Anda di halaman 1dari 6

Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD

Written by Jaenal Arifin


Sunday, 18 January 2009 05:29 - Last Updated Sunday, 18 January 2009 11:13

Abstrak

Makalah ini membahas perancangan sistem akuisisi data suhu yang menggunakan
komponen-konponen dasar berupa sebuah sensor suhu, mikrokontroller dan LCD sebagai
fasilitas penampil. Sistem akuisisi data suhu menjadi satu hal yang sangat penting dalam
kegiatan perindustrian, karena merupakan sebagian kecil dari sebuah proses kontrol.
Berkenaan dengan pentingnya sistem, maka dilakukan perancangan sistem akusisi data suhu
yang mampu melakukan kegiatan monitoring suhu suatu plant. Data yang akan diukur
merupakan sebuah besaran fisis temperature sehingga untuk dapat diolah dan ditampilkan
dalam bentuk sistem elektris digunakan sensor suhu LM35 yang mampu mengkonversi besaran
tersebut dengan kenaikan 10mV/ºC. Untuk dapat merancang sistem maka pertama kali
dilakukan proses mengubah suhu menjadi tegangan analog menggunakan sensor suhu LM35.
Setelah melalui proses pengkondisian sinyal dengan cara dikuatkan, tegangan analog diubah
menjadi data digital menggunakan ADC 0804. Data digital yang diperoleh kemudian diolah oleh
Mikrokontroller AT89S51 dan ditampilkan, sehingga didapatkan suatu informasi mengenai suhu
plant dengan satuan ºC pada sebuah LCD. Dari perancangan sistem akuisisi data suhu
didapatkan hasil bahwa sistem ini memiliki kemampuan untuk mengukur suhu dari 25ºC sampai
100ºC dengan error rata-rata penunjukan suhu sebesar 0,2125°C.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Instrumentasi yang berbentuk akuisisi data telah dipergunakan secara luas dalam
kegiatan perindustrian, karena merupakan bagian dari proses kontrol. Pengukuran besaran fisis
adalah salah satu langkah dalam akuisisi data. Temperatur merupakan salah satu besaran fisis
yang sering dipakai dalam suatu sistem kontrol baik hanya untuk sistem monitoring saja atau
untuk proses pengendalian lebih lanjut. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka kami
membuat sebuah alat pendeteksi suhu yang dapat di kontrol oleh sebuah mikrokontroller.
Dengan menampilkan suatu hasil pengukuran secara digital, pemantauan terhadap proses
dapat dilakukan dengan lebih mudah.

1.2 Tujuan

1. " Merancang sistem akuisisi data suhu untuk kemudian ditampilkan di LCD dengan
menggunakan Mikrokontroller AT89S51.
2. " Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komponen Sitem Kontrol pada Jurusan Teknik

1/6
Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD

Written by Jaenal Arifin


Sunday, 18 January 2009 05:29 - Last Updated Sunday, 18 January 2009 11:13

Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan tugas ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Range akuisisi data adalah 25ºC sampai dengan 100ºC.


2. Data pengukuran ditampilkan pada sebuah LCD sebagai peralatan monitoring tanpa
melakukan proses pengendalian.
3. Konfigurasi ADC diatur secara free running.

II. DASAR TEORI

2.1 Sensor Suhu LM35

Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat dikalibrasikan
langsung dalam C, LM 35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor seperti pada
gambar 1.

Gambar 1. LM 35 basic temperature sensor

Vout dari LM 35 ini dihubungkan dengan ADC (Analog To Digital Converter). Dalam suhu
kamar (25 o C) tranduser ini mampu mengeluarkan tegangan 250mV dan 1,5V pada suhu 150 o C
dengan kenaikan sebesar 10mV/
o

2/6
Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD

Written by Jaenal Arifin


Sunday, 18 January 2009 05:29 - Last Updated Sunday, 18 January 2009 11:13

C.

