Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

: PENGENDALIAN VEKTOR

DOSEN PENGAJAR: Anwar Mallongi, Ph.D

METODE VALUASI CONTINGENT


(MVC)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................
BAB II.PEMBAHASAN...........................................................................................
1.
2.
3.
4.
5.

Penentuan Populasi dan Objek.......................................................................


Desain Pertanyaan..........................................................................................
Metode Bertanya............................................................................................
Kesediaan Data Penunjang.............................................................................
Analisis Data..................................................................................................

BAB III. PENUTUP...................................................................................................


A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Valuasi lingkungan merupakan bagian dari ekonomi lingkungan, yang bertujuan
untuk melakukan valuasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan.Valuasi ini bertujuan
untuk memberikan penilaian moneter terhadap sumberdaya lingkungan. Terdapat
beberapa metode valuasi komoditas lingkungan, misalnya travel cost method, preference
method, contingent valuation method, dll. Namun yang memiliki penerapan lebih luas
adalah contingent valuation method.
Metode valuasi lingkungan ini merupakan metode penelitian terhadap komoditas
lingkungan yang akan memberikan masukan-masukan kepada pembuat kebijakan dalam
mengelola lingkungan berdasarkan partisipasi masyarakat, berupa pajak yang mereka
bayar, karena eksternalitas negatif yang mereka lakukan. Walaupun demikian ternyata
metode ini dapat menimbulkan berbagai bias, dalam penelitiannya. Bias ini dapat timbul
dari desain kuesioner, elisitasi yang dilakukan, proses penyampaian kuesioner, agregasi
respon kuesioner, dan sebagainya.
Adapaun asumsi dasar metode valuasi lingkungan yaitu bahwa individu benarbenar memahami pilihan yang ditawarkan pada mereka dan bahwa mereka cukup
familiar atau mengetahui kondisi lingkungan, juga bahwa apa yang dikatakan orang

adalah sungguh-sungguh apa yang akan dilakukan jika pasar lingkungan tersebut benarbenar terjadi.
Pencemaran atau polusi tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah
mengurangi,
kepedulian

mengendalikan
masyarakat

pencemaran,

kepada

dan

lingkungannya.

meningkatkan
Jumlah

kesadaran, serta

penduduk

yang makin

meningkat serta percepatan laju pembangunan ekonomi menyebabkan kebutuhannya


makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, salah

satunya

adalah menyebabkan makin meningkatnya limbah rumah tangga, seperti sampah dan
lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Volume sampah di perumnas Sudiang terus meningkat setiap tahunnya
dikarenakan bertyambahnya jumlah penduduk dan tidak adanya teknik pengelolaan
sampah yang kurang memadai.Cepat atau lambat dampak buruk akan terjadi,
terutama bagi lingkungan dan masyarakat. Pengelolaan sampah terpadu merupakan
alternatif untuk pengelolaan sampah di perkotaan. Alangkah lebih baik jika
pengelolaan sampah terpadu segera di lakukan dalam upaya pelestarian lingkungan,
khususnya Perumnas Sudiang. Permasalahan muncul karena pemerintahan memiliki
keterbatasan dalam
Diharapkan

penyediaan

partisipasi

sarana-sarana

sumbangan

masyarakat

pengelolaan
dalam

sampah

membantu

pengelolaan sampah terpadu bisa dilaksanakan.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penentuan populasi dan objek dalam studi MVC?
2. Bagaimana desain pertanyaan dalam studi MVC?
3. Bagaimana metode bertanya dalam studi MVC?
4. Seperti apa ketersedian data penunjang dalam studi MVC?
5. Bagaimana menganalisis data dalam studi MVC?

terpadu.

