Anda di halaman 1dari 4

Rangkaian Flip-Flop (D-FF, RS-FF dan JK-FF)

Rangkaian Flip-Flop (D-FF, RS-FF dan JK-FF)


Pengertian FLIP-FLOP
flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi
permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang
disimpan.
Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor
dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.
Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil.
Jenis- Jenis Flip-flop
D-FF
RS-FF
JK-FF
1.

D-FF
D FF (Data atau Delay Flip-Flop) adalah Flip-Flop yang hanya terdiri dari sebuah input, yaitu D, sepasang
output yang nilainya berlawanan, yaitu Q dan Q, dan sepasang feedback. Selain itu, D FF juga
dilengkapi dengan bit CLK atau Clock sebagai input. .
Clock ini memberikan izin, kapan saatnya nilai output boleh berubah. Ringkasnya, nilai output Q akan
selalu sama dengan D dan perubahan nilai output hanya bisa terjadi jika diizinkan oleh kondisi clock.
Ada 4 macam kondisi clock, yaitu
HIGH clock, yaitu saat nilai CLK = 1 atau HIGH.
LOW clock, yaitu saat nilai CLK = 0 atau LOW.
Positive Edge atau Rising Edge clock, yaitu saat transisi nilai CLK dari LOW ke HIGH atau dari 0
ke 1.
Negative Edge atau Falling Edge clock, yaitu saat transisi nilai CLK dari HIGH ke LOW atau dari
1 ke 0.
Berikut gambarnya:

Gambar 8.3. D-FF dengan HIGH clock. (a) Rangkaian, (b) Tabel Kebenaran (c) Simbol
Pada gambar 8.3 dapat dilihat Rangkaian, Tabel Kebenaran dan Simbol D-FF. Nilai output tetap selama
CLK = 0. Nilai output akan sama dengan input D saat CLK = 1. Sedangkan gambar 8.4 adalah contoh DFF yang dilengkapi Rising Edge Clock, nilai outputnya diizinkan berubah hanya saat CLK transisi dari
LOW ke HIGH seperti dapat dilihat pada tabel kebenaran dalam gambar 8.4.b.

Gambar 8.4. D-FF dengan Rise Clock. (a) Rangkaian, (b) Tabel Kebenaran (c) Simbol
Terkait implementasinya, biasanya D-FF dikemas dalam IC yang berisi 8 Flip-Flop, misalnya IC yang
Tabel Kebenaran dan Simbolnya dapat dilihat pada gambar 8.5. Inputnya terdiri dari MR (Master Reset),
CP (Clock Pulse) dan 8-bit Dn (D0 sampai D7).

Gambar 8.5. D-FF 8-bit. Tabel Kebenaran dan Simbol Rangkaiannya.


Sedangkan outputnya terdiri dari 8-bit yaitu Q n (Q0 sampai Q7). Setiap D hanya terkait dengan satu Q
tertentu, misalnya Q3 hanya dipengaruhi D3 dan seterusnya.
Seperti tampak pada tabel dalam gambar 8.5, izin perubahan diberikan oleh Rising Clock atau transisi pin
CP dari LOW ke HIGH.
Tetapi jika MR direset atau dibuat menjadi LOW, maka seluruh pin Q n dipaksa jadi LOW tanpa
menghiraukan clock maupun Dn. Sehingga dalam operasi normalnya, MR harus HIGH dan kesempatan
perubahan hanya pada saat pin CP mengalami transisi dari LOW ke HIGH.

Gambar 8.6. Rangkaian D-FF 8-bit


2. RS-FF
Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y) berfungsi
sebagai komplemen.
Sehingga flip-flop ini disebut juga rangkaian dasar untuk membangkitkan sebuah variabel beserta
komplemennya.
RS Flip Flop mempunyai 2 input yaitu, S=Set dan R=Rest. Mempunyai 2 output yaitu Q dan . Bertindak
sebagai 1 bit memori dengan output Q sebagai nilai bit tersebut. S=1, R=1 tidak di benarkan (tidak boleh
diset serentak (karena akan menghasilkan output yang tidak konsisten.
Flip-flop RS dapat dibentuk dari kombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR . Lihat
gambar 1 dan 2.

