Anda di halaman 1dari 36

PENGENALAN BUKU KIA (KESEHATAN IBU DAN ANAK)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas


yang diampu oleh:
Dr. Atik Hodikoh ,M. Kep.Sp Mat

Oleh :
Farisa Novriyanti (P173203131051)
Lastri Nurbayanti (P17320313071)
Sifa Fauziah (P17320313042)
Uswatun Hasanah (P17320313060)

TINGKAT 2A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmat yang berlimpah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul PENGENALAN BUKU KIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas
Mata Kuliah Keperawatan Maternitas. Keberhasilan penulis dalam
menyelesaikan tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga,
pikirannya serta pengarahan dalam penyempurnaan makalah ini
Kedua orang tua kami yang telah memberi dukungan materil
maupun immaterial. Dan semua pihak yang telah membantu dan
mengarahkan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan tepat waktu.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun,
sebagai

bahan

pertimbangan

kami

untuk

membuat

makalah

selanjutnya.

Bogor,

Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
A. Definisi.........................................................................................3
B. KESEHATAN IBU............................................................................6
C. Kesehatan anak.........................................................................11
D. Sasaran Buku KIA.......................................................................27
E. Arti strategis penggunaan Buku KIA..........................................27
F.

Manfaat Buku KIA.......................................................................28

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................29


PENGGUNAAN BUKU KIA............................................................29
BAB IV PENUTUP.................................................................................31
A. Kesimpulan................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................32

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) adalah alat untuk
mengetahui dan memantau perkembangan kesehatan ibu dan
anak sejak ibu hamil sampai anak berumur 5 tahun. Buku KIA
juga merupakan alat penyuluhan dan peningkatan pengetahuan
mengenai kesehatan ibu dan anak (Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur, 2003).
Di Indonesia pengadaan Buku KIA telah dimulai sejak
Februari 1994, dengan visi terwujudnya derajat kesehatan ibu
dan anak yang optimal yang ditandai oleh semua ibu dan anak
dengan perilaku sehat serta mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, dengan tujuan menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu, bayi dan balita, mendukung
kualitas hidup ibu balita dan anak pra sekolah melalui
peningkatan kualitas pelayanan KIA dan perbaikan perilaku
keluarga dan masyarakat dalam memelihara kesehatan ibu dan
anak (Azrul. A, 2000).
Hasil yang diharapkan dari pengadaan Buku KIA dalam
jangka

pendek

adalah

pengetahuan

ibu

meningkat,

pengetahuan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat dan


dalam jangka panjang terjadi perubahan perilaku ibu, keluarga
dan masyarakat dalam memelihara kesehatan ibu dan anak
serta terdapat peningkatan status kesehatan dan gizi ibu dan
anak (Kanwil Depkes Propinsi Sulawesi Utara, 2000).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Buku KIA ?
2. Siapa saja sasaran Buku KIA ?

3. Bagaimana penggunaan Buku KIA ?


4. Apa Manfaat buku KIA ?
5. Bagaimana pemahaman mahasiswa keperawatan tentang
buku KIA?
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui definisi Buku KIA


Untuk mengetahui sasaran dari buku KIA
Bagaimana Strategi penggunaan buku KIA
Untuk mengetahui manfaat buku KIA
Untuk Mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa
keperawatan tentang buku KIA

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi

Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu
dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan
dan gangguan gizi yang seringkali berakhir dengan kecacatan
atau kematian. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA)
disediakan untuk menjawab kebutuhan ini, yaitu untuk tujuan
kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan, mencegah
serta menanggulangi masalah kesehatan ibu dan anak.

Buku KIA merupakan instrumen pencatatan dan penyuluhan


(edukasi) bagi ibu dan keluarganya, juga alat komunikasi antar
tenaga kesehatan dan keluarga. Disebut alat edukasi karena
buku KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang
kesehatan Ibu dan Anak termasuk gizi, yang dapat membantu
keluarga khususnya ibu dalam memelihara kesehatan dirinya
sejak ibu hamil sampai anaknya berumur 5 tahun. Disebut alat
komunikasi

karena

tenaga

kesehatan

dapat

memberikan

catatan-catatan penting yang dapat dibaca tenaga kesehatan


lain dan Ibu serta keluarga, misal keluhan, hasil pemeriksaan,
catatan

persalinan,

pelayanan

yang

diberikan

pada

ibu/bayi/anak balita, hasil pemeriksaan tambahan, dan rujukan.


Buku KIA merupakan:
a Alat pencatatan dan pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak
b Buku ini dibaca untuk ibu , suami dan anggota keluarga
lain karena berisi informasi yang sangat berguna untuk
kesehatan ibu dan anak.
c Alat komunikasi antara tenaga kesehatan dan antara
tenaga kesehatan dengan ibu dan keluarganya
d Alat penyuluhan (edukasi) Kesehatan Ibu dan Anak
e Milik keluarga
f Dapat dipergunakan di semua fasilitas kesehatan
g Gabungan kartu-kartu kesehatan yang pernah ada dan
yang
-

masih ada, seperti:


KMS ibu hamil
Kartu KB
KMS Balita
Kartu Perkembangan Anak

Apakah isi Buku KIA?


Secara umum isi Buku KIA sangat komprehensif bagi keluarga dan
petugas kesehatan. Outline isi Buku KIA terdiri dari:
1. Materi yang terkait kesehatan ibu meliputi :
a. Identitas keluarga
4

b. Ibu

hamil:

pemeriksaan

kehamilan

rutin,

persiapan

melahirkan, perawatan sehari-hari, anjuran makan untuk ibu


hamil, dan tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
c. Ibu bersalin: tanda-tanda bayi akan lahir dan proses
melahirkan.
d. Ibu nifas: cara menyusui bayi, perawatan ibu nifas, tanda
bahaya dan penyakit pada saat nifas
e. Keluarga Berencana (KB)
f. Catatan pelayanan kesehatan ibu:

catatan

kesehatan

bersalin, dan bayi baru lahir.


g. Cacatan kesehatan Nifas.
h. Keterangan lahir
2. Materi ysng terksit kesehatan anak, terdiri dari:
a. Identitas anak
b. Bayi baru lahir dan anak: tanda bayi sehat, cara merawat
bayi baru lahir, imunisasi dan jadwal imunisasi
c. Balita: cara perawatan sehari-hari anak balita, perawatan
anak sakit, cara memberi makan anak, cara merangsang
perkembangan anak, cara membuat makanan tambahan
pengganti ASI
d. Catatan pelayanan kesehatan anak:
e. Catatan pelayanan kesehatan anak:

pemeriksaan

neonatus, pemberian imunisasi, pemberian Vitamin A,


anjuran

pemberian

rangsangan

perkembangan

dan

nasihat pemberian makan


f. Catatan penyakit dan masalah perkembangan.
Di bagian belakang atau depan sampul (cover) Buku KIA ditambahkan
Stiker Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K). Stiker ini akan diisi dan ditempelkan di depan rumah Ibu
hamil oleh Petugas Kesehatan, sebagai tindakan berjagajaga/antisipasi pada waktu Ibu akan bersalin.

Gambar Stiker P4K


B. KESEHATAN IBU
IBU HAMIL
1. Periksa Kehamilah secara rutin
a. Segera periksakan diri kepetugas kesehatan.
b. Ukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) saat
pertama kali periksa
c. Timbang berat badan tiap kali periksa, berat badan akan
naik sesuai umur kandungan.
d. Ukur tekanan darah dan besarnya kandungan tiap kali
periksa.

Kandungan

akan

membesar

sesuai

umur

kehamilan
e. Mintalah imunisasi Tetanus Toksoid (TT) kepada petugas
imunisasi ini mencegah tetanus pada bayi
f. Minum 1 pil tambah darah setiap hari selama 90hari. Pil
tambah darah tidak berbahaya bagi bayi.

g. Ikuti kelas ibu hamil


Imunisasi TT

Selang

Lama

Waktu

perlindungan

Minimal
pemberian
imunisasi
TT1

Langkah

awal

pembentukan
kekebalan tubuh
terhadap
penyakit
TT2

bulan

Tetanus
3 tahun

TT3

setelah TT1
6
bulan

5 tahun

TT4

setelah TT2
12
bulan

10 tahun

TT5

setelah TT3
12
bulan

25 tahun

setelah TT4
2. Persiapan Melahirkan (Bersalin)
-

Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan


persalinan

Suami dan keluarga mendampingi ibu hamil saat periksa.

Siapkan tabunga untuk biaya persalinan

Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan


jika sewaktu-waktu diperlukan.

Rencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter di


fasilitas pelayanan kesehatan

Rencanakan

ikut

Keluarga

Berencana

caranya kepada petugas kesehatan

(KB)

tanyakan

Siapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika


sewaktu-waktu diperlukan

3. Perawatan sehari-hari
-

Mandi 2 kali sehari dengan sabun

Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur

Setelah kandungan berumur 4 bulan, sering elus-elus perut


dan ajak bicara bayi di dalam kandungan

Boleh melakukan hubungan suami istri

Tanyakan kepada petugas cara yang aman

Kurangi kerja cepat

Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari. Posisi tidur


sebaiknya miring.

Sebaiknya ibu tidur pakai kelambu , jangan memakai obat


nyamuk bakar atau semprot.

4. Anjuran Makan buat Ibu Hamil


-

Tanyakan kepada petugas kesehatan tentang makanan


yang bergizi

Makanlah dengan pola gizi seimbang lebih banyak daripada


sebelum hamil

Tidak ada pantangan makan selama hamil

Jika mual, muntah-muntah , dan tidak nafsu makan pilihlah


makanan

yang

tidak

berlemak

dan

menyegarkan.

Contohnya roti, singkong, biscuit, dan buah


-

Jangan minum jamu, minuman keras, atau merokok karena


membahayakan kandungan

Jika minum obat , tanyakan caranya kepada petugas


kesehatan,

5. Tanda Bahaya pada Kehamilan


-

Pendarahan pada hamil muda maupun hamil tua

Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala


dan atau kejang.

Demam atau panas tinggi

Air ketuban keluar sebelum waktunya

Bayi dikandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak

Muntah terus

Tidak mau makan


6 masalah diatas

bisa

menyebabkan keguguran atau

kelahiran dini (premature) yang membahayakan ibu dan


bayi. Segeralah bawa ke petugas kesehatan didampingi
suami atau keluarga.
6. Masalah lain pada kehamilan
-

Batuk lama

Lemah

Jantung berdebar- debar

Gatal-gatal pada kemaluan


-

Keluar keputihan

Periksa ke petugas kesehatan di damping suami atau


keluarga
IBU BERSALIN
1. Tanda bayi akan lahir
-

Perut mulas teratur

Mulasnya sering dan lama

Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir

Keluar air ketuban dari jalan lahir


Jika muncul salah satu tanda diatas , suami atau keluarga
harus segera membawa ibu hamil ke fasilitas pelayanan
kesehatan.

2. Proses Melahirkan (persalinan)

Bayi biasanya lahir 12 jam sejak mulas teratur yang


pertama. Ibu msih boleh makan , minum, buang air kecil,
dan berjalan.

Jika terasa sakit, tarik napas panjang lewat hidung, lalu


keluarkan lewat mulut

Jika

terasa

ingin

buang

air

besar

egera

beri

tahu

mengejan,

ikuti

dokter/bidan.
-

Bidan/

dokter

akan

menyuruh

ibu

perintahnya.
-

Begitu bayi baru lahir letakan bayi di dada ibu. Biarkan ia


berusaha mencari putting susu ibunya ( Inisiasi Menyusui
Dini)

Tindakan ini bisa mencegah pendarahan dan merangsang


keluarnya asi

3. Masalah Pada Persalinan


-

Perdarahan lewat jalan lahir

Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir

Ibu tidak kuat mengejan

Ibu kejang

Air ketuban keruh dan berbau

Ibu gelisah

Ibu merasakan sakit yang hebat

4. Cara Menyusui Bayi


-

Susui sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali


perhari.

Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui

Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke


payudara sisi yang lain

Beri bayi hanya ASI sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif)

Biasakan cuci tangan dengan sabun waktu:

10

Akan memegang bayi

Sesudah buang air besar atau kecil

Sesudah menceboki anak

5. Perawatan Ibu
-

Minum 1 kapsul vitamin A warna merah (2.00.000 SI)


segera setelah melahirkan

Minum lagi kapsul vitamin A pada hari kedua, jarak kapsul


pertama dan kedua minimal 24 jam

Periksa kebidan /dokter minimal 2 kali pada : minggu pertama,


minggu ke-2, minggu ke-6.
-

Makanlah dengan pola gizi seimbang lebih banyak dari


pada saat hamil

Istirahat/tidur cukup dan banyak minum supaya ASI keluar


banyak

Bagi ibu nifas yang memerlukan, minumlah 1 tablet


tambah darah setiap hari. Selama 40 hari.

6. Tanda Bahaya dan Penyakit pada saat nifas


-

Pendarahan lewat jalan lahir

Keluar cairan berbau dari jalan lahir

Demam

Bengkak dimuk, tangan, atau kaki , disertai sakit kepala


dan atau kejang

Nyeri atau panas didaerah tungkai

Payudara bengkak, berwarna kemerahan dan sakit

Putting lecet

Ibu mengalami depresi (antara lain menangis tanpa sebab


dan tidak peduli pada bayinya).

7. Keluarga Berencana (KB)


Mengapa ibu perlu ikut KB ?
-

Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun)

11

Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri,


anak, dan keluarga

Cara Ber- KB
Bagi suami:
-

Suami

memakai

kondom

setiap

melakukan

hubungan seksual.
Bagi istri:
-

Istri minum pil KB tiap hari secara teratur selama


menyusui , minum pil KB khusus

Istri disuntik KB

Di lengan istri dipasangi susuk KB

Di rahim istri dipasang alat kontrasepsi dalam rahim


(AKDR)

Sterilisasi
Jika jumlah anak sudah cukup dan tidak ingin tidak ounya
anak lagi :
-

Saluran sperma suami diikat atau di potong (Metode


Operasi Pria)

Saluran telur istri diikat, dijepit, atau dipotong


(Metode Operasi Wanita)

C. Kesehatan anak
BAYI BARU LAHIR
1.

Tanda Bayi Sehat


-

Bayi lahir langsung menangis

Tubuh bayi kemerahan

Bayi bergerak aktif

Bayi menyusu dari payudara ibu dengan kuat

Berat lahir 2.500 sampai 4.000 gram

Jika

ada

satu

tanda

tidak

bidan/dokter/perawat

12

memenuhi

syarat,

hubungi

2.

Cara Merawat Bayi Baru Lahir

a. Cara Menyusui Bayi : Segera lakukan insiasi menyusu dini


-

ASI yang keluar pertama berwarna kekuningan (kolostrum)


mengandung zat kekebalan tubuh. Jangan dibuang. Berikan
langsung pada bayi.

Berikan hanya ASI sampai 6 bulan.


ASI banyak manfaatnya, sehat, praktis, tidak butuh
biaya
ASI menjalin kasih sayang ibu dan bayi
ASI mencegah pendarahan pada ibu nifas
Tanyakan petugas kesehatan:
-

Cara menyusui yang benar


Jika ada kesulitan menyusui

b. Tindakan pada Bayi Baru Lahir


-

Jaga kebersihan selama persalinan

Cegah infeksi kuman pada bayi.

Begitu bayi lahir, mintalah salepantibiotik untuk matanya.

Jaga tali pusat selalu bersih, kering, dan biarkan terbuka


(jangan dibungkus).

Jangan diberi ramuan apapun.

Jika kotor bersihkan dengan kain bersih dan air matang

Pastikan bayi sudah buang air besar

Mintalah

suntikan

vitamin

K1.

Fungsinya

mencegah

pendarahan pada bayi


-

Mintalah imunisasi Hepatitis B sebelum bayi berumur 24


jam
13

c. Cara Menjaga Bayi Tetap Hangat


-

Bayi baru lahir boleh dimandikan setelah umurnya 6 jam.

ngkus bayi dengan kain kering

Ganti kainnya jika basah

Jika berat lahir kurang dari 2,500 gram, lakukan Metode


Kangguru (dekap bayi di dada ibu, kulit bayi menempel di
kulit ibu)

Jangan tidurkan bayi di tempat dingin atau banyak angin

d. Pelayanan Kesehatan Bagi Bayi Baru Lahir


-

Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan dari


bidan/dokter/perawat minimal tiga kali, yaitu pada:
-

Hari pertama
Hari ketiga
Minggu kedua

Jika belum disuntik vitamin K1, mintalah pada petugas


kesehatan

Jika belum diimunisasi Hepatitis B, mintalah sebelum bayi


berumur 7 hari
Tanda bayi sakit berat:
-

Tidak dapat menyusu


Mengantuk atau tidak sadar
Napas cepat (lebih dari 60 kali per menit)
Merintih
Tarikan dinding dada bagian bawah (retraksi)
Tampak biru pada ujung jari tangan dan kaki atau

bibir
Kejang
Badan bayi kuning
Kaki dan tangan terasa dingin
Tali pusat kemerahan sampai dinding perut
Mata bayi bernanah banyak

BAYI DAN ANAK


a. Tanda anak sehat:

14

Berat badan naik mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke


pita warna di atasnya.

Anak bertambah tinggi

Kemampuannya bertambah sesuai umur

Jarang sakit

Ceria, aktif dan lincah.

Pantau pertumbuhan dan perkembangannya. Caranya:


-

Timbang berat badannya tiap bulan di Posyandu,


fasilitas pelayanan kesehatan lain, atau Pos Pelayanan

Anak Usia Dini (PAUD).


Rangsangan perkembangan anak sesuai umurnya.
Ajak anak bermain dan bercakap-cakap
Bawa anak ke petugas kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh

Kembang (SDIDTK).
Umur 0 1 tahun
4 kali dalam setahun
Umur 1 6 tahun
2 kali tiap tahun (setiap 6 bulan)
- Minta kader mencatatnya di KMS halaman 55-58 buku
ini.
a. Tanda anak tumbuh kurang sehat
-

Berat badan tidak naik atau turun


Garis di KMS turun, datar, atau pindah ke pita di

bawahnya
Garis di KMS di bawah garis merah

Jika anak

tumbuh kurang sehat, mintalah nasihat kepada

petugas kesehatan
IMUNISASI
Mintalah imunisasi datar lengkap sesuai jadwal di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Imunisasi
Hepatitis B
BCG

Penyakit yang bisa dicegah


Mencegah hepatitis B (kerusakan hati)
Mencegah TB/Tuberkulosis (sakit paru-

Polio

paru)
Mencegah polio (lumpuh layuh pada

15

DPT

tungkai kaki & lengan tangan)


Mencegah :

Campak

Difteri (penyumbatan jalan napas)


Batuk rejan (Batuk 100 hari)
Tetanus
Mencegah campak (radang paru, radang

otak, & kebutaan)


Imunisasi melindungi anak dari penyakit
Imunisasi mencegah anak cacat
Imunisasi mencegah kematian anak

Jadwal Imunisasi
Umur
0 7 hari
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan

Jenis Imunisasi
HB 0
BCG, Polio 1
DPT/HB 1, Polio 2
DPT/HB 2, Polio 3
DPT/HB 3, Polio 4
Campak

Beri anak kapsul vitamin A


-

Mintalah kapsul vitamin A pada bulan Februari dan

Agustus di Posyandu
Ada dua jenis kapsul vitamin A

Kapsul berwarna biru untuk anak usia 6 11 bulan berikan 1 kali


dalam setahun
Kapsul berwarna merah untuk anak umur 1 5 tahun berikan 2
kali dalam setahun.
PERAWATAN SEHARI-HARI BALITA
1.
Kebersihan Anak
- Mandi dengan sabun 2 kali sehari
- Cuci rambut dengan sampo 3 kali seminggu

16

Cuci tangannya dengan sabun sebelum makan, setelah

buang air besar, buang air kecil, dan setelah bermain


Jaga kebersihan telinga anak
Gunting kuku tangan dan kakinya jika panjang
Ajari buang air kecil dan besar di WC
Jaga kebersihan pakaian, mainan dan tempat tidur
Jaga kebersihan perlengkapan makan dan minum
Perawatan Gigi
Jika giginya belum tumbuh, bersihkan gusinya tiap

selesai menyusu dengan kain yang dibasahi air hangat.


