PADA MANUSIA
Laporan
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia
Oleh
SAUSAN NAZHIRA
1206103010064
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa-apa saja anatomi sistem pernafasan pada manusia?
2. Bagaimana cara membuktikan udara hasil pernafasan manusia mengandung CO 2 dan
H2O?
3. Bagaimana cara mengukur kapasitas paru (kapasitas vital) pada manusia?
1.3
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk:
1.
2.
Untuk membuktikan udara hasil pernafasan manusia mengandung CO2 dan H2O.
3.
1.4
Manfaat Praktikum
Adanya praktikum ini bermanfaat bagi mahasiswa sebagai tambahan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai anatomi dan fisiologi sistem pernafasan pada manusia.
1.5
mengkaji tentang sistem pernafasan pada manusia. Baik itu anatomi maupun cara kerja
sistem tersebut.
1.6
Definisi Istilah
Adapun definisi yang tertulis berikut ditujukan untuk mempermudahkan
secara tidak langsung, dan juga selain hipoksemia ada penyakit yang bernama bradypnea
yang bisa dicegah dengan menggunakan alat ini dimana penyakit tersebut merupakan suatu
kondisi gangguan pernafasan yang dapat mengindikasikan beberapa penyakit pernafasan
(Naradhyana, 2014: 1-10).
Paru-paru merupakan organ pernafasan utama yang terlibat dalam sistem
pernafasan. Paru-paru daa dua, terletak dalam rongga dada, di sebelah kanan dan kiri dan
ditengah-tengah di antara keduanya terdapat jantung. Paru-paru mempunyai permukaan
luar yang menyentuh semua iga, sisi belakang menyentuh tulang belakang dan sisi depan
menutupi sebagian sisi depan jantung serta sisi bawah berhubungan dengan diafragma
(Diah, 2012: 33).
Dengan bernapas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada
saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon
dan hidrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melakukan proses
metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbon
dioksida (CO2) dan air (H2O) dihilangkan (Evelyn, 2006: 211).
3.2
Gelas plastik
Sendok
Cermin
Soldier(alat pelubang)
b. Bahan
3.3
Air
Selang transparan
Balon tiup
Air berwarna
Subyek percobaan
Cara Kerja
Percobaan 1
a. Mahasiswa memperhatikan torso atau gambar sistem pernapasan manusia, dan
menggambarkan pada tabel pengamatan disertai keterangan dan fungsinya.
Percobaan 2
a. Siapkan wadah atau gelas kimia ukuran 100 mL.
b. Masukkan 2-3 sendok air kapur ke dalam gelas kimia dan beri air secukupnya ke
dalam gelas kimia tersebut kemudian diaduk.
c. Tunggu larutan air kapur tadi sampai mengendap dan warnanya sudah jernih,
setelah larutan kapur tadi mengendap, tuangkan air kapur yang telah jernih pada
bagian atasnya ke wadah lain hingga batas endapan.
d. Tiuplah air kapur yang sudah jernih dengan menggunakan sedotan selama kurang
lebih 3 menit.
e. Amati perubahan yang terjadi.
f. Ulangi kegiatan tersebut sebanyak 3 kali.
g. Catat perubahan yang terjadi pada tabel hasil pengamatan.
h. Lakukan analisis data secara deskriptif.
Percobaan 3
a. Sediakan cermin dalam keadaan bersih
b. Hembuskan nafas didepan permukaan cermin tersebut selama beberapa saat
c. Amati perubahan yang terjadi
d. Catat perubahan yang terjadi pada tabel hasil pengamatan
e. Ulangi kegiatan tersebut sebanyak 3 kali ulangan
f. Lakukan analisis data secara deskriptif
Percobaan 4
a. Siapkan du abuah botol bekas air mineral 1.5 L, selang transparan sepanjang 1
meter, 1 balon tiup dan soldier.
b. Lubangi kedua botol bekas air mineral pada bagian atasnya sesuai dengan
diameter selang.
c. Pasang selang sebagai penghubung antara botol satu dengan botol lainnya melaui
bagian botol yang telah dilubangi.
d. Beri label pada masing-masing botol, yakni A dan B.
e. Pasang alat ukur pada dinding vertikal botol B.
f. Isi air pada botol A, hingga 1 cm dibawah lubang selang.
g. Tiuplah balon dengan sekali menghembuskan nafas sekuat-kuatnya.
h. Kemudian letakkan mulut balon ke mulut botol A dan biarkan udara dari balon
mengalir ke botol A.
i. Air dari botol A akan berpindah ke botol B melalui selang, karena adanya tekanan
udara dari balon.
j. Catat ketinggian air pada botol B setelah udara dalam balon habis.
k. Hitung volume air dengan rumus volume tabung: V tabung = .r2.
l. Ulangi kegiatan tersebut sebanyak 3 kali ulangan.
m. Lakukan analisis data dengan menggunakan uji ANAVA dan uji lanjut.
