DEBU
A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui cara-cara mengukur kadar debu total di udara
2. Mengukur kadar debu total di udara lantai 1 gedung Dekanat FKM
Unsri
3. Mengetahui prosedur pengukuran debu total di udara dengan
menggunakan HVS
B. Teori
B.1 Pengertian
Pencemaran udara adalah hadirnya satu atau lebih kontaminan di
atmosfer pada jumlah atau durasi tertentu sehingga dapat atau cenderung
menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia, hewan, tumbuhan atau
meterial serta dapat mengganggu kenyamanan dan kesejahteraan hidup.
Debu adalah debu adalah zat kimia padat, yang disebabkan oleh
kekuatan-kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan,penghancuran,
pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan, dan lain-lain dari benda,
baik organik maupun anorganik (Sumamur, 2009). Menurut Departemen
Kesehatan RI (2003) debu ialah partikel-partikel kecil yang dihasilkan oleh
proses mekanis. Jadi, pada dasarnya pengertian debu adalah partikel yang
berukuran kecil sebagai hasil dari proses alami maupun mekanik.
B.2 Sifat Debu
5. Sifat optis
Debu atau partikel basah atau lembab lainnya dapat memancarkan sinar
yang dapat terlihat dalam kamar gelap.
Partikel debu yang berdiameter lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari
proses-proses mekanis seperti erosi angin, penghancuran dan penyemprotan ,
dan pelindasan benda-benda oleh kendaraan atau pejalan kaki. Partikel yang
berdiameter antara 1-10 mikron biasanya termasuk tanah dan produk-produk
pembakaran dari industri lokal. Partikel yang mempunyai diameter 0,1-1
mikron terutama merupakan produk pembakaran dan aerosol fotokimia
(Fardiaz, 1992).
daya
larut
dan
sifat
kimiawi
ini,
maka
kemampuan
No
1
Jenis Debu
Organik
a. Alamiah
1. Fosil
2. Bakteri
arang, granit.
TBC, antraks, enzim, bacillus
3. Jamur
substilis.
Koksidiomikosis,
Histoplasmosis,
Actinomycosis, kriptokokus,
4. Virus
5. Sayuran
thermophilic.
Cacar air, Q fever, psikatosis.
Kompos jamur, ampas tebu,
tepung padi, gabus, serat
nanas, atap alang-alang,
6. Binatang
b. Sintesis
1. Plastik
katun, rami.
Kotoran burung, kesturi, ayam
Politetrafluoretilen, toluene
diisosianat
2. Reagen
Anorganik
a. Silika bebas
1. Crystaline
2. Amorphous
b. Silika
1. Fibrosis
2. Lain-lain
c. Metal
1. Inert
2. Lain-lain
alumunium
3. Bersifat keganasan
Berilium
Arsen, kobal, nikel hematite,
uranium, khrom,
Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja). Kegunaan NAB ini sebagai
rekomendasi
pada
penatalaksanaan
praktik
lingkungan
higiene
kerja
perusahaan
sebagai
upaya
dalam
untuk
melakukan
mencegah
c. Konsentrasi debu
Semakin tinggi konsentrasi debu di udara tempat kerja, maka semakin
besar kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan.
Alat ini biasa digunakan untuk menentukan Respiral Dust (RD) di udara
atau debu yang dapat lolos melalui filter bulu hidung manusia selama
bernafas. Untuk flow rate 2 liter/menit dapat menangkap debu yang
berukuran < 10 mikron. Alat ini biasanya digunakan pada lingkungan
kerja dan dipasang pada pinggang pekerja karena ukurannya yang
sangat kecil.
D. Cara Ukur
-
2.
Filter adapter;
3.
4.
5.
6.
Pinset;
7.
8.
9.
10.
Prosedur Praktikum
Sebelum Praktikum
1.
2.
3.
4.
Setelah ditimbang, letakkan filter dalam file box yang telah diisi
dengan silica gel dan dilapisi dengan kertas atau alumunium
foil;
5.
2.
Pasang filter dengan rapi diantara face plate dan gasket, pasang
alat pengukur debit sesuai dengan waktu pengukuran;
3.
4.
5.
7.
8.
Setelah Praktikum
Timbang filter yang telah dikondisikan minimal 3 kali
pengukuran untuk masing-masing filter.