Jurnal
Jurnal
Staf pengajar Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jln. Almamater Kampus USU Padang Bulan Medan, Indonesia
3
Mahasiswa Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jln. Almamater Kampus USU Padang Bulan Medan, Indonesia
email suprianto.t@gmail.com email, alfian_hamsi@yahoo.com,
email : Syugito94@yahoo.com
Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Mesin mixer merupakan peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses percampuran dua atau lebih
material dalam suatu industri yang berbahan dasar Thermoplastik dan serbuk (powder). Proses percampuran
dimaksudkan untuk mendapatkan suatu campuraan yang homogen dari beberapa jenis material. Sampai saat ini
mesin mixer untuk mencampur bahan-bahan thermoplastik dan serbuk belum tersedia di laboratorium Teknik Mesin
Fakultas Teknik USU sedangkan kegunaannya mutlak diperlukan untuk penelitian-penelitian mahasiswa S1, S2 dan
dan S3. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, pembutan mesin mixer serta pengujian pengaruh variasi
komposisi dan putaran terhadap kehomogenan dan sifat mekanis campuran polypropylene, Polyethylen dan
Alumunium. Pengujian dilakukan menggunakan mikroskop optik dan photo makro untuk melihat kehomogenan
campuran dan pengujian tarik untuk melihat kekuatan campuran. Hasil pengujian mesin diperoleh bahwa mesin
mixer buatan sendiri dapat dioperasikan dengan variasi putaran 61, 76 , 81 Rpm dan temperatur 1600C, 1700C,
1800C. Hasil pengujian tarik variasi komposisi yang paling optimum adalah polypropylene 78% , Polyethylen 20%
dan Alumunium 2% pada putaran 61 rpm,temperatur 150 0c di peroleh nilai tegangan tarik 20,92 N/mm2.Dan untuk
variasi putaran paling optimum terdapat pada putaran 76 rpm,temperatur 1600c di peroleh tegangan tarik optimum
sebesar 17,91 N/mm2.
Kata kunci : mixer,Temperatur, putaran, polypropylene, Polyethylen dan Alumunium
Pendahuluan
Mesin mixer peralatan yang sangat penting
yang digunakan pada proses percampuran dua atau
lebih material dalam suatu industri yang berbahan
dasar thermoplastik dan serbuk (powder). Bahan jenis
serbuk dapat dicampur menggunakan mixer statis yang
lebih murah dalam penggunaan serta mudah dalam
pemasangan[1,2]. Proses percampuran dimaksudkan
untuk mendapatkan suatu campuran homogeny atau
solid/solid. Kehomogenan suatu campuran dipengaruhi
berbagai faktor, diantarnya ukuran partikel yang lebih
seragam akan menghasilkan kehomogen yang lebih
baik dibandingkan ukuran yang tidak seragam [3].
Proses percampuran merupakan bagian
penting yang dilakukan dalam suatu industry kimia dan
[4].Percampuran polymer dengan elemen dilakukan
untuk tujuan tertentu seperti memperbaiki sifat
mekanis campuran [5]. Sifat mekanis seperti kekuatan
Gambar 4 :
memperlihatkan pada variasi komposisi
Alumunium 6 % elongation rendah.dan Elongation
paling tinggi diperoleh pada variasi komposisi
Alumunium 10 % .keseragaman bahan penambah dan
adanya cacat pada material merupakan beberapa faktor
yang mempengaruhi elongation.
Hasil photo makro dan mikro sampel variasi
Komposisi PP 78 %, PE 20 % dan AL 2%
Photo makro dilakukan untuk melihat
distribusi PP, PE dan AL pada campuran setelah
mengalami proses percampuran menggunakan mixer,
photo hasil percampuran seperti diperlihatkan pada
gambar 5 berikut ini:
Gambar 3: Grafik Pengaruh variasi komposisi PP,PE
dan AL terhadap kekuatan tarik
Gambar 3:
:memperlihatkan rata-rata kekuatan tarik
campuran PP, PE dan AL cenderung mengalami
peningkatan seiring dengan berbedanya percampuran
variasi komposisi. Kekuatan tarik maksimum dicapai
pada variasi komposisi PP 78%,PE 20% dan AL
2%sebesar 20,92 N/mm2 pada temperatur 1500c.
Pengujian tarik yang telah dilakukan juga diperoleh
elongation campuran, hasilnya seperti diperlihatkan
pada gambar 4 berikut ini:
Gambar 5:
(A) Pada Foto makro memperlihatkan percampuran
yang paling optimum antara PP 78 % PE 20 % dan AL
2 % akan mengakibatkan perubahan pada material
terlihat PP (nomor 1) PE (nomor2) dan AL (nomor 3)
(B) Pada Foto mikro memperlihatkan percampuran
yang paling optimum antara PP 78 % PE 20 % dan AL
2 % akan mengakibatkan perubahan pada material
terlihat PP (nomor 1) berwarna kecoklatan pemanasan
hingga temperature 1500 C mengakibatkan perubahan
warna PP dari berwarna bening menjadi agak
kecoklatan. Bahan PE (nomor2) setelah mengalami
pemanasan hingga temperature 1500C menghasilkan
warna kehitaman dikarenakan temperatatur cair bahan
ini lebih rendah dibanding material PP,Bahan AL
(nomor 3). Setelah mengalami pemanasan AL tampak
menyebar dengan warna yang lebih jelas.
Gambar 6 (A,B,C):
memperlihatkan hasil pengujian tarik dengan
komposisi PP 78% PE 20% dan AL 2 % pada
Temperatur 1600c di peroleh nilai paling optimum
17,91 N/mm2 pada putaran 76 Rpm. Hasil pengujian
tarik dengan variasi putaran juga menghasilkan nilai
pertambahan panjang untuk dua jenis material, seperti
diperlihatkan pada gambar 7 berikut ini:
(A)
Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
pengaruh variasi temperature terhadap sifat mekanik
paduan PP, PE dan AL dapat dibuatkan kesimpulan:
1.
2.
3.
4.
Saran
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam hal
kontrol parameter proses pada saat pencetakan
spesimen uji tarik yang menggunakan sistem injeksi
molding, oleh karena itu disarankan pada penelitian
selanjutnya untuk melihat pengaruh parameter injeksi
molding terhadap kualitas campuran PP, PE dan AL.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Ir.Alfian
Hamsi, M.Sc selaku dosen pembimbing dalam
penelitian ini. Terima kasih juga kepada Bapak
Suprianto, ST.MT sebagai pembimbing dilapangan
saya. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada Abdul
Kahar Sinaga dan Indra Hermawan yang telah banyak
membantu penelitian ini.
Referensi
[1] I.Bauman, D. Curic dan M. Boban,
Mixing
of solid in different mixing devices, Sadhana
Vol. 33, Part 6 (2008) 721731
.
[2] I.Bauman, Solid-solid mixing with static mixer,
Chem. Biochem. Eng. Q. 15 (4) (2001) 159165
[3] O. Djuragic, J. Levic, S. Sredanovic dan L. Levic,
Evaluation of homogeneity in feed by method of
microtracers, Archiva Zoolechnica, 12:4 (2009)
85-91.
[4] H. Kravarikova, Numerical simulation of mixing
process, International Journal of Education and
Research, Vol. 1 No. 10, (2013) 1-10.