PENDAHULUAN
material/bahannya akan diuji untuk mengetahui beban yang diterima oleh tiang penyangga
dari papan reklame dan gaya yang diberikan oleh hembusan angin yang kencang. Pada
aplikasinya, tiang ini hanya mendapatkan gaya bending dan tidak dipengaruhi oleh
temperatur suhu.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari simulasi ini yaitu :
Untuk mengetahui dan mendapatkan perpindahan gaya (deformasi) yang terjadi
pada tiang reklame.
Untuk mendapatkan distribusi tegangan dan mengetahui gaya yang menyebabkan
tiang penyangga roboh.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari simulasi ini yaitu :
Sebagai metode pembelajaran untuk memperdalam tentang elemen-elemen
maupun tegangan pada konstruksi termasuk pada tiang penyangga reklame.
Sebagai simulasi untuk kontruksi tiang reklame agar dalam pembuatan tiang ini
kedepannya lebih bagus dan kokoh.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dewasa ini, metode numerik sebagaimana FEM (Finite Element Method) maupaun FDM
(Finite Difference Method) telah digunakan secara luas dalam perancangan berbagai sistem
baik yang melibatkan kawasan besaran mekanik, termal, maupun elektrik. Meskipun
kecepatan komputer semakin meningkat, simulasi numerik secara penuh yang melibatkan
banyak sekali varabel dalam orde 10,000 an hingga 100,000 an masih memakan waktu yang
lama. Untuk mempercepat proses perancangan, seringkali penyederhanaan bisa dilakukan
untuk mengurangi jumlah variabel hingga hanya dalam orde 100 an buah. Pendekatan ini
disebut sebagai Model Order Reduction (MOR).
Metode Elemen Hingga (Finite Element Method, FEM) adalah suatu metode numerik
dengan tujuan memperoleh pemecahan pendekatan dari suatu persamaan diferensial parsial
(Partial Differential Equation, PDE). Meskipun cikal bakal teori FEM sudah ada sejak tahun
1940-an, baru pada tahun 1970-an metode ini dirumuskan secara formal. Pada awalnya
metode ini digunakan dibidang teknik penerbangan untuk perhitungan kekuatan bangun-raga
(structure) pesawat pada industri pesawat terbang. Tetapi dewasa ini FEM telah diterapkan
dalam berbagai persoalan teknik: seperti struktur, dinamika fluida, perpindahan panas,
akustik, maupun elektromagnetik.
Kemajuan perangkat lunak komputer telah mampu mempermudah penyelesaian masalah
keteknikan dalam skala yang besar. Demikian pula dalam bidang analisa suatu struktur yang
menggunakan metode elemen hingga sebagai dasar penyelesaian masalah, telah banyak
bermunculan paket program yang menawarkan berbagai aplikasi penyelesaian yang akurat
dan mudah pengoperasian. Apabila suatu konstruksi dikenai gaya seperti beban, tekanan,
temperatur, dan kecepatan fluida dan panas maka akan timbul akibat-akibat seperti perubahan
bentuk (deformasi) tegangan, temperatur, tekanan, dan kecepatan fluida. Sifat distribusi dari
akibat-akibat yang ditimbulkan (deformasi) dalam suatu benda tergantung pada karakteristik
sistem gaya dan beban itu sendiri. Dalam metode elemen hingga akan dapat temukan
distribusi dari akibat-akibat ini, yang dinyatakan dengan perpindahan/displacement.
Metode elemen hingga, dalam penyelesaian masalah menggunakan pendekatan
diskretisasi elemen untuk menemukan perpindahan titik simpul/joint/grid dan gaya-gaya dari
struktur. Persamaan yang menggunakan elemen diskret mengacu pada metode matrik untuk
analisis struktur dan hasil yang diperoleh identik dengan analisis klasik untuk struktur.
Diskretisasi yang dilakukan dapat dilakukan dengan menggunakaan elemen satu dimensi
(elemen garis), dua dimensi (elemen bidang, ataupun tiga dimensi (elemen solid/kontinum).
3
Pelatihan akan difokuskan pada pengenalan awal software ANSYS Classic dan
pemecahan masalah non-linear.
Pelatihan ini juga meliputi pemecahan masalah non-linear dalam bidang mekanik, dengan
kelebihan ANSYS Workbench yang lebih user friendly.
ANSYS CFX 10
Deform 2D-3D
Pelatihan mengenai analisa macam-macam proses forming dan heat treatment yang
digunakan dalam pembentukan logam dengan dua bentuk pemodelan 2 dimensi dan 3
dimensi.
diberikan nomor identifikasi dan digunakan pada saat eksekusi melalui perintah pada
case control deck.
Dalam metode elemen hingga, model elemen matematik dibentuk dengan membagi
struktur menjadi bagian-bagian kecil (diskretisasi) yang disebut elemen. Masing-masing
elemen yang bersebelahan dihubungkan dengan sejumlah titik tertentu yang disebut titik grid.
Dalam program ini elemen-elemen terbagi beberapa bagian:
1. Elemen satu dimensi (elemen garis), seperti rod, bar, beam, bend.
2. Elemen dua dimensi (elemen permukaan), seperti elemen segi tiga (tria3, tria6),
elemen segi empat (quad4, quad8, shear).
3. Elemen tiga dimensi (elemen solid), seperti hexa, penta, tetra, hex20, dan triax6.
Pemilihan model elemen yang sesuai untuk melakukan pendekatan penyelesaian masalah
tergantung pada sifat dan analisa gaya-gaya yang bekerja pada struktur. Semua elemen dapat
digunakan secara bersama dalam pemodelan.
Nilai grid yang digunakan tergantung pada sistem koordinat yang digunakan. Secara
umum definisi koordinat dasar adalah koordinat kartesian, sedangkan sistem koordinat lokal
dapat berupa koordinat kartesian, koordinat bola, dan koordinat speris. Setiap koordinat lokal
harus langsung atau tidak langsung menunjukka dasar sistem koordinat.
Input data pada MSC.NASTRAN :
Input data yang digunakan untuk model elemen hingga, berupa :
1. Geometri, dimasukkan dalam bulk data berupa kedudukan dari titik grid dan
orientasi dari sistem koordinat yang digunakan untuk mencatat komponen
perpindahan (displacement) dan gaya pada titik grid. Geometri ini dapat dimasukkan
langsung melalui paket program MSC.NASTRAN ataupun program gambar seperti
CADAM.
2. Hubungan elemen, merupakan indentifikasi dari jumlah titik grid dari tiap elemen
yang dihubungkan.
3. Sifat elemen, berupa ketebalan dari elemen permukaan, luas penampang dan inersia
dari elemen garis.
4. Sifat material, berupa modulus kekakuan, massa jenis, koefisien ekspansi panas.
5. Tumpuan, digunakan untuk memberikan kondisi batas.
6. Beban yang bekerja di titik grid atau elemen.
Hasil dari Analisa MSC.NASTRAN :
7
Setelah input data dimasukkan dan diolah dalam program ini maka kelompok informasi
yang dihasilkan antara lain :
1. Komponen perpindahan (displacement) pada titi grid, dimana perpindahan terjdi
berupa translasi dan rotasi dalam arah sumbu koordinat yang digunakan.
2. Komponen tegangan dan regangan yang terjadi pada elemen. Komponen ini dapat
berupa regangan, energi regangan, gaya dalam, moment.
3. Komponen gaya dan momen pada titik grid yang terjadi akibat beban yang bekerja
dan adanya tumpuan.
Hasil yang diperoleh dari analisa ini diperiksa lagi oleh user apakah pemodelan yang
digunakan sudah memenuhi syarat, baik syarat perpindahan dan syarat kekakuan. Syarat
kekakuan diperoleh dengan mencari batas keamanan dengan harga >1, pada titik grid yang
mengalami tegangan maksimum.
BAB 3
METODOLOGI
3.1.
Modeling
Pembuatan model media visual dan pipa penyangga untuk semua dimensi papan
reklame adalah sama. Pemodelan yang akan disimulasikan tanpa mengikuti profil kremona
dikarenakan pemodelan dapat disederhanakan yang tetap menjadi 1 solidbodies yang sama
dengan pemodelan dengan menggunakan kremona yang mana akan tetap memberikan hasil
analisa yang sama dengan pemodelan yang menggunakan kremona. Berikut model objek
8
yang diperlihatkan pada gambar 3.2(a) dan 3.2(b). Foto papan reklame diperlihatkan pada
gambar 3.1.
Pemodelan terlebih dahulu dibuat di dalam program Autocad. Berikut adalah langkahlangkah dalam membuat pemodelan papan reklame dengan mnggunakan Autocad :
1. Buka program autocad. Berikut tampilan yang diperlihatkan pada gambar 3.3
2. Mengaktifkan 3d SE isometric
- Klik View 3D views
- Pilih SE Isometric Enter. Berikut tampilan yang diperlihatkan pada gambar 3.4
dan 3.5.
10
11
12
Simulasi Nastran
Setelah model didapatkan, maka selanjutnya pemodelan akan dibuat di software
MSC.NASTRAN. Pembuatan model tidak perlu diulang, yaitu dengan memindahkannya saja
dari software Autocad ke software Nastran. Berikut langkah-langkah memindahkan
gambarnya:
1. Gambar yang sudah dibuat pada autocad di Save as, kemudian disimpan pada autocad
2000, dengan cara merubah files of typenya menjadi 2000/LT2000 drawing.
