DENGAN INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Bisnis Internasional
Dosen Pembimbing : Prof. Eko Ganis Sukoharsono, Ph.D
Disusun oleh:
Meriatul Qibtiyah
125020302111004
Bisnis Internasional CE
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 1
GAMBARAN SEKILAS TENTANG FILIPINA............................................................... 2
Letak Geografis Filipina.................................................................................
Aspek Ekonomi...............................................................................................
Aspek Pendidikan............................................................................................
Wilayah Filipina terletak di antara 5 derjat dan 21 derjat Lintang Utara serta 117
derjat dan 126 derjat Bujur Timur. Batas-batasannya, sebelah utara berbatasan dengan Laut
Cina dan Pulau Formosa (Taiwan), Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah laut
Kepulauan Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Samudera Pasifik, dan sebelah Barat
berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Filipina memiliki kurang lebih 7.107 pulau besar dan
kecil, dengan perkiraan luas wilayahnya sekitar 300.000 kilometer persegi. Pulau terbesar
di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau
Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan, Pulau Palawan, Pulau Leyte, Pulau
Bohol,
dan Pulau
Masbate. Kota
metropolitan
Manila
yang
menjadi
Ibu
kota
Republik Filipina terletak di wilayah Selatan Pulau Luzon. Kota terpenting lainnya di Filipina
antara lain seperti Zamboanga, Davao, Tarlac, San Pablo, Batangas, Legaspi, Iloilo, Ormoc,
Naga, dan kota Calbayong.
Aspek Ekonomi
Ekonomi Filipina merupakan keempat terbesar di Asia Tenggara dan ketiga puluh
enam didunia berdasarkan PDB. Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan
industri utama bergerak pada bidang pengelolaahan makanan, tekstil, elektronik, dan
otomotif. Pusat industri utama bergerak pada bidang pengolahan makanan, tekstil, elektronik
dan otomotif. Pusat industri umumnya berada di daerah Metro Manila dan Metro Cebu.
Agrikultur masih memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi di Filipina.
Amerika Serikat dan Jepang telah menjadi mitra ekspor utama Filipina. Selain itu, RRC,
Singapura, Hong Kong, Korea Selatan dan Jerman juga menjadi mitra ekspor terbesar
Filipina. Sebagian besar ekspor berupa barang komponen elektronik dan semi konduktor,
disamping itu hasil alam seperti gas alam, minyak kelapa dan buah - buahan menjadi andalan
utama bidang ekspor hasil alam. Filipina tergabung dalam beberapa forum ekonomi
internasional seperti ASEAN, WTO dan APEC. Jumlah penduduk Filipina yang banyak
sudah mulai dikelola dengan baik oleh pemerintah, meskipun membutuhkan proses yang
tidak singkat. Kondisi SDA tiap wilayah yang heterogen juga mulai dioptimalkan, sehingga
kegiatan eksport semakin berkembang.
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000
tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung
Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya mencakup 4.000 mil serta
diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia
oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada
tahun 1995. Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan,
dan jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia dan
cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali
ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus
3
yang
dilakukan
termasuk
peningkatan infrastruktur,
merombak
sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi dan penswastaan
ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan
sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika
Serikat dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang
konsisten.
Aspek Pendidikan
Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa dan
siswi di negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci
mengurangi angka kemiskinan. Selama ini sistem pembelajaran di Filipina hanya mengenal
enam tahun belajar di Sekolah Dasar serta empat tahun di Sekolah Menengah. Dengan
undang-undang yang baru, siswa wajib masuk taman kanak-kanak selama satu tahun sebelum
duduk di bangku SD. Selanjutnya, pemerintah juga meminta pengelola sekolah menengah
menambah waktu belajar, dari empat tahun menjadi enam tahun. Siswa harus mengikuti
pendidikan tambahan jika akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Presiden Filipina Aquino
mengatakan sistem wajib belajar di Filipina masih jauh dari sempurna. Hal ini menyebabkan
para siswa di sana berada di posisi kurang menguntungkan untuk dapat bersaing di dunia
pekerjaan atau persaingan lain.
Di Filipina ada beberapa tingkat pendidikan yaitu : dasar, menengah, teknik dan kejuruan,
dan tersier.
1. Pendidikan dasar
Sekolah dasar juga disebut SD (Filipina : Mababang Paaralan). Terdiri dari enam tingkat,
dengan
menambahkan
beberapa
sekolah
tingkat
tambahan
dikelompokkan menjadi dua subdivisi utama, Primer-tingkat, yang meliputi tiga tingkat
pertama, dan tingkat Intermediate, yang meliputi tiga atau empat tingkat.
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah di Filipina sebagian besar didasarkan pada sistem pendidikan Amerika
itu sampai kedatangan komprehensif sekolah tinggi di Amerika Serikat pada pertengahan
abad terakhir. DepEd menetapkan kurikulum wajib untuk semua sekolah tinggi, negeri
maupun swasta. Tahun pertama sekolah menengah memiliki lima mata pelajaran inti, Aljabar
I, Integrated Science, Bahasa Inggris I, Filipina I, dan Filipina tahun Kedua I. Sejarah telah
Aljabar II, Biologi, Bahasa Inggris II, Filipina II, dan Asian History. Tahun ketiga telah
Geometri, Kimia, Filipina III, dan World Sejarah dan Geografi. Tahun keempat telah
Kalkulus, Trigonometri, Fisika, Filipina IV, Sastra, dan Ekonomi. Minor subyek mungkin
termasuk Kesehatan, Musik, Seni, Teknologi dan Home Ekonomi, dan Pendidikan Jasmani.
3. Teknis dan Pendidikan Kejuruan
Teknis dan pendidikan kejuruan yang ditawarkan untuk meningkatkan siswa di lembagalembaga keterampilan praktis biasanya terakreditasi dan disetujui oleh TESDA. Lembaga
pemerintah dapat dioperasikan, sering oleh pemerintah provinsi, atau swasta. Mayoritas
dioperasikan secara pribadi dan paling menyebut diri perguruan tinggi.
Mereka mungkin menawarkan program-program dalam durasi mulai dari beberapa minggu
untuk program diploma dua tahun. Teknologi program dapat kursus seperti teknologi
otomotif, teknologi komputer, dan teknologi elektronik; layanan kursus seperti pengasuh,
perawat ajudan, manajemen hotel dan restoran dan perdagangan kursus seperti listrik, tukang
ledeng, tukang las, montir otomotif, diesel mekanik, operator kendaraan berat . Setelah lulus
dari sebagian besar kursus ini, siswa dapat mengambil ujian dari TESDA untuk memperoleh
sertifikat atau diploma relevan.
4. Pendidikan Tersier
Pendidikan tersier di Filipina semakin kurang kosmopolitan. Banyak siswa yang datang ke
korea Filipina untuk belajar bahasa Inggris selama 6 bulan atau lebih, kemudian transfer ke
luar negeri untuk Australia, di Amerika Serikat, atau negara lain untuk derajat. Beberapa
Korea menyelesaikan pendidikan tersier di Filipina, terutama dalam iklim dari Baguio, di
Cordillera dataran tinggi.
Mengenai rendahnya kualitas pendidikan di Filipina, pada bulan Juni 2009 presiden FAAP
dikutip Komisi Kongres Pendidikan (EDCOM) meratapi penurunan mutu pendidikan di
negara ini. Dia mengatakan hal ini disebabkan oleh empat faktor utama: a) salah urus sistem
pendidikan, b) tidak berinvestasi bijaksana dalam pendidikan, c) kurangnya manajemen
5
kompetensi, dan d) korupsi sistemik. Alasan lain mengapa Filipina bukan merupakan
pemasok utama pendidikan tinggi bagi siswa asing di daerah tersebut adalah karena 3
semester dari masing-masing 8 semester sarjana dituntut untuk sepenuhnya ditujukan untuk
subyek dimandatkan pemerintah.
Aspek Sistem Pemerintahan
Berlaku peralihan sistem pemerintahan tahun 1950-1960-an yaitu demokrasi, 19601970-an yaitu ketenteraan, tahun 1990-2000-an yaitu demokrasi tetapi sekarang sistem
pemerintahan Filipin yaitu presidensial.
