Definisi
Sindrom Malabsorbsi adalah penyakit yang berhubungan dengan gangguan
pencernaan (maldigesti) atau gangguan penyerapan (malabsorbsi) bahan makanan
yang
dimakan,
dan
mempunyai
kumpulan
gejala
diantaranya
steatore
2. Disakarida (laktosa atau gula susu, sukrosa atau gula pasir dan maltosa).
3. Polisakarida (glikogen, amilum dan tepung).
Penyebab
Intoleransi laktosa terjadi karena defisiensi enzim laktase dalam usus halus
Patofisiologi
-
Sugar intolerance (intoleransi gula) timbul bila tubuh mengalami defisiensi salah
satu atau lebih enzim disakaridase dan adanya gangguan absorbsi serta
pengangkutan monosakarida dalam usus halus.
Gejala Klinis
Baik pada yang bawaan maupun pada yang didapat penderita menunjukkan
gejala klinis yang sama yaitu :
-
Meteorismus
Flatulens
Kolik abdomen
Pemeriksaan Laboratory
-
Pemeriksaan kadar gula dalam tinja dengan tabel Clinitest normal tidak terdapat
gula dalam tinja (+ = 0,5%, ++ = 0,75%, +++ = 1%, ++++ = 2%).
Biopsi mukosa usus halus dan ditentukan kadar enzim laktase dalam mukosa
tersebut.
Diagnosis
-
Gelaja klinis.
Laboratorium.
Terapi
-
Diberikan susu rendah laktosa (LLM, Almiron, Eitwit Melk) atau free laktose
milk formula (Sobee, Al 110) selama 2 3 bulan, kemudian diganti kembali ke
susu formula yang biasa (kadar laktosa Almiron 1,0%, Eitwit Melk 1,4%, LLM
0,8%, Sobee 0% dan Al 110 0%).
Pada intoleransi laktosa sementara diberikan susu rendah laktosa selama satu
bulan.
Prognosa
-
Penyebab
-
Patofisiologi
Malabsorbsi lemak dapat terjadi pada kelainan sebagai berikut :
-
Diagnosis
-
Terapi
-
MUNTAH
Difinisi
Muntah adalah keluarnya isi lambung secara tidak sengaja.
Etiologi
-
Keracunan, hepatitis.
Hipernatremi.
Cacingan.
Penyebab
1. Dalam masa neonatus
-
Faktor psikogenik.
Komplikasi
- Kehilangan cairan tubuh dan elaktrolit, sehingga timbul dehidrasi dan alkalosis.
- Karena tidak dapat makan dan minum dapat terjadi ketosis.
- Ketosis akan menyebabkan acidosis kemudian renjatan.
- Bila muntah sering dan hebat, akan timbul ketegangan otot dinding perut,
perdarahan konjungtiva, ruptura esofagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah
dengan akibat aspirasi pneomonia dan atelektasis, jahitan dapat terlepas pada
penderita pasca operasi dan timbul perdarahan.
Terapi
Simtomatis dapat diberikan anti-emitik yang terbagi dalam empat golongan
yaitu :
-
Sedativum.
Derivat beladona.
Anti histaminikum.
ANOREKSIA
Definisi
Anoreksia adalah tidak mau makan atau nafsu makan berkurang, sering terjadi
selama infeksi akut.
Etiologi
1. Infeksi
-
Infeksi akut.
Infeksi kronis.
2. Faktor psikososial
-
Anoreksia nervosa.
Kehamilan.
Kegagalan hepar.
Kegagalan ginjal.
Hipotiroinesme.
Diabetes insipidus.
Sindroma adrenogenital.
Keracunan timah.
4. Gangguan gastrointestinal
-
Obstrupsi.
Diare.
5. Keganasan.
6. Penyakit kardiovaskuler.
7. Gangguan inflamotori.
8. Defisiensi gizi.
9. Gangguan neorologik.
10. Obat-obatan :
-
Gejala klinis
-
Lemah.
Letih.
Lesu.
Penatalaksanaan
-
Mengobati penyakit.
Antibiotik.
OLEH
JOKO PITOYO
97310019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
MEI 2001
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
Dalam tubuh, faal sel bergantung pada keseimbangan cairan dan elektrolit.
Keseimbangan ini diatur oleh banyak mekanisme fisiologis yang terdapat dalam
tubuh. Pada bayi dan anak sering terjadi ganguan keseimbangan tersebut, yang
biasanya disertai perubahan pH cairan tubuh pula.
Seimbang = sama (antara kiri dan kanan sama/ dalam batas normal)
Tubuh orang sehat berusaha mempertahankan susunannya dalam batas-batas normal.
Hal ini disebut homeostasis tubuh dan dilakukan dengan berbagai sistim tubuh yang
selalu mengoreksi setiap perubahan, misalnya perubahan jumlah cairan, perubahan
kadar natrium, kalium, klorida, fosfor, dan ion hydrogen.
AIR
Bila sistim yang mengurus jumlah cairan tubuh mengetahui suatu kekurangan atau
kelebihan melalui osmoreseptor dalam hypothalamus, maka produksi hormon
antidiuretik ditambah atau dikurangi. Dengan demikian diuresis berkurang atau
bertambah untuk mengoreksi perubahan jumlah cairan tersebut.
Air adalah cairan tubuh yang berada didalam tubuh, cairan didalam tubuh dibagi dua :
1. Cairan Intra seluler.
Adalah cairan yang terdapat dalam sel-sel tubuh, missal : sel otot, tulang,
organ-organ dll.
Jumlah cairan intra seluler adalah 35 40 % dari berat badan.
Cairan transeluler
Adalah cairan yang melintas diantara sel-sel.
Jumlah cairan extra seluler adalah 20 25 % dari berat badan.
Jumlah air dalam tubuh harus dipertahankan dalam batas-batas tertentu untuk
berlangsungnya metabolisme tubuh dengan baik.
Tubuh mausia terdiri dari :
1. Lean body mass (tubuh tanpa jaringan lemak), yaitu air, tulang, jaringan
bukan lemak.
2. Jaringan lemak.
Tubuh merupakan 73 % dari lean body mass, sedangkan jaringan lemak hanya sedikit
mengandung air. Oleh karena itu tubuh orang gemuk relatif mengandung lebih sedikit
air dibandingkan dengan tubuh orang kurus.
Elektrolit-elektrolit yang terdapat dalam cairan tubuh, antara lan :
1. Solium
2. Kalium
3. Klour
4. Kalsium
5. Zinkum
6. Asam karbonat
7. CO
8. H2 (Hidrogen)
9. O2 (Oksigen)
Jumlah cairan tubuh :
Hal
BBLR
Jumlah
80 % dari BB
Neonatus
35 % dari BB
35-40 % dari BB
70-77 % dari BB
Anak
35 % dari BB
30 % dari BB
65 % dari BB
Dewasa
40-45 % dari BB
15-20 % dari BB
55-60 % dari BB
a.
ASIDOSIS
Konsentrasi ion hydrogen dalam cairan tubh naik, karena factor metabolic dan
respiratorik.
Penyakit yang menyebabkan suhu tubuh naik dan nafsu makan berjurang,
sehingga zat lemak dan protein tubuh digunakan untuk metabolisme dan
metabolit asam bertambah (keton, beta hidroksibutirat, aseto-asetat), misalnya
pada infeksi, kelaparan, dehidrasi dan diabetes.
2. Asidosis respiratorik pada anak dapat terjadi karena tekanan parsial CO2
dalam darah naik sehingga kadar asam karbonat juga naik.
Hal ini dapat terjadi pada :
-
II.
ALKALOSIS
Konsentrasi ion hydrogen turun dalam cairan tubuh akibat factor metabolic atau
respiratorik.
1. Alkalosis Metabolik pada anak dapat di sebabkan oleh :
-
Gejala-gejala alkalosis :
-
Parestesia.
III.
DEHIDRASI
Keadaan ini terjadi bila cairan yang dkeluarkan oleh tubh melebihi cairan yang mask.
Normal cairan yang ke luar dari tubuh melalui :
1. Ginjal sebagai urin
2. Kulit sebagai keringat dan uap
3. Paru-paru sebagai uap
4. Usus sebagai tinja
Cairan yang keluar biasanya disertai elektrolit.
Pembagian dehidrasi berdasarka tonisitas darah :
1. Dehidrasi isotonik : tidak ada perubahan konsentrasi elektrolit darah.
2. Dehidrasi hipotonik : konsentrasi eletrlit darah menurun.
3. Dehidrasi hipertonik : konsentrasi elektrolit darah naik, biasanya disertai rasa
haus dan gangguan neurologis.
Karena tonisitas darah terutama ditentukan oleh kadar natrum di dalam plasma, maka
biasanya penentuan jenis dehidrasi tersebut dilakukan berdasarkan kadar natrium
tersebut, yaitu :
1. Dehidrasi isotonic, bla kadar natrum dalam plasma 130 150 mEq/l dan dapat
disebut juga dehidrasi isonatremia.
2. Dehidras hipotonik, bila kadar natrum dalam plasma < 130 mEq/l dan dapat
disebut juga dehidrasi hiponatremia.
3. Dehidrasi hipertonik, bila kadar natrium dalam plasma > 130 mEq/l dan dapat
disebut dehidrasi hipernatremia.
9. Kesadaran menurun.
10. Pernapasan kussmaul.
SINDROM MALABSORBSI
Definisi
Sindrom Malabsorbsi adalah penyakit yang berhubungan dengan gangguan
pencernaan (maldigesti) atau gangguan penyerapan (malabsorbsi) bahan makanan
yang
dimakan,
dan
mempunyai
kumpulan
gejala
diantaranya
steatore
Seperti
kelainan
di
lambung,di
pancreas,kelainan
tbc,
psedomioma
peritonei,penyakit
vaskuler,dan
penyakit
5. Disakarida (laktosa atau gula susu, sukrosa atau gula pasir dan maltosa).
6. Polisakarida (glikogen, amilum dan tepung).
Penyebab
Intoleransi laktosa terjadi karena defisiensi enzim laktase dalam usus halus
Patofisiologi
-
Sugar intolerance (intoleransi gula) timbul bila tubuh mengalami defisiensi salah
satu atau lebih enzim disakaridase dan adanya gangguan absorbsi serta
pengangkutan monosakarida dalam usus halus.
Gejala Klinis
Baik pada yang bawaan maupun pada yang didapat penderita menunjukkan
gejala klinis yang sama yaitu :
-
Meteorismus
Flatulens
Kolik abdomen
Pemeriksaan Laboratory
-
Pemeriksaan kadar gula dalam tinja dengan tabel Clinitest normal tidak terdapat
gula dalam tinja (+ = 0,5%, ++ = 0,75%, +++ = 1%, ++++ = 2%).
Biopsi mukosa usus halus dan ditentukan kadar enzim laktase dalam mukosa
tersebut.
Diagnosis
-
Gelaja klinis.
Laboratorium.
Terapi
-
Diberikan susu rendah laktosa (LLM, Almiron, Eitwit Melk) atau free laktose
milk formula (Sobee, Al 110) selama 2 3 bulan, kemudian diganti kembali ke
susu formula yang biasa (kadar laktosa Almiron 1,0%, Eitwit Melk 1,4%, LLM
0,8%, Sobee 0% dan Al 110 0%).
Pada intoleransi laktosa sementara diberikan susu rendah laktosa selama satu
bulan.
Prognosa
-
Penyebab
-
Patofisiologi
Malabsorbsi lemak dapat terjadi pada kelainan sebagai berikut :
-
Diagnosis
-
Terapi
-
MUNTAH
Difinisi
Muntah adalah keluarnya isi lambung secara tidak sengaja.
Etiologi
-
Keracunan, hepatits.
Hipernatremi.
Cacingan.
Penyebab
3. Dalam masa neonatus
-
Faktor psikogenik.
Komplikasi
- Kehilangan cairan tubuh dan elaktrolit, sehingga timbul dehidrasi dan alkalosis.
- Karena tidak dapat makan dan minum dapat terjadi ketosis.
- Ketosis akan menyebabkan acidosis kemudian renjatan.
- Bila muntah sering dan hebat, akan timbul ketegangan otot dinding perut,
perdarahan konjungtiva, ruptura esofagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah
dengan akibat aspirasi pneomonia dan atelektasis, jahitan dapat terlepas pada
penderita pasca operasi dan timbul perdarahan.
Terapi
Simtomatis dapat diberikan anti-emitik yang terbagi dalam empat golongan
yaitu :
-
Sedativum.
Derivat beladona.
Anti histaminikum.
ANOREKSIA
Definisi
Anoreksia adalah tidak mau makan atau nafsu makan berkurang, sering terjadi
selama infeksi akut.
Etiologi
11. Infeksi
-
Infeksi akut.
Infeksi kronis.
Anoreksia nervosa.
Kehamilan.
Kegagalan hepar.
Kegagalan ginjal.
Hipotiroinesme.
Diabetes insipidus.
Sindroma adrenogenital.
Keracunan timah.
Obstrupsi.
Diare.
15. Keganasan.
Gejala klinis
-
Lemah.
Letih.
Lesu.
Penatalaksanaan
-
Mengobati penyakit.
Antibiotik.
AIR
Bila sistim yang mengurus jumlah cairan tubuh mengetahui suatu kekurangan atau
kelebihan melalui osmoreseptor dalam hypothalamus, maka produksi hormon
antidiuretik ditambah atau dikurangi. Dengan demikian diuresis berkurang atau
bertambah untuk mengoreksi perubahan jumlah cairan tersebut.
Air adalah cairan tubuh yang berada didalam tubuh, cairan didalam tubuh dibagi dua :
3. Cairan Intra seluler.
Adalah cairan yang terdapat dalam sel-sel tubuh, missal : sel otot, tulang,
organ-organ dll.
Jumlah cairan intra seluler adalah 35 40 % dari berat badan.
Jumlah
BBLR
30 % dari BB
50 % dari BB
80 % dari BB
Neonatus
35 % dari BB
35-40 % dari BB
70-77 % dari BB
Anak
35 % dari BB
30 % dari BB
65 % dari BB
Dewasa
40-45 % dari BB
15-20 % dari BB
55-60 % dari BB
a.
ASIDOSIS
Konsentrasi ion hydrogen dalam cairan tubh naik, karena factor metabolic dan
respiratorik.
3.
b.
Penyakit yang menyebabkan suhu tubuh naik dan nafsu makan berjurang,
sehingga zat lemak dan protein tubuh digunakan untuk metabolisme dan
metabolit asam bertambah (keton, beta hidroksibutirat, aseto-asetat),
misalnya pada infeksi, kelaparan, dehidrasi dan diabetes.
c.
4.
Asidosis respiratorik pada anak dapat terjadi karena tekanan parsial CO2
dalam darah naik sehingga kadar asam karbonat juga naik.
Hal ini dapat terjadi pada :
a.
b.
c.
5. Kulit kering
6. Bibir berwarna merah buah cherry
7. Napas mungkin berbau aseton
8. Anak besar mengeluh mual, nyeri perut dan nyeri kepala.
ALKALOSIS
Konsentrasi ion hydrogen turun dalam cairan tubuh akibat factor metabolic atau
respiratorik.
3. Alkalosis Metabolik pada anak dapat di sebabkan oleh :
4.
2.
Keracunan salisilat. Mula terjadi hiperventilasi dan mungkin muntahmuntah, tetapi akhirnya alkalosis respiratorik berubah menjadi asidosis
metabolic. Kadang-kadang disertai diatesis haemorragis, hiperpireksi dan
renjatan. Keracunan salisilat mungin oleh kebanyakan makan salisilat
idiosinkrasi atau akumulas akiba pengobatan.
Gejala-gejala alkalosis :
II.
DEHIDRASI
Keadaan ini terjadi bila cairan yang dkeluarkan oleh tubh melebihi cairan yang mask.
Normal cairan yang ke luar dari tubuh melalui :
5. Ginjal sebagai urin
6. Kulit sebagai keringat dan uap
7. Paru-paru sebagai uap
8. Usus sebagai tinja
Cairan yang keluar biasanya disertai elektrolit.
Pembagian dehidrasi berdasarka tonisitas darah :
4. Dehidrasi isotonik : tidak ada perubahan konsentrasi elektrolit darah.
5. Dehidrasi hipotonik : konsentrasi eletrlit darah menurun.
6. Dehidrasi hipertonik : konsentrasi elektrolit darah naik, biasanya disertai rasa
haus dan gangguan neurologis.
Karena tonisitas darah terutama ditentukan oleh kadar natrum di dalam plasma, maka
biasanya penentuan jenis dehidrasi tersebut dilakukan berdasarkan kadar natrium
tersebut, yaitu :
4. Dehidrasi isotonic, bla kadar natrum dalam plasma 130 150 mEq/l dan dapat
disebut juga dehidrasi isonatremia.
5. Dehidras hipotonik, bila kadar natrum dalam plasma < 130 mEq/l dan dapat
disebut juga dehidrasi hiponatremia.
6. Dehidrasi hipertonik, bila kadar natrium dalam plasma > 130 mEq/l dan dapat
disebut dehidrasi hipernatremia.
Dehdrasi dapat juga dibagi berdasarkan derajatnya, yaitu :
4. Dehidrasi ringan, bila kehilangan cairan mencapai 5 % berat badan.
5. Dehidrasi sedang, bila kehilangan cairan diantara 5 10 % berat badan.
6. Dehidrasi berat , bila kehilangan cairan > 10 % berat badan.
Anak besar dan orang dewasa, jika kehilangan cairan > 5 % berat badan sudah
dikatakan dehidrasi berat.
Kehilangan cairan yang berlebihan dapat terjadi melalui :
6. Kulit, misalnya keringat banyak keluar pada udara panas, demam, luka bakar,
dan sebagainya.
7. Traktus digestivus, misalnya melalui muntah-muntah, diare, fistel, dll.
8. Traktus urinarius, misalnya diabetes insipidus, diabetes melitus.
9. Paru-paru, misalnya hiperventilasi.
10. Pembuluh darah, misalnya perdarahan.
Gejala dehidrasi :
11. Ras haus
12. Berat badan turun
13. Kulit, bibir, dan lidah kering.
14. Turgor kulit dan tonus kurang
15. Mata dan ubun-ubun cekung
16. Pembentukan urin berkurang
17. Anak menjadi apatis, gelisah
18. Kadang-kadang kejang, akhirnya timbul gejala asidosis dan renjatan dengan
nadi dan jantung yang bergerak cepat dan lemah, tekanan darah menurun.
19. Kesadaran menurun.
20.
Pernapasan kussmaul.