Anda di halaman 1dari 6

10/24/2015

EnergiIndonesia

Sabtu,24Oktober2015

pilih!

CARI

kembalikedepan

Artikelartikelpopuler:
daftarartikel

PengembanganEnergiTerbarukanSebagaiEnergiAditifdiIndonesia

Pendahuluan
Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, makin berkembang menjadi bagian tak
terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat seharihari seiring dengan pesatnya peningkatan pembangunan di bidang teknologi, industri dan
informasi. Namun pelaksanaan penyediaan energi listrik yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero), selaku lembaga resmi yang ditunjuk oleh
pemerintahuntukmengelolamasalahkelistrikandiIndonesia,sampaisaatinimasihbelumdapatmemenuhikebutuhanmasyarakatakanenergi
listriksecarakeseluruhan.KondisigeografisnegaraIndonesiayangterdiriatasribuanpulaudankepulauan,tersebardantidakmeratanyapusat
pusat beban listrik, rendahnya tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah, tingginya biaya marginal pembangunan sistem suplai energi listrik
(Ramani,K.V,1992),sertaterbatasnyakemampuanfinansial,merupakanfaktorfaktorpenghambatpenyediaanenergilistrikdalamskalanasional.
Selain itu, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil, khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masih merupakan tulang
punggung dan komponen utama penghasil energi listrik di Indonesia, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan
lingkungan,menyebabkankitaharusberpikiruntukmencarialtematifpenyediaanenergilistrikyangmemilikikarakter
1. dapatmengurangiketergantunganterhadappemakaianenergifosil,khususnyaminyakbumi
2. dapatmenyediakanenergilistrikdalamskalalokalregional
3. mampumemanfaatkanpotensisumberdayaenergisetempat,serta
4. cintalingkungan,dalamartianprosesproduksidanpembuanganhasilproduksinyatidakmerusaklingkunganhidupdisekitarnya.
Sistempenyediaanenergilistrikyangdapatmemenuhikriteriadiatasadalahsistemkonversienergiyangmemanfaatkansumberdayaenergi
terbarukan,seperti:matahari,angin,air,biomasdanlainsebagainya(Djojonegoro,1992).Takbisadipungkiribahwakecenderunganuntuk
mengembangkandanmemanfaatkanpotensisumbersumberdayaenergiterbarukandewasainitelahmeningkatdenganpesat,khususnyadi
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

1/6

10/24/2015

EnergiIndonesia

negaranegarasudahberkembang,yangtelahmenguasairekayasadanteknologinya,sertamempunyaidukunganfinansialyangkuat.Olehsebab
itu,merupakanhalyangmenarikuntukdisimaklebihlanjut,bagaimanapeluangdankendalapemanfaatansumbersumberdayaenergiterbarukan
inidinegaranegarasedangberkembang,khususnyadiIndonesia.
RamalanKebutuhandanKetersediaanEnergiListrikdiIndonesia
Dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dalam sepuluh tahun terakhir, skenario "exportimport" dan pertumbuhan penduduk, pada tahun
1990diramalkanbahwatingkatpertumbuhankebutuhanenergilistriknasionaldapatmencapai8,2persenrataratapertahun,sepertiditunjukkan
dalamtabel1berikut.

Sektor
Industri

Tabel1
RamalanKebutuhanEnergiListrik
1990
2000
2010
GWh persen GWh persen GWh persen
35.305 68,0 84.822 69,0 183.389 70,0

Rumahtangga
Fasilitasumum
Komersial
Total

9.865
3.634
3.115
51.919

19.00
7,0
6.0
100.0

22.2392
6.731
8.811
122.603

18.0
6.0
7,0
100.0

40.789
12.703
21.869
258.747

16.0
5.5
8.5
100.0

Sumber:Djojonegoro,1992
Kebutuhanenergilistriktersebutdiharapkandapatdipenuhiolehpusatpusatpembangkitlistrik,baikyangdibangunolehpemerintahmaupunnon
pemerintah.Sebagaiilustrasi,padatahun1990kebutuhanenergilistriksebesar51.919GWhtelahdipenuhiolehseluruhpusatpembangkitlistrik
yang ada dengan kapasitas daya terpasang sekitar 22.000 MW. Sehingga pada tahun 2010 dari kebutuhan energi listrik, yang diramalkan
mencapai 258.747 GWh per tahun, diharapkan dapat dipenuhi oleh sistem suplai energi listrik dengan kapasitas total sebesar 68.760 MW, yang
komposisisumberdayaenerginyasepertidiperlihatkandalamtabel2