Jika sudah tumbuh, gosok giginya dengan odol dan sikat

gigi kecil sesudah sarapan dan sebelum tidur


Tanyakan petugas cara menggosok gigi
Ajari anak menggosok gigi sendiri
Jangan biasakan makan yang manis dan lengket
Periksalah tiap 6 bulan sekali ke pukesmas atau dokter

2.

gigi
3.
-

Kebersihan Lingkungan
Jauhkan anak dari asap rokok, asap dapur, asap

sampah, dan polusi kendaraan bermotor


Buang air besar dan air kecil di WC
Bersihkan rumah dan lingkungan anak bermain dari

debu dan sampah


Semua balita sebaiknya tidur dalam kelambu
Untuk daerah endemis malaria, balita harus tidur di
dalam kelambu antinyamuk (mengandung insektisida)
Jauhkan Anak Dari Bahaya, Benda yang bisa

4.

disangka makanan/minuman :
- Obat-obatan
- Racun tikus
- Racun serangga
- Minyak tanah
- Sabun/detergen
Benda berbahaya :
-

Benda panas :

Pisau
Colokan listrik
Kabel

- Kompor
- Setrika
- Termos air panas

Jangan biarkan anak bermain didekat :

17

Sumur
Kolam
Sungai
Jalan raya

PERAWATAN ANAK
1. Obat
-

yang harus disediakan di rumah


Oralit untuk diare
Obat Merah (Povidion Iodine) untuk luka
Parasetamol untuk demam

Batuk
-

Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering


Berikan minum air matang lebih banyak
Jika umurnya diatas 1 tahun, berikan kecap

masnis/madu dicampur jeruk nipis.


Jauhkan dari asap rokok, asap dapur, dan asap
pembakaran sampah.

Bawa kefasilitas kesehatan jika :


-

Batuk tidak sembuh selama 2 hari


Anak sesak nafas
Demam

Diare atau Mencret


-

Berikan segera cairan oralit setiap anak buang air besar.


Jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur, atau

air tajin.
Jika masih menyusui, terus berikan ASI dan MP-ASI
Jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan
Berikan obat zinc sesuai dengan dosis selama sepuluh
(10) hari berturut-turut. Larutkan obat zinc dalam sendok
makan air

Segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan jika :


-

Timbul demam
18

Ada darah di bagian tinja


Diare makin parah
Muntah terus menerus
Anak terlihat sangat haus
Anak tidak mau makan dan minum.

Demam
-

Jika masih menyusui, berikan ASI lebih sering


Berkan minum lebih sering dan banyak.
Jangan selimutiatau berikan baju tebal
Kompres dengan air biasa atau hangat
Janagn kompres dengan air dingin karena anak bisa

mengigil
Jika demam tinggi, beri obat penurun panas sesuai dosis
Untuk daerah endemis malaria, balita harus tidur
didaalam kelambu anti nyamuk (mengandung insektisida)

Segera bawa anak kefasilitas pelayanan kesehatan jika :


-

Demam disertai kejang


Demam tidak turun dalam 2 hari
Demam disertai bintik-bintik merah, perdarahan

dihidung dan atau buang air besar berwarna hitam.


2. Luka dan sakit kulit
a. Luka : Beri obat merah atatu povidon iodine
b. Koreng :
- Tutup dengan kain bersih
- Jangan bubuhi ramuan apapun.
Jaga kebersihan kulit :
1. Mandikan secara teratur
2. Ganti pakaian jika basah dan kotor
3. Cuci tangan dan kaki dengan sabun setiap habis
bermain.
Bawa kefasilitas kesehatan, jika :
1. Kulit kemerahan
2. Terasa gatal
3. Luka bernanah atau berbau
19

CARA MEMBERI MAKAN ANAK.


1. Umur 0-6 bulan
- Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekeruhan
-

(kolestrum)
Berikan hanya ASI (ASI eksklusif)
Jangan berikan makan/minum selain ASI
Susui bayi sesering mungkin
Susui setiap bayimenginginkan sediknya 8 kali sehari.
Jika bayi tidur lebih dari 3 jam bangunkan, lalu susui.
Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
Susui sampai payudara terasa kosong dan pindahkan ke

payudara sisi lainnya.


2. Umur 6-8 bulan
- Terus berikan ASI
- Mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI),
Umur

Contohnya bubursusu dan bubur tim yang diumat


Berikan MP-ASI bertahapsesuai umur.
Bentuk Makanan

Berapa kali sehari

Berapa banyak
setiap kali
makan

6-8
bulan

ASI
Makanan

pemberian

lumat (bubur

ASI

lumat, syur,
daging dan
buah yang

Terus

sesering

2-3 sendok

mungkin
Makan

makan secara

dilumatkan

lumat 2-

makanan

3kali

yang

perhari

dilumatkan,

bertahap
bertambah
hingga
mencapai
gelas atau 125

biscuit dll.)

cc setiap kali
makan.
-

Makanan
selinagn 1-

20

3 kali sehari
(jus buah,
biscuit)
Catatan :
1. Beriakn ASI terlebih dahulu sebelum kemudian MP-ASI
2. Jika bayi tidak mendapatkan ASI karena alas an medis,
berikan tambahan 1-2 gelas susu perhari dan 1-2 kali
makanan selingan
3. Cara pemberian MP-ASI
- Berikan ASI dulu, kemudian MP-ASI
- Berikan aneka makanan seperti telur ayam, ikan, tempe,
tahu, daging sapi, wortel, bayam, santan, kacang hijau,
-

minyak dan buah-buahan seperti jeruk, piasng dan papaya.


