Anda di halaman 1dari 8

LILIN ROSYANTI.,S..KEP.,NS.,M.

KEP

PENDIDIKAN KEPERAWATAN

DI INDONESIA
Tahun 1850 Perang dunia II
o Belajar dengan cara magang------Peran pembantu
Setelah perang dunia II
o Ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran semakin
berkembang---------peran perawat sebagi pembantu dokter
Tahun 1950
o Pendidikan keperawatan : RS- Institusi pendidikan, berorientasi
pada masyarakat
o Peran: Independen dan interdependen, fungsinya lebih
terintegrasi dalam program kesehatan pasien secara
menyeluruh, Perawat sebagai anggota tim kesehatan dalam
memberi pelayanan kesehatan utama
Sampai tahun 1976 kateGori perawat banyak
o Peran, fungsi, t.jawab dan kewenangan -----tidak jelas
1983 (Lokakarya Keperawatan Nasional: titik awal pembaharuan di
bidang keperawatan:
o Rumusan pengertian keperawatan
o Peran
o Fungsi
o Tanggung jawab
o Pola pendidikan keperawatan

Tenaga professional

Sebagai tenaga professional------ dituntut kemampuan kerja


yang berkualitas dan teru menerus:
Perubahan sosial budaya
Perkembangan Iptek
Mempengaruhi kebutuhan permintaan dan harapan
masyarakat akan askep yang berkualitas
???
Pelayanan keperawatan yang ada belum
memuaskan semua pihak
Kemampuan perawat belum manjawab
kebutuhan tersebut
Perlu pengembangan system pendidikan
keperawatan
Perawat Profesional ?

JPM---SPK
JPT-- AKPER

Lokakarya nasional Keperawatan:


Telah diidentifikasi permasalahan di bidang keperawatan
dan disepakati tentang:
- Rumusan pengertian keperawatan
- Peran, fungsi dan tanggung jawab perawat
- Pola pendidikan tinggi keperawatan
---------------- Pola pendidikan perawat pada
jenjang pendidikan tinggi perawat.

LANDASAN UTAMA PENGEMBANGAN SISTEM


PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN
PP No.27 tahun 1981
Kep.Men. Dikbud No.0211/U/82
Kep.Men Dikbud No.0212U/82
Kep.Ditjen Dikti No.048/Dj/Kep/82
UU.RI No.23 tahun 1992 pasal 32
Ayat 2 : penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan
Ayat 3 : Pengobatan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan
ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggung jawabkan
Ayat 4: Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian untuk itu
STRUKTUR PENDIDIKAN KEPERAWATAN
S3
S2
Jalur B

S1

D-IV PENDIDIK
D-III

Jalur A

SMA
SPK diatas 2001

SPK dibawah 2001

ROGRAM PENDIDIKAN D-III KEPERAWATAN


- Menghasilkan perawat profesional pemula
- Di arahkan kepada keterampilan perawat umum disertai dengan
pendidikan ilmu keperawatan dan pembinaan sikap
- Masa pendidikan 6 semseter
- Beban studi 120 SKS
- Lulusan disebut Ahli Madya Keperawatan
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN
- Pendidikan Sarjana dalam ilmu keperawatan
- Di arahkan pada pendalam ilmu keperawatan dan penguiasaan
keterampilan perawat lanjut serta pembinaan sikap
- Memepersiapkan calon-calon yang akan menuruskan pendidikan
pada jenjang yang lebihh tinggi
- Dimungkinkan untuk mengadakan penghkususan yang didasarkan
pada minat sesuai dengan perkembangan ilmu keperawatan
- Masa pendidikan 10 semester, 4 semester
- Beban Studi 180 SKS
- Lulusan disebut Sarjana Keperawatan, NERS
PROGRAM PENDIDIKAN PADA JENJANG S2
- Program pendididkan Pascasarjana keperawatan
- Diarahkan pada pendalaman salah satu bidang ilmu keperawatan
dengan pengkhususan sesuai dengan peran sebagai:
o Staf pengajar/pengelolah institusi pendidikan
o Adminstrator/Pengelolah pelayanan keperawatan
o Klinik
- Lanjutan pendidikan jenjang S1
- Ditumbuhkan sikap dan kemampuan penelitian
- Terdapat bidang peminatan:
o Perawat medical bedah
o Perawat Kes. anak
o Perawat kes jiwa/psikiatri
o Perawat Komunitas dan keluarga
o Perawat kes.ibu dan anak
- Lama pendidikan 4 smt,

PENDIDIKAN PERAWAT BERKELANJUTAN


Adalah setiap bentuk kegiatan atau proses setelah pendidikan dasar
untuk penambahan dan peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan tingkah laku tenaga keperawatan dalam bidang tertentu untuk
mencapai jati diri dan agar lebih kompoten dalam melakukan tugas
sebagai tenaga keperawatan.
Bentuk pendidikan perawat berkelanjutan:
Penataran klinis
--- Dirancang untuk meningkatkan keterampilan klinis
Pertemuan (rapat kerja)
--- Untuk memberikan kesempatan orang-orang menyelesaikan
masalah yang di isukan
Penyampaian informasi ( ceramah)
--- Menyelenggrakan ceramah dari orang yang ahli dengan
topik-topik tertentu
Seminar
--- Merupakan pendekatan belajar yang efektif dalam waktu
pendek
Simposium
--- Arena bagi para ahli untuk menyajikan informasi yang
berbeda-beda tentang topik yang dibahas
Lokakarya (workshop)
--- Kegiatan dimana peserta terlibat aktif dalam proses belajar
yang berfokus pada pemecahan masalah
Program belajar mandiri
---- Mengarahkan peserta belajar tanpa dihadiri oleh guru.
Diperlukan paket pembelajaran

ORGANISASI PROFESI
BENTUK ORGANISASI PPNI
Bebentuk kesatuan yang mempunyai ruang lingkup nasional
dan menjadi badan perwakilan dari profesi perawat
Untuk mengembangkan keahlian di bidang keperawatan
dapat dibentuk ikatan keahlian di bidang keperawatan yang
berinduk pada PPNI
SIFAT
Irganisasi ini bersifat profesi dalam bidang keperawatan
WAKTU PENDIRIAN
17 Maret 1974
KEDUDUKAN
DPP organisasi berkedudukan di ibu kota negara RI
LAMBANG ORGANISASI
Mencerminkan perwujudan dari:
Kepribadian Pancasila
Kesatuan dan persatuan profesi perawat Indonesia yang
dinamis
Partisipasi dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dalam
bidang keperawatan kesehatan
Menciptakan kemakmuran bagi segenap warga perawat
khususnya dan rakyat Indonesia umumnya
AZAS
Berazaskan Pancasila sebagaiman yang tercantum dalam
pembukan undang-undang 1945

MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mempersatukan tenaga perawat seluruh Indonesia
dalam suatu organisasi guna meningkatkan mutu
profesi untuk kepentingan masyarakat
2. Memelihara dan memperat hubungan antar tenaga
perawat diseluruh Indonesia guna memperkokoh
kesatuan dan persatuan
3. Turut serta secara aktif dalam berbagai upaya
kesehatan nosional dan internasional untuk
meningkatkan taraf kesehatan bangsa Indonesia
khususnya dan umat manusia umumnya
4. Turut serta dalam atau mengadakan berbagai upaya
penelitian dan pengembangan dalam bidang
keperawatan pada keluarga dan kesehatan masyarakat
pada umumnya
5. Turut serta dalam menentukann system dan program
pendidikan tenaga kesehatan dan pelayanan perawatan
paripurna guna mengembangkan pendidikan dan
pelayanan perawatan
6. Turut serta dalam menentukan penempatan tenaga
perawat pada proporsi yang sesuai dengan pendidikan
dan keahlian untuk mencapai hasil guna serta
pengembangan karir
7. Menigkatkan kesejahteraan warga perawat baik fisik,
material maupun mental spiritual

UPAYA-UPAYA ORGANISASI
Komunikasi dan kordinasi
1. Mengadakan komunikasi dan informasi serta edukasi secara
berkala dan teratur dengan jalan menerbitkan majalah, bukubuku, ceramah-ceramah ilmiah dsb
2. Melakukan kordinasi dan meningkatkan kerjasama antar
oragnisasi
3. Mengadakan kerja sama dengan organisasi baik nasional
maupun internasional sepanjang tidak bertentangan dengan
program pemerintah maupun program organisasi dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada
masyarakat
Partisipasi
1. Berupaya agar organisasi PPNI dekenal dan diakui serta
dapat diterima oleh mayarakat dan pemerintah sebagai suatu
lembaga untuk memecahkan masalah-masalah keperawatan
pada khhususnya dan masalah kesehatan pada umumnya
2. Menyelenggarakan upaya-upaya yang bersifat menunjang
program pemerintah dalam meningkatkan perawatan pada
kususnya dan kesehatan pada umumnya
Peningkatan profesi
1. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah, penelitian
dll yang berhub. Dengan peningkatan mutu dan keterampilan
dibidang keperawatan
2. Mengadakan upaya agar ada kategorisasi dan standarisasi
yang jelas bagi setiap tenaga perawat sesuai dengan
pendidikan dan pengalaman untuk pengembangan kareir
yang bersangkutan
3. Memelihara dan mematuhi peraturan perundang-undangan
dan kode etik perawat

Anda mungkin juga menyukai