Pengantar Geo
Pengantar Geo
yang
didasari
obserfasi
atau
percobaan-percobaan.
Sehingga
agak
geolagi ini. Antara lain seorang Inggris bernama Warms. pada tahun 1690
menerbitkan Geologia. Dan talum 1778 oleh Jean Andre de Luc penasehat ratu
Charlotte dan juga dalam karya seorang ahli kimia Saiss, S.B. de Saussure.
Kata geologi berasal dari kata Yunani, geos berarti bumi dan logos yang berarti ilmu.
Jadi geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, dan merupakan kelompok ilmu yang
mempelajari bumi secara menyeluruh, asal mula, struktur, komposisi, sejarahnya
(termasuk perkembangan kehidupan) dan proses proses alam yang telah dan sedang
berlangsung, menjadikan keadaan bumi seperti saat ini.
1.2. CABANG-CABANG GEOLOGI
A. Mineralogi, mempelajari mineral-mineral, komposisi, bagaimana terjadinya,
struktur kristal dan sifat-sifat fisiknya.
B. Petrologi, ilmu yang mempelijari batuan, asal mula kejadiannya, stnuktur dan
tekstur, klasifikasi atau pengelompokan bertiagai macam batuan yang terdapat diatas
permukaan bumi.
C. Stratigrafi, mendiskripsi dan mempelajari perlapisan batuan-batuan, mengenai
penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, keragaman dan korelasi lapisan baiuan.
D. Paleontologi, merupakan studi mengenai fossilfossil, sisa-sisa dan jejak
kehidupan masa talu. Himpunan fossil-fossil dapat dipergunakan untuk membuat
korelasi lapisan lapisan yang berumur sama disuatu wilayah yang luas.
E. Geologi Struktur, mempelajari bentuk dan konfigurasi batuan di kerak bumi yang
terdeformasi dimana lapisan batuan terpatahkan, tergeser, atau terlipat menjadi
pegunungan lipatan. Pengetahuan struktur dapat membantu dalam pencarian bahan
galian.
F. Geomorfologi, mempelajari bentuk muka bumi dan proses-proses alam yang
membentuknya. Menganalisis dan menginterpretasi sejalah beatang alam. Geofisika,
adalah studi mengenai sifat-sifat fisik bumi secara keselutuhan, termasuk kegempaan,
gaya berat, kemagnitan, gradient suhu dsb. Geokimia, pada dasarnya adalah studi
mengenai komposisi (kimia) bumi. Mempelajari keberadaan unsur-unsur, isotop di
bumi dan penyebaran unsur_ unsur tertentu diberbagai tempat.
G. Geologi Ekonomi, mempelajari adatrya, pemebaran dan terjadinya mineralmineral ekonomis. Menghitung cadangan serta nilai ekonomis cehakan mineral.
H. Geofogi teknik, penggunaan geologi pada kerekayasaan, erat hubungannya
dengan rekayasa sipil. Ilmu-ilmu ini merupakan pengetahuan dasar yang sangat
berguna dan diperlukan "am melakukan eksplorasi atau pencarian baik bahan galian
GengQ File 08
maupun hidro-karbon. Demikian pula bagi penentuan lokasi dan kondisi geologi
daerah perencanaan suatu bangunan besar.
Hubungan dengan ilmu lain yang berkaitan. Proses-proses yang bekerja
dipermukaan bumi sangat erat hubungannya dengan hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi. Gambar 1.1 memperlihatkan diagram piramid hubungan antara geologi
dengan ilmu lain yang saling berkaitan. Dengan ilmu kimia, dipelajari geokimia, yang
berkaitan dengan fisika adalah geofisika dan yang berhubungan dengan biologi
dipelajari paleontologi. Sedangkan ilmu kimia dan biologi, biokimia; ilmu biologi dan
fisika, biofisika, dan ilmu kimia dan fisika adalah kimia fisik.
GEOLOGI
FISIKA
BIOLOGI
Gambar 1.1 Piramid hubungan geologi dengan ilmu lain yang erat kaitannya dengan sifatsifat bumi.
berbentuk gas tipis yang bergolak dan berputar. Saat awan gas tipis tersebut secara
perlahan-lahan memadat oleh mengelompoknya atom-atom yang tersebar, lahirlah
pusat tatasurya yaitu matahari. Energi kinetik gas-gas yang berputar dan bergolak
meningkatkan rotasi matahari dan planet-planetnya. Mengelompoknya atom-atom itu
disebabkan oleh gaya gravtasi dan bergeraknya atom-atom yang bergerak saling
mendekat secara perlahan, membuat gas menjadi makin panas dan makin padat.
Salah satu proses mengelompoknya gas ini membentuk bumi dan panet-planet yang
lain. Gambar 2.1 memperlihatkan proses ini.
Lebih dari 99 persen atom-atom di ruang angkasa adalah hidrogen dan helium
yang merupakan dua atom paling ringan. Dekat pusat awan gas, atom-atom berada
dalam tekanan dan suhu yang tinggi sehingga hidrogen dan helium mulai bergabung,
membentuk unsur-unsur lebih berat. Bergabungnya unsur-unsur ringan menjadi unsur
yang lebih berat menyebabkan lepasnya energi panas. Hidrogen dan helium
mengalami pembakaran nuklir. Matahari terbentuk pada saat pembakaran nuklir mulai
didalam awan gas, kira-kira 6000 juta tahun yang lalu. Pembakaran nuklir terbatas
hanya di pusat awan gas. Sedangkan gas bertekanan rendah masih berputar dengan
oepat disekeliling matahari.
C
Gambar 2.1. Pembentukan Tatesurya model Nobular. A. Sistem Tata Surya diawali
dari awan gas yang berputar. B. Sebagian besar massa terkonsentrasi di pusat dan
membentuk Matahari, sisa material berakumulasi dan terkonsentrasi membentuk
planet-plsnei, C. Tata surya saat ini. Bumi menupakan planet ketiga dari Matahari,
sekitar 150 juta kilometer dan mempunyai komposisi khas yang memungkinkan
adanya kehidupan. (Carla W Montgomery, 1989)
GengQ File 08
para
filosof
Yunani,
Thales
mengatakan
bumi
terapung
dilautan.
Anaximander berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder dan melayang dilangit yang
bulat.
Jovlan
Yupiter
Saturnus
GengQ File 08
Gambar 2.3. Erasthotenes menghitung keliling bumi dengan mengukur jarak antara
Alexandria (A) dan Syene (S), x - 5000 Std dan membandingkan besar sudut
pada gnomon di A,
a = I/50 lingkaran. Maka keliling lingksran adalah SO x
5000 std = 230 000 std atau = 40 000 km.
GengQ File 08
Litosfir,
GengQ File 08
10
Kerak
Gambar 2.5 Bagian terluar bumi (tanpa skala). Kerak dan selubung mempunyai
pengertian komposisi. Litosfir dan astenosfir mencerminkan sifat fisiknya, litosfir
(termasuk kerak dan bagian atas mantel) padat dan kaku (rigid), astenosfir lelehan
parsial dan plastis. Astenosfir merupakan bagian atas mantel dan dibawahnya mantel
bersifat padaL (C.W. Montgomery,1989)
menempati hampir
bumi
11
Benua, berada diatas cekungan samudra sebagai daratan vang luas dengan ciri
yang khas yaitu : merupakan perisai, dataran yang stabil dan jalurjalur pegunungan
lipatan. Bagian benua yang stabil, datar dan luas dimana kompleks batuan kristalin
tersingkap atau tertutup oleh lapisan tipis sedimen, disebut Kraton (Craton). Wilayah
ini hampir tidak mengalami gangguan dalam jangka waktu yang sangat panjang,
kecuali pelengkungan lemah secara luas. Kraton benua, juga perisai benua dan
dataran (platform) yang stabil dinamakan Hedreocraton. Kraton pada blok benua
(continental block) disebut Epeirocraton.
Episenter
o
Gambar 2.6 Petubahan sifat fisik antara selubung dan inti bumi menyebabkan
gelombang P dibiaskan dan membelok mengakibatkan terjadinya
zona bayaagan 350.
Dan bagian yang permukaannya berelief rendah, beberapa ratus meter dari
permukaan laut, mempunyai struktur dan batuan yang kompleks, disebut Perisai
(Shield)
12
Berumur relatif muda, kurang dari 150 juta tahun (umur batuan pada perisai lebih dari
700 juta tahun), dan tidak mengalami defomiasi tekanan.