Jika menggunakan MP-ASI buatan pabrik baca cara pakai

perhatikan tanggal kadaluarsa


Berikan makan selingan 2 kali sehari. Contohnya bubur

kacang hijau, pisang, biscuit, nagasari, dan kue lainnya.


- Ajari anak makan sendiri
- Ajari juga minum sendiri dengan gelas
- Perhatikan kebershan makanan.
3. Umur 9-11 bulan
- Terus berikan ASI
- Berikan MP-ASI yang lebih padat. Contohnya bubur nasi tim,
dan nasi lembek.
Umur

Bentuk Makanan

Berapa kali

Berapa

sehari

banyak
setiap kali
makan

9-11
bulan

ASI
Makanan lembek

pemberian

atau dicincang
yang mudah
-

ditelan anak
Makanan selingan
yang dapat

ASI
Makanan
lembek 3-4

21

Teruskan

kali sehari
Makanan

gelas/
mankuk
atau 125

dipegang anak

selingan 1-

diberikan

2 kali

diantara waktu

sehari

cc.

makan lengkap.
Catatan
1. Berikan ASI terlebih dahulu kemudian MP-ASI
2. Jika mbayi tidak mendapatkan ASI karena alas an medis,
berikan tambahan 1-2 gelas susu perhahri dan 1-2 kali
makanan selingan
4. Umur 1-2 tahun
Umur
12-24

Bentuk Makanan
-

Makanan

keluarga
Makanan

bulan

Berapa kali

Berapa banyak

sehari
- Makanan

setiap kali makan


- gelas

keluarga

nasi/penuka

3-4 kali

r (200cc)
1 potong

yang
dicincang

atau

kecil

selingan 2

dihaluskan
jika

sehari
Makanan

diperlukan
ASI

kali sehari
Teruskan

ikan/daging
-

/telur
1 potong

pemberian

tempe/tahu

ASI.

atau 1sdm
kacang-

kacangan
gelas

sayur
1 potong

bauh
gelas
bubur/1
potong
kue/1
potong

22

buah.

5. Umur 2-3 tahun


1. Lanjutkan beri makan makanan keluarga orang dewas
2. Tambah porsinya menjadi piringberikan makanan selingan
2 kali sehari
3. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan sebab
bis mengurangi nafsu makan.
CARA MERANGSANG PERKEMBANGAN ANAK
1. Umur 0-3 bulan
- Sering memeluk dan menimbang bayi dengan penuh
kasih sayang
- gantung benda berwarna merah dan bisa dilihat bayi
- ajak bayi tersenyum dan tertawa
- perdengarkan music pada bayi.
2. Pada umur 1 bulan, bayi bisa :
1. menatap ke ibu
2. mengeluarkan suara
3. tersenyum
4. menggerakkan tangan dan kaki
3. pada umur 3 bulan, bayi bisa :
1. mengangkat kepala tegak ketika tengkurap
2. menggerakkan kepala kiri dan kana
3. membalas tersenyum ketika diajak berbicara atau
tersenyum
4. mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
jika pada usia 3 bulan, bayi belum bisa melakukan hal diatas, bawa
bayi ke bidan/perawat/dokter.
Cara merangsang perkembangan anak
a. Berumur 3-6 Bulan
-

Sering tengkurapkan bayi.

Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya

Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian

Beri mainan benda yang besar dan berwarna.

23

b. Pada umur 6 bulan, bayi bisa :


-

Berbalik dari telungkup ke telentang

Mempertahankan posisi kepala tetap tegak

Meraih benda yang ada di dekatnya

Menirukan bunyi

Menggenggam mainan

Tersenyum

ketika

melihat

mainan/gambar

yang

menarik
Jika pada usia 6 bulan, bayi belum bisa melakukan hal di atas,
bawa bayi ke bidan/perawat/dokter.
c. Pada umur 9 bulan, bayi bisa :
-

Merambat

Mengucapkan mama, da da da

Meraih benda sebesar kacang

Mencari benda/mainan yang dijatuhkan

Bermain tepuk tangan atau ci-luk-ba

Makan kue/biscuit sendiri

d. Pada umur 12 bulan, bayi bisa:


-

Berdiri dan berjalan berpegangan

Memegang benda kecil

Meniru kata sederhana seperti mama papa

Mengenal anggota keluarga

Takut pada orang yang belum dikenal

Menunjuk

apa

yang

diinginkan

tanpa

menangis/merengek
Jika pada usia 9 atau 12 bulan, bayi belum bisa
melakukan

hal

di

atas,

bidan/perawat/dokter.
e. Umur 1-2 Tahun
-

Ajari berjalan di undakan/tangga

24

bawa

bayi

ke

Ajak membersihkan meja dan menyapu

Ajak membereskan mainan

Ajari mencoret-coret di kertas

Ajari menyebut bagian tubuhnya

Bacakan cerita anak

Ajak bernyanyi

Ajak bermain

Berikan pujian kalau ia berhasil melakukan sesuatu

f. Pada umur 2 tahun, anak bisa:


-

Naik tangga dan berlari-lari

Mencoret-coret pensil pada kertas

Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya

Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti, seperti bola,


piring, dan sebagainya

Memegang cangkir sendiri

Belajar makan-minum sendiri

g. Umur 2-3 tahun


-

Ajari berpakaian sendiri

Ajak melihat buku bergambar

Bacakan cerita anak

Ajari makan di piringnya sendiri

Ajari cuci tangan

Ajari buang air besar dan kecil di tempatnya

h. Pada umur 3 tahun, anak bisa:


-

Mengayuh sepeda roda tiga

Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan

Bicara dengan baik menggunakan 2 kata

Mengenal 2-4 warna

Menyebut nama, umur dan tempat

Menggambar garis lurus

25

Bermainan dengan teman

Melepas pakaiannya sendiri

Mengenakan sepatu sendiri

i. Umur 3-5 tahun


-

Minta anak menceritakan apa yang ia lakukan

Dengarkan ia ketika bicara

Jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan

Awasi dia mencoba hal baru

j. Pada umur 5 tahun, anak bisa:


-

Melompat-lompat 1 kaki, menari, dan berjalan lurus

Menggambar

orang

bagian

(kepala,

badan,

tangan/kaki)
-

Menggambar tanda silang dan lingkaran

Menangkap bola kecil dengan kedua tangan

Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar

Menyebut angka, menghitung jari

Bicaranya mudah dimengerti

Berpakaian sendiri tanpa dibantu

Mengancing baju atau pakaian boneka

Menggosok gigi tanpa bantuan

CARA MEMBUAT MP-ASI


1.

Untuk anak 6-9 Bulan


Jangan menggunakan peralatan dari plastik dan melamin
Bubur Susu
MP-ASI

Cara membuat :
-

Larutkan

gula,

tepung

secukupnya
-

Aduk hingga rata

26

beras,

susu

dengan

air

Panaskan di atas kompor dengan api kecil

Aduk sampai matang

Tepung beras 2 sendok makan

Susu bubuk 1 sendok makan

Gula pasir 2 sendok the

Bahan :

PISANG LUMAT HALUS


Bahan :
-

Pisang masak 1buah

Cara membuat :
-

Cuci kulit pisang sampai bersih

Kupas kulitnya separuh

Keroklah pisang dengan sendok kecil

Segera berikan kerokan pisang kepada bayi

2.

Usia 6-12 Bulan


NASI TIM
Bahan :
-

Beras 2 sendok makan

Tempe 1 potong (10 gram). (bisa diganti tahu, ikan, atau


telur 1 butir)

Santan 1 sendok makan. (bisa diganti minyak kelapa)

Garam secukupnya

Air 3 gelas

Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel, kangkung,


atau sayuran lainnya)

Cara membuat :
-

Haluskan semua bahan

Masukkan semua bahan ke dalam panci kecuali daun


bayam

27

Masaklah sambil diaduk sampai matang

Masukkan daun bayam yang sudah dicuci bersih ke dalam


panci saat masakan hamper matang

Tambahkan sedikit garam

Aduk sampai matang

Makanan siap disajikan kepada bayi selagi hangat

Nasi tim ini dibuat untuk sekali makan

Kue Dadar

Bahan :
-

Tepung terigu gelas

Gula pasir 4 sendok teh munjung

Susu cair 1 gelas

Telur 1 butir

Sedikit mentega

Cara membuat :

Pecahkan telur

Campur semua bahan menjadi satu

Aduk hingga menjadi adonan rata

Bagi menjadi 8 bagian

Letakkan sedikit margarin di atas wajan

Panaskan adonan di atas wajan tersebut, baik adonan


sampai matang

D. Sasaran Buku KIA


Semua Ibu Hamil perlu memakai buku KIA dan buku KIA
selanjutnya digunakan oleh anak sejak anak lahir hingga
berusia 5 tahun. Setiap kali anak datang ke fasilitas kesehatan,
baik itu ke Bidan, Puskesmas, Dokter praktek, Klinik atau Rumah
Sakit, untuk penimbangan, berobat, kontrol, atau imunisasi,
buku KIA harus dibawa agar semua keterangan tentang

