Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROYEK 1
POWER SUPPLY DENGAN SEVEN SEGMENT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Desain Proyek
Semester 5
PEMBIMBING :
Mochammad Taufik,ST.MT
Penyusun:
TT 3C
Kelompok :
1.) Anisa Tri Rahmawati ()
2.) Frendy Egy Sagita
()
3.) Dhieka Fajar Kusuma (1331130036)
4.) Yuli Nurwardatul I.
(1331130050)
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan manusia akan catu daya saat ini sangat tinggi, terlebih
dikarenakan tingginya konsumsi manusia akan perangkat elektronik. Catu
daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai
sumber tenaga listrik. Catu daya atau power supply itu sendiri adalah suatu
rangkaiain elektronik yang mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
searah (DC).
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama
yaitu ; transformator, diode, filter dan regulator. Dalam pembuatan rangkaian
catu daya, selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen
pendukung
agar
rangkaian
tersebut
dapat
berfungsi
dengan
baik.
1.3.2
1.4 Tujuan
1.4.1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang prinsip power
supply
1.4.2
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Power Supply
Rangkaian Power Supply adalah sebuah rangkaian yang sangat penting
peranannya dalam bidang elektronika, karena dapat menghasilkan energi
khususnya energi listrik sebagai sumber energi untuk rangkaian elektronika
lainnya. Contohnya adalah FM Radio, Timbangan Digital, Kompas Digital,
MP3Player, dan HP Charger juga menggunakan rangkaian ini.
Dengan menggunakan power supply, arus listrik yang sebelumnya AC akan
dirubah menjadi arus DC. Fungsi rangkaian power supply adalah sumber energi
untuk rangkaian lainnya, selain itu juga sebagai pengkonvert tegangan listrik arus
AC ke DC. Sebagai contohnya adalah baterai yang merupakan sumber tegangan
dari catu daya yang paling baik, Namun apabila tegangan arus yang
dibutuhkan terlalu besar maka baterai ini tentunya tidak mencukupi kebutuhan
arus tersebut.
Besar tegangan keluaran dari power supply harus kita sesuaikan dengan
kebutuhan tegangan atau perangkat elektronika kita. Karena, suatu perangkat
elektronika akan dapat bekerja dengan baik apabila supply tegangan dan
daya yang dihasilkan sama seperti kebutuhan dari komponen elektronika tersebut.
Pada dasarnya, Rangkaian Power Supply sederhana berasal dari setiap jala PLN
yang kemudian
dimasukan
kedalam
transformator.
Transformator akan
2.1.1 Transformator
Trafo atau transformator adalah komponen elektronika yang dapat
menurunkan tegangan jala-jala 220 volt. Namun tegangan yang dihasilkan
oleh trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan
dengan menggunakan penyearah. Rangkaian penyearah yang digunakan
memanfaatkan 4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan
kedua siklus gelombang ac menjadi satu arah saja.
a. Prinsip kerja trafo
Transformator
bekerja
prinsip induksi elektromagnetik.Tegangan
masukan
berdasarkan
bolak-balik
yang
dengan
lilitan
ini
sedemikian hingga
c. Efisiensi
Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus
saluran
ketiga
sebagai
pemanas).
Dioda
mempunyai
dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan
dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Ada berbagai
jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya, seperti dioda penyearah
(rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (PhotoDioda) dan Dioda Varactor.
Dioda penyearah (rectifier) adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan
Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolakbalik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara
umum dioda ini disimbolnya.
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
garis
b-c
bukanlah
garis
lurus
tetapi
menambahkan
kapasitor
pada
rangkaian
penyearah
Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator,
salah satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan
beban. Ciri lain dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short-circuit.
Perhatikan jika Vout terhubung singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I
=
Vin/R1.