2.2 Penguat Operasional (Operasional Amplifier)

Penguat operasional adalah rangkaian terpadu (IC) yang mempunyai 5 buah terminal dasar.
Dua terminal untuk catu daya, 2 yang lain digunakan untuk isyarat masukan yang berupa
masukan membalik (-) dan masukan tak membalik (+) serta 1 terminal untuk keluaran.

2.2.1 Penguat Tak Membalik (Non-inverting Amplifier)

Penguat tak membalik merupakan suatu penguat dimana tegangan keluarannya atau Vo
mempunyai polaritas yang sama dengan tegangan masukan atau Vi. Rangkaian penguat tak
membalik ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Penguat tak membalik

Arus i mengalir ke Ri karena impedansi masukan op - amp sangat besar sehingga tidak ada
arus yang mengalir pada kedua terminal masukannya. Tegangan pada Ri sama dengan Vi
karena perbedaan tegangan pada kedua terminal masukannya mendekati 0 V.

3/6
Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD

Written by Jaenal Arifin


Sunday, 18 January 2009 05:29 - Last Updated Sunday, 18 January 2009 11:13

Tegangan pada R f dapat dinyatakan sebagai

Tegangan keluaran Vo didapat dengan menambahkan tegangan pada Ri yaitu Vi dengan


tegangan pada Rf yaitu V Rf .

2.2.2 Penguat Differensial

Penguat differensial merupakan suatu penguat dimana tegangan keluarannya atau Vo


merupakan hasil selisih antara kedua buah tegangan masukan pada terminal inverting dan
non-invertingnya. Rumus umum yang berlaku untuk penguat differensial adalah sebagai berikut
:

Rangkaian penguat differensial ditunjukkan pada Gambar 3.

4/6
Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD

Written by Jaenal Arifin


Sunday, 18 January 2009 05:29 - Last Updated Sunday, 18 January 2009 11:13

Rangkaian
ADC
yang
pada pada
sudah
mode
Gambar 3.rancangan
kerja
dikuatkan
freeto
Penguat
Analog running.
ini
menjadi
digunakan
differensial
Digital untuk (ADC)
Rangkaian
data digital
Converter free
mengubah
8 bit.running
Tipe ADC
masukan
ADCyang
0804analog
digunakan
ditunjukkan
keluaran
adalah
pada
sensor
ADC
Gambar
suhu
08044.

Untuk
urutan
nilai
Gambarpada
membuat
pemberian
4.-RD , -WR
mode
nilaiperubahan
Rangkaian kerja
pada
FreeADC
-RD nilai
dan
0804
running pada
-WR
menjadi
ADC.serta
-INTRfree
perubahan
ditunjukkan
running,nilai
maka
padapada
Tabel
harus
-INTR.
1.
diketahui
Urutanbagaimana
pemberian

Mode
mendapat
-INTR
-WR, sehingga
kerja
dijadikan
logika
Tabeltegangan
Nilai 1 freemasukan
Pemberianpemberian
satu
running
0 sehingga
karena
ADC
nilai logika
(Vx)perubahan
ADC
padadiperoleh
daripada
-RDakan-WR
jika
selalu
sebuah
dan logika
-RD
adc
-WR dilakukan
aktif
-ITNR
dandan
secara
serta -CS
sama
secara
siap
umumdihubungkan
dengan
perubahanmemberikan
otomatis
dapat perubahan
oleh
kedata.
ground
dirumuskan
nilai pada keluaran
logika
Pinagar
-WR
sebagai
-INTR -INTR.
pada
selalu
dan
berikut:
dimana:
Vref= Vx =
tegangan
Sedangkan tegangan
darimasukan
referensi
resolusi sebuah adc secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
dimana:
2.4 Mikrokontroller AT89S51

