Pada awal abad kesembilan belas, kaum borjuis Jerman telah mengenai konsep
bahwa seni harus terbuka untuk umum dan bahwa warga negara harus dapat
memiliki akses ke pendidikan. Raja Friedrich Wilhelm III lalu menunjuk Karl
Friedrich Schinkel dalam perencanaan museum publik untuk koleksi seni
kerajaan. Desain Schinkel untuk museum ini juga dipengaruhi oleh rancangan
putra mahkota, Raja Friedrich Wilhelm IV.
Museum berada pada sisi utara taman adalah sebagai penyedia pendidikan bagi
rakyat, berdiri sebagai simbol untuk ilmu dan seni, serta untuk mengenang para
pendiri museum ini yaitu para kaum burjois Jerman