Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TBC (Tuberkolosis)
di Desa palangan dan Mertani Kabupaten Lamongan
dengan Memberikan Penyuluhan Hidup bersih dan
Pelatihan Pembuatan Hasta Karya dari sampah serta
menjadikan Sebagai desa Ekowisata
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh :
Anisa Fiatul Karimah
Fathan Edi Purwanto

142310101014/2014
141710201007/2014

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER
2015
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Kegiatan
2. Bidang kegiatan
3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama Lengakap
b. Nim
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama lengkap dan gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No.Telp/Hp
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber Lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jember, 10 September 2015


Menyetujui
Pembantu Dekan III
Bidang Kemahasiswaan

RINGKASAN

Indonesia merupakan negara Agraris yang memiliki


penduduk terbesar keempat didunia. Jumlah penduduk tersebut
terbagi diatas pulau-pulau yang membentang luas di nusantara.
Banyak masalah yang terjadi di Indonesia, salah satunya adalah
masalah kesehatan masyarakat desa yang sering terabaikan,
yang penyebab utama dari masalah tersebut adalah gaya hidup
kurang
bersih
serta
sampah-sampah
yang
diabaikan
keberadaannya yang itu juga berakibat pada timbulnya kuman
yang
menyebabkan
penyakit
tuberkolosis.
Berdasarkan
permasalahan diatas penulis tertarik untuk membuat program
Penyuluhan Hidup Bersih dan pelatihan Hasta Karya yang
dilaksanakan di desa palangan dan Desa Mertani Kabupaten
Lamongan. Menurut penulis kegiatan tersebut akan memiliki
dampak positif terhadap kehidupan masyarakat yang mayoritas
penduduknya petani dan akan membantu menyelesaikan
berbagai permasalahan seperti masalah kenakalan remaja,
masalah kesehatan dan perekonomian yang kurang baik.
Penyuluhan hidup bersih dan pelatihan hasta karya akan
memperbaiki kualitas hidup dari warga desa serta warga sekitar
desa tersebut, mulai dari perbaikan kualitas kesehatan, kualitas
ekonomi, kualitas kepribadian. Hingga bertujuan menjadikan
kedua desa tersebut menjadi desa Ekowisata.
Kata Kunci: Tuberkolosis, penyuluhan dan pelatihan, Ekowisata

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia adalah negara maritim dan agraris, karena
mayoritas penduduk Indonesia adalah bekerja menjadi nelayan
dan petani. Mayoritas yang bekerja menjadi nelayan dan petani
adalah penduduk desa-desa yang tersebar ribuan dari sabang
sampai merauke yang sering terjadi di desa yang mayoritas
penduduknya petani konvensional dan nelayan konvensional
adalah masalah kesehatan yang diakibatkan oleh sampah.
Sampah sering dianggap biasa oleh penduduk desa, padahal
sampah bisa menimbulkan berbagai penyakit diantaranya
sebagai tempat tinggal nyamuk pembawa penyakit, penyakit
sesak nafas, penyakit TB (Tuberkolosis) dll.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka
dapat diambil pokok masalah yang terjadi adalah bagaimana
cara memberikan Penyuluhan Hidup bersih, dan pelatihan Hasta
Karya kepada masyarakat Desa Mertani dan Desa palangan
Kabupaten Lamongan.
1.3 Tujuan Program
Berdasarkan Rumusan masalah yang telah dijabarkan,
tujuan dari program ini adalah untuk memberikan wawasan
kepada masyarakat Desa Mertani dan Desa palangan untuk
menjalankan gaya hidup bersih dan sehat agar terhindar dari
penyakit tuberkolosis dan menjadikan desa tersebut menjadi
desa Ekowisata.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari terlaksanannya program ini
yaitu lingkungan Desa Mertani dan Desa palangan dapat menjadi
desa yang asri dan layak untuk dihuni, terbebas dari sampah,
terbebas dari penyakit termasuk penyakit tuberkolosis. Keadaan

ekonomi yang stabil dan kepribadian masayarakatnya yang


semakin berkualitas.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 tahap persiapan
a. diskusi dan sosialisasi
diskusi dilaksanakan antara peneliti
PKM , ketua RT desa
palangan dan mertani dan penduduk setempat. Diskusi dilakukan
dengan maksud untuk mensosialisasikan tentang konsep
pengabdian masyarakat dengan upaya pencegahan penularan
penyakit TBC (tuberculosis) oleh peneliti Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM), memberikan penyuluhan hidup bersih dan
pelatihan pembuatan hasta karya dari sampah serta menjadikan
sebagai desa ekosistem. Setelah diskusi, peneliti PKM melakukan
sosialisasi kepada masyarakat sekitar, tepatnya masyarakat
Desa palangan dan mertani Kabupaten Lamongan.
b.Peninjauan lokasi
Peninjauan lokasi ditujukan untuk menentukan tempat yang
dijadikan
sebagai
tempat
sosialisasi,
tempat
kegiatan
penyuluhan
seperti
keadaan
masyarakat
yang
kurang
memperhatikan kebersihan sehingga menimbulkan masalah
kesehatan salah satunya penyakit TBC (tuberculosis) yang
semakin banyak. Selain itu akan diadakan peninjauan lokasi
untuk pelatihan pembuatan hasta karya yang mendukung
pemanfaat dari daur ulang sampah dan penentuan lokasi