(Diperlihatkan pada gambar 3.12)
13
kotak dialog, ubah Geometry Scale Faktor menjadi 1 Lalu klik OK. Berikut
tampilannya yang diperlihatkan pada gambar 3.15, 3.16, dan 3.17.
15
3.3.
3.3.1 Beban
Dalam peneletian ini beban yang dikenakan pada tiang yaitu pada gaya yang diberikan
oleh angin/searah sumbu X yang kontak langsung pada papan reklame/media visual dan berat
16
pada papan reklame itu sendiri (Diperlihatkan pada gambar 3.20). Dimana pada papan
reklame terdiri dari susunan besi siku dengan ketebalan 3 mm, dan plat aluminium dengan
ketebalan 1 mm (Diperlihatkan pada Gambar 3.22).
Beban yang
diberikan oleh
berat papan
reklame
Beban yang
diberikan oleh
angin
Gambar 3.20. Beban yang diberikan oleh angin dan berat papan reklame
Arah angin searah dengan media visual/papan reklame akan menimbulkan beban.
Kecepatan angin yang tinggi akan memberikan gaya drag yang besar kepada papan reklame,
sehingga menyebabkan papan reklame tersebut roboh. Kegagalan papan reklame terletak
pada tiang penyangga yang diperlihatkan pada gambar 3.21.
17
Gambar 3.22. Plat dan kremona yang terdiri dari besi siku
Secara matematis perumusan koefisien drag dan gaya drag dapat dituliskan sebagai
berikut :
CD
FD
1
V 2 A
2
FD
Dan
C D V 2 A
2
Dimana :
CD = Koefisien drag
Dik : CD = 2,
FD
C D V 2 A
2
2.1,204.20 2.5.3
2
= 7224 N
Dari perhitungan tersebut di dapat besar tekanan angin yaitu 7224 N dengan memisalkan
kecepatan angin sebesar 20 m/s.
18
Masaa plat media tayang, specifikasi material plat : terbuat dari aluminium alloy,
m
v
m
4.3.0,001
2800 =
= 33,6 kg
19
Akan dilakukan perhitungan untuk mengetahui berat 1 besi siku dan berat seluruh
kremona yang ada pada papan reklame 3 x 5 m seperti berikut ini, dan pembagian luasan
profil besi siku yang diperlihatkan pada gambar 1.25
Material besi siku kremona ASTM A -36
Properties ASTM A-36
= 7800 kg/m3
Yield strength
= 250 Mpa
Tensile strength
Modulus Elastisitas
= 200 Gpa
= Ltotal x 50.10-2
= 0,000086 m3
= Ltotal x 50
.10-2
20
= 0,000121 m3
Setelah mendapatkan volume total dari 1 buah besi siku maka untuk massa 1 besi siku dan 1
buah besi siku diagonal :
m
v
m
0,000086
7800 =
m
= 0,67 kg
m
v
m
0,000121
7800 =
m
= 0,9438 kg
Untuk kremona pada papan reklame 3 x 5 m, jumlah besi siku adalah 382 buah
sementara untuk jumlah besi siku diagonal adalah 142 buah. Maka massa total untuk
kremona 3 x 5 m = 389,95 kg = 3899,5 N. Dan untuk material tiang penyangga terbuat dari
Carbon Steel SI.
3.3.3 Tumpuan
Untuk menganalisa peneletian ini tiang penyangga reklame akan ditumpukan pada
plat pondasi dudukan tiang (Diperlihatkan pada gambar 3.26) Dimana pada plat tersebut
diikat oleh 4 buah baut. Tumpuan ini akan menahan beban dari papan reklame, dan tiang
penyangga.
21
Tumpuan tiang
penyangga reklame pada
plat pondasi
3.4.
Analisa
Setelah melakukan serangkaian perhitungan yang digunakan untuk menganalisa gaya
yang terjadi pada tiang reklame yang telah ada dan memodelkan tiang reklame beserta
papannya, langkah yang dilakukan berikutnya adalah proses analisa. Tujuan dari analisa ini
adalah untuk memvalidasi gaya yang ada, memodelkan arah terpaan angin yang kontak
dengan visual papan reklame dan mengetahui lokasi penyebab robohnya papan reklame.
Tahap analisa menggunakan software MSC.NASTRAN akan melalui beberapa tahap seperti
berikut ini :
Setelah gambar telah selesai dipindahkan dari software Autocad ke MSC.NASTRAN,
maka langkah selanjutnya yaitu :
Dari percobaan yang pernah dilakukan biasanya boundary surface tidak perlu karena
benda berdimensi 3 dan merupakan salinan dari program Autocad.