Tabel2
PrakiraanPenyedianEnergiListridiIndonesia
1990
2000
2010
SumberEnergi
MW
persen MW
persen MW
Batubara
1.930 8.8
10.750 28.4 28.050
Gas
3.530 16.0 7.080 18.7 14.760
Minyak
2.210 10.0 1.950 5.2
320
Solar
11.020 50.1 9.410 24.8 4.060
PanasBumi
170
0.8
500
1.3
430
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

persen
35.3
21.5
0.5
5.9
0.6
2/6

10/24/2015

EnergiIndonesia

Air
Biomass
Lainlain
(SuryaAngin)
Total

2.850 13.0
270
1.2
20
0.1

7.720 20.4
290
0.8
160
0.4

10.310 15.0
460
0.7
370
0.5

22.000 100.0 37.860 100.0 68.760 100.0

Sumber:Djojonegoro,1992&Wibawa,1996.
Dari tabel2 ini tampak jelas terlihat, bahwa penggunaan minyak bumi, termasuk solar/minyak disel, sebagai bahan bakar produksi energi listrik
akan sangat berkurang, sebaliknya pemanfaatan sumbersumber daya energi baru dan terbarukan, seperti air, matahari, angin dan biomas,
mengalami peningkatan yang cukup tajam. Kecenderungan ini tentu akan terus bertahan seiring dengan makin berkurangnya cadangan minyak
bumisertabatubara,yangpadasaatinimasihmerupakanprimadonabananbakarbagipembangkitlistrikdiIndonesia.
Akantetapisejaktahun1992kebutuhanenergilistriknasionalmeningkatmencapai18persenrataratapertahun,atausekitarduakalilebihtinggi
dari skenario yang dibuat pada tahun 1990. Hal ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan ekonomi nasional kaitannya dengan pertumbuhan
industri dan jasa konstruksi. Jika keadaan ini terus bertahan, berarti diperlukan pula pengadaan sistem pembangkit energi listrik tambahan guna
mengantisipasipeningkatankebutuhantersebut.Dilemayangtimbuladalahbahwadisatusisi,pusatpusatpembangkitenergilistrikyangbesar
tentu akan diorientasikan untuk mencukupi kebutuhan beban besar, seperti industri dan komersial. Di sisi lain perlu juga dipikirkan agar beban
kecil, seperti perumahan dan wilayah terpencil, dapat dipenuhi kebutuhannya akan energi listrik. Salah satu alternatif yang dapat diupayakan
adalahdenganmembangunpusatpusatpembangkitkecilsampaisedangyangmemanfaatkanpotensisumberdayaenergisetempat,khususnya
sumberdayaenergibarudanterbarukan.
PeluangPengembanganEnergiTerbarukandiIndonesia
a. Menipisnyacadanganminyakbumi
Setelah terjadinya krisis energi yang mencapai puncak pada dekade 1970, dunia menghadapi kenyataan bahwa persediaan minyak bumi,
sebagaisalahsatutulangpunggungproduksienergiterusberkurang
Bahkan beberapa ahli berpendapat, bahwa dengan pola konsumsi seperti sekarang, maka dalam waktu 50 tahun cadangan minyak bumi
dunia akan habis. Keadaan ini bisa diamati dengan kecenderungan meningkatnya harga minyak di pasar dalam negeri, serta ketidak
stabilanhargatersebutdipasarinternasional,karenabeberapanegaramajusebagaikonsumenminyakterbesarmulaimelepaskandiridari
ketergantungannyakepadaminyakbumisekaligusberusahamengendalikanharga,agartidakmeningkat.Sebagaicontohpadatahun1970
negaraJermanmengkonsumsiminyakbumisekitar75persendari total konsumsi energinya, namun pada tahun 1990 konsumsi tersebut
menurunhinggatinggal50persen(Pinske,1993).
Jikadikaitkandenganpenggunaanminyakbumisebagaibahanbakarsistempembangkitlistrik,makakecenderungantersebutberartiakan
meningkatkan pula biaya operasional pembangkitan yang berpengaruh langsung terhadap biaya satuan produksi energi listriknya. Di lain
pihakbiayasatuanproduksienergilistrikdarisistempembangkitlistrikyangmemanfaatkansumberdayaenergiterbarukanmenunjukkan
tendensimenurun,sehinggabanyakilmuwanpercaya,bahwapadasuatusaatbiayasatuanproduksitersebutakanlebihrendahdaribiaya
satuanproduksidenganminyakbumiatauenergifosillainnya.
b. Meningkatnyakesadaranmasyarakatakanpelestarianlingkungan
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan hidup menunjukkan gejala yang
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