kami

agar

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami penentuan populasi dan objek, desain
pertanyaan, metode bertanya, ketersedian data penunjang, serta analisis data dalam studi
MVC.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penentuan Populasi dan Objek
Perumahan Nasional Sudiang (Perumnas Sudiang) merupakan salah satu kawasan
perumahan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perumnas sudiang sendiri dibagi atas 13
blok yakni blok A hingga blok M dengan luas daerah antar blok berbeda dengan yang
lain.
Perumnas sudiang termasuk kawasan yang padat akan penduduknya, dengan
karakteristik yang berbeda pula. Adapun tersedia pelayanan publik lainnya seperti
puskesmasdan sekolah.Sebagai kawasan dengan penduduk yang padat maka seperti
diketahui bahwa peningkatan hasil buangan rumah tangga (sampah) juga semakin
besar.Hal tersebut menjadi fokus utama terkait dengan perencenaan kesehatan
lingkungan.
Pengambil sampel yang akan kami lakukan adalah dengan mengambil secara acak
disetiap blok dari blok A hingga blok M. Kemudian yang kami lakukan dengan
memperhatikan kawasan yang memiliki gejala terjadinya masalah kesehatan lingkungan
di tempat tersebut menjadi sampel yang representatif.
B. Desain Pertanyaan
Selaku perencana kesehatan lingkungan, kami melakukan pendekatan kepada
masyarakat perumnas sudiang dengan memberi deskripsi atau penggambaran yang
memuat fakta lingkungan pada kawasan tersebut berikut ini:
Kawasan perumnas sudiang saat ini menjadi kawasan yang semakin hari semakin
padat dengan penduduk. Kepadatan penduduk tidak terlepas dari peningkatan limbah
rumah tangga yaitu sampah. Yang ketika sampah tersebut tidak menjadi sorot perhatian
warga maka dapat menyebabkan kondisi di kawasan perumnas sudiang menjadi tercemar.
Parameter yang menunjukkan terjadinya pencemaran yaitu dengan kondisi udara
yang berbau busuk dan kerusakan pada tanah akibat air limbah (sampah) yang menyerap

ke tanah sehingga pula dapat mengganggu kualitas air tanah. Ketika hal tersebut tidak
diperhatikan secara bersama maka hal yang tidak diinginkan dapat terjadi yaitu
ketidakseimbangan lingkungan hidup.
Program yang kami tawarkanadalahpengelolaan sampah yang baik dan benar.
Dimana kami akan membuat TPS sementara di setiap blok perumahan Sudiang. Kami
mengambil program tersebut karena perumahan sudiang tidak satupun terdapat
TPSsementara di dalamnya.Kebanyakan warga sudiang hanya menggunakan lahan
kosong milik warga untuk mengumpulkan sampahnya dan sebagian besar warga
perumahan sudiang juga membakar sampahnya untuk mengurangi timbulan sampah
tersebut.Sebagaimana kita ketahui bahwa perlakuan tersebut dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan warga perumahan sudiang
maupun kerusakan alam itu sendiri.Dengan adanya program ini kami dapat membantu
masyarakat untuk mengurangi timbulan tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Selain itu kami juga bekerja sama dengan dinas kebersihan dalam hal pengangkutan
sampah di setiap TPS tersebut.
C. Besaran Nilai Willingness to Pay
Secara umum, willingness to pay (WTP) atau kemauan unntuk membayar
didefinisikan sebagai jumlah yang bersedia dibayarkan seorang konsumen untuk
memperoleh suatu barang atau jasa.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penghitungan WTP yaitu Melalui suatu
survey untuk menentukan tingkat kesediaan masyarakat untuk membayar dalam
rangka mengurangi dampak negatif pada lingkungan atau untuk mendapatkan
lingkungan yang lebih baik.
Besaran nilai Kesediaan

membayar

oleh

rumah

tangga

dalam

pengelolaan sampah tersebut dalam upaya peningkatan pengelolaan sampah di


Perumnas Sudiang diukur dalam Rupiah. Responden

yang bersedia membayar

memiliki tiga alternatif nilai, yaitu Rp 9.000,00/bulan ; Rp 10.000,00/bulan ; Rp


11.000,00/bulan. Responden yang tidak bersedia membayar dinyatakan dengan nilai Rp
0,00.
D. Metode Bertanya
Metode bertanya yang akan kami lakukan adalah dengan menggunakan metode
pertanyaan terbuka (The Direct Open Ended Question Method atau DOE).
Metode ini dilakukan dengan menanyakan kepada responden secara langsung
nilai maksimum WTP mereka dan mencatat nilai yang dinyatakan. Metode ini memiliki
tingkat non response dan protest bid yang tinggi, karena responden jarang menilai
perubahan lingkungan, bahkan tak pernah mempertimbangkan nilai moneternya. Bahkan
dalam kehidupan sehari-hari orang-orang terbiasa memutuskan membeli atau tidak
barang-barang yang telah mempunyai harga tertentu, serta tidak menyatakan nilai
maksimumnya. Sehingga metode ini sering diperdebatkan apakah dapat memberikan
informasi kepada responden dengan rangsangan yang cukup untuk membantu mereka
memberikan WTP maksimumnya. Keuntungan metode ini adalah tidak adanya petunjuk
pemberian harga tawaran awal terhadap barang lingkungan yang diberikan dalam
kuesioner, yang mungkin dapat menyatakan nilai barang lingkungan. Selain itu metode
ini dapat dipergunakan dalam survei surat, telepon dan wawancara.
Adapun dalam program yang akan kami jalankan kami menggunakan metode
pertanyaan terbuka dengan pelaksanaannya melalui survey surat, telepon dan wawancara
tersebut di atas.Jadi, dengan program yang kami canangkan yakni pengelolaan sampah
yang baik dan benar, kiranya dapat diterima oleh warga perumahan sudiang guna untuk
perubahan lingkungan yang lebih baik.
Pertanyaan dalam metode ini adalah sebagai berikut:

Berapakah jumlah WTP (kesanggupan untuk membayar) yang akan dibayar oleh
rumahtangga anda setiap bulan untuk mengikuti program pengelolaan sampah

ini?
Jumlah maksimum WTP Sebuah pertanyaan ya / tidak terhadap seorang
responden, tetapi menentukan harga yang berbeda untuk individu-individu yang
secara acak dipilih dari sampel.
Misalnya: Jika biaya bulanan dibebankan terhadap rumah tangga anda untuk
dihubungkan ke saluran pembuangan umum adalah Rp. 10.000-, maukah rumah

tangga anda mengikuti program pengelolaansampah ini?


E. Ketersediaan Data Penunjang
Dalam mempersiapkan penelitian tersebut kami menggunakan data primer yang
diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara langsung kepada masyarakat
sekitar perumahan Sudiang tersebut. Keputusan responden dalam ketersedian dalam
membayar serta besarnya nilai yang diberikan sesuai dengan tingkat pendapatan dalam
setiap rumah tangga perumnas Sudiang.
F. Analisis Data
Analisis data yang kami gunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif.Analisis

kuantitatif

digunakan untuk

mengetahui

faktor-faktor

yang

berpengaruh terhadap willingness to pay atau kesediaan membayar responden


terhadap

pengelolaan

sampah

terpadu

di Perumnas Sudiang. Sedangkan analisis

kualitatif digunakan dalam mendeskripsikan antara lain keadaan sosial ekonomi


responden, serta profil kondisi pengelolaan sampah di Perumnas Sudiang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program yang kami ambil dalam mpenelitian Metode Valuasi Contingent (MVC)
adalah pengelolaan sampah yang baik dan benar di Perumnas Sudiang. Dengan
membangun TPS pada setiap blok Perumnas Sudiang tersebut guna untuk mengurangi
terjadinya kerusakan lingkungan
Metode pertanyaan yang kami gunakan dalam MVC adalah metode pertanyaan
terbuka(The Direct Open Ended Question Method atau DOE).
Besaran nilai kesediaan warga Perumnas Sudian berbagai macam yakni Rp.
9000,00/ bulan-Rp. 11.000,00/bulan.
Analisis data yang kami gunakan terdiri atas dua macam, yaitu analisis data
kuantitatif dan kulitatif.

Daftar Pustaka
Indramawan, Dandi Permana, 2014. Analisis Willingness to Pay Pengelolaan Sampah
Terpadu di Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Skripsi.
[Online].http://eprints.undip.ac.id/45368/2/03_INDRAMAWAN.pdf
Tresnadi, Hidir, 2000. Valuasi Komoditas Lingkungan Berdasarkan Contingent
Valuation Method.Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 1.
[Online].http://digilib.bppt.go.id/ejurnal/index.php/JTL/article/view/152/147

Munthe, Yuni Cristiany, 2014. Ekonomi Sumber Daya Alam Contingent Valuation
Method
(CVM).
[Online].http://www.academia.edu/8318682/Contingent_Valuation_Method_CVM
_

Anda mungkin juga menyukai