penyuluhan warga mengenai penggelolaan sebagai desa


ekowisata dan implementasinya dalam sebuah paket wisata.
c.Penyediaan sarana dan prasarana
Tahap persiapan berikutnya adalah pengadaan sarana dan
peralatan yang digunakan untuk kegiatan pelatihan. Peralatan
yang dibutuhkan yaitu peralatan pembuatan hasta karya meliputi
bahan dan alat pembuatannya. Dalam penyuluhan hidup bersih
dan pelatihan pembuatan hasta karya harus disiapkan pula
semua peralatan yang mendukung berjalanya kegiatan pelatihan
ini, seperti sampah anorganik , gunting, dan kertas untuk
pembuatan hasta karya yang digunakan untuk pemanfaatan
sampah, penyuluhan hidup bersih membutuhkan sarana yang
memadai seperti pengobatan dan media yang dapat mendukung
terlaksananya penyuluhan. Sampah anorganik, gunting, kertas,
pengobatan, dan media yang mendukung nantinya akan dibuat
dari pihak luar, sedangkan peneliti PKM berperan sebagai
penyedia konsep. Peralatan lain yang harus disediakan adalah
peralatan yang digunakan dalam penyuluhan mengenai desa
ekowisata.
3.2 tahap implementasi
a. Pembentukan komunitas peduli sampah dan lingkungan
Pembentukan komunitas peduli sampah dan lingkungan ini
dimaksudkan untuk membangun kepedulian antara warga satu
dengan yang lain terhadap barang bekas yang tidak terpakai dan
sering kali diabaikan oleh kebanyakan orang. Media yang
digunakan meliputi barang yang tidak terpakai sehingga dapat
menambah ketrampilan masyarakat serta memanfaatkan barang
yang tidak terpakai.
b. Penyuluhan dan pelatihan hasta karya
Masyarakat yang telah mengetahui upaya pencegahan penularan
penyakit TB (tuberculosis) diharapkan menjadi tertarik untuk ikut
serta dalam penuluhan dan hasta karya sehingga aka nada
kegiatan yang terus berkelanjutan. Kegiatan ini bekerja sama
dengan masyarakat desa palangan dan mertani kabupaten
lamongan. Harapannya dengan penyuluhan dan pelatihan hasta
karya mayarakat sekitar nantinya akan lebih menjaga kebersihan

dan juga memanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi


sebuah hasta karya.
c. upaya pencegahan penularan penyakit TB (tuberculosis)
upaya
pencegahan
penularan
penyakit
TB
(tuberculosis)dilaksanakan secara langsung oleh peneliti di desa
palangan dan mertani kebupaten lamongan. Penerapan tersebut
dimaksudkan untuk membina masyarakat agar mengetahui
pencegahan penularan penyakit TB (tuberculosis) sedini mungkin
dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan
hasta karya dari sampah serta menjadikan sebagai desa
ekowisata. Selain itu upaya pencegahan penularan penyakit TB
(tuberculosis) ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepedulian
masyarakat dalam menjaga kesehatan serta pemanfaat bahan
yang tidak terpakai atau sampah. Kemudian masyarakat
nantinya mau turut serta berpartisispasi secara langsung dalam
pencegahan penularan penyakit TB (tuberculosis) dengan
mengikuti penyuluhan hidup bersih dan pelatihan pembuatan
hasta karya dari sampah.
3.3 Tahap monitoring dan evaluasi
Tahap monitoring ini dilaksanakan setiap penelitian kegiatan.
Tahap monitoring atau pengawasan ini bertujuan untuk
mengontrol semua kegiatan yang dilaksanakan di lokasi desa
palangan dan mertani kabupaten lamongan. Selain itu
dilaksanakan tahap evaluasi setiap akhir kegiatan dengan tujuan
untuk meninjau kembali kekurangan-kekurangan yang ada dalam
penilitian kegiatan sekaligus permasalahan-permasalahan yang
menghambat kegiatan. Hal ini dilakukan agar pada kegiatan
berikutnya kegiatan terlaksana lebih baik dari sebelumnya.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai