Anda di halaman 1dari 17

FILIPINA DAN HUBUNGANNYA

DENGAN INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Bisnis Internasional
Dosen Pembimbing : Prof. Eko Ganis Sukoharsono, Ph.D

Disusun oleh:
Meriatul Qibtiyah
125020302111004
Bisnis Internasional CE

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2014/2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 1
GAMBARAN SEKILAS TENTANG FILIPINA............................................................... 2
Letak Geografis Filipina.................................................................................

Aspek Ekonomi...............................................................................................

Aspek Pendidikan............................................................................................

Aspek Sistem Pemerintahan .........................................................................

Aspek Sosial dan Budaya.................................................................................

HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DENGAN FILIPINA.......................................8


Bidang Ekonomi........................................................................................................ 8
Investasi Asing.................................................................................................
10
Bidang Sosial, Budaya, dan Pariwisata antara Indonesia dan Filipina..................... 11
EKSPOR IMPOR FILIPINA DAN INDONESIA................................................................ 13
NERACA PERDAGANGAN FILIPINA............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16

GAMBARAN SEKILAS TENTANG FILIPINA


Filipina atau Republik Filipina (Republika ng Pilipinas) adalah sebuah negara
republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Negara Filipina berbentuk
Republik dan beribukota Manila City. Negara Filipina Merdeka pada tanggal 4 Juli 1946.
Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak saat
itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah,
penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh
neo-kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang
moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di
luar negeri dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Serta dii Filipina,
masyarakatnya menggunakan jeepney sebagai kendaraan umum. Anda akan terasa pengap
apabila menaiki kendaraan ini sebab, setiap kali menaiki jeepney pasti senantiasa penuh sesak
dengan orang banyak yang berdesak-desakan untuk turut menaikinya.
Letak Geografis Filipina
Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat,
negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Selama ribuan tahun, warga kepulauan Filipina yang
bahagia dan pekerja keras ini telah mengembangkan sistem cocok tanam Padi yang sangat
maju, yang menyediakan makanan pokok bagi masyarakatnya.

Wilayah Filipina terletak di antara 5 derjat dan 21 derjat Lintang Utara serta 117
derjat dan 126 derjat Bujur Timur. Batas-batasannya, sebelah utara berbatasan dengan Laut
Cina dan Pulau Formosa (Taiwan), Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah laut
Kepulauan Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Samudera Pasifik, dan sebelah Barat

berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Filipina memiliki kurang lebih 7.107 pulau besar dan
kecil, dengan perkiraan luas wilayahnya sekitar 300.000 kilometer persegi. Pulau terbesar
di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau
Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan, Pulau Palawan, Pulau Leyte, Pulau
Bohol,

dan Pulau

Masbate. Kota

metropolitan

Manila

yang

menjadi

Ibu

kota

Republik Filipina terletak di wilayah Selatan Pulau Luzon. Kota terpenting lainnya di Filipina
antara lain seperti Zamboanga, Davao, Tarlac, San Pablo, Batangas, Legaspi, Iloilo, Ormoc,
Naga, dan kota Calbayong.
Aspek Ekonomi
Ekonomi Filipina merupakan keempat terbesar di Asia Tenggara dan ketiga puluh
enam didunia berdasarkan PDB. Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan
industri utama bergerak pada bidang pengelolaahan makanan, tekstil, elektronik, dan
otomotif. Pusat industri utama bergerak pada bidang pengolahan makanan, tekstil, elektronik
dan otomotif. Pusat industri umumnya berada di daerah Metro Manila dan Metro Cebu.
Agrikultur masih memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi di Filipina.
Amerika Serikat dan Jepang telah menjadi mitra ekspor utama Filipina. Selain itu, RRC,
Singapura, Hong Kong, Korea Selatan dan Jerman juga menjadi mitra ekspor terbesar
Filipina. Sebagian besar ekspor berupa barang komponen elektronik dan semi konduktor,
disamping itu hasil alam seperti gas alam, minyak kelapa dan buah - buahan menjadi andalan
utama bidang ekspor hasil alam. Filipina tergabung dalam beberapa forum ekonomi
internasional seperti ASEAN, WTO dan APEC. Jumlah penduduk Filipina yang banyak
sudah mulai dikelola dengan baik oleh pemerintah, meskipun membutuhkan proses yang
tidak singkat. Kondisi SDA tiap wilayah yang heterogen juga mulai dioptimalkan, sehingga
kegiatan eksport semakin berkembang.
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000
tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung
Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya mencakup 4.000 mil serta
diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia
oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada
tahun 1995. Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan,
dan jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia dan
cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali
ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus
3

mereformasi ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan negara


industri Asia Timur. Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat
perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi dari pada untuk
Departemen Pendidikan dan militer digabungkan.
Strategi

yang

dilakukan

termasuk

peningkatan infrastruktur,

merombak

sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi dan penswastaan
ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan
sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika
Serikat dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang
konsisten.
Aspek Pendidikan
Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa dan
siswi di negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci
mengurangi angka kemiskinan. Selama ini sistem pembelajaran di Filipina hanya mengenal
enam tahun belajar di Sekolah Dasar serta empat tahun di Sekolah Menengah. Dengan
undang-undang yang baru, siswa wajib masuk taman kanak-kanak selama satu tahun sebelum
duduk di bangku SD. Selanjutnya, pemerintah juga meminta pengelola sekolah menengah
menambah waktu belajar, dari empat tahun menjadi enam tahun. Siswa harus mengikuti
pendidikan tambahan jika akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Presiden Filipina Aquino
mengatakan sistem wajib belajar di Filipina masih jauh dari sempurna. Hal ini menyebabkan
para siswa di sana berada di posisi kurang menguntungkan untuk dapat bersaing di dunia
pekerjaan atau persaingan lain.
Di Filipina ada beberapa tingkat pendidikan yaitu : dasar, menengah, teknik dan kejuruan,
dan tersier.
1. Pendidikan dasar
Sekolah dasar juga disebut SD (Filipina : Mababang Paaralan). Terdiri dari enam tingkat,
dengan

menambahkan

beberapa

sekolah

tingkat

tambahan

(Tingkat 7). Tingkat

dikelompokkan menjadi dua subdivisi utama, Primer-tingkat, yang meliputi tiga tingkat
pertama, dan tingkat Intermediate, yang meliputi tiga atau empat tingkat.

2. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah di Filipina sebagian besar didasarkan pada sistem pendidikan Amerika
itu sampai kedatangan komprehensif sekolah tinggi di Amerika Serikat pada pertengahan
abad terakhir. DepEd menetapkan kurikulum wajib untuk semua sekolah tinggi, negeri
maupun swasta. Tahun pertama sekolah menengah memiliki lima mata pelajaran inti, Aljabar
I, Integrated Science, Bahasa Inggris I, Filipina I, dan Filipina tahun Kedua I. Sejarah telah
Aljabar II, Biologi, Bahasa Inggris II, Filipina II, dan Asian History. Tahun ketiga telah
Geometri, Kimia, Filipina III, dan World Sejarah dan Geografi. Tahun keempat telah
Kalkulus, Trigonometri, Fisika, Filipina IV, Sastra, dan Ekonomi. Minor subyek mungkin
termasuk Kesehatan, Musik, Seni, Teknologi dan Home Ekonomi, dan Pendidikan Jasmani.
3. Teknis dan Pendidikan Kejuruan
Teknis dan pendidikan kejuruan yang ditawarkan untuk meningkatkan siswa di lembagalembaga keterampilan praktis biasanya terakreditasi dan disetujui oleh TESDA. Lembaga
pemerintah dapat dioperasikan, sering oleh pemerintah provinsi, atau swasta. Mayoritas
dioperasikan secara pribadi dan paling menyebut diri perguruan tinggi.
Mereka mungkin menawarkan program-program dalam durasi mulai dari beberapa minggu
untuk program diploma dua tahun. Teknologi program dapat kursus seperti teknologi
otomotif, teknologi komputer, dan teknologi elektronik; layanan kursus seperti pengasuh,
perawat ajudan, manajemen hotel dan restoran dan perdagangan kursus seperti listrik, tukang
ledeng, tukang las, montir otomotif, diesel mekanik, operator kendaraan berat . Setelah lulus
dari sebagian besar kursus ini, siswa dapat mengambil ujian dari TESDA untuk memperoleh
sertifikat atau diploma relevan.
4. Pendidikan Tersier
Pendidikan tersier di Filipina semakin kurang kosmopolitan. Banyak siswa yang datang ke
korea Filipina untuk belajar bahasa Inggris selama 6 bulan atau lebih, kemudian transfer ke
luar negeri untuk Australia, di Amerika Serikat, atau negara lain untuk derajat. Beberapa
Korea menyelesaikan pendidikan tersier di Filipina, terutama dalam iklim dari Baguio, di
Cordillera dataran tinggi.
Mengenai rendahnya kualitas pendidikan di Filipina, pada bulan Juni 2009 presiden FAAP
dikutip Komisi Kongres Pendidikan (EDCOM) meratapi penurunan mutu pendidikan di
negara ini. Dia mengatakan hal ini disebabkan oleh empat faktor utama: a) salah urus sistem
pendidikan, b) tidak berinvestasi bijaksana dalam pendidikan, c) kurangnya manajemen
5

kompetensi, dan d) korupsi sistemik. Alasan lain mengapa Filipina bukan merupakan
pemasok utama pendidikan tinggi bagi siswa asing di daerah tersebut adalah karena 3
semester dari masing-masing 8 semester sarjana dituntut untuk sepenuhnya ditujukan untuk
subyek dimandatkan pemerintah.
Aspek Sistem Pemerintahan
Berlaku peralihan sistem pemerintahan tahun 1950-1960-an yaitu demokrasi, 19601970-an yaitu ketenteraan, tahun 1990-2000-an yaitu demokrasi tetapi sekarang sistem
pemerintahan Filipin yaitu presidensial.
Aspek Sosial dan Budaya
Pejabat Diplomatik dan Konsuler yang melaksanakan fungsi sosial dan budaya
mempunyai tugas meningkatkan hubungan, kerjasama dan promosi social dan budaya antara
Indonesia dengan Negara Penerima dan/ atau Organisasi Internasional. Fungsi Sosial dan
Budaya merupakan unit kerja yang memiliki cakupan kerja terkait dengan people-to-people
contact, khususnya antara Pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan masyarakat di
negara akreditasi. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk meningkatkan hubungan
bilateral Indonesia dengan negara akreditasi, khususnya dalam tataran hubungan antar
masyarakat kedua negara. Kegiatan-kegiatan dalam cakupan wilayah tugas Sosial dan
Budaya KBRI Manila antara lain adalah : kegiatan promosi budaya dan pariwisata Indonesia,
penanganan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, olahraga, kepemudaan,
kesehatan, dan berbagai bidang tugas terkait, serta menerima kunjungan ataupun permintaan
audiensi dari pelajar/masyarakat setempat yang berkunjung ke KBRI Manila, yang terkait
dengan masalah sosial-budaya.
Selain itu, Fungsi Sosbud juga mengemban tugas penerangan, khususnya terkait
dengan pengolahan website /situs resmi KBRI Manila, serta akun jaringan sosial lainnya
untuk proses penyebaran informasi kepada masyarakat Indonesia di Filipina dan negara
akreditasi serta masyarakat setempat. Terkait hal ini, Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Manila
juga menangani penyampaian berita maupun press release terkait berbagai informasi yang
perlu disampaikan kepada media-media setempat di Filipina. Fungsi Sosial dan Budaya
KBRI Manila juga menerima berbagai pertanyaan dan permintaan informasi yang masuk
melalui sarana telekomunikasi elektronik maupun surat tentang Indonesia, khususnya tentang
tempat-tempat wisata di Indonesia serta berbagai hal terkait hal tersebut. Dalam hubungannya
6

