yang
memiliki
IG
yang
tinggi
berarti
makanan
tersebut
meninggikan gula darah dalam waktu yang lebih cepat, lebih fluktuatif, lebih
tinggi, dari makanan yang memiliki IG yang rendah. Perlu diketahui bahwa
naiknya gula darah atau glukosa darah hanya disebabkan oleh zat karbohidrat
saja sementara protein dan lemak tidak meninggikan glukosa darah setelah
konsumsi. Jadi indeks glikemik ini paling penting untuk memilih makanan yang
mengandung banyak karbohidrat sebagai sumber tenaga (Sarwono 2003).
Oleh karena itu pada praktikum ini akan dihitung kadar indeks glikemiks
beberapa bahan pangan, sehingga dapat diketahui bahan pangan yang memiliki
nilai Indeks Glikemik rendah, sedang maupun tinggi.
Page 1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Uji Indeks Glikemik pangan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui nilai indeks glikemik bahan pangan uji.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai indeks glikemik
bahan pangan
3. Untuk mengetahui pengaruh nilai indeks glikemik terhadap kenaikan kadar
gula darah.
Page 2
Page 3
komponen
bahanpangan
memberikan
kontribusi
dan
saling
Page 4
menjadi lebih lambat karena amilosa merupakan polimer glukosa yang memilki
struktur tidak bercabang (struktur lebih kristal denganikatan hidrogen yang lebih
ekstensif).
katan hidrogen
yang
lebih
kuat
dibandingkan dengan amilopektin, sehinga lebih sukar dihidrolisis olehenzimenzim pencernan (Behal dan Halfrisch 202).Struktur yang tidak bercabang ini
membuat
amilosa
terikatlebih
kuat
sehinga
sulit
tergelatinisasi
dan
terhadap
perubahan
kekuatan
ikatan
hidrogen
sehinga
pati
dihidrolisis oleh enzim pemecah pati menjadi unit unit yang lebih sederhana
(Mercier dan Colona 198).Enzim pemecah pati dapat dibagi menjadi dua
golongan,yaitu endo-amilase dan ekso-amilase. Enzim alfa-amilasetermasuk ke
dalam golongan endo-amilase yang bekerjamemutus ikatan di dalam molekul
amilosa dan amilopektin(Tjokroadikoesoemo 1986).
Proses pencernan pati dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu faktor intrinsik
dan faktor ekstrinsik (Tharanthandan Mahadevamma 203). Faktor intrinsik
menyebabkan pati dicerna pada usus halus. Faktor intrinsik berkaitan erat
dengan sifat alami pati, seperti ukuran granula,keberadanya pada matrik
pangan, serta jumlah danukuran pori pada permukan pati.Ukuran granula pati
berkaitan dengan luas penampang permukan totalnya. Semakin kecil ukuran
granula pati, semakin besar luas permukan total granula pati tersebut. Dengan
luas permukan yang lebih besar, enzim pemecah pati memiliki area yang lebih
luas untuk menghidrolisis pati menjadi glukosa. Semakin mudah enzim bekerja,
semakin cepat pencernan dan penyerapan karbohidrat pati.
Page 5
Cara pengolahan
Salah satu faktor yang memengaruhi nilai IG suatu produkpangan adalah
penggilingan(penepungan)
untuk
memperkecil
ukuranpartikel.
Cara
danprotein,
daya
cerna,
serta
ukuran
pati
maupun
zat
Page 6
porsi terhadap respon gula darah sangat sulit diprediksi. Hal ini dikarenakan
pengosongan lambung diperlambat oleh peningkatan konsumsi gula apapun
strukturnya (Sarwono 2002).
3.2.7
mengandung zat yang dapat menyebabkan keracunan bila jumlahnya besar. Zat
tersebut dinamakan zat anti gizi. Beberapa zat anti gizi tetap aktif walaupun
sudah melalui proses pemasakan. Zat anti gizi pada biji-bijian dapat
memperlambat pencernaan karbohidrat didalam usus halus. Akibatnya IG
pangan menurun.
Page 7
2.
Page 8
Page 9
dalam hati, glukosa dioksidasi dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP untuk
memenuhi kebutuhan energi segera sel-sel hati dan sisanya diubah menjadi
glikogen dan triasilgliserol. Insulin meningkatkan penyerapan dan penggunaan
glukosa sebagai bahan bakar, dan penyimpanannya sebagai glikogen serta
triasilgliserol. Simpanan glikogen dalam hati bisa mencapai maksimum sekitar
200 - 300 gram setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat.
Sewaktu simpanan glikogen mulai penuh, glukosa akan mulai diubah oleh hati
menjadi triasilgliserol (Marks D. B. et al., 2000).
4.4.2
bakar. Ini kerana sel darah merah tidak memiliki mitokondria, tempat
berlangsungnya sebagian besar reaksi oksidasi bahan seperti asam lemak dan
bahan bakar lain. Sel darah merah memperoleh energi melalui proses glikolisis
yaitu pengubahan glukosa menjadi piruvat. Piruvat akan dibebaskan ke dalam
Page 10
darah secara langsung atau diubah menjadi laktat kemudian dilepaskan. Sel
darah merah tidak dapat bertahan hidup tanpa glukosa. Tanpa sel darah merah,
sebagian besar jaringan tubuh akan menderita kekurangan energi karena
jaringan memerlukan oksigen agar dapat sempur na mengubah bahan bakar
menjadi CO2 dan H2O.
4.4.5
dari simpanan glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikosis
atau menjadi CO2 dan H2O. Setelah makan, glukosa digunakan oleh otot untuk
memulihkan simpanan glikogen yang berkurang selama otot bekerja melalui
proses yang dirangsang oleh insulin. Otot yang sedang bekerja juga
menggunakan bahan bakar lain dari darah, misalnya asam-asam lemak.
Metabolisme Glukosa di Jaringan Adiposa Insulin merangsang penyaluran
glukosa ke dalam sel-sel adiposa. Glukosa dioksidasi menjadi energi oleh
adiposit. Selain itu, glukosa digunakan sebagai sumber untuk membentuk gugus
gliserol pada triasilgliserol yang disimpan di jaringan adiposa (Bell D. S., 2001).
Page 11
makanan lain dan dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan
yang diizinkan.
Kualitas biskuit selain ditentukan oleh nilai gizinya juga ditentukan dari
warna, aroma, cita rasa dan kerenyahannya. Menurut Sidik (2014) nilai indeks
glikemik biskuit gandum sebesar 90,22%.
Secara umum bahan pembuatan biskuit adalah tepung terigu biasanya
biskuit hanya mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak
dan sedikit mengandung zat gizi lainnya seperti zat fosfor, kalsium dan zat besi.
Syarat mutu biskuit yang berlaku secara umum di Indonesia yaitu berdasarkan
Standar Nasional Indonesia (SNI 01-2973-1992), seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Syarat Mutu Biskuit Menurut SNI 01-2973-1992
Kriteria Uji
Klasifikasi
Air
Maksimum 5%
Protein
Minimum 9%
Lemak
Minimum 9,5%
Karbohidrat
Minimum 70%
Abu
Maksimum 1,6%
Logam berbahaya
Negatif
Serat Kasar
Maksimum 0,5%
Kalori (kal/100gr)
Minimum 400
Normal
Warna
Normal
Page 12
jagung, dan ubi kayu. Menurut Lingga (1984), ubi jalar dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti makanan pokok karena merupakan sumber kalori yang
efisien. Selain itu, ubi jalar juga mengandung vitamin A dalam jumlah yang
cukup, asam askorbat, tianin, riboflavin, niasin, fosfor, besi, dan kalsium. Di
samping sumbangan vitamin dan mineral, kadar karotin pada ubi jalar sebagai
bahan utama pembentukan vitamin A setaraf dengan karotin pada wortel
(Daucus carota). Kandungan Vitamin A yang tinggi dicirikan oleh umbi yang
berwarna kuning kemerah-merahan. Kadar vitamin C yang terdapat di dalam
umbinya memberikan peran yang tidak sedikit bagi penyediaan dan kecukupan
gizi. Kandungan gizi ubi jalar dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kandungan gizi dan kalori ubi jalar dibandingkan dengan beras, ubi
Bahan
Kalori
(kal)
123
Karbohidrat
(g)
27,9
Ubi Jalar
(merah)
Beras
360
78,9
Ubi kayu
146
34,7
Jagung
361
72,4
(kuning)
Sumber: Harnowo et al. (1994)
Protein
(g)
1,8
Lemak
(g)
0,7
Vitamin A
(SI)
7000
Vitamin C
(mg)
22
Ca
(mg)
30
6,8
1,2
8,7
0,7
0,3
4,5
0
0
350
0
30
0
6
33
9
Page 13
Mendosa (2008), nilai indeks glikemik dan beban glikemik ubi jalar putih dikupas,
direbus 8 menit adalah 75%.
2.7.4
Singkong Rebus
Singkong termasuk umbi akar yang mengandung cadangan energi dalam
Gaplek
Singkong
Kalori (k.kal)
338
146
Protein (gr)
1,5
1,6
Lemak (gr)
0,7
0,3
Karbohidrat (gr)
81,3
34,7
Zat Kapur (gr)
80
33
Fosfor (mg)
60
40
Zat Besi (mg)
1,9
0,7
Vitamin A
0
0
Thiamin (mg)
0,04
0,02
Vitamin B1 (mg)
0
38
Sumber: Daftar Komposisi Makanan, Depkes RI (1964).
Tepung
Singkong
353
1,1
0,5
88,2
40
125
1
0
0,02
0
Page 14
Alat
1. Kapas
2. Lanset
3. Gluko-meter
4. Strips
3.1.2
Bahan
Puasa 12 jam
Page 15
Page 16
Singkong
Rencana
(jam)
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
2. Ubi Jalar
Rencana
(jam)
10,08
10,23
10,38
10,53
11,08
11,38
12,08
3. Kentang
Rencana
(jam)
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
Realisasi
(jam)
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
Realisasi
(jam)
10,08
10,23
10,38
10,53
11,08
11,38
12,08
Realisasi
(jam)
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
t (menit)
0
15
30
45
60
90
120
t (menit)
0
15
30
45
60
90
120
t (menit)
0
15
30
45
60
90
120
glukosa (mg/dL)
(CP)
117
50
69
84
37
75
85
glukosa (mg/dL)
(CP)
87
76
78
59
75
85
78
glukosa (mg/dL)
(CP)
87
66
77
71
45
84
84
Page 17
4. Biskuit
4.1.2
Rencana
Realisasi
t (menit)
(jam)
(jam)
10.20
10.20
0
10.35
10.35
15
10.50
10.50
30
11.05
11.05
45
11.20
11.20
60
11.50
11.50
90
12.20
12.20
120
Pangan Standart (Roti Tawar)
Rencana
(jam)
07.19
07.34
07.49
08.04
08.19
08.49
09.19
Realisasi
(jam)
07.19
07.34
07.49
08.04
08.19
08.49
09.19
t (menit)
0
15
30
45
60
90
120
glukosa (mg/dL)
(CP)
65
86
89
87
87
75
83
glukosa (mg/dL)
(CP)
106
103
92
111
95
105
93
Realisasi
(jam)
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
t
(menit)
0
15
30
45
60
90
120
glukosa
ln
Cp'
(mg/dL) (CP)
117
50
69
26,9262
84
33,1685
37 3,6109 40,8579
75 4,3175
85 4,4427
ln (CP'CP)
3,7394
3,9285
1,3501
CP''
ln (CP-CP'')
220,5226
66,8198
20,2469
Page 18
5,1389
0,7794
4,1550
2. Ubi Jalar
Rencana Realisasi
t
(jam)
(jam)
(menit)
10,08
10,08
0
10,23
10,23
15
10,38
10,38
30
10,53
10,53
45
11,08
11,08
60
11,38
11,38
90
12,08
12,08
120
glukosa
(mg/dL) (CP)
87
76
78
59
75
85
78
ln
Cp'
76,2868
77,0920
4,3175 77,9058
4,4427
4,3567
ln (CP'CP)
0,5384
2,8955
1,0667
CP''
ln (CPCP'')
2,6424
3,4408
4,4803
4,2953
4,3116
3,9986
3. Kentang
Rencana
Realisasi
t
(jam)
(jam)
(menit)
6.00
6.00
0
6.15
6.15
15
6.30
6.30
30
6.45
6.45
45
7.00
7.00
60
7.30
7.30
90
8.00
8.00
120
glukosa
(mg/dL) (CP)
87
66
77
71
45
84
84
ln
Cp'
36,5434
42,7129
3,8067 49,9239
4,4308
4,4308
ln (CP'CP)
3,7002
3,3424
1,5941
CP''
ln (CPCP'')
146,2182
51,0140
17,7982
4,3848
3,2576
3,9741
4. Biskuit
Rencana Realisasi
t
glukosa
ln
Cp'
ln (CP'-CP)
(jam)
(jam)
(menit) (mg/dL) (CP)
10.20
10.20
0
65
10.35
10.35
15
86
10.50
10.50
30
89
85,3961
1,2820
11.05
11.05
45
87
84,3774
0,9642
11.20
11.20
60
87
4,4659 83,3710
1,2890
11.50
11.50
90
75
4,3175
12.20
12.20
120
83
4,4188
4.2.2 Pangan Standart (Roti Tawar)
Rencana
(jam)
07.19
07.34
07.49
08.04
08.19
08.49
09.19
Realisasi
(jam)
07.19
07.34
07.49
08.04
08.19
08.49
09.19
t (menit)
0
15
30
45
60
90
120
glukosa
(mg/dL)
(CP)
106
103
92
111
95
105
93
ln
4,5539
4,6540
4,5326
Cp'
99,4943
98,8991
98,3075
ln (CP'-CP)
CP''
ln (CPCP'')
3,2252
3,2349
3,2446
4,4161
4,4516
4,4279
CP''
ln
(CPCP'')
15,1591 4,4755
2,0141 10,0654 4,4059
2,4933
6,6832 4,6474
1,1962
Page 19
Singkong
Ubi Jalar
Kentang
Biskuit
8077,2003
97751,7936
3254,2452
82345,7623
AUC Pangan
Standart (Roti
Tawar)
239148,2080
239148,2080
239148,2080
239148,2080
Indeks Glikemik
(IG) %
3,3775
40,8750
1,3608
34,4329
Page 20
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan
glukosa darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan atau secara
sederhana dapat dikatakan sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut
efeknya terhadap kadar glukosa darah ( Powell 2002).
Berdasarkan hasil
praktikum didapakan hasil bahwa Indeks Glikemik (IG) setiap bahan berbedabeda. Hasil pengukuran indeks glikemik beberapa jenis bahan pangan uji dalam
praktimum dapat dilihat pada gambar 5.1.
45
40,875
40
34,4329
35
30
25
20
15
10
5
3,3775
1,3608
0
Singkong
Ubi Jalar
Kentang
Biskuit
Sampel Uji
Gambar 5.1 Indeks Glikemik beberapa Jenis Bahan Pangan Uji
dalam Praktikum
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh nilai indeks glikemik bahan pangan
uji secara berturut-turut dari yang terbesar sampai terkecil adalah ubi jalar, biskuit,
singkong, kentang dengan nilai indeks glikemik 40,875%, 34,4329%, 3,3775%
dan 1,3608%. Menurut Siagian (2004), kategori Indeks Glikemik rendah adalah
<55, indeks glikemik sedang berkisa antara 55 70 dan indeks glikemik tinggi
adalah rentang IG >70. Berdasarkan nilai indeks glikemik hasil praktikum
diperoleh hasil bahwa semua bahan pangan uji memiliki indeks glikemik rendah,
karena nilai IG <55.
Menurut Mendosa (2008), ubi jalar sebagai sumber karbohidrat memiliki nilai
IG rendah sampai medium dengan kisaran 54-68, lebih rendah bila dibandingkan
Page 21
dengan beras, roti tawar, dan kentang, namun sedikit lebih tinggi daripada ubi
kayu. Akan tetapi berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa IG ubi jalar
tertinggi, sedangkan kentang adalah yang paling rendah. Faktor
yang
mempengaruhi Indeks glikemik bahan pangan antara lain adalah kadar serat
pada bahan, perbandingan kadar amilosa dan amilopektin pada bahan uji, daya
cerna pati, kadar lemak dan protein, cara pengolahan, kadar gula dan daya
osmotic, serta kadar anti gizi pangan.
Secara umum,kandungan serat pangan yang tingi berkontribusi padanilai IG
yang rendah (Trinidad et al. 2010). Dalam bentuk utuh, serat dapat bertindak
sebagai penghambat fisik pada pencernan. Serat dapat memperlambat laju
makanan saluran pencernan dan menghambat aktivitas enzim sehinga proses
pencernan khususnya pati menjadi lambat dan respons glukosa darah pun akan
lebih rendah.Dengan demikian IG-nya cenderung lebih rendah.
Berdasarkan hasil praktikum semua bahan uji tergolong sebagai bahan
dengan IG rendah karena nilai IG yang diperoleh kurang dari 55. Ubi jalar
memiliki IG paling tinggi diantara keempat bahan uji, dengan nilai IG adalah
40,875%, dimana nilai ini masih tergolong dalam indeks glikemik yang rendah.
Menurut Mendosa (2008), nilai indeks glikemik dan beban glikemik ubi jalar putih
dikupas, direbus 8 menit adalah 75%. Brand et al (1985) yang menyatakan ubi
jalar merupakan sumber karbohidrat dengan IG rendah, sehingga banyak
digunakan sebagai alternatif diet bagi penderita obesitas dan DM. Keberadaan
ubi jalar telah dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, bahkan di beberapa
daerah dijadikan makanan pokok.
sebagai pangan
Indeks glikemik tepung terigu adalah 70 (Faidah dan Estiasih, 2009). Selain itu
proses pembuatan biskuit dimungkinkan menyebabkan struktur bahan menjadi
lebih kecil, sehingga mudah dicerna. Untuk membangkitkan rasa lezat dan efek
Page 22
manis bahan-bahan lain yang digunakan untuk membuat biskuit yaitu gula dan
garam. Penambahan garam pada sebagian besar formula biskuit menggunakan
satu persen garam atau kurang dalam bentuk Kristal-kristal kecil (halus) untuk
mempermudah kelarutannya. Proses penggilingan menyebabkan struktur
pangan menjadi halus sehingga pangan tersebut mudah dicerna dan diserap.
Pangan yang mudah cerna dan diserap menaikan kadar gula darah dengan
cepat (Matz, 1978 dalam Saputra, 2008).
Berdasarkan hasil praktikum
sangat rendah yaitu 3,3775 %. Menurut Mendosa (2008) nilai indeks glikemik
singkong lebih rendah dibandingkan ubi jalar. Widowati et al (2007) menyatakan
bahwa, nilai indeks glikemik dari ubi kayu rebus sebesar 46 %, dimana nilai
tersebut tergolong dalam indeks glikemik rendah. Menurut Murtiningrum (2012)
pengujian kandungan amilosa dan amilopektin menunjukan bahwa ubi kayu putih
memiliki kandungan amilosa sangat
Page 23
Page 24
BAB 6. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pegukuran indeks
glikemik adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil praktikum diperoleh nilai indeks glikemik ubi jalar,
biskuit, singkong, kentang secara berturut-turut adalah 40,875%,
34,4329%, 3,3775% dan 1,3608%.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai indeks glikemik bahan pangan
antara lain kadar serat pada bahan, perbandingan kadar amilosa dan
amilopektin pada bahan uji, daya cerna pati, kadar lemak dan protein,
cara pengolahan, kadar gula dan daya osmotic, serta kadar anti gizi
pangan.
3. Nilai indeks glikemik yang tinggi menyebabkan kenaikan kadar gula darah
yang cepat, begitu sebaliknya.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengujian nilai indeks glikemik berbagai jenis bahan pangan
yang lain untuk mengetahui potensi bahan pangan tersebut dijadikan pangan
fungsional.
Page 25
DAFTAR PUSTAKA
Argasasmita, T.U. 208. Karakterisasi sifat fisikokimia dan indeksglikemik varietas
beras beramilosa rendah dan tingi. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor. 84 hlm.
Arif, Abdullah bin., Agus Budiyanto., Hoerudin. 2013. Nilai Indeks Glikemik
Produk Pangan Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya. J. Litbang Pert.
Vol. 32 No. 3 September 2013: 91-99.
Astawan, M. 2005. Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi pada Susu. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Atkinson, F.S., K. Foster-Powel, and J.C. Brand Miler. 2008. International tables
of glycemic index and glycemic load values: 2008. Diabetes Care 31:
281-283.
Bell D. S., 2001. Importance of Postprandial Glucose Control. South Med J.
2001; 94(8). USA: Lippincott Williams & Wilkins.
BeMiler, J.N.
Fenema (Ed.). Fod Chemistry 3rd Ed. Marcel Deker Inc., New York.
Brand J. C., Nicholson, P. L., Thorburn A. W., dan A. S. Truswel. 1985. Food
processing and the glycemic index. Am. J. Clin. Nutr. 42: 1192-1196.
Buckle, K.A. dkk, (2007). Ilmu Pangan. Cetakan keempat. Penerjemah: Hari
Purnomu dan Andiono. Jakart: UI Press.
Champe P. C., Harvey R. A., Ferrier D. R. 2005. Lippincotts Illustrated Review
Biochemistry. 4th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Dhital, S., A.K. Shrestha, and M.J. Gidley. 2010. Relationship betwen granule
size and in vitro digestibility of maize and potato starches.
Fernandes, G.A. Velangi, and T.M.S. Wolever. 205. Glycemic index of potatoes
commonly consumed in North America. J. Am. Diet. Asoc. 105:
Page 26
Foster-Powel K, Holt SHA, Miler JCB. 2002. International table of glycemic index
and glycemic load. Am J Clin Nutr 76:5-56
Haliza, W., E.Y. Purwani, dan S. Yuliani. 206. Evaluasi kadar pati tahan cerna
dan nilai indeks glikemik mi sagu. Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan XVI(2): 149 152.
Harnowo, D., S.S. Antarlina, dan H. Mahagyosuko. 1994. Pengolahan ubi jalar
guna mendukung difersivikasi pangan dan agroindustri. Dalam Winarto,
A., Y. Widodo, S.S. Antarlina, H. Pudjosantosa, dan Sumarno (Eds.).
Risalah Seminar Penerapan Teknologi Produksi dan Pascapanen Ubi
Jalar Mendukung Agroindustri. Balittan Malang. hlm. 145-157.
Hasan, V., S. Astuti, dan Susilawati. 201. Indeks glikemik dari umbi garut, suweg,
dan singkong. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian 16(1):
34 50
Jenkins, D.J.A., T.M.S. Wolever, R.H. Taylor, H. Barker, H. Fielden, J.M. Baldwin,
A.C. Bowling, H.C. Newman, A.L. Jenkins, and D.V. Gof. 1981.
Glycemic index of fods: a physiological basis for carbohydrate
exchange. Am. J. Cl
Lingga, P. 1984. Pertanaman Ubi-Ubian. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lutfika, Ervin. 2006. Evaluasi Mutu Gizi Dan Indeks Glikemik Produk Olahan
Panggang Berbahan Dasar Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatasl.) Klon
Unggul Bb00105.10. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Marks D. B., Marks A. D., Smith C. M., 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Edisi
Ke-1. Jakarta: EGC. Judul Asli; Basic Medical Biochemistry: A Clinical
Approach.
Mendosa, D. 2008. Revised international table of Glycemic Index (GI) and
Glycemic Load (GL) values-2008.
Meyer. 1973. Blod glucose responses of diabetes melitus type I patients to some
Miller JCB, Powel KF, Colagiuri S. 1997. The GI Factor : The GI Solution Hodder
and Stoughton. Australia : Hodder Headine Australia Pty Limited.
Miller JCB, Powel KF, Colagiuri S. 1997. The GI Factor: The GI Solution. Dalam
Widowati et al. 2009. Penurunan Indeks Glikemik Berbagai Varietas
Beras Melalui Proses Pratanak (Laporan Hasil Penelitian Riset
Insentif).
BB
Litbang
Pascapanen, dalamhttp://www.pascapanen.litbang.deptan.go.id (Oktob
er 2010).
Page 27
Miller JCB, S Hayne, P petozc, S Colagiuri. 2003. low-glykemic index diets in the
management of diabetes. A meta-analysis of randomized controlled
trials. diabetes care 26 : 2261-2267.
Miller,dkk. The GI Factor: The GI Solution. Dalam: Rimbawan dan Albiner
Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor : Penebar Swadaya.
Moorthy,
E.,
2004.
Ubi
Jalar
(Ipomoea
batatas
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29245/4/C
hapter%20II.pdf, diakses pada tanggal 15 Oktober 2015.
L).URL:
Mudjajanto, Eddy Setyo dan Lilik Noor Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Ragnhid. 205. Glycemic index methodology.
Rimbawan dan Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor : Penebar
Swadaya.
Rimbawan, Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan Cara Mudah Memilih Pangan
yang Menyehatkan. Jakarta : Penerbit Swadaya
Sarwono W. 2003. Pengkajian Status Gizi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
Sidi, Abdul Jafar. 2014. Perbedaan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Dua
Variasi Bskuit. Skripsi Fakultas Kedokteran dan lmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatulla.
Sidik, Abdul. J. 2014. Perbedaan Indeks Glikemik Dan Beban Glikemik Dua
Varian Biskuit. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Negeri Sayarif
Hidayatulloh.
Sunarti, T. C., et al, 2002. Study on Outer Chain from Amylopectin between
Immobilized and Free Debranching Enzymes. J. Appl. Glycosci. 48. (1) : 1
10.
Talburt, W.F. and O. Smith. 1987. Potato Processing. AVI Book Published by
Van Nostrand Reinhold, CO. New York.
Tjokrohadikoesoemoe.1986. Analysis of macronutrient content, glycemic index
and calcium oxalate elimination in Amorphopalus campanulatus (Roxb).
Trinidad. 208. Nilai indeks glikemik beras beberapa varietas padi. Jurnal
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 27(3): 127 134
Widowati S. 2007. Pemanfaatan Ekstrak The Hijau dalam Pengembangan Beras
Fungsional untuk Penderita Diabetes Mellitus. Tesis. Bogor:
Pascasajana.
Page 28
Page 29
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Pangan Pembanding (Roti Tawar)
Glukosa
Rencana Realisasi
t
(mg/dL)
(jam)
(jam)
(menit)
(CP)
ln
Cp'
07.19
07.19
0
106
07.34
07.34
15
103
07.49
07.49
30
92
99,4943
08.04
08.04
45
111
98,8991
08.19
08.19
60
95 4,5539 98,3075
08.49
08.49
90
105 4,6540
09.19
09.19
120
93 4,5326
Eliminasi
ln (CP'-CP)
2,0141
2,4933
1,1962
CP''
15,1591
10,0654
6,6832
ln glukosa (t60)
= 4,5539
= ln (105)
ln glukosa (t90)
= 4,6540
ln glukosa (t120)
= ln (93)
= 4,5326
4,6800
4,6600
4,6400
y = -0,0004x + 4,6121
R = 0,0270
4,6200
4,6000
Series1
4,5800
Linear (Series1)
4,5600
4,5400
4,5200
0
50
100
Waktu (menit)
150
Page 30
ln (CP-CP'')
4,4755
4,4059
4,6474
y = -0,0004x + 4,6121
= 0,0004
B = anti ln (4,6121)
= 100,6854
Persamaan y digunakan untuk menghitung nilai y pada menit ke 30 60:
y
= -0,0004x + 4,6121
y (t30)
= -0,0004x + 4,6121
= -0,0004(30) + 4,6121
= 4,6001
y (t45)
= -0,0004x + 4,6121
= -0,0004(45) + 4,6121
= 4,5941
y (t60)
= -0,0004x + 4,6121
= -0,0004(60) + 4,6121
= 4,5881
= anti ln (4,6001)
= 99,4943
CP (4,5941)
= anti ln (4,5941)
= 98,8991
CP (4,5881)
= anti ln (4,5881)
= 98,3075
(t)
Y
30
45
60
4,6001
4,5941
4,5881
CP'
99,4943
98,8991
98,3075
Distribusi
Membuat kurva distribusi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
30 60 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln (t30)
= ln (CP(t30) - CP(t30))
= ln(99,4943 - 92)
= 2,0141
Page 31
ln (t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
= ln(111 98,8991)
= 2,4933
ln (t60)
= ln (CP(t60) - CP(t60))
= ln(98,3075 - 95)
= 1,1962
3,0000
2,5000
y = -0,0273x + 3,1281
R = 0,3888
2,0000
1,5000
Series1
1,0000
Linear (Series1)
0,5000
0,0000
0
20
40
60
80
Waktu (menit)
= -0,0273x + 3,1281
y (t15)
= -0,0273x + 3,1281
= -0,0273(15) + 3,1281
= 2,7186
y (t30)
= -0,0273x + 3,1281
= -0,0273(30) + 3,1281
= 2,3091
y (t45)
= -0,0273x + 3,1281
= -0,0273(45) + 3,1281
Page 32
= 1,8996
Nilai y yang dioeroleh digunakan untuk menghitung anti ln y (CP)
CP (2,7186)
= anti ln (2,7186)
= 15,1591
CP (2,3091)
= anti ln (2,3091)
= 10,0654
CP (1,8996)
= anti ln (1,8996)
= 6,6832
(t)
15
30
45
Y
2,7186
2,3091
1,8996
CP'' (anti ln Y)
15,1591
10,0654
6,6832
Absorbsi
Membuat kurva absorbsi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
15 45 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln(t15)
= ln (CP(t15) CP(t15))
= ln (103 15,1591)
= 4,4755
ln(t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln (92 10,0654)
= 4,4059
ln(t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
= ln (111 6,6832)
= 4,6474
Page 33
4,7000
4,6500
y = 0,0057x + 4,3377
R = 0,4781
4,6000
4,5500
4,5000
Series1
4,4500
Linear (Series1)
4,4000
4,3500
0
20
40
Waktu (menit)
60
y = 0,0057x + 4,3377
KA= 0,0057
C = anti ln (4,3377)
= 76,5313
Berdasarkan hasil uraian diatas, diketahui:
= 0,0004
B = 100,6954
= 0,0273
A = 22,8306
KA= 0,0057
C = 76,5313
AUC Roti Tawar =
=
+
0,0273
0,0004
+ 100,6954 22,8306
76,5313
0,0057
= 239148,2080
Page 34
I.
Singkong
Rencana Realisasi
t
(jam)
(jam)
menit
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
0
15
30
45
60
90
120
ln
(CP'-CP)
Cp'
26,9262 3,7394
33,1685 3,9285
40,8579 1,3501
CP"
ln
(CPCP")
220,5226
66,8198
20,2469
Eliminasi
Membuat kurva eliminasi pada menit ke 60 sampai 120 dengan cara
menghitung ln glukosa pada menit tersebut :
ln glukosa (t60)
= ln (37)
= 3,6109
ln glukosa (t90)
= ln (75)
= 4,3175
ln glukosa (t120)
= ln (85)
= 4,4427
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
glukosa
(mg/dL)
ln
(CP)
117
50
69
84
37 3,6109
75 4,3175
85 4,4427
5,0000
4,5000
4,0000
3,5000
3,0000
2,5000
2,0000
1,5000
1,0000
0,5000
0,0000
y = 0,0139x + 2,8761
R = 0,8599
Series1
Linear (Series1)
50
100
Waktu (menit)
150
5,1389
0,7794
4,1550
B = anti ln (2,8761)
= 17,7749
Persamaan y digunakan untuk menghitung nilai y pada menit ke 30 60:
y
= 0,0139x + 2,8761
y (t30)
= 0,0139x + 2,8761
= 0,0139(30) + 2,8761
= 3,2931
y (t45)
= 0,0139x + 2,8761
= 0,0139(45) + 2,8761
= 3,5016
y (t60)
= 0,0139x + 2,8761
= 0,0139(60) + 2,8761
= 3,7101
= anti ln (3,2931)
= 26,9262
CP (3,5016)
= anti ln (3,5016)
= 33,1685
CP (3,7101)
= anti ln (3,7101)
= 40,8579
(t)
30
45
60
Distribusi
Y
3,2660
3,4610
3,6560
CP' (anti ln y)
26,9262
33,1685
40,8579
Membuat kurva distribusi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
30 60 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln (t30)
= ln (CP(t30) - CP(t30))
= ln(69 - 26,9262)
= 3,7392
ln (t45)
= ln (CP(t45) - CP(t45))
= ln(84 33,1685)
Page 36
= 3,9285
ln (t60)
= ln (CP(t60) - CP(t60))
= ln(40,8579 - 37)
= 1,3501
4,5000
4,0000
3,5000
3,0000
2,5000
Series1
2,0000
y = -0,0796x + 6,59
R = 0,691
1,5000
Linear (Series1)
1,0000
0,5000
0,0000
0
20
40
60
Waktu (menit)
80
= -0,0796x + 6,59
y (t15)
= -0,0796x + 6,59
= -0,0796 (15) + 6,59
= 5,3960
y (t30)
= -0,0796x + 6,59
= -0,0796 (30) + 6,59
= 4,2020
y (t45)
= -0,0796x + 6,59
= -0,0796 (45) + 6,59
= 3,0080
Page 37
= anti ln (5,3960)
= 220,5226
CP (4,2020)
= anti ln (4,2020)
= 66,8198
CP (3,0080)
= anti ln (3,0080)
= 20,2469
t
15
30
45
y
5,3960
4,2020
3,0080
CP''
220,5226
66,8198
20,2469
Absorbsi
Membuat kurva absorbsi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
15 45 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln(t15)
= ln (CP(t15) - CP(t15))
= ln (220,5226 50)
= 5,1389
ln(t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln (69 66,8198)
= 0,7794
ln(t45)
= ln (CP(t45) - CP(t45))
= ln (84 20,2469)
= 4,1550
Page 38
6,0000
5,0000
y = -0,0328x + 4,3416
R = 0,0463
4,0000
3,0000
Series1
Linear (Series1)
2,0000
1,0000
0,0000
0
10
20
30
Waktu (manit)
40
50
=
=
+ -
0,0796
0,0139
+ 17,7749 727,7809
76,8 04
0,0328
= 8077,2003
AUC Pangan Standart (Roti Tawar)
IG Singkong
= 239148,2080
=
=
,
,
= 3,3775%
Page 39
II.