3/6

10/24/2015

EnergiIndonesia

positif. Masyarakat makin peduli akan upaya penanggulangan segala bentuk potusi, mulai dari sekedar menjaga kebersihan lingkungan
sampai dengan mengontrol limbah buangan dan sisa produksi. Banyak pembangunan proyek fisik yang memperhatikan faktor pelestarian
lingkungan, sehingga perusakan ataupun pengotoran yang merugikan lingkungan sekitar dapat dihindari, minimal dikurangi. Setiap bentuk
produksienergidanpemakaianenergisecaraprinsipdapatmenimbulkanbahayabagimanusia,karenapencemaranudara,airdantanah,
akibat pembakaran energi fosil, seperti batubara, minyak dan gas di industri, pusat pembangkit maupun kendaraan bermotor. Limbah
produksi energi listrik konvensional, dari sumber daya energi fosil, sebagian besar memberi kontribusi terhadap polusi udara, khususnya
berpengaruhterhadapkondisiklima.
Pembakaran energi fosil akan membebaskan Karbondioksida (CO2) dan beberapa gas yang merugikan lainnya ke atmosfir. Pembebasan
inimerubahkomposisikimialapisanudaradanmengakibatkanterbentuknyaefekrumahkaca(treibhouseeffect),yangmemberikontribusi
pada peningkatan suhu bumi. Guna mengurangi pengaruh negatif tersebut, sudah sepantasnya dikembangkan pemanfaatan sumber daya
energi terbarukan dalam produksi energi listrik. Sebagai ilustrasi, setiap kWh energi listrik yang diproduksi dari energi terbarukan dapat
menghindarkanpembebasan974grCO2,962mgSO2dan700mgNOxkeudara,daripadaJlkadiproduksidarienergifosil.Bisadihitung,
jikapadatahun1990yanglalu85persendariproduksienergilistrikdiIndonesia(sekitar43.200GWh)dihasilkanolehenergifosil,berarti
terjadi pembebasan 42 juta ton CO2, 41,5 ribu ton SO2 serta 30 ribu ton NOx. Kita tahu bahwa CO2 merupakan salah satu penyebab
terjadinyaefekrumahkaca,SO2menggangguprosesfotosintesispadapohon,karenamerusakzathijaudaunnya,sertamenjadipenyebab
terjadinya hujan asam bersamasama dengan NOx. Sedangkan NOx sendiri secara umum dapat menumbuhkan selsel beracun dalam
tubuhmahlukhidup,sertameningkatkanderajatkeasamantanahdanairjikabereaksidenganSO2.
KendalapengembanganEnergiterbarukandiIndonesia
Pemanfaatansumberdayaenergiterbarukansebagaibahanbakuproduksienergilistrikmempunyaikelebihanantaralain
1. relatifmudahdidapat,
2. dapatdiperolehdengangratis,berartibiayaoperasionalsangatrendah,
3. tidakmengenalproblemlimbah,
4. prosesproduksinyatidakmenyebabkankenaikantemperaturbumi,dan
5. tidakterpengaruhkenaikkanhargabahanbakar(Jarass,1980).
Akantetapibukanberartipengembanganpemanfaatansumberdayaenergiterbarukaniniterbebasdarisegalakendala.KhususnyadiIndonesia
adabeberapakendalayangmenghambatpengembanganenergiterbarukanbagiproduksienergilistrik,seperti:
1. hargajualenergifosil,misalminyakbumi,solardanbatubara,diIndonesiamasihsangatrendah.Sebagaiperbandingan,harga
solar/minyakdiseldiIndonesiaRp.380,/litersementaradiJermanmencapaiRp.2200,/liter,atausekitarenamkalilebihtinggi.
2. rekayasadanteknologipembuatansebagianbesarkomponenutamanyabelumdapatdilaksanakandiIndonesia,jadimasihharus
mengimportdariluarnegeri.
3. biayainvestasipembangunanyangtinggimenimbulkanmasalahfinansialpadapenyediaanmodalawal.
4. belumtersedianyadatapotensisumberdayayanglengkap,karenamasihterbatasnyastudidanpenelitianyangdilkakukan.
5. secaraekonomisbelumdapatbersaingdenganpemakaianenergifosil.
6. kontinuitaspenyediaanenergilistrikrendah,karenasumberdayaenerginyasangatbergantungpadakondisialamyangperubahannyatidak
tentu.
Potensi sumber daya energi terbarukan, seperti matahari, angin dan air, ini secara prinsip memang dapat diperbarui, karena selalu tersedia di
alam. Namun pada kenyataannya potensi yang dapat dimanfaatkan adalah terbatas. Tidak di setiap daerah dan setiap waktu matahari bersinar
cerahairjatuhdariketinggandanmengailrderassertaanginbertiupdengankencangDisebabkanolehketerbatasanketerbatasantersebut,nilaii
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

