Disusun Oleh :
Hendra Suheri, S.Pd
NIM. 1200124
Zekky Akmal, S.Pd
NIM. 1200137
BAB I
Pendahuluan
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah
dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia
memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis
umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia
dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang
terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk
hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap
hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain itu manusia
juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk
yang dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin: 4
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.
Kepada manusia diberikan-Nya akal dan dipersiapkan untuk menerima
bermacam-macam ilmu pengetahuan dan kepandaian; sehingga dapat
berkreasi (berdaya cipta) dan sanggup menguasai alam dan binatang. Awal
interaksi sosial manusia, manusia haruslah bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya agar manusia dapat mengalami pembelajaran mengenai ruang
lingkup sekelilingnya, sehingga menyebabkan manusia mempunyai rasa
ingin tahu dan mereka pun harus mempunyai ilmu pengetahuan yang
berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut dapat digunakan
dalam kehidupannya yaitu untuk memilih mana yang baik dan mana yang
tidak baik, dan mana yang merupakan hak dan mana yang merupakan
kewajiban. Sehingga terbentuklah norma-norma dalam masyarakat. Apabila
manusia memahami dengan baik ilmu pengetahuan tersebut maka normanorma akan berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut manusia haruslah
mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan sendiri pada masingmasing
negara
mempunyai
sistemnya
masing-masing,
faktor
yang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
tinggal
diam
karena
manusia
sebagai
dinamika
selalu
mengaktivisasikan dirinya.
ABINENO J. I
Manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang
berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran,
dan prana atau badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang
kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu
cipta, rasa dan karsa.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dibilang
manusia
adalah
ciptaan
Tuhan
yang
paling
sempurna
serta
turut
menyusun
pola
berhubungan
dan
unggul
B. Pengertian Kebudayaan
1. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai
mengolah
diterjemahkan
tanah
sebagai
atau
kultur
bertani.
Kata
dalam
bahasa
culture
juga
Indonesia.
kadang
Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
yang
meliputi
pengetahuan,
kepercayaan,
seni,
1940,
mengartikan
budaya
dengan:
Keseluruhan
dari
2. Kebudayaan
memandang
kebudayaan
sebagai
sesuatu
yang
turun
sosial,
religius,
dan
lain-lain,
tambahan
lagi
segala
Dari
berbagai
definisi
tersebut,
dapat
diperoleh
pengertian
3. Unsur-Unsur Budaya
Ada
beberapa
pendapat
ahli
yang
mengemukakan
mengenai
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
organisasi ekonomi
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut
dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitasaktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu
yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi
dalam
kehidupan
sehari-hari,
dan
dapat
diamati
dan
didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat
yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini
adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian
arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan
material
juga
mencakup
barang-barang,
seperti
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng,
cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak
dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat.
Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi
dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat.
Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah,
wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu
instansi atau perusahaan. Tetapi di kota kota besar hal tersebut
terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system
kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan
mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat.
Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan,
bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka
berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng,
hikayat, drama dan tari tarian, yang berlaku dan berkembang
dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya
memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami
dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat
mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan
bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saja
harus meletakan janur kuning dan buah buahan, sebagai symbol
yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti
Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan
cara tersebut.
Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa
untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang
sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan
komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat
unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna
bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif
dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
untuk
kepentingan
manusia
itu
sendiri,
karena
tersebut
berguna
untuk
mengatasi
atau
memenuhi
dengan
telekomunikasi)
majunya
yang
teknologi
sangat
(dalamhal
berperan
dalam
ini
adalah
sistem
kehiduapan
setiap
manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan
disegala
bidang,
termasuk
dalam
kebudayaan.
Mau
tidak
mau
dalam
kelompok
sosialbisa
saja
menginginkan
adanya
ada
di
masyarakat
sehingga
dapat
memilah-milah
mana
7. Perubahan Kebudayaan
Sebagaimana
yang
telah
kita
ketahui
bahwa
kebudayaan
atau
karena
perubahan
dalam
pandangan
hidup
dan
dan
kemanusian,
bukan
sebaliknya
yaitu
yang
C. Pengertian Kepribadian
Definisi Kepribadian Menurut Para Ahli
Carl Gustav Jung ( 1875-1959)
akan
manusia
sebagai
perilaku
kebudayaan,
dan
kebudayaan
mengatur hidup manusia. Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang
berbudaya, harus memiliki ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan
industrialisasi serta akhlak yang tinggi (tata nilai budaya) sebagai suatu
kesinambungan yang saling bersinergi, sebagaimana dilukiskan dalam
bagan berikut:
manusia
mempunyai
kegunaan
yang
sangat
besar
bagi
utama
dalam
melindungi
manusia
terhadap
lingkungan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
atau orang
yang
diartikan
berbeda-beda
kebudayaan,
mereka
dijelaskan
berdasarkan
perkembangan teknologinya,
dan
terutama
berdasarkan
laki-laki
dewasa
sebagai pria.
Anak
muda
perempuan
dikenal
keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh;
teman; musuh) dan lain sebagainya.
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai
tingkat
kerumitan
tertentu,
umumnya
termasuk perkotaan
kebudayaan,
2)
pembawa
kebudayaan,
3)
manipulator
4. Nafs
2. EGO
lainnya
3. SUPER EGO
luar
Hakekat Manusia
o
dari
sisi
lain
hubungan
antara
manusia
dan
3. Internalisasi
lainnya,
sedangkan
faktor
psikologis
adalah
seperti
unsur
BAB IV
Penutup
1.
Kesimpulan
komunikatif.
Herskovits
dan
Bronislaw
Malinowski
kebiasaan
oleh
yang
seragam
individu-individu
dan
yang
disepakati
ada
menjadi
dalam
suatu
2.
Saran
Seperti pada penjelasan di atas bahwa manusia dan kebudayaan
memiliki kaitan yang sangat erat,di mana manusia membuat suatu
kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan
manusia sehingga agar kedua kaitan atau hubungan tersebut berjalan
dengan selaras, serasi dan seimbang perlu ada konsistensi dari
keduanya. Dalam hal ini manusia harus patuh terhadap peraturan yang
dibuatnya sendiri. Karena kebudayaan itu sendiri merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri (Kepribadian).