Ubi Jalar
Rencana Realisasi
t
(jam)
(jam)
menit
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
0
15
30
45
60
90
120
87
76
78
59
75
85
78
ln
Cp'
ln
(CP'-CP)
76,2868 0,5384
77,0920 2,8955
4,3175 77,9058 1,0667
4,4427
4,3567
CP"
Ln
(CP-CP")
2,6424
3,4408
4,4803
Eliminasi
Membuat kurva eliminasi pada menit ke 60 sampai 120 dengan cara
menghitung ln glukosa pada menit tersebut :
ln glukosa (t60)
= ln (75)
= 4,3175
ln glukosa (t90)
= ln (85)
= 4,4427
ln glukosa (t120)
= ln (78)
= 4,3567
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
glukosa
(mg/dL)
(CP)
4,4600
y = 0,0007x + 4,3135
R = 0,0938
4,4400
4,4200
4,4000
Series1
4,3800
4,3600
Linear
(Series1)
4,3400
4,3200
4,3000
0
50
100
Waktu (menit)
150
Page 40
4,2953
4,3116
3,9986
= 0,0007
B = anti ln (4,3135)
= 74,7015
Persamaan y digunakan untuk menghitung nilai y pada menit ke 30 60:
y
= 0,0007x + 4,3135
y (t30)
= 0,0007x + 4,3135
= 0,0007(30) + 4,3135
= 4,3345
y (t45)
= 0,0007x + 4,3135
= 0,0007(45) + 4,3135
= 4,3450
y (t60)
= 0,0007x + 4,3135
= 0,0007(60) + 4,3135
= 4,3555
= anti ln (4,3345)
= 76,2868
CP (4,3450)
= anti ln (4,3450)
= 77,0920
CP (4,3555)
= anti ln (4,3555)
= 77,9058
(t)
30
45
60
Y
4,3345
4,345
4,3555
cp'
76,2868
77,0920
77,9058
Distribusi
Membuat kurva distribusi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
30 60 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln (t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln(78 76,2868)
= 0,5384
ln (t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
Page 41
= ln(77,0920 59)
= 2,8955
ln (t60)
= ln (CP(t60) - CP(t60))
= ln(77,9058 - 75)
= 1,0667
2,5000
2,0000
Series1
1,5000
Linear (Series1)
1,0000
0,5000
0,0000
0
20
40
Waktu (menit)
60
80
= 0,0176x + 0,7077
y (t15)
= 0,0176x + 0,7077
= 0,0176(15) + 0,7077
= 0,9717
y (t30)
= 0,0176x + 0,7077
= 0,0176(30) + 0,7077
= 1,2357
y (t45)
= 0,0176x + 0,7077
= 0,0176(45) + 0,7077
= 1,4997
CP (0,9717)
= anti ln (0,9717)
= 2,6424
CP (1,2357)
= anti ln (1,2357)
= 3,4408
CP (1,4997)
= anti ln (1,4997)
= 4,4803
(t)
15
30
45
Y
0,9717
1,2357
1,4997
cp" (anti ln y)
2,6424
3,4408
4,4803
Absorbsi
Membuat kurva absorbsi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
15 45 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln(t15)
= ln (CP(t15) CP(t15))
= ln (76 2,6424)
= 4,2953
ln(t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln (78 3,4408)
= 4,3116
ln(t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
= ln (59 4,4803)
= 3,9986
Page 43
4,4000
4,3500
y = -0,0099x + 4,4986
R = 0,7091
4,3000
4,2500
4,2000
4,1500
Series1
4,1000
Linear (Series1)
4,0500
4,0000
3,9500
0
10
20
30
Waktu (menit)
40
50
=
=
+ -
0,0176
2,0293
0,0007
+ 74,7015 -
89,8912
0,0009
= 97751,7936
AUC Pangan Standart (Roti Tawar)
IG Ubi Jalar
= 239148,2080
=
=
= 40,8750%
Page 44
III.
Biskuit
Rencana Realisasi
t
(jam)
(jam)
menit
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
0
15
30
45
60
90
120
65
86
89
87
87
75
83
ln
Cp'
ln
(CP'-CP)
85,3961 1,2820
84,3774 0,9642
4,4659 83,3710 1,2890
4,3175
4,4188
CP"
3,2252
3,2349
3,2446
Eliminasi
Membuat kurva eliminasi pada menit ke 60 sampai 120 dengan cara
menghitung ln glukosa pada menit tersebut :
ln glukosa (t60)
= ln (87)
= 4,4659
ln glukosa (t90)
= ln (75)
= 4,3175
ln glukosa (t120)
= ln (83)
= 4,4188
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
glukosa
(mg/dL)
(CP)
4,4800
4,4600
y = -0,0008x + 4,4713
R = 0,0963
4,4400
4,4200
4,4000
4,3800
Series1
4,3600
Linear (Series1)
4,3400
4,3200
4,3000
0
50
100
Waktu (menit)
150
Page 45
Ln
(CP-CP")
4,4161
4,4516
4,4279
= -0,0008x + 4,4713
y (t30)
= -0,0008x + 4,4713
= -0,0008(30) + 4,4713
= 4,4473
y (t45)
= -0,0008x + 4,4713
= -0,0008(45) + 4,4713
= 4,4353
y (t60)
= -0,0008x + 4,4713
= -0,0008(60) + 4,4713
= 4,4233
= anti ln (4,4473)
= 85,3961
CP (4,4353)
= anti ln (4,4353)
= 84,3774
CP (4,4233)
= anti ln (4,4233)
= 83,3710
t
30
45
60
Y
4,4473
4,4353
4,4233
CP'
85,3961
84,3774
83,3710
Distribusi
Membuat kurva distribusi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
30 60 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln (t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln(89 85,3961)
Page 46
= 1,2820
ln (t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
= ln(87 84,3774)
= 0,9642
ln (t60)
= ln (CP(t60) CP(t60))
= ln(87 83,3710)
= 1,2890
1,4000
1,2000
1,0000
0,8000
Series1
y = 0,0002x + 1,168
R = 0,0003
0,6000
Linear (Series1)
0,4000
0,2000
0,0000
0
20
40
60
Waktu (menit)
80
= 0,0002x + 1,168
y (t15)
= 0,0002x + 1,168
= 0,0002(15) + 1,168
= 1,1710
y (t30)
= 0,0002x + 1,168
= 0,0002(30) + 1,168
= 1,1740
Page 47
y (t45)
= 0,0002x + 1,168
= 0,0002(45) + 1,168
= 1,1770
= anti ln (1,1710)
= 3,2252
CP (1,1740)
= anti ln (1,1740)
= 3,2349
CP (1,1770)
= anti ln (1,1770)
= 3,2446
t
15
30
45
y
1,1710
1,1740
1,1770
CP''
3,2252
3,2349
3,2446
Absorbsi
Membuat kurva absorbsi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
15 45 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln(t15)
= ln (CP(t15) CP(t15))
= ln (86 3,2252)
= 4,4161
ln(t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln (893,2349)
= 4,4516
ln(t45)
= ln (C(t45) CP(t45))
= ln (87 3,2446)
= 4,4279
Page 48
4,4550
4,4500
y = 0,0004x + 4,4201
R = 0,1061
4,4450
4,4400
4,4350
4,4300
Series1
4,4250
Linear (Series1)
4,4200
4,4150
4,4100
0
10
20
30
Waktu (menit)
40
50
=
=
+ -
0,0002
0,0008
+ 87,4704 3,2156
83,1046
0,0004
= -82345,7623
= 82345,7623
AUC Pangan Standart (Roti Tawar)
IG Biskuit
= 239148,2080
=
=
,
,
Page 49
= 34,4329%
IV. Kentang
Rencana Realisasi
t
(jam)
(jam)
menit
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
0
15
30
45
60
90
120
ln
Cp'
ln
(CP'-CP)
36,5434 3,7002
42,7129 3,3424
3,8067 49,9239 1,5941
4,4308
4,4308
CP"
146,2182
51,0140
17,7982
Eliminasi
Membuat kurva eliminasi pada menit ke 60 sampai 120 dengan cara
menghitung ln glukosa pada menit tersebut :
ln glukosa (t60)
= ln (45)
= 3,8067
ln glukosa (t90)
= ln (84)
= 4,4308
ln glukosa (t120)
= ln (84)
= 4,4308
6.00
6.15
6.30
6.45
7.00
7.30
8.00
glukosa
(mg/dL)
(CP)
87
66
77
71
45
84
84
4,4000
y = 0,0104x + 3,2865
R = 0,75
4,3000
4,2000
4,1000
Series1
4,0000
Linear (Series1)
3,9000
3,8000
3,7000
0
50
100
Waktu (menit)
150
Page 50
Ln
(CP-CP")
4,3848
3,2576
3,9741
= 0,0104x + 3,2865
y (t30)
= 0,0104x + 3,2865
= 0,0104(30) + 3,2865
= 3,5985
y (t45)
= 0,0104x + 3,2865
= 0,0104(45) + 3,2865
= 3,7545
y (t60)
= 0,0104x + 3,2865
= 0,0104(60) + 3,2865
= 3,9105
= anti ln (3,5985)
= 36,5434
CP (3,7545)
= anti ln (3,7545)
= 42,7129
CP (3,9105)
= anti ln (3,9105)
= 49,9239
t
30
45
60
Y
3,5985
3,7545
3,9105
CP'
36,5434
42,7129
49,9239
Distribusi
Membuat kurva distribusi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
30 60 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln (t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln(77 36,5434)
Page 51
= 3,7002
ln (t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
= ln(71 42,7129)
= 3,3424
ln (t60)
= ln (CP(t60) CP(t60))
= ln(49,9239 45)
= 1,5941
4,5000
4,0000
3,5000
3,0000
2,5000
Series1
2,0000
y = -0,0702x + 6,0381
R = 0,8731
1,5000
1,0000
Linear (Series1)
0,5000
0,0000
0
20
40
60
Waktu(menit)
80
= -0,0702x + 6,0381
y (t15)
= -0,0702x + 6,0381
= -0,0702(15) + 6,0381
= 4,9851
y (t30)
= -0,0702x + 6,0381
= -0,0702(30) + 6,0381
= 3,9321
Page 52
y (t45)
= -0,0702x + 6,0381
= -0,0702(45) + 6,0381
= 2,8791
= anti ln (4,9851)
= 146,2181
CP (3,9321)
= anti ln (3,9321)
= 51,0140
CP (2,8791)
= anti ln (2,8791)
= 17,7980
t
15
30
45
y
4,9851
3,9321
2,8791
CP''
146,2182
51,0140
17,7982
Absorbsi
Membuat kurva absorbsi dengan cara menghitung ln (CP CP) pada menit
15 45 terlebih dahulu, dimana:
CP
= anti ln y
CP
= nilai glukosa
ln(t15)
= ln (CP(t15) CP(t15))
= ln (146,2182 66)
= 4,3848
ln(t30)
= ln (CP(t30) CP(t30))
= ln (7751,0140)
= 3,2576
ln(t45)
= ln (CP(t45) CP(t45))
= ln (71 17,7982)
= 3,9741
Page 53
5,0000
4,5000
4,0000
3,5000
3,0000
2,5000
Series1
2,0000
y = -0,0137x + 4,2828
R = 0,1295
1,5000
Linear (Series1)
1,0000
0,5000
0,0000
0
10
20
30
Waktu (menit)
40
50
=
=
+ -
0,0702
0,0104
+ 26,7491 419,0960
72,4430
0,0137
= 0,0137
AUC Pangan Standart (Roti Tawar)
IG Kentang
= 239148,2080
=
=
,
,
= 1,3608%
Page 54
Sampel
Singkong
Ubi Jalar
Kentang
Biskuit
8077,2003
97751,7936
3254,2452
82345,7623
AUC Pangan
Standart (Roti
Tawar)
239148,2080
239148,2080
239148,2080
239148,2080
Indeks Glikemik
(IG) %
3,3775
40,8750
1,3608
34,4329
45
40,875
40
34,4329
35
30
25
20
15
10
5
3,3775
1,3608
0
Singkong
Ubi Jalar
Kentang
Biskuit
Sampel Uji
Page 55