Anda di halaman 1dari 11

NAMA: AZWAN BIN SAARI

NIM : C11110848
Tugas IKM-IKK
1. Jelaskan ruang lingkup dari ilmu kedokteran komunitas.
Kedokteran komunitas adalah cabang kedokteran yang memberikan perhatian
tidak hanya kepada anggota komunitas yang sakit tetapi juga anggota komunitas yang
sehat. Sebab tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas. Karena menekankan upaya
pencegahan penyakit, maka kedokteran komunitas kadang-kadang disebut juga
kedokteran pencegahan (preventive medicine).
Kedokteran komunitas memberikan pelayanan komprehensif dari preventif,
promotif, kuratif hingga rehabilitatif. Fokus perhatian kedokteran komunitas adalah
masalah kesehatan dan penyakit yang terjadi pada komunitas di mana individu
tersebut tinggal, bekerja, atau bersekolah. Implikasinya, kedokteran komunitas
memberikan prioritas perhatian kepada penyakit-penyakit yang menunjukkan angka
kejadian yang tinggi pada populasi, yang disebut public health importance.
Artinya, dokter komunitas tidak hanya memperhatikan faktor-faktor penyebab yang
terletak pada level individu, tetapi juga determinan lainnya pada level keluarga,
komunitas dan lingkungan di mana pasien tersebut tinggal, bekerja, ataupun
bersekolah.

Perspektif

populasi

memusatkan

perhatian

kepada

kausa-kausa

kontekstual yang melatari penyakit, yakni determinan lingkungan, sosial, kultural,


ekonomi, dan politik yang menyebabkan terjadinya perbedaan frekuensi penyakit
antar populasi. Sebagai contoh, keberhasilan pelayanan kesehatan ditentukan tidak
hanya oleh efikasi klinis dari pelayanan kesehatan itu sendiri tetapi juga oleh nilainilai sosial, budaya, dan ekonomi yang mempengaruhi keputusan pasien untuk
menggunakan atau tidak menggunakan pelayanan kesehatan tersebut. Untuk itu
seorang dokter yang berorientasi kedokteran komunitas diharapkan memiliki
kemampuan untuk menghitung frekuensi penyakit dan angka kejadian penyakit pada
populasi, mendiagnosis masalah penyakit pada populasi (community diagnosis),
membandingkan distribusi penyakit pada populasi-populasi, lalu menarik kesimpulan
tentang penyebab perbedaan distribusi penyakit pada populasi, dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk mencegah penyakit, melindungi,
memulihkan, dan meningkatkan kesehatan populasi.

2. Apa yang anda ketahui tentang upaya pencegahan penyakit yang ada di
masyarakat. Sebutkan dan jelaskan (five level; prevention)
1. Promosi kesehatan ( health promotion)
Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya dalam peningkatan gizi,
kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga
yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene
perorangan, rekreasi, sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan
persiapan menopause.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha di antaranya :
- Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
- Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga
yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan
sebagainya.
- Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
- Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
2. Perlindungan khusus (specific protection)
Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus, pendidikan
kesehatan sangat diperlukan terutama di Negara-negara berkembang. Hal ini karena
kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap
penyakit pada dirinya maupun anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan
kesehatan diperlukan sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik ditempat-tempat
umum maupun tempat kerja.
Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung
tangan dan masker saat bekerja sebagai tenaga kesehatan
Beberapa usaha lain di antaranya :
- Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
- Isolasi penderitaan penyakit menular .
- Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat
kerja.

3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat.
Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati
penyakitnya. Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara
mendeteksi dini penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan maka

segera dilakukan pemeriksaan diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti


pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi.
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
1) Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit
sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
2) Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
3) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
-

Beberapa usaha deteksi dini di antaranya :


Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya

pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan


pengobatan
- Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang
telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi
agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakantindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
- Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala
penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu
menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung
pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung
pada kapan pengobatan itu diberikan.
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
Oleh karena kurangnyaa pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan
penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas.
Dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit
terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidak mampuan. Oleh karena
itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.
Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi menjegah
terjadinya infertilitas.
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat,
untuk memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu.
Oleh karena kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan
melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan
diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan
kesehatan pada masyarakat.

Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.
rehabilitasi ini terdiri atas :
1) Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan
rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.
2) Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan
social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah
muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm
kembali ke dalam masyarakat.
3) Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat
dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan
ketidak mampuannya.
4) Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis

perlu

dilakukan

untuk

mengembalikan

rasa

keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.
3. Berikan penjelasan tentang apa yang anda ketahui tentang pelayanan
kedokteran keluarga.
Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang
profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai
wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga
Berprofesi khusus, karena dididik secara khusus untuk mencapai standar
kompetensi tertentu
Dokter Praktik Umum, yaitu Dokter yang dalam praktiknya menampung
semua masalah yang dimiliki pasien tanpa memandang jenis kelamin,
status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun sistem organ.
Pelayanan kesehatan tingkat primer
Merupakan lini yang pertama dalam pelayanan kesehatan dan tempat kontak
pertama dengan

pasien untuk selanjutnya menyelesaikan semua masalah

sedini dan sedapat mungkin atau mengkoordinasikan masalah tersebut.


Pelayanan kesehatan/asuhan medis yang didukung oleh pengetahuan
terkini

secara

menyeluruh

(holistik),

paripurna

(komprehensif)

kedokteran
terpadu,

berkesinambungan untuk menyelesaikan semua keluhan dari pengguna jasa/pasien

sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan
sesuai dengan kemampuan sosialnya.
4. Apa yang anda ketahui tentang pelayanan kesehatan dasar (primary health
care). Dan bagaimana implementasinya pada pelayanan kesehatan di indonesia.
Di negara maju derajat kesehatan relatif lebih mau dibandingkan negara
berkembang, dimana angka kematian di negara berkembang 30 50 kali lipat dari
pada negara maju, angka kelahiran tinggi, alokasi anggran pembangunan kesehatan
rendahdan pelayanan kesehatan terkotak-kotak dan spesialistis sehinga biaya
kesehatan menjadi mahal. Pada tahun 1970 merupakan dekade pembangunan
diseluruh dunia sehingga melahirkan adanya kesenjangan antara negara maju dengan
negara sedang berkembang dalam sosial ekonomi. Hal tersebut akan mempengaruhi
tingkat kesehatan masyarakat. Berdasarkan kesenjangan tersebut maka pada tahun
1978 diadakan konferensi di Alma Ata (Kotaa Kazakhtan) dengan menetapkan
Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan strategi global untuk mencapai
kesehatan bagi semua tahun 2000.
Di Indonesia bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan berlandaskan kepada
GBHN

yang

merupakan

ketetapan

MPR

untuk

dilaksanakan

dengan

melibatkankerjasama lintas sektor dari instansi-instansi yang berwenang dalam


mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan masayarakat.
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembanguanan
kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampenye massal pada tahun 1950an dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara
tidak mampu mengatasi dan menanggulangi wabah penyakit TBC, campak, diare dan
sebagainya. Oleh karena itu dibentuklah forum internasional yang menekankan
pentingnya memperhatikan aspek sosial, kesehatan dan penyakit disemua negara
untuk menekan angka kesakitan dan kematian.
Pada tahun 1978 diadakan konferensi di Alma Ata (Kotaa Kazakhtan) dengan
menetapkan Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan strategi global untuk
mencapai kesehatan bagi semua tahun 2000. Berdasarkan hasil konferensi tersebut
maka diperlukan perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan yaitu :
pelayanan yang awalnya didominasi dalam bentuk kuratif berubah dengan lebih