Disamping regulator
shunt,
ada
juga
yang
disebut
Jika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base
IB pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Dimana seperti yang
diketahui, besar arus IC akan berbanding lurus terhadap arus IB atau
dirumuskan dengan IC = IB. Untuk keperluan itu, transistor Q1 yang dipakai
bisa
diganti
dengan
transistorDarlington yang
biasanya
memiliki
nilai yang cukup besar. Dengan transistorDarlington, arus base yang kecil
bisa menghasilkan arus IC yang lebih besar.
Teknik regulasi yang lebih baik lagi adalah dengan menggunakan OpAmp untuk men-drive transistor Q, seperti pada rangkaian gambar 8.Dioda
zener disini tidak langsung memberi umpan ke transistor Q, melainkan
sebagai tegangan referensi bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada pin negatif
Op-amp adalah cuplikan dari tegangan keluar regulator, yaitu :
Vin(-) = (R2/(R1+R2)) Vout
Jika tegangan keluar Vout menaik, maka tegangan Vin(-) juga akan
menaik sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian
sebaliknya jika tegangan keluar Vout menurun, misalnya karena suplai arus
ke beban meningkat, Op-amp akan menjaga kestabilan di titik referensi
Vz dengan memberi arus IB ke transistor Q1. Sehingga pada setiap saat Opamp menjaga kestabilan :
Vin(-) = Vz
Vout = ( (R1+R2)/R2) Vz
Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur besar R1
dan R2
2.1.4 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal.Tegangan atau arus
yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang
melalui 2 terminal lainnya.Transistor adalah komponen yang sangat penting
dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor
digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio.Dalam
rangkaian-rangkaian digital,
transistor
digunakan
segment yang dikenal sebagai display 7 segment common anoda (CA) dan
common cathoda (CC). Pada display common anoda untuk mengaktifkan
karakter display 7 segment diperlukan logika low (0) pada jalur A-F dan DP
dan sebaliknya untuk display 7 segment common cathoda (CA). Rangkaian
internal display 7 segment common anoda dan common cathoda (CC) dapat
dilihat pada gambar berikut.
AT Mega 16
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel,berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register generalpurpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan
eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power
saving, ADC dan PWM internal.AVR juga mempunyai In-System
Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.
ATMega16. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz
pp rr
menggunakan bantuan
TP
TP
TP
TP
TP
Dalam pembuatan power supply komponen yang yang diperlukan adalah trafo,
diode penyearah, diode zener, diode , resistor, potensio,transistor dan kapasitor. Trafo
berfungsi untuk menurunkan tegaan jala-jala menjadi lebih kecil disini kami
menggunakan 18V AC untuk power suuply yang kami rencanakan. Kapasistor yang
digunakan sebagai filter pada power supply. Diode zener dapat menghasilkan tegangan
sebesar 12 V DC.Jadi , prisip kerja power supply adalah tegangan jala-jala diturunkan
menjadi 18 V kemudian disearahan menggunakan diode bridge dan difilter menggunakan
capasitor dan distabilkan menggunakan rangkaian regulator atau menyetabilan tegangan.
Pengujian pertama keluaran dari trafo yaitu sebesar 18 V AC kemudian setelah
melewati diode penyearah gelombang penuh yang di test pada TP1 dan TP2 masingmasing bernilai 26.5 V bernilai positif dan negative. Selanjutnya pada TP3 bernilai + 6 V
dan TP4 bernilai -6 v apabila pada TP3 dan TP4 bernilai kecil maka ada jalur yang short
atau terbuka , selain itu komponen yang terpasang mungkin rusak atau salah penempatan.
Selanjutnya, pengujian dilakuakan pada keluaran power supply dengan hasil output
sebesar 17.5 V DC tidak terlalu jauh dari hasil perencanaan yang sudah direncanakan
sebelumnya dengan output 15 V DC.
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Prisip kerja power supply adalah tegangan jala-jala diturunkan menjadi 18 V
kemudian disearahan menggunakan diode bridge dan difilter menggunakan
capasitor dan distabilkan menggunakan rangkaian regulator atau menyetabilan
tegangan.