3.4.2.
Material
Langkah-langkah memasukkan material yaitu:
- Klik model
- Klik material
- Pada kotak dialog Define Isotrpic Material ketik title/judul, diperlihatkan pada
gambar 3.27
Kemudian klik Load muncul kotak dialog Select From Library yang diperlihatkan
3.4.3. Property
Langkah-langkah memasukkan property yaitu:
- Pilih Model
- Klik Property
- Pada kotak dialog Define Property ketik title/judul, diperlihatkan pada gambar 3.29
- Pilih material yang telah ditentukan sebelumnya, diperlihatkan pada gambar 3.29
Load
Muncul kotak dialog select from library, diperlihatkan pada gambar 3.30
3.4.4. Mesh
Langkah-langkah dalam memberi mesh yaitu:
- Pilih Mesh
24
Klik Ok
Pilih Mesh
Klik Geometry
Klik Surface
Pada kotak dialog Select Surface to Mesh klik select All, diperlihatkan pada
gambar 3.32
Klik Ok
Klik cancel maka model telah terbagi menjadi elemen elemen kecil.
Diperlihatkan pada gambar 3.33
25
Klik Ok
Pada kotak dialog Entity Selection klik bagian-bagian yang ingin di constrain,
diperlihatkan pada gambar 3.35
26
Klik Ok
Klik cancel maka model akan seperti diperlihatkan pada gambar 3.37
Z
Y
27
Klik Ok
Pada kotak dialog Create Loads on Points kemudian hilangkan centang untuk
sumbu FY dan FZ, pada sumbu FX ketik -7224. Diperlihatkan pada gambar 3.40
Klik Ok
Klik cancel maka model akan seperti diperlihatkan pada gambar 3.41
7224.
3899.5
FF
F
F
Gambar 3.41. Tampilan model yang telah diberi load searah sumbu X
28
Dengan cara yang sama maka langkah selanjutnya memasukkan load yang searah
sumbu Z.
Pada kotak dialog Create Loads on Points kemudian hilangkan centang untuk
sumbu FX dan FY, pada sumbu FZ ketik -3899.5. Diperlihatkan pada gambar 3.42.
Klik Ok
Komputer akan mulai menganalisis, tunggu beberapa saat. Setelah proses analisis
selesai, akan muncul kotak pemberitahuan ada atau tidak data yang eror. Jika tidak
ada fatal error maka kita dapat melanjutkannya dengan meng-klik Continu
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
29
2479.
2324.
7224.
2169.
2015.
1860.
3899.5
1705.
1550.
1395.
1240.
1085.
929.8
774.8
619.9
464.9
309.9
FF FF
155.
0.
30
Tekan F6
Pada kotak Dialog View Option ,Pilih Node lalu klik pada Draw Entity sehingga
muncul tanda centang , diperlihatkan pada gambar 4.4
31
2479.
2324.
2169.
2015.
1860.
1705.
1550.
1395.
1240.
1085.
929.8
774.82479.
619.92324.
464.92169.
309.9
2015.
155.
1860.
0.
1550.
tiang penyangga papan reklame. Hal ini dapat dilihat pada warna merah dari color indicator
1395.nilai
yaitu sebesar 2479 Mpa yang ditunjukan setelah proses anlisis sekaligus dapat dibaca
1240.
1085.
929.8
774.8
F
F
F
F
619.9
464.9
309.9 32
155.
0.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
33
1. Perpindahan
Dapat disimpulkan bahwa perpindahan gaya (deformasi) yang terjadi pada tiang
penyangga yaitu karena adanya gaya geser. Dimana perpindahan tersebut bergerak
searah sumbu x yang mengakibatkan tiang penyangga miring.
2. Distribusi Tegangan
Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa dorongan angin menimbulkan gaya drag
(gaya hambatan) yang mengenai media tayang akan mempengaruhi tegangan
maksimum pada bagian dasar tiang penyangga (tampilan diperlihatkan pada gambar
4.6). Media tayang merupakan area dengan beban angin besar yang menyebabkan
tegangan maksimum. Bentuk media tanyang yang mempunyai bentuk persegi
mempunyai koefisien drag yang tinggi sehingga menaikkan beban angin yang
diterima media visual yang menyebabkan kerobohan dari papan tersebut. Dan dapat
disimpulakn lagi bahwa untuk meminimalkan tegangan maksimum dapat dilakukan
dengan mendesain ulang media visual atau papan reklame agar papan reklame dapat
menahan beban oleh gaya yang diberikan angin dan tidak cepat roboh dalam waktu
yang singkat.
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com.teori mekanika fluida.info2341.html.
15.42 wib.
34
35