menekankan pada kuratif dan preventif serta promotif. PHC adalah pelayanan
kesehatan primer yang didasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah, dan
dapat diterima secara umum/sosial baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melaalui partisipasinya yang penuh, serta dengan biaya yang dapat
terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk setiap tahap pembangunan dalam
semangat memandirian.
Di Indonesia, penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan
yang berbasis komunitas dan partisipasi masyarakat, yaitu Poskesdes dan Posyandu
yang ada di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan. Untuk strategi ketiga,
Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah satu program yaitu saintifikasi jamu
yang dimulai sejak tahun 2010 dan bertujuan untuk meningkatkan akses dan
keterjangkauan masyarakat terhadap obat-obatan. Program ini memungkinkan jamu
yang merupakan obat-obat herbal tradisional yang sudah lazim digunakan oleh
masyarakat Indonesia, dapat teregister dan memiliki izin edar sehingga dapat
diintegrasikan di dalam pelayanan kesehatan formal.
5. Sebutkan upaya pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas dan jelaskan.
A. Upaya Kesehatan Wajib:
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada
seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang
diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal
melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas
serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu
program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan
penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di


puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran
serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan
zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga/Masyarakat.

B. Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang
dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP)
diwilayah kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik
atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan
puskesmas di luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan
kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi
ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan
asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita
ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja
puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya
pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas

5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun
diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang
merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan
oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam
rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui
kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama
gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan
bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas
dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya

upaya

penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.


8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau
upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk
mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes
Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap
pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan
tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah
haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan
pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah
haji.
11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal
yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota

6. Sebutkan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia dan apakah


masalah tersebut ada program penanggulangannya.
Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi sorotan ialah gizi
masyarakat, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang dalam pemenuhan
gizinya belum mendekati normal, artinya angka kecukupan gizi di masyarakat
Indonesia sangat rendah terutama di daerah pedesaan yang ekonomi masyarakatnya
menengah ke bawah.
Banyak masyarakat yang masih mengkonsumsi makanan satu macam sehingga
nutrisisnya tidak optimum. Hal tersebut dapat menyebabkan busung lapar, gizi buruk,
dan kurang gizi. Penyebab langsungnya ialah makanan dan penyakit. Timbulnya
kurang gizi tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tapi juga penyakit.
Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering sakit, pada akhirnya dapat
menderita kurang gizi. Dan demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup
makan, maka daya tahan tubuhnya kan melemah dan akan muda terserang penyakit.
Masalah gizi utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP),
obesitas, anemia, defisiensi vitamin A, dan gangguan akibat kekurangan yodium
(GAKY).

o Kurang Energi Protein (KEP)


KEP merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang disebabkan oleh
kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang berbeda-beda. KEP adalah
keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari, gangguan sistem pencernaan, serta pengetahuan yang
kurang tentang gizi.

o Obesitas
Obesitas merupakan penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan
ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh. Obesitas

disebabkan perilaku makan yang berhubungan dengan faktor keluarga dan


lingkungan, jarang berolahraga, gangguan hormon, serta faktor genetik.

o Anemia
Anemia ialah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam darah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru- paru, dan mengantarkannya ke
seluruh tubuh. Gejala anemia adalah pucat, lemah, lesu, sering berdebar, sakit kepala.

o Defisiensi Vitamin A
Vitamin A merupakan nutrient esensial yang hanya dapat dipenuhi dari luar
tubuh, jika asupannya berlebih akan menyebabkan keracunan. Penyebabnya asupan
makanan yang mengandung vitamin A rendah.

o Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Gaky ialah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan
unsur yodium secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Yodium ialah
sejenis mineral yang terdapat dialam dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan
untuk pertumbuhan.defisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi
kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok.
Penanggulangan masalah gizi kurang ialah perlu adanya upaya pemenuhan
persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi pangan,
peningkatan upaya perbaikan gizi keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan
tingkat rumah tangga, peningkatan pelayanan gizi terpadu, peningkatan informasi dan
edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat, peningkatan kesehatan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai