Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Hampir semua orang pasti sudah mengetahui apa itu rosella. Rosella adalah
bunga yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Selain itu rosella dapat
tumbuh di daerah tropis. Saat ini terdapat lebih dari 100 varietas tumbuhan
rosella yang tersebar di seluruh dunia. Dua varietas yang paling terkenal
adalah sabdariffa dan altissima webster. Varietas sabdariffa mempunyai
kelopak bunga yang dapat dimakan, berwarna merah atau kuning pucat, dan
kurang banyak mengandung serat. Sementara itu, varietas altissima webster
sengaja ditanam untuk mendapatkan seratnya, karena kandungan seratnya
yang tinggi. (Maryani, Herti dan Lusi utamaKristiana,2005:7).
Bagian rosella yang dapat dimanfaatkan yaitu kelopak bunganya yang
memiliki berbagai macam manfaat. Berdasarkan pengamatan, rosella banyak
ditemukan di berbagai tempat tidak jarang juga orang memanfaatkannya
sebagai minuman.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis berkeinginan untuk
membuat sebuah produk berupa permen jelly yang berbahan dasar rosella
dengan tidak mengubah khasiatnya.
Rumusan Masalah
Apakah rosella dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan permen
jelly?
Tujuan
Mengetahui bahwa rosella dapat dijadikan sebagai bahan utama
pembuatan permen jelly.
Manfaat
Menambah nilai guna dari bunga rosella, selain dijadikan sebagai minuman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1

Rosella
Maryani, Herti dan Lusi Kristiana (2005) menyatakan bahwa rosella adalah

spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Rosella merupakan herba tahunan
yang bisa mencapai ketinggian 0.5 3 meter. Batangnya bulat, tegak, berkayu, dan
berwarna merah. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung
tumpul, tepi bergerigi, pangkal berlekuk. Kelopaknya berbentuk bulat lonjong.

Gambar 1. Tanaman

bunga rosella

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Pada tanaman rosella yang berkhasiat adalah bagian kelopaknya yang berwarna
merah, berbentuk seperti bunga. Untuk mengonsumsinya bisa menggunakan yang
masih segar ataupun yang sudah dikeringkan. Semakin pekat warna merahnya
maka semakin besar khasiat yang dihasilkan. Kadar antioksidan yang tinggi pada
kelopak rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang
ditemui saat ini banyak yang disebabkan oleh radikal bebas yang berlebihan,
diantaranya kerusakan ginjal, diabetes jantung koroner, hingga kanker.
(Kurniasih,2013:89)

2.2

Kandungan Zat-zat Kimia Dalam Rosella


Rosella tidak hanya memiliki kadar antioksidan yang tinggi, tetapi juga

memiliki kandungan gizi yang lain diantaranya sebagai berikut:


Tabel 1. Kandungan Gizi Bunga Rosella
100

100

100 gr

100

gr

gr

Kelopa

gr

Buah

Dau

Biji

Sega

Segar

sega

Kalori

49

r
43

44 kal

Air

kal
84,5

kal
85,6

86,2

7,6

Protein

%
1,9 g

%
3,3 g

%
1.6 g

%
24,

Lemak

0,1 g

0,3 g

0,1 g

0%
22,

Karbohidra

12.3

9.2 g

11.1 g

3%
-

t
Serat

g
2.3 g

1.6 g

2.5 g

15.

Abu

1.2 g

1.6 g

1.0 g

3%
7.0

Kalsium

1.72

21.3

160

%
0.3

Dosfor

mg
57

mg
93

mg
60 mg

%
0.6

Besi

mg
2.9

mg
4.8

3.8 mg

%
-

Betakarote

mg
300

mg
4135

285

n
Vitamin C

ig
14

ig
54

mg
14 mg

Tiamin

mg
-

mg
0.17

0.04

mg

mg

ii

Riboflavin
Niasin
Sulfida
Nitrogen

0.45

0.6 mg

mg
1.2

0.5 mg

mg
-

0.4

%
23.

8%
Sumber: Kurniasih (2013)
...untuk bunga kering terdiri dari 3% campuran asam sitrat dan anthocyanins
gossipeptin dan 9 hydoxyflavone 0,004,00,0005%. (Maryani, Herti dan Lusi
Kristiana,2005:15)
Menurut Kurniasih,2013:101, Berdasarkan Menkes RI no. 235/men.kes.par/VI/79
kadar pada tabel tersebut masih memenuhi kandungan herba pada kelopak bunga
Rosella yang dapat mengatasi berbagai macam penyakit, diantaranya; menurunkan
asam urat (gout), meradakan peradangan sendi (arthritis), bersifat stomakik
(merangsang selera makan), kandungan glycosides-nya sebagai penawar luka,...
2.3 Permen
Pengertian permen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
ketiga yaitu gula-gula yang bau dan mengandung campuran minyak perangsang
dari tumbuhan. (2007:862)
2.4 Permen Jelly
Menurut Anonim (2007 a) permen jelly merupakan permen yang
dibuat dari air atau sari buah dan bahan pembentuk gel, yang berpenampilan jernih
transparan serta mempunyai tekstur dengan kekenyalan tertentu.
Permen jelly merupakan suatu produk yang berbentuk padat yang
teksturnya relatif lunak bila dikunyah, jernih dan elastis, terbuat dari gula, glukosa,
gula jagung, atau pemanis lain dengan cara mencampur sari buah dan bahan
pembentuk gel yang diolah dengan teknik dan perlakuan tertentu. Permen jelly
termasuk kembang gula lunak (Margono, 1997).

iii

BAB III METODOLOGI


3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Waktu

: September 2013 - Mei 2014

3.1.2 Tempat : PT. Gula Putih Mataram, Housing I Blok E.10


3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Panci
Kompor
Pengaduk
Nampan
Baskom
Sendok
Gelas
Penyaring
Pisau
3.2.2 Bahan
Bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa) 100 gr
Bubuk jelly tanpa rasa 4,88 gr
Bubuk agar-agar tanpa rasa 3,20 gr
Air Mineral 183 ml
Gula Pasir 30,31 gr

iv

3.3 Cara Kerja


Menyediakan alat yang dibutuhkan.
Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
Merebus kelopak bunga rosella dengan air mineral 183 ml hingga air
berubah menjadi warna merah pekat.

Mematikan kompor dan angkat air rebusan tersebut kemudian saring.


Memasukkan air hasil saringan kedalam panci yang masih bersih dan rebus
kembali untuk membuat adonan permen jelly.

Memasukkan gula pasir 30,31 gr ke dalam air rebusan rosella tersebut dan
aduk hingga larut.

Memasukkan bubuk jelly 4,88 gr ke dalam air rebusan rosella dan aduk
kembali hingga larut.
Memasukkan larutan bubuk agar-agar 3,20 gr ke dalam air rebusan Rosella.
Aduk hingga larut dan mengental. Aduk selama proses pengentalan supaya
tidak merusak adonan permen jelly.
v

Menyiapkan nampan untuk meletakkan adonan jelly.


Memasukkan adonan ke dalam nampan dan diamkan hingga menjadi keras
dan kenyal.

Memotong adonan yang sudah mengeras berbentuk balok kecil-kecil.

Meletakkan potongan jelly tersebut secara berjarak kemudian jemur di bawah


sinar matahari selama 30 menit.

Meletakkan ditempat yang sesuai untuk dihidangkan.

Gambar 13. Penyajian

BAB IV SPESIFIKASI PRODUK DAN ANALISIS PRODUK

vi

Produk yang telah dibuat adalah permen jelly rosella. Nama latin dari rosella
yaitu Hibiscus Sabdariffa. Produk ini bertekstur kenyal, memiliki rasa asam, dan
warna merah yang dihasilkan dari kelopak rosella yang telah direbus. Proses
pembuatan permen jelly ini sendiri sangat sederhana.
4.2

Gambar 4.1. Hasil Percobaan


4.3 Rincian Dana
Berikut ini adalah rincian dana selama proses pembuatan permen jelly
rosella:
Tabel 2. Rincian dana
No

Jenis Barang

Harga

Nutrijel Plain 15 gr

Rp4.250

2
3

Agar-agar plain 7 gr
Bunga Rosella

Rp2.500
0

Total

Rp5.000

4.4 Analisis Hasil Uji Produk


Uji coba dalam pembuatan permen jelly rosella telah dilakukan selama tiga kali
percobaan.
Percobaan pertama produk yang dihasilkan memiliki tekstur yang cukup kenyal.
Akan tetapi, ketebalan yang dihasilkan terlalu tipis karena penulis menjemur permen
jelly di bawah sinar matahari terlalu lama. Hal ini dilakukan supaya kadar air yang
dihasilkan berkurang. Rasa yang dihasilkan juga kurang memuaskan, karena
rasanya netral. Pada awalnya warna yang dihasilkan merah namun berubah

vii

menjadi coklat bening serta di dalam permen jelly tersebut terlihat bubuk nutrijel
yang belum tercampur secara merata. Jadi, hasil dari percobaan pertama gagal.

Gambar 4.2. Hasil Percobaan Pertama


Percobaan kedua menghasilkan ketebalan yang cukup baik dikarenakan saat
menjemur tidak terlalu lama warna yang dihasilkan sesuai yang diinginkan yaitu
merah, dan tidak terdapat gumpalan lagi di dalam adonan permen jelly, Rasanya
masih terlalu manis, sudah mulai terasa asam-asam yang dihasilkan dari kelopak
bunga rosella itu sendiri namun sedikit dan hanya terasa di pertama kali
mengunyahnya saja. serta aroma yang dihasilkan tidak ada. Jadi, percobaan kedua
sedikit ada kemajuan.

Gambar 4.3. Hasil Percobaan Kedua


Pada percobaan ketiga, penulis mendapat saran dari banyak teman dan
supervisor. Penulis disarankan tidak menambahkan gula terlebih dahulu supaya
mendapatkan hasil rasa yang baik. Jadi, gula ditaburi di atas permennya saja. Akan
tetapi, dengan cara seperti itu membuat permen tidak bertahan lama. Dari segi
warna sudah baik. Tidak terdapat gumpalan namun tekstur yang dihasilkan kurang
baik. Penulis juga mencoba membuat permen yang bertekstur keras, dengan cara
membuat sirup rosella, dan dibuat karamel. Akan tetapi, hasilnya gagal. Karena
viii

rasanya gosong. Jadi, percobaan ketiga ini hasilnya lebih baik dari yang kemarin
dari segi rasa. Penulis juga berusaha membuat permen jelly bertahan lama.

Gambar 4.4. Hasil Percobaan ketiga

ix

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa rosella dapat dijadikan sebagai
permen jelly dengan menggunakan bahan pengenyal yang berupa agar-agar dan
nutrijel tanpa rasa. Akan
5.2 Saran
Saran bagi inventor selanjutnya, menambahkan bahan-bahan yang sesuai
dengan tekstur dan rasa dari rosela.

DAFTAR PUSTAKA
Majalah Tekno Pangan Dan Agroindustri. IPB.
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/permen%20jelly.pdf.
Diakses tanggal 25 Mei 2014
Departemen Pendidikan Nasional,2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
ketiga. Balai Pustaka: 862, Jakarta
Kurniasih. 2013. Budidaya Mahkota Dewa dan Rosella. Pustaka Baru Press,
x

Yogyakarta
Margono, Tri. 1997. Selai dan Jelly. PT Grasindo. Jakarta
Maryani, Herti dan Lusi Kristiana. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosella. AgroMedia
Pustaka, Jakarta
Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta,
Jakarta
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Marfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta

Lampiran 1. Gambar Selama Proses Pembuatan Permen Rosella

xi

xii

Anda mungkin juga menyukai