Konsep Sehat Sakit KDK
Konsep Sehat Sakit KDK
PENDAHULUAN
b.
c.
Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi
terhadap lingkungan sosialnya.
Pender ( 1982 )
Sehat aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.
Payne ( 1983 )
Sehat fungsi efektif
Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )
secara adekuat.
2.
Status perkembangan
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan
mengatsainya.
Pengaruh sosiokultural
Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang
Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan
merasa sehat
c.
d.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik
3.
definisi sakit
Defiasi/penyimpangan dari status sehat
1.
Parsors ( 1972 )
Sakit Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
2.
Baursams ( 1965 )
penyakit
Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan
berkurangnya kapasitas
Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit
Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang
rentang tersebut
Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan
kematian pada titik lain.
Tahapan Sakit :
1) Tahap gejala
Tahap Transisi :
Individu percaya ada kelainan dalam tubuhnya, merasa dirinya tidak sehat,
merasa
timbulnya berbagai gejala, merasa ada bahaya.
Mempunyai tiga asapek :
Secara Fisik
Kognitif
sendiri
Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti
Keyakinan bahwa mereka akan sembuh/lebih baik
-
Jika tidak ada gejala : Individu mempresepsikan dirinya telah sembuh, jika
Tahap ketergantungan
-
kebutuhan
-
perkembangan
3) Tahap penyembuhan
-
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sehat
a.
b.
Klien tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi mereka (selama sakit)
b.
c.
d.
dampak sakit
Efek sakit terhadap anggota keluarga :
a.
Perubahan peran
b.
Masalah keuangan
d.
e.
dampak dirawat
Efek dari hospitalisasi dapat mengganggu
a. Privacy seseorang
b. Autonomy
Keadaan kemandirian dan mengatur diri sendiri tanpa adanya kontrol dari luar
c. Gaya hidup
Adanya peraturan/ketentuan yang berlaku di RS
d. Peran
e. Ekonomi
Perawat dapat memberi support terhadap aktivitas yang meningkatkan kesehatan
yang dapat mengembalikan klien terhadap aktivitas normal sesegera mungkin.
A. PERAN LINGKUNGAN
1.
Lingkungan
hidup
sebagai
tempat
beraktivitas
Hal yang paling utama dan tak boleh dilupakan adalah bahwa lingkungan hidup merupakan
tempat beraktivitas semua makhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan selalu beraktivitas di
lingkungan hidup. Hewan dan tumbuhan menggunakan lingkungan hidup sebagai tempat
menjalani kehidupannya. Tempat mencari makan, tempat berkembangbiak, tempat berburu dan
lain- lain. Manusia menggunakan lingkungan hidup sebagai tempat beraktivitas secara lebih
kompleks lagi. Manusia mempunyai beberapa kelompok lingkungan hidup, diantaranya adalah
lingkungan social dan lingkungan alam. Lingkungan alam dan social sama- sama memberikan
fungsi sebagai tempat beraktivitas manusia. Lingkungan alam sudah jelas terlihat fungsinya,
sedangkan lingkungan social memberikan ruang beraktivitas sesama manusia untuk saling
berkomunikasi.
2. Lingkungan
hidup
sebagai
penyedia
unsur-
unsur
penting
Secara alami, lingkungan hidup bermanfaat sebagai penyedia unsur- unsur penting yang
dibutuhkan makhluk hidup. Unsur- unsur penting tersebut diantaranya adalah oksigen, air dan
mineral. Oksigen, air dan mineral merupakan unsur- unsur pokok yang dibutuhkan makhluk
hidup untuk melangsungkan kehidupan. Oksigen digunakan untuk bernafas, air digunakan
hampir diseluruh kegiatan makhluk hidup dan mineral digunakan sebagai pendukung pokok
kelangsungan
3.
Lingkungan
hidup
hidup
sebagai
pemenuh
makhluk
kebutuhan
kehidupan
hidup.
makhluk
hidup
Manfaat lingkungan hidup bagi kehidupan makhluk hidup juga sebagai pemenuh kehidupan
makhluk hidup. Lingkungan hidup ( alam) ini sudah menyediakan berbagai sumber makanan.
Untuk hewan lingkungan hidup sudah menyediakan berbagai tumbuhan untuk dimakan. Untuk
tumbuhan lingkungan hidup sudah menyediakan karbondioksida, air dan zat hara untuk
kelangsungan hidup tumbuhan. Sementara untuk manusia, sudah jelas lingkungan hidup
menyediakan berbagai hal. Tubuh manusia yang memerlukan protein, vitamin dan mineral
sudah
4.
disediakan
Lingkungan
oleh
hidup
alam
sebagai
lewat
sumber
berbagai
kehidupan
bahan
makhluk
makanan.
hidup
Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, karena segala hal yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup sudah disediakan oleh lingkungan hidup secara alami.
Begitulah makhluk hidup dapat memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber kehidupannya
adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain; Daya tampung lingkungan hidup
adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang
masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Prinsip yang dianut dalam hukum administrasi merupakan dasar atau landasan dalam
penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Penyelenggaraan tersebut selalu meletakkan pada
prinsip berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan tersebut dijadikan
landasan dalam hukum administrasi yang merupakan instrumen dalam pengendalian masyarakat
(Lutfi, 2004:9). Hukum Tata Lingkungan (HTL), mengatur penataan lingkungan guna mencapai
keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup, baik lingkungan hidup fisik maupun
lingkungan hidup sosial budaya. Bidang garapannya meliputi (Taufik, 2004:11): tata ruang, tata
guna tanah, tata cara peran serta masyarakat, tata cara peningkatan pelestarian fungsi lingkungan,
tata cara penumpahan dan pengembangan kesadaran masyarakat, tata cara perlindungan lingkungan
dan pemulihan lingkungan serta penataan keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup.