Bentuk-bentuk pada dasar samudra umumnya adalah :
A. Punggungan samudra (oceanic ridge), merupakan tonjolan atau punggungan
lebar pada rekahan didasar samudra. Pada umummya lebih dari 1400 km. lebarnya
dan tingginya sampai 3000 m. diatas dasar samudra.
B. Lantai abissal (abyssal floor), adalah daerah yang sangat luas, berelief lebih
halus dibandingkan dengan punggungan samudra. Terdapat 3000 m. dibawah
permukaan laut dan membentang antara punggungan samudra dan batas benua.
Bagian yang menonjol disebut perbukitan abissal, tinggima sampai 900 m. diatas
dasar samudra. Sedangkan didekat batas benua ia tertutup oleh endapan sehingga
membentuk dataran abissal.
C. Gunung laut (sea mount), benbentuk puncak-puncak gunung api bawah laut
yang terisolir. Bila mencapai permukaan membentuk pulau, seperti kepulauan Hawaii.
D. Palung (trench), merupakan bagian terendah di bumi, rata-rata sedalam lebih
dari 8000 m. Palung terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik, sedalam
11.000m.
E. Batas benua (continental margin) adalah daerah transisi antara massa benua
dan cekungan samudra.
GengQ File 08
13
14
() untuk setiap tempat di bumi tidak sama, tergantung pada lokasinya. Sudut yang
dibentuk antara kuat medan magnet dengan permukaan bumi, yang dianggap
mendatar, disebut inklinasi ( ) seperti dalam gambar.2.7.
Isostasi Pengalamam juru ukur (surveyor) pada saat melakukan pengukuran
topografi di Peru dekat pegunungan Chimborazo (Andes) pada tahun 1735 dan
kemudian juru ukur lain dekat pegunungan Hinalaya pada tahun 1855, memberikan
hal yang sama. Yaitu unting-untingnya selalu tidak tepat, tertarik kearah massa
pegunungan, sehingga hasil pengukurannya lebih kecil dibandingkan dengan yang
diperhitungkan.
F
Gambar 2.7
Pratt, seorang ahli geodesi dan Airy seorang ahh asironomi menyelesaikan
masalah ini dengan memperhitungkan adanya massa dibawah Pegunungan. Isostasi
dapat diartikan keseimbangan. Adanya tinggian atau pegunungan, oleh Pratt
diperhitungkan adanya perbedaan densitas. Untuk mencapai keseimbangan maka
densitas yang lebih kecil akan menonjol keatas. Sedangkan Airy, untuk mencapai
keseimbangan perlu adanya "akar" dibawah pegunungan (Gambar.2.8). Dapat
dibayangkan sebagai sebongkah es terapung di atas air. Besar es diatas permukaan air
sama dengan yang berada dibawah permukaan air. Demikian juga halnya lapisan
terluar bumi terapung diatas selubung, dan kerak benua lebih tebal dibandingkan
dengan kerak samudra.
Diawali dengan suatu hipotesa yang kemudian terbukti, bahwa permukaan bumi
kita ini memang selalu bergerak Sebenarnya permukaan bumi merupakan lempenglempeng (plates) benua dan samudra yang "terapung" dan selalu bergerak dengan
arah tertentu. Pada permukaan suatu bola yang permukaannya terdiri dari beberpa
lempeng
yang bergerak, tentunya akan saling bertemu dan ada yang terpisah. Pada
pertemuan lempeng, salah satu dapat menyusup dibawah lainnya, yang terjadi adalah
palung
samudra,
daerah
subduksi,
bila
tidak,
terjadi
penebalan
pada
tepi
dimotori oleh energi matahari. Proses eksogen yang berusaha meratakan" permukaan
bumi ini diantaranya Proses-Proses Pelapukan, erosi dan gerak tanah. Hasilnya
diendapkan dan membentuk lapisan baru.
Muka laut
Pusat
pemekaran
Gambar 2.9 Diagram memperlihatkan siklus lapisan terluar bumi; magma bergerak naik dari
astenosfir pada pusat pemekaran di lantai samudra, mendingin dan membentu
litosfir baru yang ditutupi oleh kerak sanmdra. Adanya materiel baru,
mendorong litosfir menjauhi pusat pemekaran (arah panah) dan kemudian
tenggelam kembali kedalam astenosfir (zona subduksi) dimana dipanaskan
kembali dan bercampur kembali dengan selubung. Terjadinya lelehan parsial
terjadi magma dan membentuk busur volkanik sejajar palung samudra (B.J.
Skinner, 1992).
lapisan terdekat dengan permukaan bumi, dimana suhunya menurun dengan kenaikan
elevasi disebut Troposfir, yang Berarti daerah dimana udara berbalik. Pada lapisan
inilah terjadi awan, presipitasi, badai dan sebagainya. Sehingga lapisan ini dinamakan
juga lapisan cuaca, ketebalannya tidak merata, rata-rata sampai ketinggian 12 km.
Lapisan diatasnya adalah Stratosfir, dan daerah perpindahan lapisan ini
disebut tropopause. Suhu stratosfir konstan, rata-rata -55 C sampai ketinggian 20
km, kemudian menaik menurut elevasi, sampai ketinggian 54 km. Kenaikan suhu pada
ketinggian ini disebabkan daerah ini merupakan konsentrasi ozon. Seperti telah kita
ketahui bahwa ozon menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan matahari.
Penyerapan ini menyebabkan kenaikkan suhu pada lapisan ini.
GengQ File 08
17
Gambar 3.1
radioaktif. Lapisan lembab merupakan udara yang mengandung sejumlah uap air.
Kadar uap air dalam atmosfir tidaklah sama disemua tempat, sangat tergantung pada
suhu.
Pada suhu 0 C tidak lebih dari 5 gram H2O/m3 dan pada 40 C tidak kurang
dari 55 gr/m3. Pada daerah beriklim lembab dapat mencapai 5% volume, sedangkan
pada daerah beriklim kering (di kutub misalnya) hanya 0.01% volume.
Jumlah air dalam atmosfir adalah 15.1015 kg, meskipun kelihatannya sangat kecil
dibandingkan dengan seluruh atmosfir, namun ini sangat penting sebagai sumber air
di bumi.
GengQ File 08
19
juga sisa pembakaran bahan bakar pesawat yang tinggi (concord). Masalah lapisan
ozon ini dikenal sebagai masalah rumah kaca.
KONDENSASI
PRESIPITAS
EVAPORASI
EVAPOTRANSPIRASI
INFILTRASI
20
Dan yang berbentuk padat berupa asap, jelaga dan abu. Polusi berbentuk padat
ini selain hasil sisa pembakaran bahan bakar fosil dan batu bara, juga merupakan hasil
erupsi gunung api yang tersembur jauh keangkasa sebagai debu volkanik yang sangat
halus.
Atmosfir yang bersentuhan langsung dengan permukaan bumi mempunyai
peranan penting dalam pembentukan permukaan bumi. Proses-proses eksogen
berlangsung dipermukaan dibawah pengaruh atmosfir. Adanya oksigen dan gas-gas
lainnya serta H20 mempercepat proses pelapukan batuan dan semua material di
permukaan bumi.
3.5. HIDROSFIR
Yang dimaksud dengan hidrosfir bukanlah hanya air yang tampak di permukaan
saja, melainkan juga yang terdapat di bawah permukaan. Baik yang terdapat dalam
pori-pori batuan maupun dalam rekahan-rekahan di bawah permukaan bumi.
Air di permukaan dinamakan air permukaan, terdapat dalam lautan atau samudra,
danau dan aliran sungai. Dan yang terdapat di bawah permukaan dinamakan air
bawah permukaan (sub suface water). Jumlah air di bumi tak terhitung besarnya,
namun dapat diperkirakan sebanyak 1.36 x 1012 km3 . Dari sejumlah ini 97.2 % berada
di lautan, 2.15 % sebagai es / salju dan sisanya hanya sekitar 0.65 % terdapat dalam
danau, sungai, air tanah dan atmosfir.
A. Air laut
Air laut terasa asin karena merupakan larutan berbagai garam yang kompleks
sebesar 3,5% berat. Tampaknya sangat kecil, namun bila air laut diuapkan semua
maka akan tertinggal endapan garam setebal 60 meter. Garam NaCI merupakan yang
terbanyak, lainnya terdiri dari garam-garam chlorida, sulfat, bikarfionat, bromida dan
fluorida. Unsur Ca dalam air laut merupakan bahan pembuat rumah organisme di laut.
Air sungai meskipun dianggap tawar, sesunguhnya mengandung garam, hanya
berkadar sangat rendah, tergantung pada daerah yang dilalui oleh sungai tersebut.
B. Sungai dan danau
Aliran air daIam alur kecil atau besar searah lereng ketempat yang lebih rendah,
dinamakan sungai. Cekungan dimana sungai-sungai mengalir disebut daerah aliran
GengQ File 08
21
sungai (drainage basin). Besar aliran air tergantung pada jumlah sir yang datang dari
hulu dan pengaruh iklim, vegetasi dan kondisi geologi setempat.
Kuat arus (discharge) dinyatakan sebagai jumlah (volume) air yang melalui suatu
tempat tiap satuan waktu (m3 /detik). Diukur atau dihitung dengan mengalikan
kecepatan arus dengan penampang sungai. Kecepatan arus tergantung dari beberapa
faktor, diantaranya adalah jumlah air, gradient sungai dan kondisi salurannya.
Gradient sungai adalah : beda elevasi ( d ) per panjang sungai yang diukur (1) (Gmb.
3.3).
GengQ File 08
22
2.
3.
23
gletsyer, angin atau gelombang sebagai sedimen atau endapan, di tempat yang
rendah (laut), sebagai lapisan-lapisan mendatar. Melalui proses litifikasi, yang artinya
berubah menjadi batuan, sedimen ini menjadi batuan sedimen.
Jika batuan sedimen berada jauh di bawah permukaan bumi atau terlibat dalam
dinamika pembentukan pegunungan (orogenesa), ia akan dipengaruhi oleh tekanan
yang besar dan suhu yang cukup tinggi. Akibatnya batuan sedimen ini akan bereaksi
dan berubah menjadi batuan metamorfosa atau batuan malihan. Dan bila batuan
metamorfosa berada pada tekanan dan suhu tinggi ia akan melebur dan menjadi
magma. Perulangan atau daur tersebut tidaklah selalu demikian, akan tetapi ada
penyimpangan-penyimpangan.
Misalnya
batuan
beku
disamping
tersingkap
di
permukaan, dapat juga dipengruhi oleh panas dan tekanan tinggi jauh dibawah
permukaan bumi, akan menjadi batuan metamorfosa, bahkan dapat melebur kembali
menjadi magma. Sebaliknya batuan sedimen dan batuan metamorfosa bila berada di
atas permukaan bumi akan mengalami proses pelapukan dan erosi, seperti terlihat
pada diagram daur batuan gmb.4.1 Baik batuan beku, batuan sedimen maupun
batuan metamorf pada kondisi tekanan dan suhu yang tinggi akan melebur menjadi
magma. Demikian daur ini akan berulang sepanjang masa, dalam satuan waktu jutaan
tahun.
GengQ File 08
24
25
Selain komposisi magma induk (parent magma) yang menjadikan batuan beku
beragam, juga proses-proses differensiasi dan assimilasi magma. Differensiasi magma
terjadi pada saat magma mulai mendingin, terjadilah kristal-kristal mineral pada suhu
yang masih tinggi. Akibat gaya gravtasi, kristal-kristal ini mengendap. Dan demikian
seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal, yang mengakibatkan komposisi
magma induknya berubah.
Assimilasi magma terjadi bila ada material asing, batuan disekitar magma,
masuk dan bereaksi dengan magma induk. Adanya penambahan material asing ini
menjadikan komposisi magma induk berubah. Kemudian yang menjadi pertanyaan
adalah dimana dan bagaimana magma terbentuk serta mengapa terdapat lebih dari
satu jenis magma. Dari penyebaran gunung api, batolit atau bahuan beku yang
tersingkap di permukaan dan jalur pegunungan, dapat diketahui bahwa aktivitas
magma berkaitan dengan proses-proses yang berlangsung pada batas-batas lempeng
aktif.
Dua jenis utama magma yang terbentuk pada kerangka tektonik.
A. Magma basaltis terbentuk oleh lelehan atau peleburan parsial (partial melting)
selubung (mantle) yang mendesak keatas sepanjang pusat pemekaran, dimana
lempeng-lempeng bergerak saling menjauh. Volkanisme basaltis mendominasi aktifitas
magmatis cekungan samudra.
