000.000 25 April 2015


11.856.341.000.000 15 Des 2013

12,085%
14,275%

Municipal Bond adalah obligasi yang dikelurkan oleh pemerintah daerah,


seperti misalnya pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten. Pemerintah Daerah
biasanya mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal, seperti membangun
jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya. Pendapatan
dari pembiayaan modal ini akan digunakan untuk membayar kembali utang
obligasinya. Bukan berarti pihak penerbit obligasi ini adalah pemerintah daerah, maka
obligasi ini tidak mengandung risiko sama sekali.

Obligasi Perusahaan
Obligasi Perusahaan (corporate bond) adalah surat utang jangka panjang yang
dikeluarkan oleh perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada
saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan
di kontrak utangnya. Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indeture,
yaitu janji perusahaan penerbit obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang
dituliskan kepada pihak tertentu yang dipercaya (trustee). Trustee ini biasanya adalah
suatu bank atau perusahaan trust yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi.
Salah satu isi dari indeture ini misalnya adalah pembayaran kupon tepat waktu dan
jika perusahaan melanggarnya, maka pemegang obligasi berhak membatalkan
obligasinya dengan meminta kembali semua investasinya.

10

2.5

PASAR OBLIGASI
Obligasi diperdagangkan di pasar modal, khusunya di pasar obligasi. Di
Indonesia, obligasi diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya (BES). Berikut ini adalah
data obligasi di pasar obligasi BES selama tahun 2003, 2004 dan 2005.

Tabel A.3 Data Pasar Obligasi di Bursa Efek Surabaya.

u
be

31 Agustus 2005
2004
Rp
USD
Rp
USD
Jumlah tercatat (termasuk obligasi baru:
Obligasi Perusahaan
24
2
243
2
Obligasi Pemerintah
50
0
48
0
Tambahan Obligasi Baru:
Obligasi Perusahaan
47
0
81
Obligasi Pemerintah
6
0
3
Jumlah Perusahaan
106
2
107
Penerbit Obligasi
Perdagangan (Rp dalam miliar, USD dalam juta):
Obligasi Perusahaan
18,010
4 15,776
Obligasi Pemerintah

464,432

0 512,989

Rerata Harian:
Obligasi Perusahaan
97
0
65
Obligasi Pemerintah
2,510
0
2,129
Kapitalis Pasar (Rp dalam miliar, USD dalam juta):
Obligasi Perusahaan
59,523
105 58,791
Obligasi Pemerintah

406,398

0 399,304

(S

2003
Rp
USD
180
52

m
2
0

0
0

80
3

2
0

92

13,511
314,05

0
0

56
1,292

0
0

105

45,390
390,48

105

r:

Bursa Efek Surabaya).

2.6

NILAI OBLIGASI
Nilai Obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik.
1) Nilai Maturiti Obligasi
Nilai Maturiti atau disebut juga dengan nilai jatuh tempo adalah nilai yang
dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo. Nilai marturiti ini juga

11

mewakili nominal atau nilai par (par value) atau nilai tampang (face value) dari
obligasi. Nilai jatuh tempo biasanya sudah tertentu perusahaan lembarnya, misalnya
US $1,000 atau misalnya Rp 1 juta.

2) Nilai Pasar Obligasi


Nilai Pasar Obligasi (market value) adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di
pasar modal pada saat tertentu. Misalnya adalah kutipan nilai-nilai pasar beberapa
obligasi yang tercatat di New York Stock Exchange di surat kabar The Wall Street
Journal.
Tabel A.4 Kutipan Nilai-Nilai Pasar Obligasi
Perubahan
Obligasi
ATT 8.80s05
ATT 85/8s07
ATT 85/826
Amoco 9.2s04

Hasil Sekarang
9.5
9.6
9.8
9.4

Volume
260
284
207
11

Nilai Tutup
3/4

92
901/4
875/8
971/2

Bersih
-1/2
-3/4
-7/8
-1/2

Penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut ini:


1. Sebagai contoh adalah obligasi ATT 8.80s05 yang tampak di tabel di atas. Obligasi ini
diterbitkan oleh perusahaan American Telephone & Telegraph (AT&T) dengan
membayarkan kupon sebesar 8,80% setahunnya dan dibayar setengah tahunan (diberi
kode s yang berarti semiannually) dan jatuh tempo pada tahun 2005.
2. Hasil sekarang (current yield) dari obligasi ini adalah sebesar 9,5%. Hasil sekarang
(current yield) adalah nilai kupon sekarang dibagi dengan harga pasarnya, yaitu sebesar
$88.00/$927.50 atau sebesar 9.5%.
3. Selama hari tersebut, jumlah transaksi yang terjadi adalah sebanyak 260 volume obligasi.
4. Pada saat pasar obligasi ditutup pada hari itu, nilai pasarnya adalah sebesar $927.50.

12

5. Nilai Penutupan obligasi turun sebesar $5.00 atau -1/2 poin dari nilai penutupan hari
sebelumnya.

3) Nilai Intrinsik Obligasi


Nilai intrinsik (intrinsic value) atau nilai fundamental atau nilai sesungguhnya
dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai
sebenarnya tidak mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan. Nilai
intrinsik suatu obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus sebagai
berikut ini:
NO* = K1
+ K2 + ... + Kn
+ NJTn
(1-1)
1
2
n
n
(1+i)
(1+i)
(1+i)
(1+i)
Notasi:
NO* = nilai intrinsik dari obligasi
i
= suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
Kt
= nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon
dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

Untuk nilai kupon yang konstan, yaitu K1=K2=...=Kn=K, maka rumus di atas
dapat dituliskan sebagai berikut:
NO* =n t=1 K
+ NJTn
(1-2)
n
(1+i)t (1+i)
Notasi:
No* = nilai intrinsik dari obligasi.
t
= periode waktu ke-t dari t=1 sampai dengan n.
i
= suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
K
= nilai kupon tetap, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan nilai par
obligasi.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

Obligasi dapat berupa coupon bond dan pure-discount bond (obligasi dengan
diskon-murni) merupakan obligasi yang tidak membayar kupon, sehingga obligasi
dijual dengan harga diskon. Jika obligasi tidak membayar kupon, maka nilai intrinsik
dari obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus:
NO* = NJTn

(6-3)
13

(1+i)n
Notasi:
No* = nilai intrinsik dari obligasi.
i
= suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

2.7

LIKUIDITAS OBLIGASI
Likuiditas (liquidity) atau disebut juga dengan marketability dari suatu
obligasi menunjukkan seberapa cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus
mengorbankan harga obligasinya. Salah satu pengukuran dari likuiditas obligasi
adalah rentang permintaan-penawaran (bid-ask spread) yang menunjukkan perbedaan
antara nilai permintaan tertinggi investor mau menjual dan penawaran terendah
dealer mau membeli. Obligasi yang aktif diperdagangkan akan cenderung mempunyai
bid-ask spread yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak aktif
diperdagangkan.
Tabel A.5. Sebagian Transaksi Obligasi di BES
1 Minggu

4 Minggu

Volume
Volume
Tinggi Rendah (Miliar Tinggi Rendah (Miliar
Rp)
Rp)
ASGR01XXBFTW
13,375 27/10/2008
89,65
88
11,0
BABP01XXBFTW
13,500 25/04/2006
97,65
97,65
3,0
BBN101XXBFTW
13,125 10/07/2011
84
81,85
6,0
BBTN09XXBFTW
12,500 02/10/2008
89,1
87,5
51,0
BBTN10A
12,200 25/05/2009
84,25
84,25
50,0
BBTN10B
12,600 25/05/2014
84
84
1,5
84
79,6
7,5
BBTN11
12,000 06/07/2010
86
79,6
21,0
BDK104
12,500 17/06/2009
85,5
83
40,0
BEX102A
9,500 22/06/2006
95
95
5,0
95
95
5,0
BJBR04A
11,750 05/10/2007
92,6
92,35
2,0
TLKM01XXBFTW
17,000 16/07/2007 104,3
102,5
11,0 104,3
102,5
24,5
ULTJ02AXBFTW
18,750 14/03/2006
100
98,75
1,0
WOMF02B
13,250 07/06/2008
97,5
97,5
1,0
(Sumber: Bursa Efek Surabaya, diambil tanggal 26 Oktober 2005 jam 08:00 pagi
Kode Obligasi

Coupo
n (%)

Tanggal
Marturiti

14

Dari tabel di atas beberapa obligasi tidak diperdagangkan selama satu minggu
terakhir, tetapi semua obligasi diperdagangkan selama 4 minggu terakhir. Misalnya
obligasi dengan kode TLKM01XXBFTW yang diterbitkan oleh perusahaan Telkom
dengan bunga tetap sebesar 17% setahun dengan tanggal jatuh tempo 16 Juli 2007
selama satu minggu terakhir diperdagangkan sebesar Rp 11 miliar.

2.8

HASIL OBLIGASI
Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi.
Beberapa diantaranya adalah current yield, yield to maturity, dan yield to call.
1. Hasil Sekarang (current yield)
Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai
pasar obligasi saat ini.
Contoh :
Obligasi Astra Graphia I dengan kode ASDR01XXBFTW yang jatuh tempo pada
tanggal 27 Oktober 2008, membayar kupon sebesar 13,375% pada hari ini dijual dengan
harga 89,25 poin. Hasil sekarang (current yield) dari obligasi ini adalah sebesar Rp
133,750 / Rp 892,500 = 14,986%.

2. Hasil Sampai Marturiti (yield to maturity)


Hasil sampai marturiti (yield to marturity) adalah tingkat return dari obligasi yang
dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to marturity
(YTM) dapat diperoleh dengan mencari tingkat diskonto yang menyebabkan nilai
sekarang dari semua aliran kas sama dengan nilai pasar sekarang dari obligasi. Untuk
obligasi yang membayar kupon, YTM dapat dinyatakan dalam rumus:
NO = K1
+ K2
+ ... + Kn
1
(1+YTM)
(1+YTM)2
(1+YTM)n
15

Notasi:
NO* = nilai pasar sekarang dari obligasi
YTM = yield to marturity
Kt
= nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon
dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

Nilai dari YTM dapat dihitung dengan cara trial-and-error dengan menyamakan
nilai pasar sekarang dari obligasi (NO) dengan nilai sekarang aliran-aliran kas. Dengan
demikian nilai dari YTM adalah nilai dari internal rate of return (IRR)1.

3. Hasil Sampai Ditarik (yield to call)


Hasil Sampai Ditarik (yield to call) adalah return dari obligasi dari sekarang sampai
dengan tanggal obligasi ditarik kembali. Yield to call mirip dengan yield to maturity
dengan perbedaan waktu dari obligasi. Kalau YTM waktu obligasi adalah dari sekarang
sampai jatuh tempo, sedang yield to call waktu obligasi adalah dari sekarang sampai
kemungkinan ditarik.

2.9

HAK TARIK
Penerbit Obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk
membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Hak
obligasi semacam ini disebut dengan hak tarik atau provisi tarik (call provision).
Beberapa keuntungan akan didapatkan oleh penerbit dengan adanya hak ini:
1) Utang perusahaan dapat dikurangi sewaktu-waktu jika aliran kas perusahaan
tersisa.

1 Karena nilai YTM adalah nilai dari IRR, maka akan lebih mudah jika dihitung dengan Excel
menggunakan fungsi IRR().
16

2) Obligasi dengan kupon yang tinggi dapat dihentikan dan diganti dengan obligasi
lainnya yang memberikan kupon lebih rendah jika bunga menurun.
3) Menyediakan sinyal baik bagi perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan
menguntungkan sehingga tersedia banyak aliran kas tersedia dan perusahaan
beranggapan bahwa obligasi adalah murah untuk ditarik kembali.
4) Menyediakan opsi tarik (call option) kepada perusahaan dengan gratis.

Kebalikannya untuk investor, obligasi yang mempunyai call provision


merugikan investor, sehingga harga obligasi ini akan lebih rendah dibandingkan
dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai hak tarik. Obligasi dengan call
provision ini sebenarnya menyediakan suatu opsi kepada perusahaan untuk dapat
membeli kembali obligasinya sewaktu-waktu. Opsi ini sama dengan opsi tarik (call
option). Dengan demikian harga dari obligasi dengan call provision adalah nilai
obligasi yang tanpa call provision dikurangi dengan nilai call provision.

2.10 RENTANG HASIL


Rentang hasil (yield spread) adalah perbedaan antara yield to maturity (YTM)
yang dijanjikan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang
mempunyai nilai kupon dan waktu maturity yang sama. Premium gagal (default
premium) adalah perbedaan hasil dari YTM yang dijanjikan dengan YTM yang
diharapkan. Premium risiko (risk premium) adalah perbedaan antara YTM yang
diharapkan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai
nilai kupon dan waktu maturity yang sama. YTM diinginkan (Y) dapat dhitung
dengan suatu rumus sebagai berikut:
Y = Y + .Pd
17

1 Pd
Notasi:
Y

= YTM yang dijanjikan

= YTM diharapkan

Pd

= probabilitas obligasi akan gagal

= nilai obligasi yang tidak terbayar relatif terhadap harga pasar sekarang.

2.11 RISIKO OBLIGASI


Walaupun obligasi lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, tetapi
obligasi tetap aktiva berisiko. Risiko dari obligasi adalah kemungkinan obligasi tidak
terbayar (default) Peringkat obligasi (bond rating) dapat digunakan sebagai proksi
dari risiko obligasi. Di tabel 6.1 terlihat bahwa obligasi Astra Graphia I yang
diterbitkan pada tahun 2003 mempunyai rating A-.
Tabel A.6. Peringkat Obligasi Menurut S&P
Peringkat
AAA

Keterangan
Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-bunga dan

AA

membayar kembali prinsipal.


Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-bunga dan

membayar kembali prinsipal.


Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-bunga dan
membayar kembali prinsipal tetapi lebih rentan terhadap kondisi-kondisi

BBB

yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus dari AA.


Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga-bunga dan
membayar kembali prinsipal. Bahkan lebih rentan terhadap kondisi-kondisi

BB, B,

yang berubah terbalik dibandingkan dengan obligasi-obligasi peringkat A.


Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk membayar bunga-bunga dan

CCC, CC, C

membayar kembali prinsipal. BB menunjukkan tingkat terendah dari

spekulasi dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi.


Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali prinsipal

+ atau -

tertunggak.
Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif di dalam suatu kategori.

18

Peringkat obligasi (bond rating) adalah simbol-simbol karakter yang diberikan


oleh agen peringkat untuk menunjukkan risiko dari obligasi. Dua buah agen peringkat
obligasi terkenal di dunia adalah Standard & Poors (S&P) Corporation dan Moodys
Investor Service Inc. Di Indonesia obligasi diperingkat oleh PT PEFINDO yang
didirikan tanggal 21 Desember 1993 (lihat lebih lanjut di www.pefindo.com) dan PT.
KASNIC Credit Rating (lihat lebih lanjut di www.kasnicrating.com) .

2.12 TEOREMA PENILAIAN OBLIGASI


Teorema penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara
harga obligasi akibat perubahan-perubahan suku bunga, maturiti, dan nilai kupon.
Untuk ilustrasi akan digunakan suatu obligasi dengan tingkat kupon sebesar 14%
setahun dengan nilai par-nya sebesar Rp 1 juta dibayar pada saat jatuh tempo. Harga
obligasi akan berubah dengan berubahnya suku bunga dan lamanya maturiti. Hasil
pasar atau market yield menunjukkan hubungan antara perubahan suku bunga
terhadap harga obligasi. Tabel 6.7 berikut ini menunjukkan perubahan harga obligasi
dengan perubahan-perubahan suku bunga menurun dari 14% menjadi 10%, menaik
dari 14% menjadi 18% dengan perubahan beberapa waktu maturiti dari 15 tahun
sampai 0 tahun maturiti.

Tabel A.7. Harga Obligasi dengan Kupon 14% Setahun dengan Waktu Jatuh Tempo
dan Suku Bunga Bervariasi.
Waktu Sampai
Jatuh Tempo
15
14
13
12

Suku Bunga Diskonto


10%

12%

14%

1.304.243,18
1.294.667,50
1.284.134,25
1.272.547,67

1.136.217,29
1.132.563,36
1.128.470,97
1.123.887,48

1.000.000,00
1.000.000,00
1.000.000,00
1.000.000,00

16%
888.490,88
890.649,42
893.153,32
896.057,86

18%
796.336,90
799.677,54
803.619,50
808.271,01
19

11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

1.259.802,44
1.245.782,68
1.230.360,95
1.213.397,05
1.194.736,75
1.174.210,43
1.151.631,47
1.126.794,62
1.009.474,08
1.069.421,49
1.036.363,64
1.000.000,00

1.118.753,98
1.113.004,46
1.106.565,00
1.099.352,80
1.091.275,13
1.082.228,15
1.072.095,52
1.060.746,99
1.048.036,63
1.033.801,02
1.017.857,14
1.000.000,00

