Jadwal Induk Produksi
Jadwal Induk Produksi
PENDAHULUAN
PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia, sebuah perusahaan manufaktur yang
memproduksi berbagai jenis item excavator. Item jenis Arm adalah salah satu jenis item
yang dirakit di PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia. Item jenis ini dapat
dikategorikan jenis item dengan tingkat produksi yang tinggi dibandingkan dengan jenis
item yang lainnya. Oleh karena itu pihak perencanaan dan pengendalian produksi harus
berhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan
baku dan produk jadi.
Salah satu kesalahan perencanaan yang dilakukan adalah ketidaktersediaan produk
jadi di gudang penyimpanan yang memberikan pengaruh negatif pada sistem manufaktur
perusahaan, diantaranya ketidakmampuan perusahaan memenuhi permintaan dari
konsumen, banyak bahan baku produk yang sudah dipesan dan harus dirakit menjadi
produk jadi menumpuk di gudang sehingga menyebabkan biaya penyimpanan meningkat,
harga produk menjadi tidak kompetitif, dan penurunan keuntungan. Keberhasilan
perencanaan dan pengendalian manufakturing membutuhkan perencanaan produksi yang
efektif, agar mampu memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan. Kekurangan produksi
atau kelebihan produksi akan memberikan dampak negatif, oleh karena itu perencanaan
produksi yang efektif adalah membuat atau menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan
pada waktu yang tepat.
Adapun perumusan masalahnya yaitu : terjadinya fluktuasi permintaan produk Item
jenis Arm ZX30 di PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia pada setiap periodenya,
bahan baku yang digunakan sebagian besar berasal dari luar negeri dan terlalu kecilnya
tingkat persediaan pengaman akibat dari sistem yang diterapkan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah : (1).
meramalkan dan merencanakan produksi pada jenis item Arm ZX30 untuk tahun 2008 ; (2).
mengantisipasi fluktuasi permintaan item jenis arm ZX30 yaitu arm ZX30 Long dan arm
ZX30 STD pada setiap periodenya ; (3). untuk mengatur jumlah tingkat persediaan untuk
setiap periodenya, guna memenuhi jumlah permintaan yang cenderung berfluktuasi
tersebut.
2.
2.1.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Peramalan
Peramalan adalah suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan
pada beberapa variabel peramalan, sering berdasarkan pada data deret waktu historis atau
menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke
dalam sebuah model, dan menggunakan model ini untuk memperkirakan keadaan di masa
mendatang (Gaspersz, 2004). Menurut Assauri (1993), peramalan adalah penggunaan data
atau informasi untuk menentukan kejadian pada masa depan dalam bentuk perhitungan atau
prakiraan dari data yang lalu dan informasi lainnya untuk penentuan terlebih dahulu atau
prakiraan. Biegel (1992) menyebutkan, peramalan adalah suatu perkiraan tingkat
permintaan yang diharapkan untuk satu produk atau lebih dalam periode waktu tertentu
dimasa yang akan datang.
2.2. Metode Peramalan
2.2.1 Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal
Metode pemulusan eksponensial tunggal yaitu model peramalan pemulusan
eksponensial yang bekerja hampir serupa dengan alat thermostat, dimana apabila galat
ramalan adalah positif, yang berarti nilai aktual permintaan lebih tinggi daripada nilai
ramalan (A F > 0), maka model pemulusan eksponensial akan secara otomatis
Siklus
------- 1
Ramalan sama dengan permintaan
Ramalan mendekati nilai rata-rata
Ramalan mempunyai kemiringan
yang meningkat dan ketinggalan permintaan dengan beberapa periode
(ramalan lebih rendah)
ramalan mempunyai kecenderungan
menurun tetapi kemiringan lebih kecil
(ramalan lebih tinggi)
Ramalan mendekati nilai rata-rata
dalam ramalan meninggalkan pola
siklus dalam permintaan untuk bebepa periode
Adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah untuk memperoleh hal-hal yang
berikut, yaitu dapat membuat produk atau jasa dengan biaya yang murah, dapat
menentukan harga pokok dan harga jual dengan harga rendah, dapat bersaing dengan
kemampuan cukup kuat dan dapat menjual barang dengan jumlah yang banyak dan
sekaligus menguasai bagian pasar yang luas daripada penjualan barang atau jasa.
2.3.2 Metode Perencanaan Produksi Agregat
Metode tenaga kerja berubah, perusahaan dapat menambah jumlah tenaga kerja jika
diperlukan dan mengubah tenaga kerja dengan melakukan perekrutan tenaga kerja atau
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan tujuan untuk menyamakan tingkat produksi
dengan jumlah permintaan setiap periodenya. Dengan demikian perusahaan akan
melakukan produksi sesuai dengan permintaan untuk menghindari jumlah sediaan.
Perencanaan produksi agregat dengan metode perubahan tingkat persediaan. Dalam
metode ini perusahaan berusaha untuk menghindari kegiatan menambah maupun
mengurangi tenaga kerja. Untuk itu dilakukan penyesuaian jumlah produksi berdasarkan
rata-rata permintaan dan menutupi kekurangan produksi dengan persediaan yang berasal
dari produksi periode terdahulu.
Metode sub kontrak adalah alternatif lain yang dapat dipertimbangkan oleh
perusahaan selain mengubah tenaga kerja atau mengubah jumlah persediaan yaitu dengan
melakukan sub kontrak kepada perusahaan lainnya jika tingkat produksi tidak mencukupi
jumlah permintaan. Asumsi yang digunakan pada metode sub kontrak ialah bahwa pihak
sub kontrak dapat memenuhi berapapun permintaan dari perusahaan.
Metode yang terakhir adalah metode strategi campuran yaitu gabungan dua atau
lebih metode yang ada pada strategi murni guna meminimasi efek negatif yang
ditimbulkan.
2.4.
Metodologi
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kepustakaan dan studi lapangan.
Studi lapangan meliputi : observasi, wawancara dan pengambilan data. Jenis data yang
dikumpulkan berupa data kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang didapat dari suatu lembaga atau instansi lainnya tanpa harus
mengamati secara langsung. Data yang digunakan meliputi:data permintaan akan item arm
ZX30 Long dan ZX30 STD selama 12 bulan pada tahun 2007, data ongkos, waktu baku,
inventory, dll.
3.2
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
SES
SES
SES
SES
SES
SES
( = 0,1)
( = 0,2)
( = 0,3)
( = 0,4)
( = 0,5)
( = 0,6)
Deskripsi
MAD
16,328
16,627
16,550
16,286
15,940
15,786
MAPE
45,911
46,656
45,900
44,431
42,694
41,303
Tabel 4.2
Perbandingan Hasil Ramalan SES Dengan
Berbagai Tingkat Nilai Alpha Menggunakan Minitab 14 (lanjutan)
No
Deskripsi
Metode SES
Metode SES
Metode SES
Metode SES
( = 0,7)
( = 0,8)
( = 0,9)
( = 0,99)
MAD
15,708
15,569
15,345
15,192
MAPE
40,140
39,014
37,902
37,496
Dengan melihat nilai perbandingan MAD dan MAPE diantara masing-masing nilai alpha,
didapat nilai MAD dan MAPE yang terkecil dari hasil perhitungan dengan menggunakan
perangkat lunak minitab 14 adalah metode SES dengan nilai alpha 0,99 yaitu sebesar
15,192 (MAD) dan 37,496 (MAPE).
Dibawah ini adalah gambar perbandingan nilai-nilai aktual permintaan dengan nilainilai ramalan permintaan metode pemulusan eksponensial ( = 0,99) :
Permintaan
Aktual
40
30
20
10
0
Ramalan
9 10 11 12
Periode Waktu
Gambar 4.1 Grafik Data Aktual dan Ramalan Permintaan Arm ZX30 Long
Berdasarkan SES ( = 0,99)
4.2
Deskripsi
1
2
MAD
MAPE
Metode
SES
( = 0,1)
13,928
38,183
Metode
SES
( = 0,2)
14,073
38,323
Metode
SES
( = 0,3)
13,855
37,235
Metode
SES
( = 0,4)
13,723
35,992
Metode
SES
( = 0,5)
13,505
34,506
Metode
SES
( = 0,6)
13,807
34,814
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Ramalan SES Dengan
Berbagai Tingkat Nilai Alpha Menggunakan Minitab 14 (lanjutan)
No
Deskripsi
1
2
MAD
MAPE
Metode SES
( = 0,7)
14,007
34,951
Metode SES
( = 0,8)
14,148
35,038
Metode SES
( = 0,9)
14,300
35,228
Metode SES
( = 0,99)
14,467
35,531
Dengan melihat nilai perbandingan MAD dan MAPE diantara masing-masing nilai alpha,
didapat nilai MAD dan MAPE yang terkecil dari hasil perhitungan dengan menggunakan
perangkat lunak minitab 14 adalah metode SES dengan nilai alpha 0,5 yaitu sebesar 13,505
(MAD) dan 34,506 (MAPE).
Dibawah ini adalah gambar perbandingan nilai-nilai aktual permintaan dengan nilainilai ramalan permintaan metode pemulusan eksponensial ( = 0,5) :
Permintaan
60
50
Aktual
40
Ramalan
30
20
10
0
1
10 11 12
Pe riode Waktu
Gambar 4.2 Grafik Data Aktual dan Ramalan Permintaan Arm ZX30 STD
Berdasarkan SES ( = 0,5)
Berikut adalah rangkuman hasil peramalan untuk jenis item Arm ZX30 :
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Ramalan Untuk Item Arm ZX30
PERIODE
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Waktu Baku
4.3
4.3.1
Aktual
ZX30 Long
ZX30 STD
(unit)
(unit)
58
68
25
70
62
60
66
46
59
38
48
18
65
32
75
68
45
46
38
55
22
54
23
35
586
590
4,4 Jam
5 Jam
HASIL PERAMALAN
ZX30 Long
ZX30 STD
(unit)
(unit)
49
50
58
59
26
65
62
63
66
55
60
47
49
33
65
33
75
51
46
49
39
52
23
53
618
610
4,4 Jam
5 Jam
Perencanaan Agregat
Metode Tenaga Kerja Berubah
Berikut ini adalah hasil perencanaan agregat dengan menggunakan metode
perubahan jumlah tenaga kerja untuk 12 periode ke depan :
Tabel 4.6
Perencanaan Agregat Dengan Metode Tenaga Kerja Berubah
Periode
(Bulan)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Permintaan
(Satuan agregat)
91
125
100
134
129
114
87
103
133
102
98
83
1299
Permintaan
(Jam)
401
550
440
590
568
502
383
454
586
449
432
366
5721
Waktu
Normal
(Jam)
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
5760
Waktu
Lembur
(Jam)
0
70
0
110
88
22
0
0
106
0
0
0
396
Tambah
(Pekerja)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kurang
(Pekerja)
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
Jumlah
Pekerja
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
Permintaan
(Satuan agregat)
91
125
100
134
129
114
87
103
133
102
98
83
1299
Permintaan
(Jam)
401
550
440
590
568
502
383
454
586
449
432
366
5721
Produksi
(Agregat)
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
1308
Produksi
(Jam)
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
5760
Jumlah
Pekerja
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
Persediaan
(Agregat)
18
2
11
22
28
4
11
22
48
166
Lost
Demand
14
34
39
87
4.3.3
Metode Subkontrak
Dibawah ini merupakan hasil dari perhitungan perencanaan agregat dengan
menggunakan metode subkontrak untuk 12 periode ke depan :
Tabel 4.8
Perencanaan Agregat Dengan Metode Subkontrak
Periode
(Bulan)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total
Permintaan
(Agregat)
91
125
100
134
129
114
87
103
133
102
98
83
1299
Produksi
(Agregat)
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
1092
Produksi
(Jam)
401
401
401
401
401
401
401
401
401
401
401
401
4812
Jumlah
Pekerja
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
Subkontrak
(Agregat)
0
34
9
43
38
23
0
12
42
11
7
0
219
Permintaan
(Agregat)
Permintaan
(Jam)
91
125
100
134
129
114
87
103
133
102
98
83
1299
401
550
440
590
568
502
383
454
586
449
432
366
5721
Waktu
Normal
(Jam)
320
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
480
5600
Persediaan
(Agregat)
0
0
9
0
0
0
22
27
2
9
19
44
132
Waktu
Lembur
(Jam)
15
70
0
71
88
22
266
Subkontrak
(Agregat)
Tambah
Pekerja
Jumlah
Pekerja
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
35
Jika dilihat dari total biaya yang dihasilkan oleh keempat metode perencanaan
agregat diatas, maka metode perencanaan agregat yang dianggap cukup efektif karena
memiliki jumlah biaya yang sedikit adalah perencanaan agregat dengan metode strategi
campuran dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 189.160.300.
4.4
Saran
Dalam melakukan peramalan untuk perencanaan produksi, hendaknya melihat pola
data yang ada, sehingga keakuratan data peramalan dapat diandalkan. Dalam membuat
perancanaan produksi agregat sebaiknya lead time atau waktu tunggu konsumen harus
diperhatikan guna dapat mengahasilkan suatu perencanaan produksi yang baik dan efektif.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat mengadakan penelitian lanjutan dari segi
perencanaan kapasitas, penjadwalan mesin atau orang maupun persediaan (inventory).
Daftar Pustaka
Buffa S Elwood, Rakesh. Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Jilid Satu, Edisi
Kedelapan, 1996.
Bedworth, David D. dan Bailey, James. Integrated Production control
system:Management, Analysis, Design, John Wiley and Sons, New York, 1982.
Herjanto, Eddy. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta, 1999.
Kusuma, Hendra. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, ANDI,
Yogyakarta, 2001.
Sumayang, Lalu. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Salemba Empat,
Jakarta, 2003.
Schroeder, Roger. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 2004.
Biegel, John E. Pengendalian Produksi dengan Pendekatan Kuantitatif, Akademika
Prasindo, Jakarta, 1992.
Narasimhan, Sim. W.McLeavey, Dennis and Billington, Peter. Production Planning and
Inventory Control, Edisi kedua, Prentice Hall, Inc, New Jersey, 1995.
Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Keempat, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.
Spyros Makridiakis, Wheelwright dan McGee. Metode dan Aplikasi Peramalan, Jilid Satu,
Erlangga, Jakarta, 1992.
Handoko, T.Hani. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, BPFT,
Yogyakarta, 1984.
Gaspersz, Vincent. Production Planning and Inventory Control, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2004.
Baroto, Teguh. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.
Berlin, Springer and Heidelberg. Real Time Planning and Control of Large Scale
System.1984