4/6

10/24/2015

EnergiIndonesia

sumberdayaenergisampal saat ini belum dapat begitu menggantikan kedudukan sumber daya energi fosil sebagai bahan baku produksi energi
listrik. Oleh sebab itu energi terbarukan ini lebih tepat disebut sebagai energi aditif, yaitu sumber daya energi tambahan untuk memenuhi
peningkatankebutuhanenergilistrik,sertamenghambatataumengurangiperanansumberdayaenergifosil.
StrategiPengembanganEnergiTerbarukandiIndonesia
Berdasar atas kendalakendala yang dihadapi dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan peran energi terbarukan pada produksi energi
listrikkhususnya,makabeberapastrategiyangmungkinditerapkan,antaralain:
1. meningkatkankegiatanstudidanpenelitianyangberkaitandenganpelaksanaanidentifikasisetiapjenispotensisumberdayaenergi
terbarukansecaralengkapdisetiapwilayahupayaperumusanspesifikasidasardanstandarrekayasasistemkonversienerginyayang
sesuaidengankondisidiIndonesiapembuatan"prototype"yangsesuaidenganspesifikasidasardanstandarrekayasanyaperbaikan
kontinuitaspenyediaanenergilistrikpengumpulanpendapatdantanggapanmasyarakattentangpemanfaatanenergiterbarukantersebut.
2. menekanbiayainvestasidenganmenjajagikemungkinanproduksimassalsistempembangkitannya,danmengupayakanagarsebagian
komponennyadapatdiproduksididalamnegeri,sehinggatidaksemuakomponenharusdiimportdariluarnegeri.Penurunanbiayainvestasi
iniakanberdampaklangsungterhadapbiayaproduksi.
3. memasyarakatkanpemanfaatanenergiterbarukansekaligusmengadakananalisisdanevaluasilebihmendalamtentangkelayakanoperasi
sistemdilapangandenganpembangunanbeberapaproyekpercontohan.
4. meningkatkanpromosiyangberkaitandenganpemanfaatanenergidanupayapelestarianlingkungan.
5. memberiprioritaspembangunanpadadaerahyangmelikipotensisangattinggi,baikteknismaupunsosioekonomisnya.
6. memberikansubsidisilanggunameringankanbebanfinansialpadatahappembangunan.Subsidiyangdiberikan,dikembalikanoleh
konsumenberuparekeningyangharusdibayarkanpadasetiapperiodewaktutertentu.Danayangterkumpuldarirekeningtersebut
digunakanuntukmensubsidipembangunansistempembangkitenergilistrikdiwilayahlain.
Pembangunansistempembangkitenergilistrikyangmemanfaatkansumberdayaenergiterbarukan,terutamaair,sudahbanyakdilaksanakandi
Indonesia.Pemanfaatanenergianginbanyakditerapkandidaerahpantai,sepertidiJepara,pulauLombok,SulawesidanBali.Sementaraenergi
matahari telah dimanfaatkan di beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan wlayah timur Indonesia. Sebagian besar dari
pembangunantersebutberupaproyeaproyekpercontohan.
DaftarPustaka
Djojonegoro,W.,1992,Pengembangandanpenerapanenergibarudanterbarukan,Lokakarya"BioMatureUnit"(BMU)untuk
pengembanganmasyarakatpedesaan,BPPT,Jakarta.
Fritzler,M.,1993,StichwortUmweltgiffe,WilhelmHeyneVerlag,Moenchen,Germany.
Jarass,1980,StromausWindIntegrationeinerregenerativenEnergieQuelle,SpringerVerlag,Berlin.Pinske,J.D.,1993,Elektrische
Energieerzeugung,2.vollst.ueberarb.Aufl.,BG.Teubner,Stuttgart
Ramani,K.V.,1992,RuralelectnEcationandruraldevelopment,RuralelectrificationguidebookforAsia&Pacific,Bangkok.
Soetendro,H.,Soedirman,S.,Sudja,N.,1992,RuralElectnficationinIndonesia,RuralElectrificationGuidebookforAsia&thePacific,
Bangkok.
Schleswag(Hrsg.),1993,AdditiveEnergienintelligentgenutzt,Flensburg,Germany.
Wibawa,U.,1996,EffahrungmitdemBetnebKleinwindhybridEanlageinCiparantiCiamis,ARTESlnstitu,Flensburg
Zuhal,1995,Policy&DevelopmentProgramsonRuralElectriScationfornext10years,Ditjen.Listrik&PengembanganEnergi,Departemen
PertambangandanEnergi,Jakarta.
Sumber:ElektroIndonesia5/1997
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

5/6

10/24/2015

EnergiIndonesia

kirimketeman
versicetak

DikelolaolehTGJLIPI

http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

revisiterakhir:22November2004

HakCipta20002015LIPI

6/6

Anda mungkin juga menyukai