28

kesehatan ibu atau anak yang tercatat pada buku KIA diketahui
tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan dapat memberikan
catatan tambahan penting lainnya pada buku KIA, mengisi KMS,
dll.
E. Arti strategis penggunaan Buku KIA
Arti strategis pemakaian buku KIA yang lain adalah dalam
rangka pemenuhan hak-hak anak. Empat prinsip dasar hak
anak adalah:
a Tidak membeda-bedakan anak (non-diskriminasi)
b Memberikan yang terbaik untuk anak
c Hak untuk bertahan hidup, bertumbuh dan berkembang
d Menghargai pendapat anak
F. Manfaat Buku KIA
Manfaat bagi Ibu dan keluarganya:
a Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap,
sejak ibu hamil sampai anak berumur lima tahun.
b Media informasi penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat
tentang kesehatan, gizi dan standar pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak
Manfaat bagi Petugas Kesehatan:
a Alat pencatatan, pemantauan dan rujukan kesehatan ibu
dan anak
b Alat komunikasi dan penyuluhan kesehatan ibu dan anak
c Alat
untuk
mendeteksi
secara
dini
adanya
gangguan/masalah kesehatan ibu dan anak

29

BAB III
PEMBAHASAN
PENGGUNAAN BUKU KIA

A. PENGGUNAAN BUKU KIA OLEH KADER


Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita
yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani
masalah-masalah

kesehatan

perseorangan

maupun

masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan


pemberian pelayanan kesehatan. (Syafrudin, dan Hamidah,
2006).
Tugas kader Posyandu dalam kegiatan KIA di Posyandu
adalah

melakukan pendaftaran,

penimbangan,

mencatat

pelayanan ibu dananak dalam buku KIA, menggunakan buku KIA


sebagai bahan

penyuluhan,

dan

melaporkan

penggunaan

bukuKIA kepada petugas kesehatan.


Berdasarkan

wawancara

kader Posyandu

di

KedungademKabupaten

mendalam

wilayah

kepada

kerja

Bojonegoro,

10

20

Puskesmas

kader

mengatakan

tahumanfaat buku KIA untuk memantau berat badan, 7Kader


Posyandu mampu mendeteksi secara dini dantindak lanjut KEP,
10 kader bisa menjelaskan jenis-jenismakanan tambahan, cara
pencegahan diare dan cara pembuatan oralit. Kader yang selalu
membaca bukuKIA setiap selesai pelayanan Posyandu ada 8
orang,

10orang

tidak pernah

kadang-kadang

membaca.

Kader

danmendampingi

keluarga

untuk mendapatkan

pelayanan

30

membaca
yang

dan

pernah

atau
adalah

orang

membantu
masyarakat

10

orang,

kader Posyandu
pada petugas

yang

pernah

kesehatan

merujuk

adalah

ibu

orang.

atau

anak

Kader

yang

mengajak ibu melaksanakan pesan-pesan yang ada di dalam


bukuadalah 15 orang. Kader Posyandu yang selalumelakukan
kunjungan rumah dan mengecek pelaksanakan pesan-pesan
pada buku KIA 12 orang.
sebagai alat penyuluh untuk menggerakkan masyarakatagar da
tang ke fasilitas kesehatan
1. Kader harus memahami buku KIA,anjurkan kader membac
abuku secara bertahap
diskusikan dengan kader,dukunbayi selesai pasca yandu
2. Tugas kader membantu keluarga untuk mendptkan pel.
Yang bermutu
3. Kader melihat dan mengisi KMS
4. Kader mengajak ibu untuk melaksanakan pesan yang ada
di bukuKIA
5. Pada wkt kunjungan rumah,ingatkan kader utk melihatbuk
u,(pesan)
6. Bila ada masalah tentang buku KIA rujuk ke NAKES.

31

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan

program

Kesehatan

Ibu

dan

Anak

(KIA)

adalah

kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu


dan Anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai
masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi yang
seringkali berakhir dengan kecacatan atau kematian. Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (buku KIA) disediakan untuk menjawab kebutuhan ini,
yaitu

untuk

tujuan

kemandirian

keluarga

dalam

memelihara

kesehatan, mencegah serta menanggulangi masalah kesehatan


ibu dan anak.
Buku KIA merupakan instrumen pencatatan dan penyuluhan
(edukasi) bagi ibu dan keluarganya, juga alat komunikasi antar
tenaga kesehatan dan keluarga. Disebut alat edukasi karena
buku KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang
kesehatan Ibu dan Anak termasuk gizi, yang dapat membantu
keluarga khususnya ibu dalam memelihara kesehatan dirinya
sejak ibu hamil sampai anaknya berumur 5 tahun. Disebut alat
komunikasi

karena

tenaga

kesehatan

dapat

memberikan

catatan-catatan penting yang dapat dibaca tenaga kesehatan


lain dan Ibu serta keluarga, misal keluhan, hasil pemeriksaan,
catatan

persalinan,

pelayanan

yang

diberikan

pada

ibu/bayi/anak balita, hasil pemeriksaan tambahan, dan rujukan.

32

DAFTAR PUSTAKA
Buku KIA revisi tahun 2009 dan 2011
Departemen

Kesehatan

RI,

2009,

Petunjuk

Teknis

Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak


Kementrian Kesehatan RI, 1997 , Buku Kesehatan Ibu dan Anak,
Jakarta
https://www.scribd.com/doc/159625515/Pemanfaatan-Buku-KiaOleh-Kader-Posyandu di akses pada tanggal 1 April 2015
pukul. 17.05

33

Anda mungkin juga menyukai