dengan Republik Palau, KBRI Manila senantiasa mengirimkan pejabatnya untuk menghadiri
undangan peringatan hari kemerdekaan negara tersebut, sebagai wujud dari dukungan dan
upaya untuk membina hubungan bilateral yang erat dan akrab dengan Palau. Dalam hal ini,
pada tahun 2012, KBRI Manila mengupayakan untuk mulai mengirimkan misi budaya ke
Palau untuk berpartisipasi dalam Festival of Art tahunan di negara tersebut. Hal ini
dilaksanakan tidak hanya dalam upaya untuk menghormati dan mendukung pelaksanaan
festival tersebut, namun juga untuk mempererat jalinan people-to-people contact dengan
masyarakat setempat.
Dalam kerjasama bilateral Indonesia Filipina di bidang Sosial dan Budaya
khususnya bidang pariwisata, Indonesia dan Filipina memiliki potensi besar untuk
mengembangkan

kerjasama

di

bidang

pariwisata

tersebut.

Kedua

negara

telah

menandatangani MoU on Tourism pada 12 November 2001. Di bawah kerangka kerjasama


tersebut kedua negara menempuh langkah-langkah promosi dan pemasaran bersama. Untuk
memfasilitasi peningkatan arus wisatawan, bisnis danpeople-to-people contacts, RI dan
Filipina perlu membuka lebih banyak jalur perhubungan udara dan laut. Di bawah kerangka
kerjasama tersebut kedua negara menempuh langkah-langkah promosi dan pemasaran
bersama. Untuk memfasilitasi peningkatan arus wisatawan, bisnis dan people-topeople contacts, RI dan Filipina perlu membuka lebih banyak jalur perhubungan udara dan
laut. Selain jalur penerbangan yang ada, tahun 2011 ini direncanakan akan dibuka jalur
penerbangan langsung Jakarta- Manila menggunakan Indonesia Air Asia, Manila- Bali
menggunakan Cebu Pasific, serta Manila-Surabaya menggunakan Philippines airlines.

HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DENGAN FILIPINA


1. Bidang Ekonomi
Pejabat Diplomatik dan Konsuler yang melaksanakan fungsi ekonomi mempunyai
tugas meningkatkan hubungan dan kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Negara
Penerima dan/ atau Organisasi Internasional serta lembaga-lembaga resmi lainnya. Dalam
kerjasama bilateral Indonesia Filipina khususnya di bidang ekonomi berbagai perjanjian
bilateral di bidang ekonomi telah dibuat dan perjanjian-perjanjian ini memberikan landasan
yang kuat bagi berlangsungnya hubungan dan kerjasama ekonomi Indonesia dan Filipina. Ini
ditandai dengan ditandatanganinya delapan perjanjian bilateral di bidang ekonomi pada
tanggal 30 Mei 1969 yaitu: Basic Agreement On Economic and Technical Cooperation,
Trade Agreemet, Agreement on Technical and Scientific Cooperation, Agreement on
Processing Arrangements and Utilization of Excess Capacity in Certain Industries,
Agreement on Coconut and Coconut Products, Agreement on Forestry, Agreement on
Fisheries, dan Agreement on Shipping Matters.Langkah ini kemudian diikuti dengan berbagai
perjanjian bilateral lainnya dan yang terakhir adalah MoU on Marine and Fihseries
Cooperation yang ditandatangani pada 23 Februari 2006. Dengan berlandaskan pada
berbagai perjanjian bilateral di bidang ekonomi tersebut hubungan dan kerjasama ekonomi
kedua negara menunjukan peningkatan.
Perbandingan Beberapa Indikator Ekonomi Dasar,
Indonesia dan Beberapa Negara Lain
Negara
Pendapatan per Pertumbuhan PpK
Indonesia
Filipina

Kapita (1993, US$) per Tahun 1980-93


740
4.2%
850

-0.6%

Thailand

2.110

6.4%

Malaysia

3.140

3.5%

19.850

6.1%

...

...

Darussalam

300

3.0%

India

490

8.2%

RRC

24.740

1.7%

Amerika Serikat

31.490

3.4%

Singapura
Brunai

Jepang

Selain itu kedua negara juga melakukan pertemuan secara periodik Komisi Bersama
RI-Filipina. Dalam pertemuan Komisi Bersama RI-Filipina tersebut antara lain menyepakati
8

penguatan berbagai bidang kerjasama ekonomi, khususnya di sektor energi, perikanan,


pertanian, dan kehutanan. Kedua negara sepakat untuk terus mendorong kerjasama ekonomi
bilateral terutama pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama seperti pada aspek
perdagangan, investasi, pertanian, energi dan mineral, perikanan dan tenaga kerja. Pertemuan
Komisi Bersama berikutnya diharapkan akan diselenggarakan di Filipina.
Sementara itu di bidang investasi kedua negara telah menyetujui perjanjian yang
ditandatangani pada tanggal 12 November 2001 mengenai promosi dan perlindungan
terhadap investasi yang dilakukan oleh/ dan di kedua negara. Dalam hal ini kedua negara
setuju untuk mempromosikan, mendorong, dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif
melalui undang-undang dan peraturan yang menguntungkan bagi investor untuk melakukan
investasi di masing-masing negara. Selama tahun 2006-2010, BKPM telah memberikan
persetujuan kepada 19 perusahaan Filipina untuk melakukan investasi di Indonesia senilai
US$5,800,000.00 Sementara investasi yang berasal dari Indonesia bergerak dalam hal obatobatan, ikan tuna, produk-produk mie instan, dan makanan yang telah diproses.
Salah satu perusahaan Indonesia yang menanam modal di Filipina, yaitu PT Citra
Lantoro Gung Persada (PT Citra) telah membentuk joint venture dengan Philippine National
Constructioni Corporation pada tanggal 27 November 1995 untuk membangun jalan tol
layang Metro Manila Skyway dan kemudian mengoperasikan jalan tol tersebut. Beberapa
perusahaan Indonesia yang diketahui berada di Filipina adalah Monde Denmark Nissin
Biscuit Corporation, Maphilindo International Trading Inc, Citra Metro Manila Tollways
Corporation, TPL Trading Inc. (PT GS Battery), Extra Joss Phils, Health All Development,
PT. Kalbe Farma Phils, Matahari Trading Inc, Gentle Supreme Phil (Wings), Inbisco
Philippines (Kopiko) dan Orangtua Group.
Berdasarkan data terakhir Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi
investasi Filipina pada periode Januari-Maret 2011 berada pada peringkat ke-38 dengan nilai
US$100 ribu, dalam 1 proyek. Sedangkan untuk data tahun 2010, investasi Filipina di
Indonesia bernilai US$49,6 juta dalam 9 proyek. Berdasarkan data terkahir dari Board of
Investment (BoI) Filipina mengenai Approved Foreign Direct Investment (FDI) 2004-2009,
tercatat investasi Indonesia sebesar 11 juta peso.
Dalam bidang ekonomi ada 10 produk Ekspor utama Indonesia ke Filipina antara lain
coal, copper concentrates, motor cars of a cylinder capacity of 2,500cc, bitominous coal, parts
& accessories of machines/other, urea, whether or not in aqueous solution, motor cars of
cylinder capacity of 1,800, new, parts & accessories, of motorcycles, other, crude petroleum
oil dan other prepared foods. Sedangkan impor Indonesia dari Filpina ntara lain parts &
9