Peleburan Parsial (partial melting) Batuan terdiri dari mineral-mineral pembentuk
batuan yang mempunyai titik lebur (leleh) berbeda-beda. Oleh karena itu batuan tidak
GengQ File 08
26
melebur pada suhu tertentu, melainkan pada satu interval suhu. Mineral dengan titik
lebur terendah akan melebur lebih dulu, lelehannya melarutkan sedikit mineral yang
belum melebur, namun demikian lelehan mineral dan larutannya mempunyai
komposisi berbeda. Sebagai contoh, misalkan batuan yang terdiri dari mineral-mineral
piroksen, plagioklas (berkomposisi antara albit dan anortit) dan olivin, pada awal
peleburan, piroksen dan komponen plagioklas, albit, `meleleh' sedangkan olivin dan
plagioklas yang kaya anortit tetap tidak meleleh. Bila magma dari lelehan parsial
batuan ini terdesak keluar terpisah dari mineral tidak meleleh maka komposisi
batuannya berbeda dengan batuan residual atau dengan batuan asal. Proses
pembentukan magma berkomposisi berbeda-beda dengan pelelehan parsial yang tidak
sempurna disebut diferensi magma oleh lelehan parsial.
B. Magna granitis terjadi di daerah penunjaman akibat lelehan parsial dari kerak
samudra dan kerak benua bagian bawah di bagian lebih dalam dari dasar (akar) jalur
Pegunungan aktif ( Pada daerah-daerah tumbukan lempeng dan dimana suhu dan
tekanan sangat tinggi), sebagai terlihat dalam Gambar 4.3.
Gamber 4.3
4.3. KRISTALISASI
Dalam magma panas dan cair, ion-ion bergerak bebas tidak beraturan. Pada saat
magma mendingin, pergerakannva lambat dan mengatur dalam pola tertentu. Peristiwa
ini disebut kristalisasi. Biasanya magma tidak membeku seketika, mula-mula terbentuk
sejumlah kristal kecil-kecil. Secara sistimatis bertambah ion-ion dan berkembanglah
kristal menjadi lebih besar. Pada suatu saat kristal-kristal yang tumbuh saling
bersentuhan dan berhenti tumbuh. Dan tumbuhlah kristal-kristal baru ditempat lain.
Demikian proses ini berlanjut hingga akhirnya jadilah suatu massa padat yang terdiri
dari kristal-kristal yang saling mengunci. Kecepatan pendinginan magma sangat
GengQ File 08
27
28
mengubah struktur kristal mineral. Substitusi ion ini sangat bergantung pada ukuran
dan muatan ion. Ion-ion yang terlibat harus mempuriyai jari jari yang sama atau
perbedaannya tidak lebih dari 15%. Substitusi ion akan mengakibatkan perubahan
sifai fisik mineral, walaupun struktur kristalnya tetap.
Kelompok mineral (umumnya dijumpai pada kelompok mineral pembentuk
batuan) meskipun komposisi kimianya beragam tetapi struktur kristalnya sama.
Sebagai contoh mineral olovin, komposisi kimianya (Mg,Fe)2 SiO,. Ion-ion Fe dan Mg
dapat saling bersubstitusi. Jumlah ion Fe dan Mg tetap sesuai dengan jumlah atom
silika dan oksigen dalam olivin.
Diskontinu
Kontinu
olivin
Ca plagioklas
Ortopiroksen
CaNa plagioklas
Klinapiroksen
NaCa plagioklas
Amfibol
Na plagioklas
biotit
K felspar
Muskovit
Kuarsa
29
kristalnya menyerupai jarum. Bila berbentuk kotak maka kristalnya berbentuk kubus.
Sebagai contoh adalah kwarsa yang mempunyai kristal hexagonal dan memanjang.
b. Bidang belah (cleavage), merupakan rekahan atau belahan menurut bidangbidang lemah yang permukaannya licin, sejajar dengan bidang yang ikatan atomnya
lemah. Contohnya mineral mika, memberikan kesan seolah-0lah terdiri dari lembaran
mineral.
c. Kekerasan, adalah skala relatif daya tahan mineral terhadap abrasi. Sifat khusus
ini dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral. Untuk itu, seorang ahli mineral
Jerman, Friedrich Mohs (1773 - 1839) telah menyusun skala kekerasan relatif dari
beberapa mineral, dari yang paling lunak sampai yang paling keras, dalam sepuluh
skala dan terkenal dengan skala kekeranan Mohs, sebagai terlihat dalam Tabel
skala Mohs.
