Materi Kayu
Materi Kayu
MATERIAL KAYU
Kegiatan penyediaan perumahan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Penyediaan perumahan dengan
memanfaatkan material lokal sebagai bahan utama struktur dapat
mengurangi biaya konstruksi dan membuka lapangan pekerjaan. Upayaupaya untuk pemanfaatan material-material lokal sebagai bahan
struktur di negara kita perlu terus dikembangkan mengingat bangsa kita
memiliki potensi sumber daya alam yang beranekaragam.
Kayu merupakan salah satu bahan material struktur sudah lama
dikenal oleh masyarakat kita. Kayu sebagai hasil utama hutan akan
tetap terjaga keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan
berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material struktur lain,
material
kayu
memiliki
berat
jenis
yang
ringan
dan
proses
friendly).
Pada
masa
lalu,
perancangan
konstruksi
kayu
dilakukan
Konstruksi Kayu
Sebelum menguraikan detail perencanaan konstruksi kayu,
pengetahuan
tentang
sifat-sifat
fisik
dan
perilaku
kayu
dalam
I.
empat
divisi,
yaitu:
thallophyta,
pteridophyta,
bryophyta,
dan
spermathophyta
dibagi
lagi
atas
dua
sub-divisi,
yaitu:
berbiji
telanjang
dan
tumbuhan
berbiji
tertutup.
Kelompok kayu berdaun jarum berasal dari pohon yang tergolong subdivisi
gymnospermae.
Ciri-ciri
pohon
sub-divisi
gymnospermae
Kata
yang
pertama
menunjukkan
nama
marga
(genus),
Konstruksi Kayu
Kelompok sel kayu bergabung membentuk bagian/anatomi pohon
seperti dapat dilihat pada Gambar 1.1. Bagian luar kayu yang disebut
kulit (bark), merupakan lapisan yang padat dan cukup kasar. Pada
bagian sebelah dalam kulit terdapat lapisan tipis yang disebut lapisan
kambium, lapisan ini merupakan tempat pertumbuhan sel-sel kayu. Di
sebelah dalam lapisan kambium terdapat bagian kayu lunak yang
berwarna keputih-putihan disebut kayu gubal (sapwood), bagian ini
berfungsi sebagai penghantar zat-zat makanan dari akar menuju daun
dan dapat pula berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan.
Karena itu jika dipakai sebagai bahan konstruksi, kayu ini akan cepat
lapuk. Tebalnya lapisan kayu gubal ini lebih kurang 2 cm sampai 10 cm
dan relatif tetap demikian sepanjang hidup pohon (Mandang dkk, 1997).
Cincin tahunan
Lapisan Kambium
kayu Gubal
Inti kayu
kayu Teras
Kulit
terbentuk
sebagai
akibat
terjadinya
perbedaan
kecepatan
Konstruksi Kayu
susut pada arah longitudinal lebih kecil dari pada arah radial maupun
arah tangensial.
Arah longitudinal
Arah radial
Arah tagensial
Kandungan air
Kayu merupakan material higroskopis, artinya kayu memiliki
kaitan yang sangat erat dengan air baik berupa cairan ataupun
uap.
Kemampuan
menyerap
dan
melepaskan
air
sangat
disebabkan
penanamannya.
oleh
Pada
umur,
bagian
ukuran
batang
pohon
sebuah
dan
lokasi
kayu,
terjadi
Konstruksi Kayu
tetap, kondisi kandungan air pada kayu yang tetap ini disebut
kadar air imbang (equilibrium moisture content).
2.
(1.1)
Cacat kayu
Cacat atau kerusakan kayu dapat mengurangi kekuatan dan
bahkan kayu yang cacat tersebut tidak dapat dipergunakan
sebagai bahan konstruksi. Cacat kayu yang sering terjadi adalah
retak (cracks), mata kayu (knots), dan kemiringan serat (slope of
kayu
yang
memiliki
mata
kayu.
Kemiringan
serat
kehidupan
sehari-hari,
jenis
kayu
tertentu
sering
digunakan untuk tujuan yang tertentu pula. Dengan kata lain, untuk
tujuan atau keperluan tertentu hanya beberapa jenis kayu yang dapat
dipergunakan sedangkan jenis kayu lainnya tidak dapat dipergunakan.
Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian
memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu dan persyaratan
teknis yang diperlukan. Pengetahuan ini tidak saja dapat memilih jenis
kayu yang tepat serta macam penggunaannya, akan tetapi juga dapat
dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis
10
Konstruksi Kayu
kayu yang bersangkutan terlalu mahal atau sulit diperoleh. Jenis kayu
dan macam penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jenis kayu dan macam penggunaannya
(Sumber: Departemen Kehutanan, http://www.dephut.go.id)
Macam penggunaan
Persyaratan teknis
Jenis kayu
Bangunan (konstruksi)
Veneer biasa
Veneer mewah
disamping persyaratan
veneer biasa, kayu harus
bernilai dekoratif
Perkakas (mebel)
Lantai
balau, bangkirai,
kempas, belangeran,
bedaru, ulin, bintangur
bedaru, melur,
merawan, nyatoh,
salimuli, sonokeling,
teraling
Alat musik
cempaka, merawan,
nyatoh, jati, lasi, eboni
11
12
Konstruksi Kayu
Terdiri dari potongan kecil kayu yang berukuran 4-5 cm, kayu
tersebut
Teakblock
Kayu blockboard yang diberi lapisan terluar dari irisan kayu jati
(Teak).
V.
13
dua macam bentuk sambungan yaitu: finger joint dan scarf joint seperti
dapat dilihat pada Gambar 1.3. Letak sambungan dibuat tidak pada satu
14
Konstruksi Kayu
rendah. Kayu yang memiliki nilai kepadatan rendah identik dengan kayu
yang memiliki serat kayu tipis dan memiliki volume rongga yang besar.
Perekatan pada kayu yang memiliki kepadatan rendah dapat lebih
mudah dilakukan dari pada perekatan pada kayu yang memiliki
kepadatan tinggi. Pada papan kayu dengan kepadatan rendah, bahan
perekat dapat dengan mudah masuk pada rongga-rongga serat dan
mengunci serat-serat kayu. Sedangkan pada papan kayu berkepadatan
tinggi, perlu tekanan yang lebih besar agar serat-serat kayu dapat
merekat. Tetapi, tekanan yang dilakukan pada saat perekatan tidak
boleh merusak serat-serat kayu. Menurut AFPL (1991), besarnya
tekanan pada saat pembuatan kayu laminasi berkisar antara 0,7 Mpa
hingga 1,7 Mpa.
Beberapa jenis bahan perekat yang dipergunakan pada struktur
kayu
laminasi
antara
lain:
casein,
urea
formaldehyde,
phenol
15
16
Konstruksi Kayu
serangga
perusak,
kembang-susut
akibat
perubahan
17