Anda di halaman 1dari 3

Pourbaix Diagram Application: Pourbaix

diagrams for the system copper-chlorine at


5100 C

Bahan bakar nuklir yang berasal dari Swedia akan dikemas ke dalam
tabung komposit. Wadah terbuat dari duplex stainless steel yang sisi
luarnya berupa tabung tembaga dan pada sisi dalam merupakan baja
karbon. Tembaga dipilih karena ketahanan korosi yang sangat baik dan
baja karbon karena sifat mekaniknya. Ketebalan lapisan tembaga adalah 5
cm. Tabung akan ditempatkan jauh di dalam batuan dasar granit (500 m)
dan tertanam dalam penyangga bentonit. Suhu maksimum awal pada
permukaan tabung mencapai 80 oC, karena panas yang dihasilkan oleh
konsumsi bahan bakar nuklir.
Air tanah pada batuan dasar di sekitar repositori atau tempat
penyimpanan akan mengandung klorida dengan konsentrasi yang
bervariasi. Dengan perhitungan termodinamika dapat diprediksi perilaku
korosi logam pada spesies-spesies tertentu dengan komponen lingkungan.
Tembaga memiliki afinitas yang kuat terhadap klorida dalam fasa padat
maupun cair. Hal tersebut sangat penting dalam perhitungan
termodinamika untuk menentukan ukuran daerah korosi pada diagram
Pourbaix.
Beberapa nama yang telah mempublikasikan diagram Pourbaix
untuk sistem tembaga-klorin adalah Pourbaix (1945), Duby (1977),
Mattsson (1962), Skrifvars (1993), Ahonen (1995), dan Nila dan Gonzlez (1996).
Dari beberapa nama tersebut hanya Ahonen yang menyertakan diagram untuk
suhu tinggi (100 OC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merevisi diagram
Pourbaix untuk sistem tembaga-klorin di suhu yang tinggi dan suhu rendah (yang
belum dipublikasikan sebelumnya). Penelitian ini berdasarkan studi sebelumnya
dari diagram Pourbaix untuk tembaga (Beverskog dan Puigdomenech, 1995).
Perhitungan termodinamika untuk tembaga di air yang berbeda lingkungan juga
akan digunakan untuk mensimulasikan perilaku korosi tabung tembaga pada
sekitar penyimpanan akhir bahan bakar nuklir di Swedia.
Spesies merupakan hal mendasar yang sangat penting dalam perhitungan
termodinamika, apakah spesies tersebut berupa fase padat, cairan, ion aqua,
dan kompleks aqua. Beberapa spesies tidak stabil di dalam larutan air,
sedangkan spesies lain ada yang hanya dapat bertahan pada temperatur tinggi
dan komposisi ekstrim. Maka diperlukan evaluasi secara kritis terhadap semua
spesies tersebut agar sesuai dengan syarat dan perhitungan termodinamika.
Beberapa spesies yang dikalkulasi dengan perhitungan termodinamika adalah

klorin-air,
tembagaair,
dan
tembaga-

klorinair.

Melalui perhitungan termodinamika dapat disimpulkan faktor yang


mempengaruhi besarnya daerah stabilitas pada diagram Pourbaix. Suhu dapat
mempengaruhi besarnya area stabilitas yang berbeda yaitu daerah imunitas,
pasif, dan korosi. Dengan kenaikan suhu maka area daerah imunitas akan
menurun, daerah pasif independen, daerah korosi dengan pH bersifat asam
sedikit menurun , sedangkan dengan pH bersifat alkaline akan meningkat. Hal
tersebut disebabkan oleh ketergantungan suhu dari prduk ion air.
Konsentrasi spesies logam terlarut juga dapat mempengaruhi daerah area
stabilitas. Pada peningkatan suhu dan konsentrasi, daerah imunitas dan pasif
akan meningkat, sedangkan daerah korosi akan menurun.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diagram Pourbaix sistem
tembaga-klorin pada suhu 5 oC untuk pertama kalinya dipublikasikan, stabilitas
CuCl2 . 3Cu(OH)2(cr) menurun dengan kenaikan temperatur, daerah korosi
terdapat diantara area imun dan pasif pada temperatur 100 oC saat konsentrasi
[Cu(aq)]tot = 10-6 molal dan [Cl(aq)]tot = 0.2 molal, pada temperatur 5-100 oC
[Cl(aq)] = 1.5 molal. Sehingga menurut kalkulasi dari penelitian ini tabung
tembaga untuk penyimpanan bahan bakar nuklir tidak akan terkorosi pada
konsentrasi tembaga 10-6 molal dan konsentrasi klorida 0.2 molal, namun di suhu
80-100 oC akan sangat mungkin terjadi korosi.

The Pourbaix Diagram

Anda mungkin juga menyukai