Keterangan
VccPERANCANGAN
Suplai
GND
Ground
RST
Fungsi
Port0
rendah:biasa.
:nonvolatile
:on-chip
Merupakan
Port1
Port2
merupakan
P3.0
P3.1
Saluran
P3.2
P3.3
Interupsi
P3.4
P3.5
Masukan
P3.6
P3.7
Sinyal Tegangan
Programmable
register
serial
AT89S51 atau
reset.
: tanda
-dan pentanahan
fungsi
masukan
keluaran
full-duplex,
data
Mikrokontroller
Flash
mory
Gambar
yang
III.
3.1 adalah Kondisi
eksternal
eksternal
port
baca
tulis
Port
paralel
serial
memori
serial
mempunyai
pointer,memori
Memory,
dibuat
5.
Perancangan inisebuah
osilator
dengan
cocok
memungkinkan
Mikrokontrollerlogika
0pewaktu
1: dua8
selebar
bit
data
data
kemampuan
RAM
on-chip,'1'
/dua
open selama
pencacah
ekstrenal.
ekstrenal.
8instruksi
arah
bit
drain
mikrokontroller
buah
dengan sebesar
teknologi
SISTEM
Perangkat 16
memori
AT89S51
Keras dan
bit dua
yangsiklus
dua
08arah.
1
tinggi.
timer
memori dapat
rangkaian
128 bit
dan
byte,
set mesin
arah.
Port saat
digunakan
Bila
ini
Mikrokontroller
terbuat
counter,
32
clock.
non-volatile
program dan osilator
melakukan
digunakan
untuk
input/output,
dari
pinout
untuk lima
CMOS,
ini
dengan
80C51
diprogrambuah bekerja
untuk
pengiriman
berbagai
memiliki
watchdog
yang
vektor
kepadatan
standart
ulang dan
mengakses
4Kbyte akan
berkonsumsi
interupsi,
timer, mereset
keperluan.
byte alamat
memori
In-System
industri.
tinggi
dengan dua
sebuah
oleh daya
buahbilamikrokont
luar,
Flash
ATMEL.
programmer port
me dilakukan
port ini

3.1.1
Sensor
Pada
3.1.2
Gambar Sensor
elektris
keluarannya
suhu 150°C.
sehingga
Dari tegangan.
suhu
perancangan
Tegangan
tahapan saat
pengukuran
masukan
ini
Pengkondisi
Pengkondisi
mampu diproses
6.
differensial
Diinginkan
saat
mengatur
suhu agar Suhu
naik
LM35
suhu
diolah
sinyal
Diagram
kamar
bahwa
dengan (100°C
LM35
sebesar
Sensor
berfungsi
kita
secara
ADC.
Sinyal
pada
berfungsiini)menggunakan
10mVmemiliki
tentukan
dengan
peralatan
blok
masukan
LM35
pengukuran untuk
dengan
tegangan
langsung
untuk
sistem
konfigurasi
sudah
ADC mengubah
parameter
keluaran
saat batas
keluaran
adc
suhu
selanjutnya
suhuakuisisi
mengeluarkan
sebesar
sebagai
dapat
0V besaran
:maksimal
bahwa
mencapai
transduser
rangkaian
menguatkan ruang,
dalam
suhu
berikut
pada
dilakukan
tegangan
suhu fisis
setiap
keluaran
full
keluaran yang
pengkondisi
tegangan
hal ini
pada
ruang, oleh
sebesar kenaikan
(10mV/°C
scale
LM35
keluaran
range ADCberupa
sensor
pada
sinyal
adalah
sensor
0804.
ditambahkan
0,3V,
25°C 1ºC
suhu
adalah
xsehingga
100°C)
- saat
agartegangan
0.3V
suhu
100°C, menjadi
suhu 1,5
=untuk
1V.
sesuai
sebuah (300mV
LM35 V pada
besaran
100°C,
dengan
).
agar
sedangkan
penguat
dapat

Keluaran5V
konfigurasi
sebesar
:Gambar penguat
7. seperti
(Vx) maka
Penguat differensial
pada dapat
gambar
dihitung
dikuatkan
6. Dengan
differensial. nilai
lagi
tahanan
Vin
dengan
= 1V
untuk
rangkaian
padapenguat
100°C
penguat
non-inverting
dan Vout
non yang
inverting
sebagai
diinginkan
dengan
berikut