Keterangan
Air kapur sirih yang diletakkan dalam
gelas beker dan ditunggu endapannya
turun untuk diambil bagian yang bening
dan dipindahkan ke wadah lain.
Tabel 4.2 Hasil praktikum melihat adanya kandungan uap air pada nafas yang dikeluarkan.
Gambar
Keterangan
Udara yang dikeluarkan mengandung uap
air. Hal ini dilihat dari kaca yang
dihembuskan
udara
maka
kaca
itu
berembun.
Keterangan
Percobaan kapasitas vital pada perempuan.
4.2
Pembahasan
Sistem pernafasan, selain berperan dalam mengatur pernafasan, sistem ini juga
berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Kedua proses ini saling bekerjasama
didalam tubuh. Sehingga, antara proses pernafasan dan proses metabolisme tidak dapat
dipisahkan.
Secara garis besar, organ pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, pangkal
tenggorok (faring), batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok (bronkus),
anakcabang batang tenggorok (bronkiolus), dan paru-paru (pulmo). Organ-organ
pernapasan tersebut bekerja dalam suatu sistem yang disebut sistem pernapasan.
Pada percobaan pertama, bahan yang digunakan yaitu air kapur sirih. Dimana, pada
percobaan ini akan dilihat adanya kandungan CO2 dalam udara pernafasan yang kita
keluarkan. Kapur sirih dapat mengikat gas CO2 sehingga lama-kelamaan air kapur sirih
yang ditiup akan berubah warna menjadi kuning atau keruh. Dalam percobaan, air kapur
sirih menjadi keruh setelah ditiup selama lima belas menit.
Kemudian, percobaan kedua yaitu melihat adanya kandungan uap air pada udara
pernafasan yang kita keluarkan. Percobaan ini sangat sederhana dan bahkan sering
dilakukan sendiri di rumah. Caranya yaitu diambil sebuah kaca lalu dihembuskan napas di
kaca tersebut maka akan terlihat titik-titik uap air atau H2O pada permukaan kaca.
Terakhir, percobaan kapasitas vital pada laki-laki dan perempuan. Kapasitas vital
merupakan kapasitas paru menyimpan udara yang kita hirup. Percobaan ini menggunakan
selang dan botol aqua. Pada tutup botol aqua di lubangi sebesar selang, lalu dimasukkan
dua buah selang yang berukuran sama pada lubang botol tersebut. 1 selang untuk
menghembuskan udara, dan 1 selang lagi untuk melihat berapa banyak volume air yang
dikeluarkan setelah itu dilakukan uji anava.
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan
Sistem pernafasan merupakan keseluruhan organ yang berhubungan dengan alat
pernafasan dan sangat vital fungsinya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup khususya
manusia. Sistem ini juga berperan dalam mengatur metabolisme tubuh.
Organ pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, pangkal tenggorok (faring),
batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok (bronkus), anakcabang batang
tenggorok (bronkiolus), dan paru-paru (pulmo). Organ-organ pernapasan tersebut bekerja
dalam suatu sistem yang disebut sistem pernapasan.
5.2
Saran
Sistem pernafasan sangat penting bagi manusia. Sehingga, kita harus benar-benar
menjaga kesehatan sistem pernafasan kita dengan cara mengkonsumsi udara-udara yang
belum terkontaminasi oleh polusi.
DAFTAR PUSTAKA
Doewes, muchsin. 2011. Kontribusi Sistem Respirasi terhadap VO2 Maks Studi
Korelasional Pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga di Surakarta. J. Respir Indo,
Vol. 31 No. 1: 10-13.
Naradhyana. 2014. Alat Pemantau Sistem Pernapasan Menggunakan Mikrokontroller dan
E-Health PCB. Jurnal Eproc: 1-10.
Mulyadi. 2011. Analis Hasil Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) Pada Pasien Gangguan
Pernapasan di Pesisir Kota Banda Aceh. J. Respir Indo, Vol. 31 No. 2: 101-104.
Husin, M. D. 2012. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.
Pearce, E.C. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.