Salah satu keterancaman bagi lingkungan hidup menurut ahli hukum lingkungan (N.H.T.
Siahaan, 2004:56), adalah kehadiran pembangunan sebagai kebutuhan bagi masyarakat dan bangsa.
Kehadiran pembangunan mungkin tidak akan menyumbang kerusakan tata ekologi separah yang
terjadi sekarang, bila paradigma atas pembangunan itu dilihat sebagai hubungan yang tidak bertolak
belakang dengan persoalan lingkungan. Akan tetapi, justru pembangunan ditafsirkan sebagai tujuan
dari segalanya karena kecenderungan pembangunan itu dapat menyelesaikan kemiskinan,
keterbelakangan dan masalah-masalah sosial ekonomi lainnya.
Perkembangan pembangunan nasional menunjukkan bahwa sejak era 1970-an sampai sekarang
ini, perhatian terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam gerak maju pembangunan
nasional makin menguat dan mengkristal dimata pengambil keputusan negeri ini.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan agar dalam segala usaha
pendayagunaannya tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan serta kelestarian fungsi dan
kemampuannya, sehingga disamping dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
pembangunan dan kesejahteraan rakyat tetap bermanfaat pula bagi generasi mendatang.
Sesuai Peraturan Presiden nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009, disebutkan bahwa, sumber daya alam dimanfaatkan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan
hidupnya. Sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi
(resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support system).
Didalam penyelenggaran tugas-tugas administrasi negara (Ridwan, 2007:187), pemerintah
banyak mengeluarkan kebijaksanaan yang dituangkan berbagai bentuk Kebijakan, salah satu
kebijakan pembangunan lingkungan hidup menurut Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 Bab 32 Huruf C
(Arah Kebijakan), khususnya Aspek Pembangunan Lingkungan Hidup, diarahkan untuk antara
lain :
1. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
2. Meningkatakan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup ditingkat nasional dan daerah.
3. Meningkatkan upaya harmonisasi pengembangan hukum lingkungan dan penegakannya secara
konsisten terhadap pencemaran lingkungan.
4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan.
5. Meningkatkan kepastian pengelola lingkungan hidup baik ditingkat nasional maupun daerah
terutama dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat
musiman dan bencana.
6. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif
sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup.
10
Berdasarkan konsep Amdal dalam peraturan tersebut, bahwa Amdal sebagai alat instrumen
hukum yang memiliki makna dan arti penting untuk melindungi, khususnya yang dilakukan oleh
para pelaku usaha yang kegiatannya dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
kelangsungan lingkungan hidup.
Kepentingan Negara terhadap lingkungan hidup dapat ditelaah dari Penjelasan Umum UUPLH
yang menggarisbawahi bahwa lingkungan hidup di Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang
Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan RahmatNya yang wajib
dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber dan penunjang
hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta mahluk hidup lainnya demi kelangsungan dan
peningkatan kualitas itu sendiri.
b. Pengelolaan limbah oleh industri
Upaya lain dalam pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh pelaku usaha atau
perusahaan-perusahaan industri nasional adalah pengelolaan limbah industrinya. Selain Amdal yang
disyaratkan oleh UUPLH, upaya pengelolaan limbah industri ini menjadi kewajiban pula pelaku
usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup akibat limbah yang dihasilkan.
Karakteristik limbah industri sebagaimana dipahami mengandung bahan-bahan organik dan
non organik yang berpotensi merusak kelestarian fungsi lingkungan hidup secara permanen, karena
bahan-bahan ini mengandung zat-zat kimia yang jika dibuang sembarangan dapat membahayakan
kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pengelolaan limbah industri secara teknis operasional adalah secara teknis operasional adalah
proses industri dapat mencegah atau mengeliminasi sisa-sisa bahan produksi berwujud limbah itu,
tidak mencemari lingkungan hidup. Proses indsustri dalam pengelolaan limbahnya dapat berwujud
modifikasi proses industri, daur ulang limbah industri, pemilihan jenis teknologi pengolah limbah
industri dan relokasi industri (syamsuharya, 2008: 290).
Upaya modifikasi proses industri ini diharapkan dapat membantu industri mengurangi sisa-sisa
bahan produksi, karena modifikasi proses ini merupakan sebuah metode yang dapat membantu
untuk mengurangi beban pencemaran terhadap lingkungan hidup. Selain itu juga upaya daur ulang
limbah industri dalam kerangka pengelolaan limbah ini, secara teoritis atau praktis ditujukan untuk
kepentingan ekonomi industri meningkatkan kinerja sistem produksinya dengan optimal dalam
rutinitas kegiatan industri.
C. STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas
kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga
kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan
dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan,
pendidikan, ekonomi, dan sebagainya
2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena
sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat
11
tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat
istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang
melekat pada dirinya.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan
kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan
masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi,
apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta
program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
memerlukan.
4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak
lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.
Hendrik L Blum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan derajat
kesehatan, yaitu:
1.
Life spam: yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau
dapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.
2.
Disease or infirmity: yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan
untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
6.
12
9.
terhadap sesamanya.
10.
13