Jika Ri = 1K maka, Rf = 4K dalam aplikasi digunakan potensiometer 50K untuk Rf

3.1.3
Untuk
GambarAnalog
Perancangan
konversi
suhu
untuk berubah,
dicuplik.
ADCadc to
jauh
0804 Digital
untuk
adc
8. Penguat lebih
dengan Converter
selalu
rangkaian
cepat
jumlah
non_inverting. (sebesar
telahterhadap
adc ADC
selesai 0804
bitdigunakan
melakukan
tingkat ) dan
8 mode
perubahan
bit konversi
free running.
Vrefsuhu
=data
5Vdari
sehingga
Mode
plant,
maka inisehingga
data
dipilihsudah
resolusinya karena
: setiap
valid
waktu
kali
Masukannilai
dengan tegangan
sebesaranalog
Vx dapat
adc dihitung
yang berasal
sebagai
dariberikut:
keluaran pengkondisi sinyal saat full scale
tertampil
Proses
diambil
dalam demikian
3.1.4 digital
Data
denganMikrokontroller
P1.0-P1.7
mikrokontroller
DB0-DB7
kode dihubung
8P2
pengambilan
dari
adalah
ASCII saat
dari (tegangan
bitmemanfaatkan
).supaya
dikalibrasi
angka data AT89S51
Sedangkan
dengan
ADC diambil
0-255.D0-D7
terlebih
dan masukan
)oleh
kaki
data
tertampil P3.6
).
pengolahan
dahulu,
angka adc
masukan
Untuk 4,9804
mikokontroller
dan mengontrol
P3.7
untuk
setelah
0-100
data dapat
pada keluaran
penampil
melalui
kaki jika
dikalibrasi
dilihat
LCD, RS adc
Port
LCD
datadan
dalam akan
2gambar
tidak bernilai
dikeluarkan
(EP2.0-P2.7
pada
tersebut
diubah7.LCD FFH.
dihubung
melalui
kemudian
maka
Data yang
yangPort ke
diubah 1(

IV.
4.1 PENGUJIAN
Pengujian
4.1.1
Gambar Pengujian
pengujian
Sensor
tidak langsung,
suhu DAN
setiap
LM35
9.didapatkan
LM35
Flowchart ANALISA
blok
sedangkan
diuji
data
dengan
sebagai
tegangan
program cara
berikut.
memberikan
keluaran
akuisisi data langsung
catu 5V
suhu. diamati
dan memberikan
dengan voltmeter.
pemanasan
Dari secara

Dari
atau
4.1.2
Tabelhasil
10mV/°C,
pengujian
Pengujian
mengukur
Pengujian
berubah-ubah makadiketahui
keluarannya
rangkaian
2. Hasil pada sensor
rangkaian
bagian telah
tegangan
pengkondisi
untuk
pengujian masukan bekerja
pengkondisi
kemudian
sensor sinyal keluaran
dengan
sinyal
penguat
LM35 dihitung
dilakukan sensor
akhirbaik.
tingkat
dengan naik
( penguat sebesar
penguatan
caranon 50mV) tegangan
memberikan
inverting
tegangan.untuk setiap 5°C
kemudian

TabelPengujian
4.1.3
digital
Pengujian
keluaran
3. Hasil ADCdengan
dilakukan
yang 0804
dihasilkan
pengujian cara
melalui
memberi
pengkondisi tampilan
tegangan
sinyal led 8masukan
bit. pada ADC dan mencatat data

Tabelhasil
Data pengujian
4. Hasil ADC ADC.
pengujian menunjukkan bahwa komponen ini dapat bekerja dengan baik.