accessories of motor vehicles heading 8701-8705, other lights vessel, fire-float, other vesser,
other parts, gear boxes, of motor vehicles, milk & Cream, in powder form, ammonium
nitrate, whether or not in aqueous solution, centrifugal sugar, electric & electronic machinery,
parts, other semi-conductor devices, other products manufactured from materials, consign
dan good returned to the country whence imp/exported.
2. Investasi Asing
Pertumbuhan ekonomi Filipina yang pesat selama dua tahun terakhir ini telah memacu
bertumbuhnya pengusaha-pengusaha baru di Filipina. Tetapi di sisi lain, investasi Filipina ke
Indonesia masih relatif kecil, hanya sekitar US$ 6 juta pada tahun 2012, jauh tertinggal
dibandingkan investasi dari negara-negara besar ASEAN lainnya. Terdorong oleh hal
tersebut, KBRI Manila berinisiatif mengadakan promosi potensi investasi yang ada di
Indonesia kepada kalangan bisnis di Manila.
Promosi yang dikemas dalam bentuk diskusi berjudul Exploring Investment and Business
Opportunities in Indonesia tersebut diselenggarakan pada tanggal 25 September 2013 di
Ruang Nusantara, KBRI Manila. Diskusi yang dihadiri sekitar 70 orang peserta tersebut
dibuka oleh Dubes RI Manila, Y. Kristiarto S. Legowo yang dalam kata sambutannya antara
lain menyampaikan mengenai pentingnya peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia
dan Filipina, khususnya menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Dubes RI
juga mengharapkan para pengusaha dan investor Filipina dapat menggunakan kesempatan
diskusi ini untuk memperoleh informasi yang memadai yang akan membuka jalan bagi
pengembangan bisnis mereka di Indonesia.
Pesan yang sama juga disampaikan oleh Presiden Philippine Chamber of Commerce and
Industry (PCCI), Miguel B. Varela. Dalam kata sambutannya pada diskusi tersebut, Valera
menekankan pentingnya pengusaha Filipina memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan dari
keberadaan AEC 2015, termasuk di antaranya mengembangkan kerjasama bisnis dan
investasi dengan pengusaha Indonesia.

10

Diskusi menghadirkan lima orang pembicara, yaitu M. Harri Santoso, Direktur Indonesian
Investment Promotion Center, Singapura; Ambassador Donald G. Dee, Wakil Ketua
PCCI, dan tiga orang perwakilan dari BKPM Propinsi, masing-masing Putu Gde Suwartaya
dari Propinsi Bali, Diah Ayu Ermawati dari Propinsi Jawa Timur dan Junita Palit dari Propinsi
Sulawesi

Utara.

Para

peserta

diskusi

terdiri

dari

berbagai

sektor

usaha,

seperti komunikasi, real estate, perhotelan, energi, infrastruktur, konsultan bisnis, dan lainlain. Dalam sesi Tanya Jawab, para peserta diskusi antara lain menanyakan mengenai peluang
bisnis dan investasi di Indonesia antara lain di bidang transportasi, pertambangan, energi, dan
lain-lain. Mereka juga menanyakan kiat-kiat bagi pengusaha Filipina yang ingin memulai
bisnis di Indonesia. Khusus untuk bidang transportasi, perwakilan dari PCCI cabang Davao
menyampaikan perkembangan rencana mereka untuk meluncurkan kapal Roll on - Roll
off (RoRo) yang mendukung peningkatan konektivitas antara Indonesia dan Filipina.
Penyelenggaraan diskusi ini merupakan salah satu upaya KBRI Manila dalam mendorong
peningkatan investasi Filipina di Indonesia dan kerjasama bisnis antara pengusaha Indonesia
dan Filipina. Diharapkan melalui diskusi ini akan terdiseminasi informasi yang cukup
mengenai peluang dan potensi investasi yang tersedia di Indonesia sehingga dapat membuat
lebih banyak pengusaha Filipina tertarik untuk menanamkan modal atau mengembangkan
bisnisnya di Indonesia.
3. Bidang Sosial, Budaya, dan Pariwisata antara Indonesia dan Filipina
Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri

11

keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan


kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah
bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 240 juta orang dimana
mereka tersebar di 33 propinsi, menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan populasi
penduduknya terbesar keempat dunia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agamaagama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga
memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di
Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara
paralel. Filipina atau Republik Filipina adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara,
sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan. Negara
ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara Asia
Tenggara di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat. Filipina adalah negara paling
maju di Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang
negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang
dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Saat ini
Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari
pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi
yang sedang tumbuh pesat.
Kerjasama Bidang Sosial, Budaya, dan Pariwisata antara Indonesia dan Filipina
Republik Indonesia dan Filipina memiliki potensi besar untuk mengembangkan
kerjasama di bidang pariwisata. Untuk itu kedua negara telah menandatangani MoU on
Tourism pada 12 November 2001. Di bawah kerangka kerjasama tersebut kedua negara
menempuh langkah-langkah promosi dan pemasaran bersama. Untuk memfasilitasi
peningkatan arus wisatawan, bisnis dan people-to-people contacts, Indonesia dan Filipina
perlu membuka lebih banyak jalur perhubungan udara dan laut.
Dalam kerjasama di bidang informasi, Indonesia-Filipina memiliki MoU on Bilateral
Cooperation in the Field of Information pada tahun 1996. Kedua pihak berupaya
memperbaharui kesepakatan tersebut dengan memasukkan unsur-unsur kerjasama yang lebih
luas. Indonesia dan Filipina juga menjalin kerjasama di bidang pengembangan SDM. Hal ini
ditempuh dengan penyusunan MoU on Cooperation in the Field of Education and Training.

12

Filipina juga berkeinginan mengembangkan kerjasama antara institusi pendidikan tinggi,


khususnya di kawasan yang berbatasan antara kedua negara seperti Mindanao dan sekitarnya.

EKSPOR IMPOR FILIPINA DAN INDONESIA

Perkembangan hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Filipina yang terjalin


selama ini sangatlah erat. Dengan demikian perlu ditingkatkan lagi, guna mengidentifikasi
peluang-peluang yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.Berdasarkan data UNComtrade, nilai ekspor Indonesia ke Filipina pada 2008 tercatat sebesar USD1,03 juta, namun
menurun signifikan pada 2009 menjadi USD58 ribu. Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2008
berada di posisi kedua di bawah Thailand yang nilai ekspornya ke Filipina mencapai USD3,4
Juta. Pada tahun 2009 nilai ekspor Indonesia sangat jauh di bawah Korea Selatan dengan nilai
USD1,6 Juta, Thailand USD408 ribu, dan China Taipei USD227 ribu.
Hubungan kerjasama di bidang politik Indonesia-Filipina selama ini berjalan baik. Di
antara kedua negara terdapat saling pengertian yang cukup tinggi dalam penyelesaian
mengenai berbagai masalah, baik dalam konteks bilateral, regional maupun internasional.
Pemeliharaan hubungan tersebut diperkuat dengan kegiatan saling kunjung antarpemimpin
kedua negara. Pemimpin kedua negara juga mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela
forum regional dan multilateral. Kunjungan terakhir PresidenYudhoyono ke Filipina adalah
pada 10-14 Januari 2007, dalam rangka menghadiri KTT ASEAN ke-14 di Cebu.
Nilai total perdagangan Indonesia-Filipina pada 2008 mencapai US$ 2,8 milyar,
dengan surplus sebesar US$ 1,29 milyar bagi Indonesia. Angka tersebut merupakan
peningkatan 27 persen dari total perdagangan pada 2007 senilai US$ 2,2 milyar. Sementara
dalam kurun Januari-April 2009, tercatat total perdagangan sebesar US$ 759 juta, dengan
13

surplus sebesar US$ 525 juta bagi Indonesia. Posisi kedua negara yang berada di daerah
tropis dan subtropis menjadikan kerjasama di bidang pertanian dan kehutanan sebagai salah
satu sektor andalan. Kesamaan beberapa produk pertanian dan kehutanan merupakan
komoditi penting dalam perdagangan kedua negara. Kedua negara juga mengembangkan
kerjasama di bidang perikanan, pertanian. Untuk semester pertama tahun 2011, realisasi
ekspor ke Filipina sudah mencapai 2,68 juta juta dollar AS dengan volume barang diekspor
mencapai 9,28 juta kilogram. Terbesar diekspor ke Filipina, yakni produk kopra
menghasilkan devisa sebesar 1,44 juta dollar AS, disusul bungkil kopra 782,75 ribu dollar,
bungkil sawit 244,2 ribu dollar AS,ikan beku 122,15 ribu dollar AS dan arang tempurung
97,1 ribu dollar AS. Realisasi dan Neraca Perdagangan luar negeri Filipina dengan Dunia dan
Indonesia.
Total perdagangan 2009 sejumlah US$ 30,072 milyar namun mengalami penurunan
dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 45,312 milyar, atau turun 33,63%. Impor
Migas Filipina dari dunia bulan Januari Mei 2009 sejumlah US$ 2,270 milyar dan
meningkat dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 5,165 milyar, atau menurun
56,04%. Sedangkan Impor Migas Filipina dari Indonesia bulan Januari - Mei 2009 berjumlah
US$ 36 juta atau naik sebesar 26.404,44%. Impor Non-Migas Filipina dari dunia bulan
Januari Mei 2009 sejumlah US$ 13,987 milyar namun mengalami penurunan dari periode
yang sama tahun 2008 sebesar US$ 19,062 milyar, atau turun 26,63%. Sedangkan Impor
Non-Migas Filipina dari Indonesia bulan Januari Mei 2009 berjumlah US$ 594 juta atau
naik 26,30%. Indonesia adalah peringkat ke 14 tujuan ekspor Filipina. Indonesia adalah
peringkat ke 9 asal impor Filipina. (Sumber KBRI Manila, data BPS, Kemenlu, data diolah F.
Hero K. Purba).

