Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

I.

Identitas pasien
No rekam medik
Tanggal masuk RS
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Alamat
Agama
Status perkawinan

II.

:
:
:
:
:
:
:
:
:

382802
Poliklinik Orthopedi, 24 Agustus 2015
Ny. E
30 tahun
Perempuan
Ibu rumah tangga
Asrama Wera RT 38 RW 16 Kel. Dangdeur Kec. Subang
Islam
Sudah menikah

Anamnesis
Autoanamnesa pada tanggal 24 Agustus 2015, pukul 10.00 WIB di Poliklinik Orthopedi
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada pergelangan kaki kiri
Keluhan tambahan :
Pergelangan kaki tidak dapat digerakkan dan tidak dapat berjalan akibat nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :
Pasien datang ke Poliklinik Orthopedi RSUD Subang mengaku bahwa 2 hari SMRS
mengalami kecelakaan motor pada pukul 11.30 WIB sewaktu menyalip mobil truk, dengan
posisi kaki kiri tertindih sepeda motor dan jalan ber-aspal. Setelah jatuh dan motor
diangkat dari kaki pasien, awalnya pasien tidak merasakan nyeri namun saat menggerakan
kaki kiri pasien merasakan nyeri hebat terutama di pergelangan kaki kiri. Pasien mencoba
untuk menapak dan berdiri namun tidak bisa karena nyeri.
Lalu pasien dibawa ke IGD RSUD Subang. Di IGD pasien diberi obat penghilang
nyeri, dibersihkan lukanya dan mendapat 4 jahitan, dan di rontgen. Hasil rontgen kaki
kirinya ternyata ada fraktur pada pergelangan kaki kirinya. Setelah itu pasien pulang ke
rumah atas permintaan sendiri dan pada tanggal 24 Agustus 2015 pasien kontrol ke
Poliklinik Orthopedi untuk terapi selanjutnya. Riwayat diurut disangkal pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Hipertensi(-)
Riwayat Asma(-)
Penyakit Jantung(-)
Riwayat alergi obat (-)
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :
Riwayat Diabetes Mellitus (-)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

III.

Riwayat Hipertensi(-)
Riwayat Asma(-)
Penyakit Jantung(-)
Riwayat alergi obat (-)

Pemeriksaan fisik
Keadan umum : Tampak sakit sedang
GCS
: E4M6V5
Berat badan
: 60 kg
Tinggi badan : 154 cm
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Suhu
: 36,3 C
Status general :
Kepala
Normochepali
Tidak tampak adanya deformitas
Mata

Tidak terdapat ptosis pada palpebra dan tidak terdapat oedem


Conjunctiva tidak anemis
Sklera tidak tampak ikterik
Pupil: isokor kiri kanan

Hidung
Bagian luar
Septum
Mukosa hidung
Cavum nasi

: normal, tidak terdapat deformitas


: terletak ditengah dan simetris
: tidak hiperemis
: tidak ada tanda perdarahan

Telinga
Daun telinga
Liang telinga
Membrana timpani
Nyeri tekan mastoid
Serumen
Sekret

: normal
: lapang
: intake
: tidak nyeri tekan
: tidak ada
: tidak ada

Mulut dan tenggorokan


Bibir
: tidak pucat dan tidak sianosis
Gigi geligi
: lengkap, tidak ada karies
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

Tonsil
Faring

: T1/T1 tenang
: tidak hiperemis

Leher
Kelenjar getah bening : tidak teraba membesar
Kelenjar tiroid
: tidak teraba membesar
Trakea
: letak di tengah
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi

IV.

Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Perkusi
Palpasi
Auskultasi
Ekstremitas atas
Regio kanan
Regio kiri
Ekstremitas Bawah
Regio kanan
Regio kiri

Status Lokalis
Regio
Look

Feel

: pergerakan nafas statis dan dinamis


: vocal fremitus dan fremitus taktil sama pada kedua paru
: sonor pada seluruh lapangan paru
: suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi -/-, whezing -/: ictus cordis tidak terlihat
: ictus cordis teraba 1 jari di linea midclavicularis sinistra,
ICS 5
: Pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Batas kanan
: ICS 4 linea parasternalis dextra
Batas kiri
: ICS 5 linea midclavicularis sinistra
: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
: tidak membuncit, tidak ada massa
: timpani diseluruh lapang abdomen
: Supel, tidak teraba massa, tidak nyeri tekan.
: Bising usus positif.
: akral hangat, tidak terdapat oedem
: akral hangat, tidak terdapat oedem
: akral hangat, tidak terdapat oedem
: lihat status lokalis

: Ankle Sinistra
: a) Skin
b) Shape
c) Position

: Hiperemis (+), hematom (+)


: Oedem(+) ,deformitas(+)
: malposisi(-)

: a) Skin
b) Soft Tissue
c) Bone

: Kalor (+)
: Oedem (+), kontraktur (-), nyeri tekan(+)
: Nyeri tekan (+), krepitasi (-)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

d) Pulse
Move

: a) Aktif
b) Pasif
c) Power

V.
VI.

: Teraba denyutan a.dorsalis pedis sinistra


:Dorso fleksi (-), Plantar fleksi (-), inversi (-),
Eversi (-)
:Dorso fleksi (-), Plantar fleksi (-), inversi(-),
Eversi (-)
:Sulit ditentukan kerana nyeri

GAMBAR NY.E

Diagnosa klinis
Suspek Fraktur Tertutup Ankle Sinistra
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Tanggal periksa: 22 Agustus 2015

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

Jenis foto : Foto Ankle Sinistra AP dan Lateral


Kesan
: Fraktur Tertutup Dislokasi Talus Sinistra
VII.
VIII.
IX.

Diagnosa kerja
Fraktur Tertutup Dislokasi Talus Sinistra
Diagnosa Banding
Tidak ada
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Perawatan luka (NaCl 0,9 % dan Povidon Iodin)
Meloxicam 2 x 7,5 mg
Omeprazole 2 x 1 tab
Pengobatan Lokal
Reposisi
Pasang gips 2 sendi
Bed rest
Edukasi
Memberitahukan keadaan penyakit yang sedang diderita kepada pasien dan
keluarganya serta penatalaksanaan terapi selanjutnya
Kontrol ke dokter Spesialis Tulang
Fisioterapi

X. Komplikasi
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015


XI.

Malunion, Nekrosis avaskuler, Osteoartritis, Delayed union, Non union, kekakuan


sendi

Prognosis
Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam

: ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TALUS
Tulang talus yaitu tulang berbentuk tidak teratur. Tulang ini berartikulasi dengan
maleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian
pergelangan kaki. Bagian depan berhubungan dengan os naviculare dan bagian bawah
berhubungan dengan os calcaneus. Oleh karena itu, bagian ini menopang sebagian berat tungkai
yang tersebar setengah ke bawah ke arah tumit dan setengah lagi ke depan ke tulang-tulang
pembentuk lengkung kaki. 3

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

Gambar 1. Tulang pada kaki (dari daftar pustaka no.4 )

Gambar 2. Tulang talus (dari daftar pustaka no.5 )


Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

talu

calcaneu

Gambar 3. Articulatio tarsus (dari daftar pustaka no.4 )


Tarsal juga mendapat darah dari beberapa arteri. Suplai darah ektraoseos berasal dari tiga arteri
yaitu arteri tibialis posterior, arteri tibialis anterior dan percabangan arteri peroneal. Suplai darah
utama arterial ke badan talar berasal dari arteri canal tarsal yang merupakan percabangan arteri
tibialis posterior dan terdiri dari cabang deltoid. Arteri dari sinus tarsal juga memberikan suplai
darah pada cincin anastomotik sekitar talus. Tiap arteri memberikan percabangannya yang
menyuplai darah pada bagian spesifik dari badan talar. 6,7

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

Gambar 4. Perdarahan os talus (dari daftar pustaka no. 4)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

10

FRAKTUR TALUS

1. Definisi dan Insiden


Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur talus yaitu adanya rudapaksa yang
menyebabkan os talus mengalami diskontuinitas jaringan tulang.1
Pada epidemiologi, tidak ada usia asosiasi yang berkaitan dengan gender. Tingkat
insidensi fraktur talus mewakili 3% dari semua patah tulang kaki dan 50% berada di leher talus,
dan fraktur pada bagian badan talus maupun bagian yang lain jarang hanya sekitar 7-8% dari
semua fraktur talus. 3,5

Gambar 5. Fraktur talus (diambil dari daftar pustaka no. 3)


2. Klasifikasi fraktur
Terdapat 4 tipe dari fraktur talus berdasarkan mekanisme kejadiannya, yaitu :

Fraktur pada leher talus


Kadang sering dijumpai dislokasi subtalar. Paling sering yang menyebabkan fraktur pada
leher talus yaitu tarikan kaki yang kuat ketika menerapakan rem secara tiba-tiba saat
kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari ketinggian. 8
Klasifikasi fraktur leher talus berdasarkan Hawkins:

Tipe 1 : undisplaced vertical fracture of the neck

Tipe 2 : fraktur yang bergeser dengan dislokasi parsial atau total badan talus dari
talocalcaneal (subtalar joint)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

11

Tipe 3 : fraktur bergeser dengan dislokasi badan talus dari talocalcaneal (subtalar
joint) and ankle joint

Tipe 4 : fraktur bergeser dengan dislokasi kepala talus dari talocalcaneal dan
talonavicular joint

Gambar 6. Klasifikasi menurut Hawkins (dari daftar pustaka no.9)

Fraktur procesus lateral (snowboarders fracture atau snowboarders ankle)


Disebabkan karena kecelakaan snowboarding dimana kaki mengalami dorsofleksi dan
inverted. Fraktur tersebut seringkali dibingungkan dengan ankle sprain. 8

Fraktur procesus posterior (shepherds fracture)


Disebabkan karena kaki tiba-tiba mengalami ektensi sehingga kaki depan terdepresi lebih
rendah dari tumit (plantar fleksi) seperti seseorang pengemudi yang mengalami

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

12

kecelakaan dengan kaki yang menginjak pedal atau pada gerakan yang berulang-ulang
(atlet dan penari) sehingga korpus talus mengalami dislokasi ke arah posterior.

Talar dome fractures


Paling sering disebabkan karena adanya avulsi kecil kartilagenous atau serpihan badan
talar di tempat artikulatio tibial dan paling sering berhubungan dengan cedera ankle
(ankle inversion injuries)8

3. Manisfestasi klinis
Manisfestasi klinis yang dapat dijumpai, seperti :

Nyeri yang akut

Ketidakmampuan menopang berat tubuh

Kaki mengalami deformitas yang jelas

Kulit dapat mengalami nekrosis dengan cepat

Bengkak dan tenderness 3

4. Diagnosis

Anamnesa
Melakukan anamnesa untuk mengetahui mekanisme traumanya sehingga mempermudah
untuk menentukkan diagnosis 8

Pemeriksaan fisik
Seorang pasien dengan fraktur tarsal paling sering dilihat pada bagian kulit cepat sekali
mengalami nekrosis sehingga arteri dorsalis pedis harus di palpasi untuk memeriksa
adakah tanda vaskularisasinya dan dapat dilihat juga adanya bengkak, deformitas dan
nyeri yang hebat. 8

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan standar yang biasa dilakukan yaitu pemeriksaan sinar-x, namun jika
pemeriksaan melalui sinar-x tidak memperlihatkan dengan jelas frakturnya, dapat
dilakukan Computer Tomography. 8
Pada pemeriksaan sinar-x, foto anteroposterior, lateral dan obliq diperlukan.
Pertama talus dikenali (tidak selalu mudah) kemudian diperiksa untuk melihat apakah ini
fraktur atau dislokasi atau keduanya dan dibandingkan dengan kaki yang normal. 2

