Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Ikatan Kimia
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PPL 2
( ABBC 371 )

Dosen Pembimbing :
Drs. Mahdian, M.Si

Disusun Oleh :
Maisarah
A1C312023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
SEPTEMBER 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SatuanPendidikan

SMA Negeri 12 Banjarmasin

Mata Pelajaran

Kimia

Kelas/Semester

Kelas X/I

MateriPembelajaran

Ikatan Kimia

AlokasiWaktu

2 x 45 Menit (Pertemuan Ke-1)

Standar Kompetensi

: 1.

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik


unsur, dan ikatan kimia.

Kompetensi Dasar

: 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan


ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat
dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan
sifat fisika senyawa yang terbentuk.

I. Indikator
1.

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.

2.

Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan
unsur bukan gas mulia.

3.

Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

II. Tujuan Pembelajaran


Setelah melaksanakan proses pembelajaran, siswa mampu:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan
unsur bukan gas mulia.
3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
4. Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion
5. Memprediksikan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion
6. Menyebutkan senyawa ion

Karakter siswa yang dikembangkan:


Jujur, rasa ingin tahu, bekerja

sama, menghargai pendapat orang lain,

tanggung jawab.

III.Materi
A. Ikatan Kimia
Ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antaratom atau antarmolekul.
Ikatan kimia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut .
1. Atom yang satu melepas elektron, sedangkan atom-atom lainnya
menerima elektron
2. Penggunaan bersama pasangan elektron dari atom-atom yang berikatan
3. Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari satu atom
yang berikatan
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar tercapai kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah
electron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
B. Kestabilan Unsur
Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas
mulia. Semua unsur gas mulia di alam, ditemukan dalam bentuk gas
monoatomik dan tidak bersenyawa dengan unsur lain. Kestabilan unsur
gas mulia berkaitan dengan konfigurasi elektron yang menyusunnya,
seperti yang dikemukakan oleh Gibert Newton Lewis dan Albrecht Kossel.
Dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur gas mulia mempunyai
konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet, yang berarti mempunyai
delapan elektron pada kulit terluar, kecuali untuk unsur helium yang
mempunyai konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluarnya).
Konfigurasi elektron gas mulia dapat digunakan sebagai berikut.
Period

Unsur

No. Atom

He
Ne

2
10

e
1
2

2
2

3
4
5
6

Ar
Kr
Xe
Rn

18
36
54
86

2
2
2
2

8
8
8
8

8
18
18
18

8
18
32

8
18

Suatu unsur dapat mencapai kestabilan, dengan cara sebagai berikut .


1. Pelepasan elektron
Suatu unsur akan melepaskan elektron valensinya, sehingga membentuk
ion positif yang bermuatan sejumlah elektron yang dilepaskannya.
:2 8 8 1

K+
: 2 8 8 + 1e
19K
:2 8 8 2

Ca2+ : 2 8 8 + 2e
20Ca
Unsur-unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam
yang berada pada golongan IA, IIA, IIIA (elektron valensi 1, 2, 3).
2. Penarikan Elektron
Suatu unsur akan menarik elektron dari luar, sehingga unsur tersebut akan
bermuatan negatif sebesar elektron yang ditariknya.
: 2 7 + 1e
F: 2 8
9F
2: 2 6 + 2e
O
: 2 8
8O
Unsur-unsur yang cenderung menarik elektron adalah unsur nonlogam
yang berada pada golongan VA, VIA, VIIA (elektron valensi 5, 6, 7).
C. Struktur Lewis
Struktur lewis merupakan lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah
titik, yang menyatakan elektron. Lambang lewis untuk unsur golongan
utama dapat disusun dengan mengikuti tahapan berikut :
1. Banyaknya titik sesuai dengan golongan unsur
2. Satu titik ditempatkan untuk tiap atom dengan jumlah maksimal
empat titik
3. Titik kedua dan selanjutnya berpasangan hingga mencapai aturan
oktet

Lambang lewis beberapa unsur dalam tabel periodik unsur adalah


sebagai berikut.

Langkah-langkah menggambar struktur Lewis molekul CO2


1. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh
NH3.

2. Buat kerangka

strukturnya, di mana atom pusatnya

biasanya adalah atom pertama dam rumus kimia molekul tersebut.

3. Menempatkan satu elektron pada sisi dimana terdapat atom lain. Jika
jika ada sisa elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara
berpasangan.

4. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan


menggunakan lambang titik (o).

5. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.

6. Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat
digunakan ikatan rangkap agar setiap atom dapat memenuhi oktet.
7. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan tersebut dengan garis tunggal
(ikatan tunggal). Apabila terdapat dua pasang elektron, maka ganti
dengan garis rangkap dua ( ikatan rangkap dua). Jika tertdapat tiga
pasang elektron, ganti dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).

D. Macam-macam Ikatan Kimia


Macam-macam ikatan kimia , antara lain sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan Logam

1. Ikatan Ion
- Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik-menarik
antara ion positif (kation) dari unsur yang memiliki energi ionisasi
rendah dengan ion negatif (anion) dari atom yang memiliki afinitas
elektron besar.
Ikatan ion terjadi antara atom logam (golongan IA, kecuali H, Golongan

IIA, dan Golongan IIIA) dengan unsur nonlogam (golongan VIIA dan
golongan VIA)
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam,

sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur


nonlogam.
Contoh :
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida merupakan
contoh pencapaian konfigurasi oktet dengan cara serah terima elektron.
Ne : 2 8

10

Na : 2 8 1 , pelepasan 1 elektron akan menjadi konfigurasi menyerupai

11

unsur gas mulia neon


Cl : 2 8 7 , penerimaan 1 elektron akan menjadi konfigurasi menyerupai

17

unsur gas mulia argon

Ar : 2 8 8

18

Proses pembentukan NaCl


Sifat-sifat senyawa ion antara lain sebagai berikut.
a. Wujud zat pada suhu kamar
Senyawa ion berupa padatan pada suhu kamar
b. Tingkat kekerasan
Senyawa ion bersifat keras tetapi rapuh
c. Kelarutan
Senyawa ion larut dalam air, tetapi umumnya tidak larut dalam
pelarut organik
d. Titik didih dan titik leleh
Senyawa ion mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi
e. Daya hantar listrik
Senyawa ion dalam fase padat tidak dapat menghantarkan listrik,
tetapi dalam fase cair ( lelehan atau larutan) dapat menghantarkan
arus listrik.
Contoh senyawa ikatan ion
Golongan alkali dan golongan halogen:
NaF, NaBr, KI, KB, RbI, CsF, LiF
Golongan alkali dengan golongan VI A:
Na2O, Na2S, K2O, Rb2S
Golongan alakali tanah dengan halogen:
CaBr2, CaF2, MgBr2, SrCl2, BaCl2, MgI2
Golongan alkali tanah dengan golongan VIA :
MgO, CaO, CaS, BaO, SrO, MgS

Rumus Kimia Senyawa Ion


Dengan berpatokan pada aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion
dari suatu pasangan

logam-nonlogam

dapat

diramalkan.

Hal

itu

dimungkinkan karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama


dengan yang diserap unsur nonlogam.
Langkah-langkah menentukan rumus empiris senyawa ion:
1.
menentukan konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam,
2.
menentukan jumlah elektron yang dilepas unsur logam,
3.
menentukan jumlah elektron yang diperlukan unsur nonlogam,
4.
menyamakan jumlah elektron sehingga diketahui rumus empiris
senyawa,
menggambar proses serah-terima elektron dengan lambang Lewis.

5.

Contoh ikatan ion:


1.

Senyawa NaCl
Na : 2 8 1
: 2 8 7
17Cl
Atom Na akan melepas sebuah elektron.
Na
Na+ + e(2 8 1)
(2 8 )
Atom Cl akan mengikat sebuah elektron yang dilepaskan oleh atom
11

Na tersebut sehingga menjadi


Cl + e Cl(2 8 7)
(2 8 8)
Setiap ion Na+ menarik sebuah ion Cl- membentuk senyawa
netral NaCl.

Na

Na+ + e-

+
e- Cl-+
Na + Cl Na+ + Cl2.
Bagaimana pembentukan ikatan ion antara
Na+ + Cl- NaCl
atom Mg dengan atom Cl?
Cl

Mg (Z = 12) + Cl (Z = 17)
Jawab:
Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai
berikut.
Mg: 2 8 2
Cl : 2 8 7

Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron,


sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion
Mg2+, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl- .
Mg (2 8 2) Mg2+ (2 8) + 2e
Cl (2 8 7) + e Cl- (2 8 8)
Untuk menyamakan jumlah elektron, atom klorin harus dikalikan dua,
sedangkan atom magnesium dikalikan satu.
Mg Mg2+ + 2e (x1)
Cl + e Cl(x2) +
2+
Mg Mg + 2e
2Cl + 2e 2Cl+
2+
Mg + Cl Mg + 2Cl
Mg2+ + 2Cl - MgCl 2
Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2.

IV.Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan
: Konstektual
Model Pembelajaran

: STAD

MetodePembelajaran

: Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan


latihan-latihan soal

V. Media Dan Sumber Pembelajaran


1. Media pembelajaran :
a. Tabel Sistem Periodik Unsur
b. LCD Proyektor
c. Laptop
d. Papan tulis
2. Sumber Belajar
:
a. Buku Kimia Kelas X
b. Internet
c. LKS
d. Silabus
VI.

Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pendahuluan (15 Menit)
Kegiatan Guru
- Salam pembuka

Karakter

-Guru mengajak siswa berdoa bersama sesuai


keyakinan masing- masing
-Guru memeriksa kehadiran siswa
- Guru menanyakan kesiapan siswa untuk
belajar
Rasa ingin tahu,
-Guru mengingatkan kembali materi yang telah Tanggung jawab
dipelajari minggu lalu yaitu tentang sifat-sifat
sistem periodik unsur.
-Guru memberikan apersepsi dan motivasi untuk
mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis, guru mengingatkan kembali materi
pembelajaran sebelumnya yaitu:
Pada bab struktur atom dan sistem periodik
unsur,

Anda

sudah

mengenal

dan

mempelajari berbagai jenis unsur, baik unsur


alam maupun unsur sintetis beserta sifatsifatnya. Tahukah Anda bahwa di alam
semesta ini sangat jarang sekali ditemukan
atom

berdiri

sendirian,

tapi

hampir

semuanya berikatan dengan dengan atom


lain dalam bentuk senyawa. Anda tentu
mengetahui rumus kimia oksigen dinyatakan
sebagai O2 dan rumus kimia air dinyatakan
sebagai H2O. pada rumus kimia oksigen
menyatakan bahwa setiap molekul oksigen
terdiri dari dua atom oksigen, sedangkan
rumus kimia air menyatakan bahwa setiap
molekul air terdiri dari 1 atom oksigen yang
berikatan dengan 2 atom hidrogen. Hal itu
tentu mengundang pertanyaan. Mengapa
atom-atom oksigen tersebut membentuyk
ikatan? Mengapa pula harus dua-dua atok

oksigen yang bergabung dalam satu molekul,


bukan 4 sehingga rumusnya menjadi O4?
Pertanyaan

yang

serupa

juga

tentang

molekul air. Mengapa 1 atom aksigen yang


bergabung

dengan

atom

hydrogen?

Mengapa bukan satu atom H dengan satu


atom O sehingga rumus kimia HO? Jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
kita temukan pada bab ini.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Inti (60 Menit)


Kegiatan Guru
Eksplorasi
- Menyampaikan
materi

Karakter

tentang Rasa ingin tahu,


Jujur,
kestabilan konfigurasi gas mulia
Tanggung jawab,
berdasarkan aturan Oktet dan Duplet
Kerja sama
Menjelaskan tentang usaha unsur selain

gas mulia untuk mencapai kestabilannya


Menjelaskan struktur Lewis
Meminta siswa untuk mengajukan
pertanyaan

jika

ada

yang

belum

dipahami
Menyampaikan materi tentang ikatan ion
Meminta siswa untuk mengajukan
pertanyaan

jika

ada

yang

belum

dipahami
Elaborasi
-

Membagi siswa

kedalam kelompok

terdiri dari 5-6 orang


Memberikan LKS kepada kelompok
untuk dikerjakan secara bersama-sama

Membimbing diskusi kelompok


Meminta beberapa kelompok untuk
mempresentasikan
kelompok
kelompok

hasil

diskusi

dan

meminta

mereka
lain

untuk

memberikan

tanggapan yang berupa saran, tambahan


dan pertanyaan

Konfirmasi
-

Guru menambahkan penjelasan dari

persentasi kelompok
Guru
memberikan

tanggapan

berdasarkan diskusi kelompok

3. Penutup (15 Menit)


-

Kegiatan Guru
Guru membimbing siswa untuk berani

Karakter

Rasa ingin tahu,


Tanggung jawab,
kesimpulan materi pembelajaran yang Jujur
berkomunikasi
sudah
-

dalam

dilaksanakan

dan

membuat

penegasan

materi
Melakukan refleksi, dengan memberikan
tugas individu untuk berlatih pada LKS

siswa
Guru

menyampaikan

pembelajaran
berikutnya,

pada
yaitu

tentang

rencana
pertemuan
Ikatan

kovalen dan ikatan kovalen koordinasi


Mengingatkan siswa untuk mengulang

pelajaran di rumah
Guru memberikan nasehat kepada siswa
Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam

VII.

Penilaian (Terlampir)
1. Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian: Tugas kelompok dan tugas individu.
2. Penilaian Afektif
Teknik penilaian

: Nontes

3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 75

DaftarPustaka
Hidayat, Jamiludin. 2010. Pelajaran KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Depok :Arya
Duta.
Johari dan Rachmawati. 2007. KIMIA SMA dan MA untukkelas X. Jakarta
:Erlangga.
Purba, Michael. 2002. Kimia SMA UntukKelas X. Jakarta: Erlangga

Banjarmasin, Agustus 2015


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia

Mahasiswa PPL II

Husna Zuwida, S.Pd


NIP. 19671001 2007 01 2 023

Maisarah
NIM. A1C312023

Anda mungkin juga menyukai