Anda di halaman 1dari 47

GANGGUAN CEMAS

Noraiman bin Roslim

PENDAHULUAN
Freud (1894): istilah anxiety neurosis
angst ketakutan yang tidakperlu
transformasi lepasnya ketegangan seksual yang
menumpuk melalui sistem saraf otonom dengan
menggunakan saluran pernafasan
perasaan takut atau khawatir yang berasal dari
pikiran atau keinginan yang direpresi

Suatu respon terhadap situasi yang berbahaya.

Istilah kecemasan dalam psikiatri


suatu respons mental dan fisik terhadap situasi
yang menakutkan dan mengancam.

Respon fisiologis vs patologis


Ia berperan untuk menyiapkan orang untuk
menghadapi ancaman (baik fisik maupun
psikologik).

DEFINISI
pengalaman yang bersifat subjektif, tidak
menyenangkan, tidak menentu, menakutkan dan
mengkhawatirkan akan adanya kemungkinan
bahaya atau ancaman bahaya
disertai oleh gejala-gejala atau reaksi fisik tertentu
akibat peningkatan aktifitas otonomik.
perasaan yang difus, yang sangat tidak
menyenangkan, agak tidak menentu dan kabur
tentang sesuatu yang akan terjadi.
Contoh perasaan : berdebar-debar

PATOFISIOLOGI GANGGUAN CEMAS


Teori Psikoanalitik
1926 : Inhibitons, Symptoms, Anxiety
Sebagai suatu sinyal, kecemasan menyadarkan ego untuk
mengambil tindakan defensif terhadap tekanan dari
dalam.

Teori Perilaku
Rasa cemas dianggap timbul sebagai respon dari stimulus
lingkungan yang spesifik.
Pengalaman sendiri generalisata
Meniru sifat

Teori Biologi
Berdasarkan aspek biologis, didapatkan beberapa teori
yang mendasari timbulnya cemas yang patologis antara
lain:
Sistem saraf otonom

Sistem kardiovaskular
Sistem Gastrointestinal
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Respirasi

Neurotransmiter
Norepinefrin
Serotonin
GABA

KLASIFIKASI GANGGUAN CEMAS

F40F48 GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN


SOMATOFORM DAN GANGGUAN YANG BERKAITAN
DENGAN STRES

F40 Gangguan Anxietas Fobik


F40.0 Agorafobia
.00 Tanpa gangguan panik
.01 Dengan gangguan panik
F40.1 Fobia sosial
F40.2 Fobia khas (terisolasi)
F40.8 Gangguan anxietas fobik lainnya
F40.9 Gangguan anxietas fobik YTT

F41 Gangguan Anxietas Lainnya


F41.0 Gangguan panik (anxietas paroksismal
episodik)
F41.1 Gangguan anxietas menyeluruh
F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresif
F41.3 Gangguan anxietas campuran lainnya
F41.8 Gangguan anxietas lainnya YDT
F41.9 Gangguan anxietas YTT

F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif


F42.0 Predominan pikiran obsesional atau
pengulangan
F42.1 Predominan tindakan kompulsif
(obsesional ritual)
F42.2 Campuran tindakan dan pikiran
obsesional
F42.8 Gangguan obsesif kompulsif lainnya
F42.9 Gangguan obsesif kompulsif YTT


F43 Reaksi Terhadap Stres Berat dan
Gangguan Penyesuaian (F43.0-F43.9)
F44 Gangguan Disosiatif (Konversi)
(F44.0-F44.9)
F45 Gangguan Somatoform (F45.0-F45.9)
F48 Gangguan Neurotik Lainnya (F48.0F48.9)

GANGGUAN PANIK
Gangguan Panik
terjadinya serangan panik yang spontan dan
tidak diperkirakan.
Serangan panik adalah periode kecemasan dan
ketakutan yang kuat dan relatif singkat + gejala
somatik
Frekuensi pasien dengan gangguan panik
mengalami serangan panik adalah bervariasi

Epidemiologi Gangguan Panik


prevalensi seumur hidup
gangguan panik adalah 1,5-5%
serangan panik adalah 3-5,6%.

prevalensi seumur hidup di Texas


3,8% untuk gangguan panik
5,6% untuk serangan panik dan 2,2%

Jenis kelamin
Dewasa Muda

Etiologi Gangguan Panik


Faktor Biologis
Faktor Genetika
Faktor Psikososial

Tanda dan Gejala Klinis Gangguan


Panik

Palpitasi
Berkeringat
Gemetar
Sesak napas
Perasaan tercekik
Nyeri dada atau perasaan
tidak nyaman
Mual dan gangguan perut
Pusing, bergoyang,
melayang atau pingsan

Derealisasi atau
depersonalisasi
Ketakutan kehilangan
kendali atau menjadi gila
Rasa takut mati
Parestesi atau mati rasa
Menggigil atau perasaan
panas.

Serangan panik sering dimulai dengan periode


gejala yang meningkat dengan cepat selama 10
menit. Gejala mental utama adalah ketakutan
yang kuat dan suatu perasaan ancaman
kematian dan kiamat. Pasien biasanya tidak
mampu menyebutkan sumber ketakutannya.

Tatalaksana
Farmakoterapi
SSRI ( Serotonin Selective Reuptake Inhibitors),
Alprazolam

Psikoterapi
Terapi Relaksasi
Terapi Kognitif Perilaku
Psikoterapi Dinamik

FOBIA
Fobos
Fobia adalah suatu ketakutan yang tidak
rasional yang menyebabkan penghindaran yang
disadari objek, aktifitas / situasi yang ditakuti.
Fobia dibedakan dalam tiga jenis :
Agorafobia
Fobia spesifik
Fobia sosial.

Epidemiologi Fobia
Diperkirakan 5 10 % dari seluruh populasi
mengalami gangguan ini
Fobia spesifik >>
Wanita >> 2 : 1
Darah, injeksi dan cedera berkisar antara 1 : 1.
dengan puncak onset berkisar antara 5 9
tahun
Prevalensi untuk fobia sosial berkisar antara 3
13 %.

Etiopatologi
Faktor Psikoanalitik
Faktor Perilaku

DSM IV Fobia Spesifik


Ketakutan yang jelas dan menetap yang berlebihan atau
tidak beralasan, ditandai oleh adanya atau antisipasi dari
suatu obyek atau situasi spesifik (misalnya, naik pesawat
terbang, ketinggian, binatang, mendapat suntikkan,
melihat darah).
Pemaparan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan
respon kecemasan segera, dapat berupa serangan panik
yang berhubungan dengan situasi atau predisposisi oleh
situasi.
Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan
atau tidak beralasan .

Situasi fobik dihindari atau kalau dihadapi adalah


dengan kecemasan atau dengan penderitaan yang jelas.
Penghindaran, kecemasan antisipasi, atau penderitaan
dalam situasi yang ditakuti secara bermakna
mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (atau
akademik), atau aktivitas sosial atau hubungan dengan
orang lain, atau terdapat penderitaan yang jelas karena
menderita fobia.
Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, durasi
paling sedikit 6 bulan.
Kecemasan, serangan panik, atau penghindaran fobik
dihubungkan dengan objek atau situasi spesifik tidak
lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain

DSM IV Fobia Sosial


Ketakutan yang jelas dan menetap terhadap satu atau
lebih situasi sosial atau memperlihatkan perilaku
dimana orang bertemu dengan orang asing atau
kemungkinan diperiksa oleh orang lain. Ketakutan
bahwa ia akan bertindak dengan cara (atau
menunjukkan gejala kecemasan) yang akan
menghinakan atau memalukan.
Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir
selalu mencetuskan kecemasan, dapat berupa seragan
panik yang berhubungan dengan situasi atai
dipredisposisi oleh situasi.

Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan


atau tidak beralasan.
Situasi sosial atau memperlihatkan perilaku dihindari
atau kalau dihadapi adalah dengan kecemasan atau
dengan penderitaan yang jelas
Penghindaran, kecemasan antisipasi, atau penderitaan
dalam situasi yang ditakuti secara bermakna
mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (atau
akademik), atau aktivitas sosial atau hubungan dengan
orang lain, atau terdapat penderitaan yang jelas karena
menderita fobia.
Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, durasi
paling sedikit 6 bulan.

Tatalaksana
Terapi Perilaku
Psikoterapi
Terapi Lainnya
Terapi suportif
Terapi keluarga

Gangguan Cemas Menyeluruh

merupakan kekhawatiran yang berlebih


berbagai gejala somatik
menyebabkan gangguan bermakna
Beberapa gejala somatik
ketegangan otot
kesulitan tidur
keluhan epigastrik dan kegelisahan

Epidemiologi Gangguan Cemas


Menyeluruh
Prevalensi gangguan cemas menyeluruh antara
3-8% dan rasio antara perempuan dan laki-laki
sekitar 2:1. Usia onset sukar untuk ditentukan
karena mereka melaporkan mengalami
kecemasan selama yang dapat mereka ingat.

Tatalaksana
Farmakoterapi
Benzodiazepin
Buspiron
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)

Psikoterapi
Terapi Kognitif Perilaku
Terapi Suportif
Psikoterapi Berorientasi Tilikan

OBSESIF KOMPULSIF
Obsesi adalah pikiran, perasaan, ide, atau
sensasi yang menganggu (intrusif)
Kompulsi adalah pikiran atau perilaku yang
disadari, dibakukan, dan rekuren, seperti
menghitung, memeriksa, atau menghindari.
Obsesi vs kompulsi
Biasanya menyadari irasionalitas dari obsesi dan
merasaka bahwa obsesi dan kompulsi sebagai
ego-distonik

Epidemiologi Gangguan Obsesif


Kompulsif
Prevalensi gangguan obsesi kompulsif sebesar 22,4%
remaja atau dewasa muda (umur 18-24 tahun),
Perbandingan jenis kelamin

Etiopatologi
Neurotransmitter
Sistem Serotonergik
Sistem noradrenergik

Neuroimunnologi
Genetik
Faktor kebiasaan

Gambaran Klinis

Ada 4 pola gejala utama gangguan obsesi


kompulsif yaitu :
Kontaminasi
Sikap ragu-ragu yang patologik
Pikiran yang intrusif
Simetri

Tatalaksana
Farmakoterapi
SSRI
Antidepresan trisiklik

Terapi Perilaku
exposure and response prevention
Desensitisasi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai