Makalah Kedua,,,, Ilmu Kalam
Makalah Kedua,,,, Ilmu Kalam
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Mutazilah
Kaum mutazilah berpendapat bahwa kekuasaan
a. Kewajiban-kewajiban Tuhan untuk menunaikan janjijanjinya seperti janji memasukkan orang yang soleh
kedalam surga dan orang yang berbuat jahat kedalam
neraka.
b. Kebebasan manusia untuk melakukan perbuatannya.
Menurut mutazilah, Allah memberikan kebebasan
kepada manusia untuk melakukan perbuatan. Kaena itu,
manusia menciptakan perbuatannya sendiri. Manusialah
yang memilih dan menentukan apa yang akan ia
perbuat, karena Allah sudah memberikan kebebasan
kepada manusia untuk memilih dan menentukan
perbuatannya, maka kekuasaan Tuhan terhadap
perbuatan manusia itu tidak mutlak lagi.
c. Hukum alam, Allah menciptakan alam semesta ini
dengan hukum-hukum tertentu yang bersifat tetap.
Hukum-hukum itu biasanya dinamakan hukum alam,
seperti matahari terbit disebelah timur dan terbenam
disebelah barat.5 Hal ini didasarkan oleh firman Allah:
akan
pemberian-
B. KEADILAN TUHAN
Masalah keadilan Tuhan erat sekali kaitan dengan
kehendak dan kekuasaan mutlak tuhan dan janji-janji tuhan
dalam Al-Quran yang akan memberikan kenikmatan bagi orang
yang berbuat baik dan menghukum orang yang berbuat dosa
dan maksiat. Keadilan Tuhan menurut beberapa aliran
1. Mutazilah
Menurut mutazilah semua perbuatan Tuhan bersifat
keadilan semata dan tidak ada yang mengandung
6
memaksa
3. Maturidiyyah
Pandangan maturidiyyah tentang keadilan Tuhan
pada umumnya tidak jauh berbeda dengan mutazilah.
Pandangan maturidiyyah yang mirip dengan mutazilah
adalah golongan Samarkand, sedangkan golongan
bukhara mirip dengan asyariyyah dalam masalah
keadilan Tuhan. Menurut maturidiyyah Samarkand Tuhan
memang mempunyai hikmah dan tujuan (tendensi)
menciptakan alam, akan tetapi tendensi tersebut tidak
mutlak untuk kepentingan manusia. Golongan bikhara
berpendapat bahwa tidak ada yang mendorong
(tendensi) Tuhan menciptakan alam melaikan akibat
sifat kekuasaan dan kehendak mutlaknya. 7
Ayat-ayat al-Quran yang dijadikan sandaran dalam
memperkuat pendapat maturidiyyah adalah :
Al-Anam: 149
semuanya".
Al-Maidah: 48
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kehendak mutlak Tuhan
Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Mahakuasa dan Maha
berkehendak. Keyakinan demikian disepakati oleh semua umat Islam.
Namun, mereka berbeda pendapat tentang kemutlakan kekuasaan dan
kehendak Tuhan itu. Mengenai hal ini terjadi perbedaan pendapat:
a. Mutazilah berpendapat bahwa kekuasaan Tuhan
sebenarnya tidak bersifat mutlak lagi. Sebagai
terkandung dalam uraian nadir, kekuasaan mutlak
Tuhan telah dibatasi oleh kebebasan yang menurut
paham mutazilah telah diberikan kepada manusia
b. Asyariyah berpendapat bahwa Tuhan bersifat absolut dalam
kehendak dan kekuasaannya.
12
B. SARAN
Demikianlah penulisan makalah ini, untuk kebaikan
dan kesempurnaan makalah ini selanjutnya, penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca.
13