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

13

Fraktur biasanya melintasi leher talus dan fragmen dapat banyak bergeser. Jika
demikian, pasti ada subluksasi yang tak terelakkan pada sendi talocalcaneus. Kadangkadang fragmen posterior benar-benar berdislokasi dari mortise pergelangan kaki.
Fraktur pada caput atau badan talus atau pada prosesus jarang terjadi, akan tetapi harus
berhati-hati dimana kadang terdapat serpihan yang tampaknya tidak penting di bawah
maleolus lateral tetapi pada posisi obliq 20 derajat ternyata merupakan fragmen yang
penting yaitu prosesus lateral talus yang mengalami fraktur. 2

Gambar 7. Contoh fraktur talus dengan pemeriksaan sinar-x (dari daftar pustaka no.10 )

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

14

Gambar 8. Fraktur talus melalui pemeriksaan CT scan (dari daftar pustaka no.10)
5. Penanganan
-

Fraktur talus yang tak bergeser


Bila pergeseran hanya ringan, reduksi tidak perlu dilakukan

Below knee cast dengan posisi plantigrade selama 8 minggu 2

Fraktur pergeseran dan fraktur-dislokasi


Bila fraktur tertutup, dilakukan reposisi tertutup dan pemakaian blow knee cast
plantar flexion 2-3 minggu lalu diganti dengan below knee cast plantigrade 6
minggu
Bila fraktur terbuka lakukan debridement
Operatif
- bila reposisi tertutup tidak berhasil
- pada open fracture

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

15

dilakukan dengan pemasangan k. wire atau lag screw dan harus seanatomis
mungkin/benar-benar tepat
Bila gips sudah dilepas, pasien dianjurkan untuk melatih tungkai dan kaki tetapi
dia harus menghindari penahanan beban tubuh hingga pada pemeriksaan sinar-x
memperlihatkan bahwa talus tidak mengalami nekrosis avaskular. 2

Gambar 9. Closed reduction technique and traction (dari daftar pustaka no.11 )

Gambar 10. Open reduction (dari daftar pustaka no.11 )

Lateral side
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

Medial side
16

Gambar 11. Fiksasi dengan k-wire dan skrew (dari daftar pustaka no.11 )
6. Komplikasi
Dini :
-

Kerusakan kulit
o Sering ditemukan karena kulit robek atau karena terentang kuat sehingga
mengalami nekrosis.
o Kulit yang terenggang harus segera ditangani dengan mereduksi fraktur atau
dislokasinya.
o Cedera terbuka dan nekrosis harus diterapi dengan debridement secara cermat
untuk mengurangi resiko infeksi 2

Pelepasan talus
o Pada cedera terbuka, kadang talus terlepas dan terletak di dalam luka, setelah
debridement dan pembersihan yang memadai, talus harus di tempatkan kembali
pada mortise dan distabilkan, jika perlu kawat Kirschner yang diikatkan
menyilang 2

Lanjut :
-

Malunion
o Reduksi yang tepat perlu ditekankan
o Malunion dapat mengakibatkan distorsi pada permukaan sendi, keterbatasan
gerak dan nyeri bila menahan beban 2

Nekrosis avaskuler

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

17

o Nekrosis avaskular pada badan talus atau seluruh region talus terjadi pada lebih
50% pergeseran fraktur leher talus.
o Tanda sinar-x memperlihatkan adanya peningkatan kepadatan yang jelas pada
segmen avaskuler.
o Meskipun terjadi nekrosis, fraktur dapat sembuh, sehingga terapi tidak boleh
dihentikan pada peristiwa ini.
o Tetapi jika talus menjadi rata atau terpotong-potong atau jika nyeri dan
ketidakmampuan fungsi tampak jelas, pergelangan kaki mungkin perlu di
artrodesis. 2

