Bab Ii Tinjauan Pustaka: Capital Adequacy Ratio (CAR) Dapat Dihitung Dengan Menggunakan
Bab Ii Tinjauan Pustaka: Capital Adequacy Ratio (CAR) Dapat Dihitung Dengan Menggunakan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Modal
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Settlement
(BIS).
Peningkatan
CAR
ini
bertujuan
untuk
c. Modal
Sumbangan,
yaitu
modal
yang
diperoleh
dari
menurut
Sinungan
(1992:178)
langkah-langkah
dalam
2.2
Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang Perbankan , yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak. Dari pengertian diatas dapat
dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan
dalam bidang keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan
funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau
mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari
masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar
masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak
perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada
si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah,
pelayanan atau balas jasa lainnya.
Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka
oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit
(lending). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima
kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi.
Bank Ekspor-Impor
Sumber : (Lubis, 2010 : 30)
a. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lau lintas pembayaran.
maka
institusi
perbankan
yang
ada
sekarang
dapat
deviden,
pembayaran
kupon,
dan
lain
sebagainya
xv. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau
menjadi
penjamin
emisi
(Underwriter),
Penjamin
2.3
dengan yang lain. Ini didapat dengan membagi satu angka yang menjadi dasar
dengan angka yang lain (Tunggal, 2012 : 26). Hasil perhitungan rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan
dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode
keuangan tersebut (Riyadi : 2006).
Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan dalam neraca
publikasi biasanya meliputi rasio permodalan yaitu Capital Adequacy Ratio
(CAR), Aktiva Produktif yaitu Aktiva Produktif Bermasalah, Non Performing
Loan (NPL), PPAP terhadap Aktiva Produktif dan Pemenuhan PPAP; rasio
rentabilitas yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest
Margin (NIM), Beban Operasional Termasuk Beban Bunga dan Beban PPAP
serta Beban Penyisihan Aktiva Lain-lain Dibagi Pendapatan Operasional termasuk
Pendapatan Bunga (BO/PO) ; rasio Likuiditas yaitu Cash Ratio dan Loan To
Deposit Ratio (LDR).
2.4
b.
c.
Neraca
ii.
Penghapusan
Aktiva
Produktif
yang
telah
dibentuk,
2.5
Penelitian Terdahulu
1.
Handayani (2005)
Putra (2011)
Penelitian yang dilakukan Putra pada kelompok bank swasta nasional dan
bank milik pemerintah menggunakan sampel sebanyak 21 bank dengan tahun
penelitian 2007 sampai dengan tahun 2009. Tujuan dari penelitian Putra adalah
untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara CAR bank umum
swasta nasional dengan bank milik pemerintah. Pengolahan data dalam penelitian
ini menggunakan software statistic SPSS dengan metode statistik yang digunakan
berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test).
Dari penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
pada CAR antara bank swasta dengan bank pemerintah. Namun mean CAR bank
swasta lebih tinggi dari bank pemerintah, artinya bank swasta lebih baik CAR nya
dibandingkan bank pemerintah selama periode penelitian karena semakin tinggi
nilai CAR semakin bagus kualitasnya.
2.6
Kerangka Konseptual
Menurut Dendawijaya (2005:152) Kesehatan atau kondisi keuangan bank
dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik
pemilik, manajemen bank, bank pemerintah (melalui Bank Indonesia) dan
pengguna jasa bank. Dengan diketahuinya kondisi suatu bank dapat digunakan
oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan
prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen
resiko.
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan
analisis CAMELS. Enam aspek dalam metode CAMELS diantaranya aspek
permodalan yang didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
Penilaian tersebut didasarkan pada CAR yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Menurut
Dendawijaya
(2005
121)
CAR
adalah
rasio
yang
(kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana
modal sendiri bank disamping memperoleh dana dana dari sumber sumber di
luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain lain.
Bila CAR (Capital Adequacy Ratio) suatu bank rendah, kemampuan bank
untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri cepat
habis untuk menutup kerugian yang dialami, maka kemampuan bank diragukan
oleh masyarakat dan akhirnya kelangsungan usaha bank menjadi terganggu. Ada
dua penyebab Capital Adequacy Ratio (CAR) rendah yaitu terkikisnya modal
perbankan akibat negative spread dan peningkatan aset yang tidak didukung
dengan peningkatan modal. Berdasarkan hal tersebut di atas, menunjukkan risiko
yang dipikul bank semakin bertambah besar karena rendahnya modal sebagai
penyangga risiko yang dapat melindungi nasabah. Capital Adequacy Ratio (CAR)
yang rendah dapat menyebabkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada
akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank.
Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis
perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan (Kasmir, 2002 : 34)
Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya dari
aspek kepemilikan.
Di Indonesia, bank milik swasta nasional dan bank milik asing memiliki
jumlah paling banyak, untuk itu penulis tertarik untuk meneliti kedua bank ini.
Bank Swasta Nasional dan Bank Asing sama-sama kita ketahui akan
menghasilkan laporan keuangan, dimana laporan keuangan masing-masing bank
tersebut akan dianalisis oleh peneliti mengenai permodalannya. Dalam penelitian
BANK SWASTA
NASIONAL
BANK ASING
CAR :
CAR :
MODAL
ATMR
MODAL
ATMR
ANALISIS
DISKRIMINAN
CLASSIFICATION
RESULT
Sumber : Bhakti (2009), Febriyani (2003), Putra (2011) (diolah)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.7
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka konseptual
yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut :
Ho : CARS = CARA
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai CAR pada Bank Umum
Swasta Nasional dan Bank Asing
H1 : CARS CARA
Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai CAR pada Bank Umum Swasta
Nasional dan Bank Asing.