1.000.000,00
899.427,11
813.759,79
1.000.000,00
903.335,45
820.236,55
1.000.000,00
907.869,12
827.879,13
1.000.000,00
913.128,18
836.897,37
1.000.000,00
919.228,69
847.538,90
1.000.000,00
926.305,28
860.095,90
1.000.000,00
934.514,13
874.913,16
1.000.000,00
944.036,39
892.397,53
1.000.000,00
955.082,21
913.029,08
1.000.000,00
967.895,36
937.374,32
1.000.000,00
982.758,62
966.101,69
1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00

Teorema 1 : Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar
(market yield).
Seperti halnya hubungan suku bunga (market yield) dengan harga saham, hubungan
suku bunga dengan harga obligasi dengan bunga (kupon) tetap adalah berlawanan arah, yaitu
semakin meningkatnya (menurunnya) suku bunga, semakin menurunnya (menaiknya) harga
obligasi. Hubungan negatif ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1) Secara matematik, dapat diihat dari rumus valuasi menghitung nilai intrinsik obligasi.
Nilai suku bunga beranda sebagai denominator (pembagi) di rumus tersebut.
a. Jika suku bunga meningkat, maka nilai pembagi akan semakin besar dana hasil yang
dibagi akan menjadi semakin kecil, akibatnya nilai harga obligasi semakin turun.
b. Demikian juga sebaliknya, yaitu dengan menurunnya suku bunga, maka nilai
pembagi akan semakin kecil dan nilai yang dibagi akan menjadi semakin besar
dengan akibat nilai harga obligasi semakin naik.

2) Secara logika dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Dengan meningkatnya suku bunga, maka tabungan akan semakin menarik karena
memberikan bunga tabungan yang meningkat.

20

b. Sebaliknya dengan menurunnya suku bunga, maka tabungan akan semakin kurang
menarik karena memberikan bunga tabungan yang menurun, akibatnya investor akan
menarik tabungannya dan mengalihkannya ke obligasi dengan bunga yang lebih
tinggi. Akibatnya permintaan (demand) obligasi meningkat dan karena suku bunga
obligasi lebih menarik, maka obligasi ini akan ditawarkan dengan premium,
sehingga harga obligasi akan meningkat.

Teorema 2 : Dengan maturiti konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan


harga obligasi dengan basis presentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan
suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi.
Teorema ini menunjukkan dengan maturiti konstan, presentasi perubahan harga
obligasi akan lebih besar untuk penurunan suku bunga dibandingkan untuk peningkatan suku
bunga yang sama besarnya.

Teorema 3: Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya


perubahan harga obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturiti, yaitu
semakin lama maturitinya, semakin besar perubahan harga obligasinya.
Teorema 1 dan 2 menunjukkan keadaan maturiti yang konstan. Teorema 3
menunjukkan bagaimana jika maturiti berubah. Teorema ini menunjukkan bahwa harga
obligasi jangka panjang akan lebih tinggi dibandingkan dengan untuk obligasi jangka lebih
pendek.

Teorema 4: Perubahan Harga yang terjadi akibat hubungan antara maturiti


obligasi dan volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun
(increases at a diminishing rate) sejalan dengan meningkatnya maturiti.

21

Sebagai contoh adalah obligasi dengan jangka waktu 10 tahun, penurunan suku bunga
dari 14% menjadi 10% akan mengakibatkan harga obligasi naik dari Rp 1 juta menjadi
Rp1.245.782,68 dengan kenaikan sebesar Rp245.782,68 atau 245,578%. Sedang untuk
obligasi dengan maturiti yang lebih pendek, misalnya 5 tahun, maka penurunan suku bunga
dari 14% menjadi 10% mengakibatkan kenaikan harga obligasi lebih kecil menjadi
Rp151.631,47 atau 15,163%. Untuk maturiti 10 tahun, walaupun umur obligasi 2 kali
dibandingkan dengan maturiti 5 tahun, tetapi kenaikan harga obligasinya hanya 24,578%
tidak mencapai 2 kali dari 15,163%.

Teorema 5: Persentasi Perubahan Harga obligasi akibat dari perubahan suku


bunga akan lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi.
Obligasi dengan tingkat kupon 14% jika terjadi penurunan suku bunga sebesar 2%
menjadi 12%, maka harga obligasi ini menjadi Rp1.136.217,29 atau naik sebesar 11.362%.
Untuk obigasi dengan tingkat kupon yang lebih tinggi yaitu 18%, jika terjadi penurunan suku
bunga sebesar 2% menjadi 16%, maka harga obligasi ini menjadi Rp1.111.509,12 atau naik
sebesar 11.151%. Perubahan persentase kenaikan harga akibat penurunan suku bunga yang
sama yaitu 2% akan lebih kecil untuk obligasi dengan tingkat kupon yang lebih tinggi.
Teorema kelima ini tidak berlaku untuk obligasi yang mempunyai waktu maturiti
hanya satu tahun saja. Teorema kelima ini juga tidak berlaku untuk obligasi yang tidak
mempunyai jatuh waktu yang disebut dengan perpetuiti.

2.13 DURASI OBLIGASI


Teorema nomor lima juga dapat diartikan bahwa untuk obligasi-obligasi yang
mempunyai lama maturiti yang sama tetapi dengan tingkat kupon yang berbeda akan
beraksi berbeda akibat perubahan dari suku-suku bunga tertentu. Maturiti mengukur
22

umur hidup dari suatu obligasi, tetapi maturiti belum mengukur umur hidup
ekonomisnya. Untuk mengukur umur hidup ekonomis suatu obligasi diperlukan
pengukuran yang lain, yaitu durasi.
Obligasi-obligasi dengan durasi yang sama kemungkinan akan bereaksi
dengan cara yang sama akibat perubahan dari suku-suku bunga dibandingkan dengan
obligasi-obligasi yang mempunyai lama maturiti yang sama tetapi berbeda durasinya.
Ini tidak mengherankan, karena lama maturiti hanya menunjukkan waktu sampai
pembayaran aliran kas obligasi terakhir jatuh tempo, tanpa mempertimbangkan pola
dan besarnya aliran-aliran kas keseluruhan.
Durasi didefinisikan sebagai pengukur dari umur hidup ekonomis dari suatu
obligasi dengan mempertimbangkan semua bentuk dan besarnya aliran kas
keseluruhan dari obligasi sampai jatuh temponya. Durasi dihitung dengan rata-rata
tertimbang maturiti dari aliran-aliran kas obligasi dengan basis nilai sekarang. Durasi
berarti adalah rata-rata tertimbang, berbasis pada nilai sekarang, dari waktu untuk
menutup nilai-nilai kupon dan prinsipal dari suatu obligasi.
Dengan kata lain, durasi dapat diartikan sebagai discounted payback period
dari investasi di suatu obligasi, yaitu rata-rata tahun investor obligasi dapat
memperoleh kembali investasinya dari nilai-nilai kupon dan prinsipal yang diperoleh
dari obligasi.

2.14 SENSITIVITAS

HARGA OBLIGASI

DARI

PERUBAHAN

SUKU

BUNGA
Mengestimasi nilai obligasi setiap saat merupakan hal yang penting. Nilai
obligasi setiap saat ini dapat dihitung dengan mengestimasi perubahan harga obligasi
dari harga sebelumnya. Dengan mengetahui perubahan harga obligasi, maka nilai
23

obligasi sekarang dapat dihitung Persentase perubahan harga obligasi dapat dihitung
dengan rumus:
P/P - 3,76

. (15%-14%)

1+0,07
- 3,514 x 1%
- 3,514%
Dan perkiraan perubahan harga obligasi adalah sebesar:
P/P - 3,514% x P
- 3,514% x Rp1.234.000, - Rp 43.363,-

Maka harga obligasi sekarang akan turun sebesar Rp43.363,- sehingga harga sekarang
obligasi akibat kenaikan 1% suku bunga menjadi sebesar Rp1.234.000,-

Rp43.363,- = Rp1.190.637,-

2.15 IMUNISASI
Imunisasi (immunization) adalah strategi investasi di obligasi yang
menyamakan durasi dari obligasi atau portofolio obligasi dengan waktu lamanya
investasi untuk menghilangkan risiko perubahan suku bunga. Misalnya investor akan
menginvestasikan dananya selama dua tahun karena di akhir tahun kedua dia
membutuhkan kembali dana tersebut. Untuk maksud ini, imunisasi dapat dilakukan
oleh investor dengan menginvestasikan dananya ke suatu obligasi yang mempunyai
durasi yang sama dengan periode investasinya, yaitu selama dua tahun.

24

BAB III
PENUTUP

3.1KESIMPULAN

3.2SARAN

25

DAFTAR PUSTAKA

Hartono,Jogiyanto. Dr.Prof. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketujuh.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

26

Anda mungkin juga menyukai