Anda di halaman 1dari 11

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN GEOLOGI
JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122
JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950
Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: geologi@bgl.esdm.go.id

Nomor
Sifat
Lampiran
Hal

:
/ BGL.V/2009
September 2009
: Segera
: 6 ( enam ) lembar
: Laporan singkat bencana gerakan tanah dan gempabumi
Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Yang terhormat
1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2. Bupati Cianjur
Bersama ini kami sampaikan laporan singkat hasil penyelidikan lapangan
Tim Tanggap Darurat Gerakan Tanah di Wilayah Kecamatan Cibinong, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, adalah sebagai berikut :
1. Lokasi bencana dan waktu kejadian:
Lokasi bencana alam terletak di Kampung Babakan Caringin, Desa
Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Secara geografis gerakan tanah terletak pada koordinat 10710' 37 BT; 07
195 LS. Kejadian bencana gerakan tanah dipicu oleh gempa bumi dengan
intensitas 7,3 SR pada hari Rabu tanggal 2 September 2009 jam 14,55 WIB.
2. Dampak bencana yang tercatat di Posko Desa Cikangkareng:
47 orang hilang,
12 orang meninggal dunia (sudah ditemukan)
12 rumah, 1 toko dan 1 masjid hancur tertimbun.
85 rumah rusak berat
167 rumah rusak ringan
3. Kondisi Daerah Bencana:
Topografi daerah sekitar bencana mempunyai kemiringan lereng hampir
tegak, dengan kemiringan lereng 80 90 dan di bawah gawir yang tegak
terdapat pemukiman Kampung Babakan Caringin dengan morfologi landai
hingga agak terjal dengan kemiringan 5 15. Jenis gerakan tanah adalah
runtuhan batuan dengan panjang 400 m, lebar 250 m dan arah N 80 E dan di
sertai retakan di lereng bagian atas tebing perbukitan, dengan volume material
gerakan tanah sekitar 1.500.000 m3..
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Sindangbarang (Koesmono, M, dkk, 1996
daerah bencana disusun oleh batuan Formasi Koloberes (Tmk) yang disusun
oleh perlapisan batuan sedimen yang berupa batu pasir, tufa kristal, breksi
tufaan dengan perlapisan sejajar, kurang mampat. Batuan tersebut telah

terkekarkan dengan tanah pelapukan berupa lanau pasiran hingga lempung


pasiran berwarna coklat kemerahan dan akibat kemarau panjang tanah
tersebut mengalami retak retak.
Lereng bagian atas Kampung Cikangkareng telah mengalami retakan
memanjang sepanjang 25 m dengan lebar 10 15 cm.
Berdasarkan Peta Zona kerentanan Gerakan tanah Jawa Barat (DVMBG,
2004) daerah bencana termasuk dalam zona potensi gerakan tanah tinggi,
artinya daerah tersebut mudah terjadi gerakan tanah apabila dipicu oleh faktor
curah hujan maupun gempa bumi dengan intensitas yang tinggi.
4. Faktor Penyebab:
Bencana gerakan tanah di daerah ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
Topografi daerah sekitar bencana mempunyai kemiringan lereng hampir
tegak, dengan kemiringan lereng 80 90, sedangkan pemukiman
menempati daerah yang landai hingga agak terjal yang terletak dibawah
tebing perbukitan yang tegak, sehingga jika daerah perbukitan mengalami
longsoran maka daerah pemukiman tersebut akan berpotensi untuk terlanda
material longsoran.
Adanya perselingan batuan yaitu batu pasir, batu lempung dan breksi tufaan
dengan perlapisan mendatar yang telah mengalami pengkekaran sehingga
ketika terjadi gempa dengan sekala 7,3 SR maka batuan yang telah
terkekarkan mengalami goncangan sehingga terjadi runtuhan batuan dan
materialnya meluncur ke daerah pemukiman.
5. Mekanisme Gerakan Tanah
Lereng yang tegak dan memanjang yang berada di sebelah Barat Desa
Cikangkareng dibentuk oleh batuan batu pasir, batu lempung dan breksi tufaan
dengan perlapisan mendatar dan batuan tersebut telah mengalami
pengkekaran. Akibat kemarau panjang maka tanah pelapukan yang berada
diatasnya yang berupa lanau pasiran hingga lempung pasiran mengalai retak
retak. Dengan adanya gempa bumi dengan kekuatan 7,3 SR maka batuan yang
telah terkekarkan tersebut mengalami goncangan sehingga batuan dan tanah
yang berada diatasnya runtuh dan materialnya meluncur ke daerah pemukiman
yang relatif landai.
6. Rekomendasi
Daerah di sekitar lokasi kejadian bencana gerakan tanah masih berpotensi
terjadi gerakan tanah oleh karena itu direkomendasikan :

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar kejadian gerakan


tanah dan yang menghuni di lereng bagian bawah dari lereng yang sudah
mengalami retakan harus selalu waspada, karena di daerah ini masih
berpotensi terjadi gerakan tanah susulan, terutama pada musim hujan.
Untuk merencanakan pemukiman baru maka harus memilih lokasi yang
menjauhi tebing perbukitan yang tegak tersebut yang berjarak lebih dari
500 m dari ujung tebing bukit.
Segera menutup retakan yang terjadi dengan tanah lempung dan
dipadatkan, agar air permukaan tidak masuk ke dalam tanah.

Agar melakukan penanaman pepohonan yang berakar kuat dan dalam


pada sekitar daerah retakan.
Jika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi maka penduduk yang
bermukim di Kp. Sukaresik dan Kp. Cikangkareng agar mengungsi ke
tempat yang lebih aman yaitu menjauh dari tebing perbukitan yang lereng
bagian atasnya sudah retak.

Demikian laporan singkat ini kami sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.

a.n Kepala Badan Geologi


Kepala Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi

Dr. S u r o n o
NIP 100008418

Tembusan :
1. Kepala Badan Geologi
2. Sekretaris Badan Geologi
3. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat
4. Kantor Kesbang Linmas Kabupaten Cianjur.
5. Camat Cibinong, Kabupaten Cianjur.

Gb 1. Peta lokasi

PETA LOKASI GERAKAN TANAH


DESA PAMOYANAN KECAMATAN CIBINONG
KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

Skala 1 : 1 500 000


KETERANGAN
Lokasi Bencana

Foto 1. Gerakan tanah jenis runtuhan batuan terjadi di Kp. Babakan


caringin, Ds. Cikangkareng, Kec. Cibinong, Kab. Cianjur.

Foto 2. Material gerakan tanah melanda pemukiman Kp. Babakan caringin


dan persawahan yang berada di lereng bagian bawahnya yang menga-

kibatkan 12 orang meninggal (sudah ditemukan) dan 47 orang hilang.

Foto 3. Di latar belakang Nampak pemukiman yang berada dekat dengan


tebing perbukitan yang tegak, maka jika daerah perbukitan terjadi
longsor maka material longsoran dapat melanda daerah pemukiman.

Foto 4. Retakan terjadi di lereng bagian atas perbukitan yang tegak sehingga
jika terjadi curah hujan yang tinggi atau terjadi gempa bumi dengan
intensitas tinggi maka Kp. Sukaresik dan Kp. Cikangkareng terancam
material gerakan tanah.

Gb 2. Peta Geologi

Gb 3. Peta Sketsa Situasi Gerakan Desa Cikangkareng

Gb 4. Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Cianjur.

Lokasi
bencana

Anda mungkin juga menyukai