Bi-Modul IV-kb 1 & 2
Bi-Modul IV-kb 1 & 2
Fungsi kurikulum bagi masyarakat yaitu orang tua dan pemakai lulusan. Dengan
memahami kurikulum, orang tua akan mengetahui program-program apa saja
yang akan dilaksanakan sekolah. Sedangkan bagi pemakai lulusan akan
membantu memperlancar pelaksanaan program dan akan memberikan kritik/saran
untuk menyempurnakan program yang dilaksanakan/ direncanakan.
Fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis:
1. The adjustive of adaptive funtion (fungsi penyesuaian), yaitu penyesuaian anak
didik terhadap lingkungannya.
2. The integrating function (fungsi pemanduan), yaitu terciptanya kepaduan pribadi
anak didik.
3. The differentiating function (fungsi pembedaan), maksudnya kurikulum harus
mampu melayani perbedaan-perbadaan individu anak didik.
4. The prapaedetic function (fungsi penyiapan), kurikulum harus mampu
menyiapkan anak didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
5. The selective function (fungsi pemilihan), berhubungan dengan pemilihan
program yang mampu mengembangkan bakat masing-masing anak didik.
6. The diagnostic function (fungsi diagnostic), berhubungan dengan pelayanan
terhadap anak didik agar dia memahami akan dirinya sendiri.
Fungsi dan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia SD dalam kurikulum
2004, yaitu:
1. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara, yaitu:
a. Sarana Pembina persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Sarana peningkatan pengetahuan ddan ketrampilan dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya.
c. Sarana peningkatan pengetahuan
d. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik.
e. Sarana pengembangan penalaran.
C. KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Kurikulum Berbasi Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki 4
komponen, yaitu:
1. Pengelolaan Kurikulum Berbasi Kompetensi
Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan
sumberdaya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.
2. Kegiatan Belajar Mengajar
Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran
untuk mencapai kompeensi yang ditetapkan dan gagasan-gagasan pedagogis dan
androgogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi
anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.
4. Menulis
Aspek menulis seperti menulis karangan naratif dan normatif dengan
tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca,
pemakaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan
kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra
melalui kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi. Komponen menulis
juga diarahkan untuk menumbuhkan kebiasaan menulis.
Dalam keempat aspek di atas (yang merupakan empat keterampilan
berbahasa) terdapat aspek kemampuan berbahasa dan aspek kemampuan
bersastra. Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat berkomunikasi. Untuk itu
pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi,
sedangkan fungsi utama sastra adalah sebagai penghalus budi, peningkatan rasa
kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran
gagasan, imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan
maupun tertulis. Siswa dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi, bukan dituntut lebih banyak untuk menguasai pengetahuan
tentang bahasa, sedangkan pengajaran sastra ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sartra.