5/6
Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD

Written by Jaenal Arifin


Sunday, 18 January 2009 05:29 - Last Updated Sunday, 18 January 2009 11:13

Keterangan: data digital untuk proses perhitungan dalam bentuk desimal

Dari
terdapat
menampilkan
yang
pembuatan
penghilangan
suhu
4.2 tabel
harus
dariperbedaan
suatu
diketahui
Pengujian
tertampil
Pengujian
dalam
Tabel plant
5. tertampil.
program,
pada nilai
tersebut.
plant,
dibelakang
sistem
sistem
suhu
Hasil LCD bahwa
dalam
namun
Penghilangan
maka
Software
hal
antara
software
dengan
koma,
ketelitian,
keseluruhan
keseluruhan
yang
terhadap
pengujian sama telah
suhu
kemudiannilai
penunjukansedangkan
konsekuensi
telah
dilakukan
tampilan dapat
suhutertampil
koma
dimana
dapat
mengkalibrasi
inisuhu
suhu
di
bekerja
bertujuan
adanya
membandingkan
dengan
suhu pada LCD
terhitung
tertampil
dengan
dengan
menempatkantingkat
data
untuk
termometer
antara adalah
di
digital
suhu
baik.
error
memudahkan
LCDpenunjukan
sensor
suhu
selamahasil
sebagai
dan
suhu
adalah
30menampilkan
LM35 perhitungan
tertampil
nilai
patokan
proses
menit.
dan bulat
akibat
suhu
tanpa
termometer
yang nilai

Tabelpercobaan
jumlah
Hasil
0,2125°C,
pengujian
6. nilaipengujian
Hasil inimenunjukkan
( didapat
8 kali ).sistem
dengan
Secara
bahwa
rumus
menjumlahkan
sistem
adalah
akuisisi
sebagai
semua
datanilai
berikut.
suhu error
memiliki
dari setiap
error rata-rata
pengujiansebesar
dibagi

V.
5.1
Dari
hal
sudahPENUTUP
dimanaKesimpulan
sebagai
hasil
Hasil perancangan
berikut
mencapai
saatpengujian :- anddan pembuatan perangkat sistem akuisisi suhu dapat disimpulkan hal -
5°C
5.2 2.
3. Error
atau
LM35
Saran
1.
rangkaian
keluaran
kecil. Pada
didapatkan
data 4.
DAFTAR
,[1] 10
Sumber
suhu
Untuk
Coughlin,
Jakarta
[2]
[3]
[4]
[5] Malvino,
Malik,
Komputindo,
Putra,
Media,
Ogata, I,tegangan
rata-rata
memiliki
mV/°C,
clipper
bagian
:LM35
tegangan
yang
PUSTAKA FFh,
yang
tegangan
membuat
Erlangga.
M,
A,
2002. Prinsip
E, lebih
Robert
Belajar
Katsuhiko,
ADC
maka
masukan
keluaran
mempermudah
diperkuatyang menunjukkan
akan
penunjukan
tegangan
maka sensor
berfungsi
referensi
baik.
Prinsip
Anistardi,
Gramedia
4,9V
akhir
terlebih
stabil.
tampilan data
Federick mengakibatkan
suhu
keluaran
untuk
pengaturan suhu
dahulu bahwa
pada
memiliki
pengurang
suhu
Driscoll,
Elektronika,
Bereksperimen
Group, 1997.
Mikrokontroler
Teknik Kontrol
tertampil
sistem
sensor
rangkaianlebih untuk
kenaikan
membatasi
nol terjadinya
dengan
sebaiknya
Jakarta,
dengan presisi
Penguat
AT89C51/52/55
Otomatik,
sudah
pengkondisi
sehingga
dari masukan
akuisisi
yang
maka
Erlangga, mencapai
Mikrokontroler
Jilid 1, Teori
kesalahan
data
kenaikan
masukan
rangkaian cukup
sinyal
tegangan ADCsebesar
suhu
referensi
menggunakan
dapat
Operasional dan
1996.
dan
Erlangga, 8031,
100°C.
linier.
sebesar
sebaiknya
penguat agar penunjukkan
4,9V
adalah
50
differensial
pengurang
diode
dibuat mV
maksimal data
program
Rangkaian
Jakarta,
Aplikasi,
Jakarta,
digital
0,2125°C.suhu
untuk
ditambahkan
sebesar
sebaiknya
zenertidak
Elex
Yogyakarta,
1991.
setiap
5V.
terlalu
agar
kalibrasi
Terpadu
Media
Gava Linier

6/6

Anda mungkin juga menyukai