Aspek Sosial dan Budaya
Pejabat Diplomatik dan Konsuler yang melaksanakan fungsi sosial dan budaya
mempunyai tugas meningkatkan hubungan, kerjasama dan promosi social dan budaya antara
Indonesia dengan Negara Penerima dan/ atau Organisasi Internasional. Fungsi Sosial dan
Budaya merupakan unit kerja yang memiliki cakupan kerja terkait dengan people-to-people
contact, khususnya antara Pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan masyarakat di
negara akreditasi. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk meningkatkan hubungan
bilateral Indonesia dengan negara akreditasi, khususnya dalam tataran hubungan antar
masyarakat kedua negara. Kegiatan-kegiatan dalam cakupan wilayah tugas Sosial dan
Budaya KBRI Manila antara lain adalah : kegiatan promosi budaya dan pariwisata Indonesia,
penanganan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, olahraga, kepemudaan,
kesehatan, dan berbagai bidang tugas terkait, serta menerima kunjungan ataupun permintaan
audiensi dari pelajar/masyarakat setempat yang berkunjung ke KBRI Manila, yang terkait
dengan masalah sosial-budaya.
Selain itu, Fungsi Sosbud juga mengemban tugas penerangan, khususnya terkait
dengan pengolahan website /situs resmi KBRI Manila, serta akun jaringan sosial lainnya
untuk proses penyebaran informasi kepada masyarakat Indonesia di Filipina dan negara
akreditasi serta masyarakat setempat. Terkait hal ini, Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Manila
juga menangani penyampaian berita maupun press release terkait berbagai informasi yang
perlu disampaikan kepada media-media setempat di Filipina. Fungsi Sosial dan Budaya
KBRI Manila juga menerima berbagai pertanyaan dan permintaan informasi yang masuk
melalui sarana telekomunikasi elektronik maupun surat tentang Indonesia, khususnya tentang
tempat-tempat wisata di Indonesia serta berbagai hal terkait hal tersebut. Dalam hubungannya
6
dengan Republik Palau, KBRI Manila senantiasa mengirimkan pejabatnya untuk menghadiri
undangan peringatan hari kemerdekaan negara tersebut, sebagai wujud dari dukungan dan
upaya untuk membina hubungan bilateral yang erat dan akrab dengan Palau. Dalam hal ini,
pada tahun 2012, KBRI Manila mengupayakan untuk mulai mengirimkan misi budaya ke
Palau untuk berpartisipasi dalam Festival of Art tahunan di negara tersebut. Hal ini
dilaksanakan tidak hanya dalam upaya untuk menghormati dan mendukung pelaksanaan
festival tersebut, namun juga untuk mempererat jalinan people-to-people contact dengan
masyarakat setempat.
Dalam kerjasama bilateral Indonesia Filipina di bidang Sosial dan Budaya
khususnya bidang pariwisata, Indonesia dan Filipina memiliki potensi besar untuk
mengembangkan
kerjasama
di
bidang
pariwisata
tersebut.
Kedua
negara
telah
-0.6%
Thailand
2.110
6.4%
Malaysia
3.140
3.5%
19.850
6.1%
...
...
Darussalam
300
3.0%
India
490
8.2%
RRC
24.740
1.7%
Amerika Serikat
31.490
3.4%
Singapura
Brunai
Jepang
Selain itu kedua negara juga melakukan pertemuan secara periodik Komisi Bersama
RI-Filipina. Dalam pertemuan Komisi Bersama RI-Filipina tersebut antara lain menyepakati
8
accessories of motor vehicles heading 8701-8705, other lights vessel, fire-float, other vesser,
other parts, gear boxes, of motor vehicles, milk & Cream, in powder form, ammonium
nitrate, whether or not in aqueous solution, centrifugal sugar, electric & electronic machinery,
parts, other semi-conductor devices, other products manufactured from materials, consign
dan good returned to the country whence imp/exported.
2. Investasi Asing
Pertumbuhan ekonomi Filipina yang pesat selama dua tahun terakhir ini telah memacu
bertumbuhnya pengusaha-pengusaha baru di Filipina. Tetapi di sisi lain, investasi Filipina ke
Indonesia masih relatif kecil, hanya sekitar US$ 6 juta pada tahun 2012, jauh tertinggal
dibandingkan investasi dari negara-negara besar ASEAN lainnya. Terdorong oleh hal
tersebut, KBRI Manila berinisiatif mengadakan promosi potensi investasi yang ada di
Indonesia kepada kalangan bisnis di Manila.
Promosi yang dikemas dalam bentuk diskusi berjudul Exploring Investment and Business
Opportunities in Indonesia tersebut diselenggarakan pada tanggal 25 September 2013 di
Ruang Nusantara, KBRI Manila. Diskusi yang dihadiri sekitar 70 orang peserta tersebut
dibuka oleh Dubes RI Manila, Y. Kristiarto S. Legowo yang dalam kata sambutannya antara
lain menyampaikan mengenai pentingnya peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia
dan Filipina, khususnya menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Dubes RI
juga mengharapkan para pengusaha dan investor Filipina dapat menggunakan kesempatan
diskusi ini untuk memperoleh informasi yang memadai yang akan membuka jalan bagi
pengembangan bisnis mereka di Indonesia.
Pesan yang sama juga disampaikan oleh Presiden Philippine Chamber of Commerce and
Industry (PCCI), Miguel B. Varela. Dalam kata sambutannya pada diskusi tersebut, Valera
menekankan pentingnya pengusaha Filipina memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan dari
keberadaan AEC 2015, termasuk di antaranya mengembangkan kerjasama bisnis dan
investasi dengan pengusaha Indonesia.
10
Diskusi menghadirkan lima orang pembicara, yaitu M. Harri Santoso, Direktur Indonesian
Investment Promotion Center, Singapura; Ambassador Donald G. Dee, Wakil Ketua
PCCI, dan tiga orang perwakilan dari BKPM Propinsi, masing-masing Putu Gde Suwartaya
dari Propinsi Bali, Diah Ayu Ermawati dari Propinsi Jawa Timur dan Junita Palit dari Propinsi
Sulawesi
Utara.
Para
peserta
diskusi
terdiri
dari
berbagai
sektor
usaha,
seperti komunikasi, real estate, perhotelan, energi, infrastruktur, konsultan bisnis, dan lainlain. Dalam sesi Tanya Jawab, para peserta diskusi antara lain menanyakan mengenai peluang
bisnis dan investasi di Indonesia antara lain di bidang transportasi, pertambangan, energi, dan
lain-lain. Mereka juga menanyakan kiat-kiat bagi pengusaha Filipina yang ingin memulai
bisnis di Indonesia. Khusus untuk bidang transportasi, perwakilan dari PCCI cabang Davao
menyampaikan perkembangan rencana mereka untuk meluncurkan kapal Roll on - Roll
off (RoRo) yang mendukung peningkatan konektivitas antara Indonesia dan Filipina.
Penyelenggaraan diskusi ini merupakan salah satu upaya KBRI Manila dalam mendorong
peningkatan investasi Filipina di Indonesia dan kerjasama bisnis antara pengusaha Indonesia
dan Filipina. Diharapkan melalui diskusi ini akan terdiseminasi informasi yang cukup
mengenai peluang dan potensi investasi yang tersedia di Indonesia sehingga dapat membuat
lebih banyak pengusaha Filipina tertarik untuk menanamkan modal atau mengembangkan
bisnisnya di Indonesia.
3. Bidang Sosial, Budaya, dan Pariwisata antara Indonesia dan Filipina
Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
11
12
surplus sebesar US$ 525 juta bagi Indonesia. Posisi kedua negara yang berada di daerah
tropis dan subtropis menjadikan kerjasama di bidang pertanian dan kehutanan sebagai salah
satu sektor andalan. Kesamaan beberapa produk pertanian dan kehutanan merupakan
komoditi penting dalam perdagangan kedua negara. Kedua negara juga mengembangkan
kerjasama di bidang perikanan, pertanian. Untuk semester pertama tahun 2011, realisasi
ekspor ke Filipina sudah mencapai 2,68 juta juta dollar AS dengan volume barang diekspor
mencapai 9,28 juta kilogram. Terbesar diekspor ke Filipina, yakni produk kopra
menghasilkan devisa sebesar 1,44 juta dollar AS, disusul bungkil kopra 782,75 ribu dollar,
bungkil sawit 244,2 ribu dollar AS,ikan beku 122,15 ribu dollar AS dan arang tempurung
97,1 ribu dollar AS. Realisasi dan Neraca Perdagangan luar negeri Filipina dengan Dunia dan
Indonesia.
Total perdagangan 2009 sejumlah US$ 30,072 milyar namun mengalami penurunan
dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 45,312 milyar, atau turun 33,63%. Impor
Migas Filipina dari dunia bulan Januari Mei 2009 sejumlah US$ 2,270 milyar dan
meningkat dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 5,165 milyar, atau menurun
56,04%. Sedangkan Impor Migas Filipina dari Indonesia bulan Januari - Mei 2009 berjumlah
US$ 36 juta atau naik sebesar 26.404,44%. Impor Non-Migas Filipina dari dunia bulan
Januari Mei 2009 sejumlah US$ 13,987 milyar namun mengalami penurunan dari periode
yang sama tahun 2008 sebesar US$ 19,062 milyar, atau turun 26,63%. Sedangkan Impor
Non-Migas Filipina dari Indonesia bulan Januari Mei 2009 berjumlah US$ 594 juta atau
naik 26,30%. Indonesia adalah peringkat ke 14 tujuan ekspor Filipina. Indonesia adalah
peringkat ke 9 asal impor Filipina. (Sumber KBRI Manila, data BPS, Kemenlu, data diolah F.
Hero K. Purba).
14
Rata-rata defisit neraca perdagangan Filipina dari tahun 1957 hingga 2013 mencapai
$ 23,75 miliar dari data Neraca Perdagangan di Filipina dilaporkan oleh Kantor Statistik
Nasional Filipina. Defisit Neraca Perdagangan di Filipina mencapai tertinggi $11,45 miliar
September 1999 dan rekor rendah $1,658 miliar pada bulan November 2011. Defisit
perdagangan reguler terjadi karena tingginya impor bahan baku dan barang setengah jadi
dimana impor utama adalah : bahan bakar ( 25 persen ) , produk elektronik ( 25 persen ) ,
peralatan transportasi ( 7 persen ) dan mesin industri ( 5 persen ).
Filipina merupakan eksportir terkemuka kelapa , nanas , abaca dan produk elektronik
seperti prosesor , chip dan hard drive ( lebih dari 40 persen dari total ekspor ) . Mitra dagang
utama negara ini yaitu Jepang ( 28 persen dari total ekspor dan 11 persen impor ) , Amerika
Serikat ( 15 persen ekspor dan 11 persen impor ) dan China ( 12 persen ekspor dan 11 persen
impor ). Sebagai informasi sebelumnya defisit perdagangan Filipina bulan Agustus 2013,
menyempit menjadi $ 961 juta dari USD 1,374 miliar pada tahun sebelumnya. Meskipun
ekspor mencatat pertumbuhan tercepat untuk tahun ini, namun impor meningkat dengan
kecepatan terbaik mereka dalam lebih dari dua tahun.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.riswanto.com/2012/10/letak-geografi-dan-keadaan-alam-filipina.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Filipina
http://wsantoso.tripod.com/filipina.html
http://www.kemlu.go.id/manila/Pages/Divisions.aspx?IDP=3
http://www.indonesianembassy.org.ph/news/09252013.html
http://prabowo-womanizer.blogspot.com/2013/05/perbedaan-budaya-indonesidan-filipina.html
http://heropurba.blogspot.com/2012/02/potensi-pengembangan-kerjasamaekspor.html
http://primsacc12.blogspot.com/2012/03/sistem-ekonomi-indonesia-danpendapatan.html
http://vibiznews.com/2013/11/26/defisit-neraca-perdagangan-filipina-bertambah/
16