Gambar 1 Skematik RS FlipFlop

Gambar 2 Simulasi RS Flip-Flop


3. JK-FF
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua
buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu
J, K dan Clock.
Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop
dimana lay outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF terhadap FF
sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal
ada clock maka akan terjadi perubahan pada

Gambar JK-FF. (a) Rangkaian. (b) Tabel Kebenaran. (c) Simbol.


Sesuai kondisi input JK, ada 4 kemungkinan output yang semuanya valid, yaitu:

a.
b.
c.
d.
e.

No Change, Tidak ada perubahan pada output jika JK = 00.


Set K, Pin Q akan bernilai 1 karena JK = 01.
Set J, Pin Q akan bernilai 1 karena JK = 10.
Toggle, Nilai output menjadi kebalikan kondisi sebelumnya jika input JK = 11. Misalnya jika
sebelumnya QQ = 10, setelah diizinkan clock, berubah menjadi QQ = 01

Pulsa : tegangan atau arus yg berlangsung beberapa lama berbentuk segi empat atau
gelombang sinus
Clock
Clock adalah pulsa atau gelombang kotak yang dikeluarkan oleh suatu rangkaian secara
terus menerus. Adapun fungsi rangkaian clock yaitu, untuk mengatur jalannya data dalam
penggeseran ke kanan atau ke kiri, maupun dalam perhitungan/pencacahan bilangan biner.
Aplikasi Flip-Flop Dalam Kehidupan Sehari-hari SISTEM SWITCHING SISTEM CONTROL
UNTAI- UNTAI ELEKTRONIS PENYIMPAN DATA ATAU MEMORI - Pada Rangkaian Digital Tandon
Air - Lampu lalu lintas - Kalkulator - RAM computer - Telepon - Alat Pengusir Nyamuk
-Elevator automatis - Rangkaian Sensor Suara - Flasher electronic - Rangkaian lampu taman
Telepon, mesin sekuensial elektronis sebagai system switching
Elevator automatis, sebagai system switching
Lampu lalu lintas, sebagai system control
Kalkulator, sebagai untai-untai elektronis
RAM computer, sebagai penyimpan data (memori) komputer
Prinsip Kerja Flip Flop
Pada dasarnya, Flip-flop bekerja berdasarkan prinsip kerja transistor sebagai saklar.
Jika Rangkaian tersebut diberi tegangan maka maka salah satu dari transistor akan berada dalam kondisi on. Kondisi
ini akan tegantung pada kapasitor mana yang memiliki muatan lebih tinggi dibanding dengan kapasitor lain.
Kapasitor yang memiliki muatan lebih tinggi akan melepaskan muatan listrik lebih dahulu sehingga transistor yang
kaki basisnya terhubung dengan kapasitor tersebut akan berada dalam kondisi on sementara transistor tersebut on
akan menyebabkan kapasitor yang terhubung dengan kaki kolektor akan terisi muatan, jika salah satu transistor
dalam kondisi on maka transistor yang lain akan berada dalam konsi off hal ini akan berlaku terus menerus secara
bergantian sehingga terjadilah pergiliran nyala lampu yang disebut lampu flip-flop.
Dimulai dari Tr1, Jika Tr1 dalam kondisi on (disebabkan C1 melepas muatan) maka kolektor dan emitor
akan terhubung sehingga Lampu D1 mendapat arus listrik sehingga D1 menyala, pada saat yang sama C2 mengisi
muatan, setelah penuh maka C2 melepas muatan sehingga Tr2 sekarang berada dalam kondisi on sementara Tr1
berubah ke kondisi off. Pada saat Tr2 dalam kondisi on akan menyebabkan kolektor dan emitor terhubung sehingga

lampu D2 mendapat arus listrik dan menyala, pada saat yang sama C1 mengisi muatan, demikian seterusnya selama
rangkaian flip-flop ini mendapat arus listrik, maka peristiwa tersebut akan berulang. Sementara fungsi resistor dalam
rangkaian ini adalah untuk memberi bias tegangan pada kaki basis dari masing-masing transistor.

Anda mungkin juga menyukai