metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Farmasetika Dasar, Fakultas Farmasi, USU, Medan Penyiapan Sampel dan Determinasi Tumbuhan Sampel diperoleh dari Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Determinasi tumbuhan dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong, Indonesia. Alat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain: neraca listrik, pH meter, freeze dryer, juicer, lumpang, stamfer, objek glass, alat-alat gelas, tutup pot plastik, kain kasa, penangas air, batang pengaduk, spatel, pot plastik, selotip transparan. Bahan yang digunakan antara lain: asam stearat (Brataco), setil alkohol, trietanolamin (TEA), gliserin (Brataco), aquadest, nipagin, natrium metabisulfit (Brataco), oleum rosae, sari buah jeruk bali dan silika gel. Pembuatan Sari Buah Jeruk Bali Buah jeruk bali 3.560 gram dikupas kulitnya kemudian daging buah
jeruk bali dipotong-potong menjadi
bagian yang lebih kecil sehingga menjadi 2.600 gram lalu dihaluskan dengan juicer sehingga menghasilkan juice jeruk bali 1.000 ml, ditambahkan natrium metabisulfit 0,1% dan dikeringkan dengan freeze dryer selama 72 jam pada suhu -40oC dengan tekanan 2 atm, sampai diperoleh ekstrak kental sebanyak 75 gram. Formulasi Krim Konsentarsi sari buah jeruk bali yang digunakan yaitu: 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dan gliserin 2% (sebagai pembanding). Adapun formula yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Pembuatan Krim Asam stearat dan setil alkohol dimasukkan ke dalam cawan penguap dan dilebur di atas penangas air (massa I). Nipagin dilarutkan dalam air panas lalu ditambahkan natrium metabisulfit dan trietanolamin (TEA) diaduk sampai larut (massa II). Lalu massa II ditambahkan ke dalam massa I di dalam lumpang panas sambil digerus secara