14

NERACA PERDAGANGAN FILIPINA


Filipina mengimpor barang senilai $ 5,711 miliar pada bulan September yang
meningkat 7,2 persen pada periode yang sama dari tahun sebelumnya seperti yang dilaporkan
Kantor Statistik Nasional Filipina. Dan selama bulan tersebut juga nilai ekspor barang
mencapai $ 10,756 miliar selama bulan tersebut , mewakili peningkatan 6,1 persen dari tahun
lalu. Selama ini ekspor telah tumbuh 4,9 persen per tahun . Dengan demikian , defisit neraca
perdagangan Filipina bertambah menjadi $ 666.000.000 , yang lebih tinggi dari $
516.000.000 defisit pada periode yang sama tahun lalu.

Rata-rata defisit neraca perdagangan Filipina dari tahun 1957 hingga 2013 mencapai
$ 23,75 miliar dari data Neraca Perdagangan di Filipina dilaporkan oleh Kantor Statistik
Nasional Filipina. Defisit Neraca Perdagangan di Filipina mencapai tertinggi $11,45 miliar
September 1999 dan rekor rendah $1,658 miliar pada bulan November 2011. Defisit
perdagangan reguler terjadi karena tingginya impor bahan baku dan barang setengah jadi
dimana impor utama adalah : bahan bakar ( 25 persen ) , produk elektronik ( 25 persen ) ,
peralatan transportasi ( 7 persen ) dan mesin industri ( 5 persen ).
Filipina merupakan eksportir terkemuka kelapa , nanas , abaca dan produk elektronik
seperti prosesor , chip dan hard drive ( lebih dari 40 persen dari total ekspor ) . Mitra dagang
utama negara ini yaitu Jepang ( 28 persen dari total ekspor dan 11 persen impor ) , Amerika
Serikat ( 15 persen ekspor dan 11 persen impor ) dan China ( 12 persen ekspor dan 11 persen
impor ). Sebagai informasi sebelumnya defisit perdagangan Filipina bulan Agustus 2013,
menyempit menjadi $ 961 juta dari USD 1,374 miliar pada tahun sebelumnya. Meskipun
ekspor mencatat pertumbuhan tercepat untuk tahun ini, namun impor meningkat dengan
kecepatan terbaik mereka dalam lebih dari dua tahun.
15

DAFTAR PUSTAKA
http://www.riswanto.com/2012/10/letak-geografi-dan-keadaan-alam-filipina.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Filipina
http://wsantoso.tripod.com/filipina.html
http://www.kemlu.go.id/manila/Pages/Divisions.aspx?IDP=3
http://www.indonesianembassy.org.ph/news/09252013.html
http://prabowo-womanizer.blogspot.com/2013/05/perbedaan-budaya-indonesidan-filipina.html
http://heropurba.blogspot.com/2012/02/potensi-pengembangan-kerjasamaekspor.html
http://primsacc12.blogspot.com/2012/03/sistem-ekonomi-indonesia-danpendapatan.html
http://vibiznews.com/2013/11/26/defisit-neraca-perdagangan-filipina-bertambah/

16

Anda mungkin juga menyukai