PENDAHULUAN
pengalaman
belajar,
sehingga
suasana
pengajaran
dapat
Jika peran kepala sekolah sebagai supervisor selama ini tidak terealisasi
akibatnya proses pembelajaran tidak terpantau, kelemahan dan kegagalan guru
dalam melaksanakan pembelajaran tidak diketahui dan tidak diatasi. Sementara itu
tuntutan USBN telah berlaku untuk SD/MI mulai tahun pelajaran 2007/2008
sesuai dengan PP RI No. 19 Tahun 2005. Keadaan ini mendorong peneliti untuk
mengkaji berbagai variabel yang berhubungan dengan keefektivan pelaksanaan
supervisi pengajaran.
Berdasarkan analisis peneliti terhadap pendapat berbagai ahli di atas,
penulis menyimpulkan berbagai variabel yang mempengaruhi keefektivan
pelaksanaan supervisi pengajaran antara lain: (1)
sekolah terhadap tugas sebagai kepala sekolah; (2) pemahaman kepala sekolah
tentang pelaksanaan supervisi; (3) kompetensi komunikasi; (4) kurang terampil
melakukan supervisi pengajaran; (5) tugas ganda kepala sekolah; (6) iklim
organisasi sekolah yang kurang sehat; (7) kondisi diri kepala sekolah seperti
integritas, komitmen kerja, motivasi kerja, dan efikasi diri rendah
Berdasarkan analisis ditemukan akar permasalahan
belum efektifnya
Tugas
dan
Kompetensi
Komunikasi
Dengan
Keefektivan
B. Identifikasi Masalah
Masalah keefektivan pelaksanaan supervisi pengajaran dipengaruhi oleh
banyak variabel antara lain dari kondisi diri kepala sekolah seperti kemampuan
kerja, komitmen, integritas, sikap, tanggungjawab profesionalnya dan kemampuan
menegerial kepala sekolah. Faktor dari keadaan lingkungan sekolah seperti etika
kerja, iklim kerja, prosedur kerja,mekanisme, system insentif, dan sebagainya.
Faktor dari pihak yang disupervisi yaitu guru. Bagi guru yang memiliki tahun
mengajar lebih lama dari kepala sekolah usianya lebih tua enggan untuk
disupervisi tidak ingin disupervisi oleh kepala sekolah yang lebih muda. Banyak
lain yang menyebabkan guru tidak bersedia untuk disupervisi.
C. Pembatasan Masalah
Mengkaji masalah keefektivan pelaksanaan supervisi pengajaran seperti
yang diuraikan pada bagian identifikasi masalah membutuhkan biaya,waktu, dan
tenaga yang besar. Untuk mendapatkan ketelitian dan kecermatan hasil penelitian
peneliti membatasi penelitian ini pada dua variabel bebas yaitu tingkat
pemahaman kepala sekolah tentang supervisi pengajaran dan kompetensi
komunikasi kepala sekolah.
Objek penelitian ini Kepala Sekolah SD/MI Negeri dan Swasta
di
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, guna memberikan
arahan penelitian maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
(1). Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara pemahaman tugas
dan keefektivan pelaksanaan supervisi
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
hubungan:
(1). Pemahaman tugas oleh kepala sekolah dan keefektivan pelaksanaan supervise
pengajaran oleh kepala SD/MI Kecamatan Medan Sunggal?
(2). Kompetensi komunikasi kepala sekolah dengan keefektivan pelaksanaan
supervisi pengajaran oleh kepala SD/MI Kecamatan Medan Sunggal?
(3). Pemahaman terhadap tugas dan kompetensi komunikasi secara bersama
sama terhadap keefektivan pelaksanaan supervisi pengajar oleh kepala
SD/MI Kecamatan Medan Sunggal?
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat teoretis dan manfaat praktis berikut
penjelasan rinci.
(1). Manfaat Teoritis
Hasil
penelitian
dapat
digunakan
untuk
pengembangan
khasanah
pengetahuan tentang supervisi pengajaran di SD/MI yang lebih tepat saat ini.
Tuntutan perubahan penampilan guru menjadi pendorong bagi kepala sekolah
menata teknik-teknik supervisi pengajaran yang dapat mendukung terjadinya
perubahan pada guru.
(2). Manfaat Praktis
Bahan masukan bagi Kepala Unit Pelaksana Teknis TK-SD
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan
Dinas