Board
Board
Disusun oleh :
(371272)
(371340)
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
Menyediakan pedoman dan bukti bagi para pemegang saham bahwa dewan telah
menerapkan proses tata kelola yang kuat.
(Australian Stock Exchange) secara suka rela bagi perusahaan yang terdaftar di bursa efek
tersebut. ASX juga membuat dokumen prinsip-prinsip dan rekomendasi tata kelola (ASX
Corporate Governance Principles and Recommendations) yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan perusahaan untuk menyusun board charter. Selain itu perusahaan di Australia
juga dapat mengikuti model yang disarankan oleh Geoffrey Kiel dan Gavin Nicholson,
dalam bukunya yang berjudul Boards that Work. Berdasarkan model tersebut, board
charter dapat berisi empat hal utama, yaitu:
a) Pendefinisian peran tata kelola. Pendefinisian terdiri dari rincian peran dewan
komisaris, kebijakan komposisi dewan komisaris, dan ketentuan tertentu terhadap
berbagai pemain kunci dalam proses tata kelola perusahaan (CEO, ketua dewan
komisaris, sekretaris perusahaan, dll.).
b) Fungsi-fungsi dan peranan utama dewan komisaris dalam proses tata kelola perusahaan.
Improving board
Board effectiveness
roles
Board composition
Role of the board
Role of individual
processes
Board meetings
Board meeting agenda
Board papers
Director protection
Board evaluation
Director remuneration
directors
Role of the chair
Role of the
Risk management
Compliance
Board calendar
Committees
Director selection
Director induction
company Secretary
Role of the CEO
Policy framework
Networking
Stakeholder
Director development
communication
Decision-making
digunakan sebagai salah satu alat penilaian kinerja mereka. Jika dibandingkan dengan
pedoman di Australia, pedoman di Indonesia masih sangat umum/kurang rinci sehingga isi
dari board charter akan sangat bergantung pada kebijakan perusahaan.
D. Contoh BOD Charter
Isi board charter akan berbeda pada setiap perusahaan tergantung pada kebijakan
masing-masing. Berikut paparan secara ringkas contoh isi board charter usaha perbankan di
Indonesia maupun di Australia.
1. PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
a) Organisasi
Dokumen ini mengatur pedoman dan tata tertib kerja direksi dan pedoman ini
dikaji ulang minimal sekali dalam setahun. Jumlah diresi minimal 3 orang dan harus
berdomisili di Indonesia. Direksi diketuai oleh Direktur Utama dan wajib memiliki
pengalaman kerja. Penggantian/ pengangkatan anggota direksi harus memperhatikan
rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi.
b) Independensi Direktur Utama
Direktur utama adalah pihak independen dari pemegang saham pengendali.
Independen yang dimaksud yaitu pihak di luar bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
dewan komisaris, direksi dan/atau pemegang saham pengendali.
c) Tugas dan Tanggung Jawab
Beberapa tugas dan tanggung jawab direksi antara lain:
Menjalankan fungsi pengelolaan bank.
Menetapkan arah strategis jangka pendek dan jangka panjang.
Mengelola bank sesuai Anggaran Dasar Bank.
Melaksanakan prinsip GCG.
Menjalankan program tanggung jawab sosial bank.
Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi audit internal, audit eksternal,
melalui RUPS.
d) Keterbukaan (Disclosure)
Direksi wajib mengungkapkan kebijakan strategis terhadap para karyawan
bank kepada karyawannya serta mengungkapkan kepemilikan saham anggota
direksi, remunerasi dan fasilitas yang diterima, dan hubungan keuangan dan
hubungan keluara dalam laporan pelaksanaan GCG dan laporan tahunan bank.
e) Etika Kerja
Beberapa etika kerja yang wajib dipatuhi direksi antara lain:
Direksi dilarang merangkap jabatan.
Mayoritas direksi dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua
Untuk hal lain yang lebuh rinci mengenai syarat dan ketentuan direksi merujuk
pada Anggaran Dasar Bank.
2. Commonwealth Bank of Australia
a) Tujuan:
Menetapkan fungsi dan wewenang dewan.
Menjelaskan peran masing-masing dewan dan CEO serta hubungannya dengan
manajemen
b) Konteks:
Berisikan tujuan (objective), visi (vision) dan nilai (value) dari Commonwealth
Bank of Australia
c) Status dari dewan dan manajemen:
Dewan ditunjuk oleh pemegang saham untuk mengarahkan dan mengendalikan
Perusahaan
Direktur Non-Eksekutif mayoritas berada dalam Dewan, dan memiliki
pandangan independen atas rekomendasi dan kinerja manajemen. Hal ini
mengharuskan Direktur Non-Eksekutif tidak termasuk dalam bagian dari
manajemen perusahaan.
d) Komposisi, Pembaharuan, dan Review atas Dewan
Ukuran dewan ditentukan sesuai dengan konstitusi bank
Direktur Non Eksekutif (dewan) biasanya melayani dalam jangka waktu 6
tahun sejak tanggal pemilihan oleh pemegang saham, dan dapat diperpanjang
hingga 9 tahun
Dewan membentuk pedoman independensi untuk direktur. Direktur dinilai
setiap tahunnya berdasarkan charter yang telah dibuat.
Dewan membuat kebijakan pebaharuan dimana:
- Dewan telah mengembangkan seperangkat kriteria untuk pengankatan
-
direktur
Profesional dilibatkan untuk mengidentifikasi calon potensial
Dewan pelaksanaan (board performance) & komite pembaharuan akan
menilai kemampuan dan pengalaman calon serta memperhitungkan
atribut lain seperti keragaman, untuk memastikan bahwa setiap keputusan
e) Komite:
Dewan dapat membentuk komite, termasuk komite ad-hoc jika dianggap perlu
untuk membantu dalam menjalankan fungsinya. Komite yang dibentuk oleh dewan
dapat berupa:
Audit Committee;
Risk Committee;
Remuneration Committee: and
Board Performance & Renewal Committee.
f) Wewenang dewan:
Menciptakan tata kelola yang baik, temasuk pembentukan dan pemberdayaan
melakukan evaluasi kinerja CEO dengan mengacu pada target yang ditetapkan
memberikan reward kepada CEO berdasarkan kinerja atas target tersebut
j) Pedoman independensi:
Dewan secara berkala menilai independensi masing-masing Direktur.
E. Perkembangan Board Charter
Pada banyak perusahaan, persyaratan adanya board charter cenderung hanya menjadi
sekedar item checklist kepatuhan yang nantinya akan ditiru/diikuti perusahaan tanpa
melakukan diskusi antara dewan direksi dan komisaris tentang bagaimana cara mengelola
perusahaan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan karakteristik perusahaan. Untuk
mengatasi hal tersebut, sebaiknya dilakukan review terhadap board charter secara rutin,
misalnya setiap tahun. Dengan demikian perusahaan dapat terus menyesuaikan isi charter
dengan perkembangan lingkungan perusahaan dan sekaligus dapat meningkatkan kesadaran
direktur terhadap keseluruhan rerangka kebijakan perusahaan.
REFERENSI
1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum
2. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, KNKG 2006
3. Board Charters, Australian Institue of Company Directors 2012
4. Board Charter PT Bank Danamon Indonesia Tbk., September 2008