Meskipun ditentang, bahkan didemo warga hingga terjadi kerusuhan dan menyebabkan
kemacetan disepanjang jalan Soekarno Hatta, namun Universitas Brawijaya tetap kukuh
meneruskan pembangunan tanpa mengindahkan demo dari warga. Hingga kini pembangunan
sudah memasuki tahap akhir. Tiga bangunan masing-masing berlantai delapan itu terus
dikerjakan.
Bila perlu pihak dari Universitas Brawijaya bersedia memberikan jaminan bahwa Rumah Sakit
yang akan dibangunya tersebut akan memberikan fasilitas dan jaminan kesehatan untuk wargawarga yang kurang mampu di daerah Kota Malang dan sekitarnya. Namun bila strategi tersebut
belum mengubah keputusan dari warga Griya Santa maka pihak dari Universitas Brawijaya harus
mencari dukungan dari Institusi-Ionstitusi yang dapat membantu terealisasikanya pembangunan
Rumah Sakit Akademik Universitas Brawijaya tersebut.
Yang dimaksudkan dengan institusi yang dapat membantu misalnya adalah dari lembagalembaga dari swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan dan memperdulikan nasib
para warga miskin. Mengapa demikian, karena Rumah Sakit yang dibangun oleh Universitas
Brawijaya tersebut menjanjikan jaminan bagi warga miskin yang akan berobat. Selain dari
lembaga swadaya masyarakat pihak Universitas Brawijaya juga bisa meminta dukungan dari
pihak-pihak atau institusi yang lebih tinggi semisal seperti Ikatan Dokter Indonesia atau dari
pihak-pihak yang lain,
Hal ini dimaksudkan untuk mengubah pendirian warga Griya Santa untuk memberikan ijin untuk
dibangunya Rumah Sakit tersebut. Jika pihak dari Universitas Brawijaya telah mengantongi ijin
dari warga Griya Santa maka tuntutan yang diajukan wargapun bisa dicabut. Dan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha dapat memberikan ijin dan pembangunan Rumah Sakit Akademik Universita
Brawijaya dapat terealisasikan.
http://www.kopertis12.or.id/2011/01/28/berita-edukasi-28-januari-2011.html
http://masamabelajar.blogspot.co.id/2011/05/contoh-study-kasus-beserta-penyelesaian.html