Tabel.1 Klasifikasi Hawkins dan risiko AVN (dari daftar pustaka no.10 )

Gambar 12. Avaskuler nekrosis (AVN) pada talus (dari daftar pustaka no. 12 )
-

Osteoarthritis sekunder

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

18

o Dapat terjadi beberapa tahun setelah cedera


o Terdapat beberapa penyebab seperti kerusakan artikuler akibat cedera awal,
malunion dan distorsi pada permukaan sendi dan nekrosis avaskular pada talus. 2

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Wim de jong, R.Sjamsuhidadajat. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta, EGC, 2005
2. Apley A.G. et al: Apleys System of Orthopaedics and Fractures, 7 th edition. Butterworth
Heinemann, 1993
3. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00170
4. Richard. L Drake, Wayne Vogl. Greys Anatomy for Student. Elsevier.Inc, 2007.
5. http://www.joint-pain-expert.net/talus-fracture.html
6. Fractures in Adults Charles A. Rockwood Jr. & David P. Green, 2nd ed, 1984
7. http://www.ajronline.org/content/181/6/1559/F14.expansion.html
8. http://www.mdguidelines.com/fracture-talus
9. http://www.ielo.br/scielo.php?pid=S141378522012000300007&script=sci_arttext&tlng=en
10. http://emedicine.medscape.com/article/396568-overview#showall
11. https://www2.aofoundation.org/wps/portal/surgery
12. http://www.mdmercy.com/footandankle/conditions/trauma/fractures_talus.html

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Subang
Periode 3 Agustus 10 Oktober 2015

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Case Da
    Cover Case Da
    Dokumen2 halaman
    Cover Case Da
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Case Da
    Case Da
    Dokumen8 halaman
    Case Da
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Strategi Penyuluhan Kel8
    Strategi Penyuluhan Kel8
    Dokumen20 halaman
    Strategi Penyuluhan Kel8
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Ortho
    Ortho
    Dokumen20 halaman
    Ortho
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Talus
    Fraktur Talus
    Dokumen20 halaman
    Fraktur Talus
    Mailan Mailan
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Talus
    Fraktur Talus
    Dokumen20 halaman
    Fraktur Talus
    Mailan Mailan
    Belum ada peringkat
  • KERATITISRINGKAS
    KERATITISRINGKAS
    Dokumen19 halaman
    KERATITISRINGKAS
    Ganis Agistie Rossyanita
    0% (1)
  • Buerger Diseases
    Buerger Diseases
    Dokumen23 halaman
    Buerger Diseases
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Ortho
    Ortho
    Dokumen20 halaman
    Ortho
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Ortho
    Ortho
    Dokumen20 halaman
    Ortho
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Buerger Diseases
    Buerger Diseases
    Dokumen23 halaman
    Buerger Diseases
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Talus
    Fraktur Talus
    Dokumen20 halaman
    Fraktur Talus
    Mailan Mailan
    Belum ada peringkat
  • Referat Otitis Media
    Referat Otitis Media
    Dokumen64 halaman
    Referat Otitis Media
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Tenggelam
    Tenggelam
    Dokumen28 halaman
    Tenggelam
    Winda Diah Nugraheni
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Ankle
    Fraktur Ankle
    Dokumen23 halaman
    Fraktur Ankle
    akugagemuk
    100% (1)
  • REFERAT Hematuri
    REFERAT Hematuri
    Dokumen27 halaman
    REFERAT Hematuri
    Nyoman Satriyawan
    Belum ada peringkat
  • Case Vertigo Perifer
    Case Vertigo Perifer
    Dokumen8 halaman
    Case Vertigo Perifer
    Ganis Agistie Rossyanita
    Belum ada peringkat
  • Hernia Inguinalis
    Hernia Inguinalis
    Dokumen1 halaman
    Hernia Inguinalis
    Anonymous nsmpEcvr9
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Talus
    Fraktur Talus
    Dokumen20 halaman
    Fraktur Talus
    Mailan Mailan
    Belum ada peringkat