Tabel Skala Kekerasan Mohs
MINERAL
KEKERASAN
Talc
Gypsum
Kalsit
Fluorit
Apatit
K-feldspar
Kwarsa
Topaz
Korundum
Intan
10
d. Warna, merupakan sifat yang lebih nyata pada mineral. Namun tidak baik dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral, karena umumnya mineral mempunyai corak
warna beragam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
komposisi kimia, inklusi dan pengotoran dalam kristal mineral tersebut. Contohnya
kwarsa, dapat dijumpai sebagai kristal bening (tidak berwarna), putih, ungu, merah,
kuning, abu-abu atau hitam.
e. Streak atau warna serbuk, lebih khas dibandingkan warna mineral keseluruhan,
sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral. Mineral pyrit, misalnya,
secara keseluruhan ia berwarna ke emasan tetapi warna serbuknya hitam.
GengQ File 08
30
f. Kilap (luster),
Gambar 4.5. Tetrahedron silikaoksigen (Si O2) adalah dasar blok bangunan
mineral-mineral silikat, yang merupakan mineral utama (95%)
material kerak bumi.
piroksen
31
dua dimensi
tiga dimensi
- feldspar dan kw
feldspar,
kebanyakan
berwarna
putih.
Saat
pembentukannya
GengQ File 08
32
3. Kwarsa, terdapat pada ketiga kelompok utama batuan baik batuan beku, sedimen
maupun batuan metamorfosa. Umumnya tidak berwarna, komposisinya SiO2 ,
mempunyai kilap kaca dan kekerasan 7. Oleh karena terbentuk paling akhir (ingat
deret reaksi Bowen) maka dalam batuan kristalnya tumbuh diantara kristal-kristal
feldspar dan mika, sehingga jarang dijumpai sebagai kristal yang sempurna bentuknya.
Kwarsa merupakan mineral yang sukar terubah, sehingga sering dijumpai pada batuan
sedimen.
4. Mineral ferromagnesium, merupakan kelompok yang terdiri dari mineral-mineral
olivin pyroksen amfibol dan juga biotit, benvarna hijau tua sampai hitam dan
mempunyai berat janis besar.
5. Olivin terbentuk pada suhu tinggi merupa-kan mineral yang jelas terlihat dalam
batuan beku. Komposisinya (Mg,Fe)2 SiO4 berwarna hijau Piroksen juga tebentuk pada
suhu yang tinggi, struktur dalamnya memperlihatkan rantai tetrahedra Si-0 tunggal.
Berwarna hijau tua sampai hitam dan kristalnya sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan mikroskop.
6. Amfibol merupakan kelompok mineral, biasanya terdapat bersama piroksen dan
mirip komposisinya, hanya amfibol mengandung ion hidroksil (OH-). Struktur dalamnya
terdiri dari dua rantai tetahedra yang membuat bentuk kristalnya memanjang
Kelompok ini mempunyai warna hijau sampai hitam dan dua bidang belah yang tidak
saling tegak lurus. Mineral dari kelompok ini yang banyak dijumpai adalah hornblende.
7. Mineral lempung kristalnya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan mikroskop,
biasanya mikroskop elektron. Berdasarkan struktur kristal dan variasi komposisinya
dapat dibedakan belasan mineral lempung. Mineral lempung terbentuk diatas
permukaan bumi dimana udara dan air berinteraksi dengan mineral silikat,
memecahnya menjadi lempung dan produk lain.
8. Kalsit dan dolomit adalah mineral karbonat. Kalsit berkomposisi CaC03 ,
merupakan bahan utama batugamping. Dapat terjadi dari penguapan langsung air laut
atau melalui binatang, dipisahkan dari air laut, untuk membuat cangkang atau
rumahnya.
Kristalnya
transparant
atau
putih.
Didalam
batugamping
sering
33
GengQ File 08
34