TEKNIK SAMPLING
ANGGOTA KELOMPOK
1. Siti Hajar (P27820413002)
2. Rahmat Andi Saputro (P27820413004)
3. Rizka Putri Rahmayani (P27820413007)
4. Yusfa Aminatulzia J (P27820413008)
5. Andini Nur Hidayah (P27820413030)
6. Mohamad Secsar Hanafi (P27820413042)
7. Rohmawati Nur Aini (P27820413044)
8. Yunita Sari (P27820413060)
9. Firda Yunia P (P27820413073)
10.
Wanda Nevy H
(P27820413088)
11.
Linda Wahyunig
(P27820413090)
12.
Selvi Dia Utari
(P27820413098)
PENGERTIAN
Teknik sampling merupakan suatu
proses
seleksi
sampel
yang
digunakan dalam penelitian dari
populasi yang ada, sehingga jumlah
sample akan mewakili keseluruhan
populasi yang ada, secara umum ada
dua jenis pengambilan sampel, yaitu
probability
sampling
dan
non
probability sampling.
A. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur(anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Jenis-jenis
probability sampling:
1. Simple Random Sampling (Sampling Acak)
2. Proportionate stratified random sampling
3. Dispropotinate stratified random sampling
4. Cluster Sampling (Teknik Klaster)
Keuntungan Teknik
Sampling Acak
Pengambilan sampel acak sederhana
mempunyai beberapa keuntungan antara
lain :
1. Ketepatan yang tinggi artinya setiap unit
sampel mempunyai probabilitas yang
sama untuk diambil sebanyak untuk
diambil sebagai sampel
2. Kesalahan sampling dapat ditentukan
secara kuantitatif.
3. Dapat dilakukan pada populasi yang besar.
2. Proportionate Stratified
Random Sampling
Suatu cara pengambilan sampel
yang digunakan bila anggota
populasi tidak homogen yang terdiri
atas kelompok homogen atau
berstrata yang kurang secara
proporsional.
Langkah-langkah Menggunakan
Teknik Klaster
B. Nonprobability Sampling
Pengertian nonprobability sampling
atau definisi nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampling
nonprobality ini meliputi sampling
sistematis, sampling kuota, sampling
insidental, purposive sampling,
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis atau definisi
sampling sistematis adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut.
2. Sampling Kuota
Sampling kuota atau definisi
sampling kuota adalah teknik untuk
menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah kuota yang
diinginkan.
3. Sampling Aksidental
Sampling Aksidental atau definisi
sampling insidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan atau insidental
bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
4. Purposive Sampling
Purposive sampling atau definisi
purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Contoh
purposive sampling, akan melakukan
penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan.
Sampel ini lebih cocok digunakan
untuk penelitian kualitatif atau
5. Sampling Jenuh
Pengertian sampling jenuh atau
definisi sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil.
6. Snowball Sampling
Snowball sampling atau definisi
snowball sampling adalah teknik
penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama
menjadi besar.
7. Consecutive sampling
Cara pengambilan sampel ini
dilakukan dengan memilih sampel
yang memenuhi kriteria penelitian
sampai kurun waktu tertentu
sehingga jumlah sampel terpenuhi
( Sugiyono,2001).
Keuntungan utama dari teknik sampling dibandingkan dengan pencatatan menyeluruh (sensus)
adalah
Kelemahan-kelemahan teknik
sampling sebagai berikut :
1. Jika data yang diperlukan dari wilayah-wilayah yang
amat kecil maka diperlukan sampel yang relatif besar
populasinya
2. Jika data yang dibutuhkan adalah untuk beberapa
periode waktu yang teratur dan diperlukan untuk
mengukur perubahan yang sangat kecil dari suatu period
ke periode berikutnya, sampel yang besar mungkin
dibutuhkan.
3. Jika dalam survai, pengambilan sampel harus dikeluarkan
biaya administrasi yang besarnya luarbiasa disebabkan
oleh pekerjaan pemilihan sampel, pengawasan dan
sebagainya, sampling mungkin tidak praktis.
TERIMA
KASIH