Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

VITAMIN LARUT LEMAK

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Juni Arum Sari.


Aulia Dwita P
Eli Wenda
Annis Kurniawan
Alex
Ade Wahyu

ILMU GIZI DASAR


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2015 / 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyeleseaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang.Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semarang, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................
2
2

Daftar Isi.....................................................................................................................................
3
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................
4

Latar Belakang................................................................................................................
4
Rumusan Masalah...........................................................................................................
5
Tujuan.............................................................................................................................
5
Manfaat...........................................................................................................................
5

BAB II Pembahasan...................................................................................................................
6
BAB III Penutup........................................................................................................................ 9

Kesimpulan.................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka...........................................................................................................................
10

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pada tahun 1912, Funk, seorang bangsa Polandia untuk pertama kali
menggunakan istilah vitamin. Dalam upaya mencari suatu zat di dalam dedak beras
yang dapat menyembuhkan penyakit beri-beri. Zat ini dibutuhkan untuk hidup ( vita)
dan mengandung unsur nitrogen (amine), oleh karena itu diberi nama vitamine.
Kemudian istilah vitamine diubah menjadi vitamin.
Vitamin adalah zat-zat organik yang sangat kompleks yang walaupun tersedianya
dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan
pertumbuhan tubuh yang normal.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi
metabolism energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh. Vitamin digolongkan
menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak. Vitamin
yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larutLemakyaitu
Vitamin
A,D,Edan
K.
Setiap
vitamin
larutlemak
A,D,E
dan
K
mempunyaiperananfaalitertentu di dalamtubuh.
Setiap vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali tertentu di
dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain.
Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut
ke hati melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai
jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian vitamin?
2. Apa itu vitamin larut lemak dan macam-macamnya ?
3. Bagaimana pengaruh dari kekurangan dan kelebihan vitamin tersebut
bagi tubuh ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu vitamin.
2. Mahasiswa dapat mengetahui vitamin larut lemak dan macam-macamnya.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana akibat dari kekurangan dan
kelebihan vitamin tersebut bagi tubuh.

D. Manfaat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian vitamin
Vitamin adalah nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok oleh makanan (Vivi Triana, 2006).
2. Vitamin Larut Lemak dan Macam-macamnya
Vitamin larut lemak adalah molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah
derivat isoprene. Vitamin vitamin yang larut lemak ini memerlukan absorbsi
lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorpsi secara efisien (Vivi
Triana, 2006).
Macam macam vitamin larut lemak menurut Vivi triana (2006) sebagai berikut :
1. Vitamin A
Vitamin A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung
cincin siklohesenil.
2. Vitamin E
Vitamin E atau disebut tokoferol, terdapat beberapa jenis dalam betuk alami.
Semuanya merupakan 6 hidroksikromana atau tokol yang tersubtitusi oleh
isoprenoid.
3. Vitamin D
Vitamin D meruapakan prohormon steroid. Vitamin ini diwakili oleh
sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga
pada tanaman dan ragi.
4. Vitamin K
Vitamin K terbagi menjadi beberapa macam antara lain:
5

a) Naftokuinon yaitu tersubstitusi oleh poliisoprenoid.


b) Menadion yaitu Senyawa induk seri vitamin K
c) Filokuinon yaitu bentuk utama vitamin K yang ada dalam tanaman.
5. Pengaruh dari kekurangan dan kelebihan vitamin larut dalam lemak
Pengaruh kekurangan dan kelabihan vitamin larut dalam lemak menurut
Sunita(2004) adalah
1) Vitamin A
a) Kekurangaan :
a. Buta senja
b. Perubahan pada mata ( Xerosis konjungtiva, Bercak bitot,
Keratomalasia).
c. Infeksi
d. Perubahan pada kulit
e. Gangguan pertumbuhan
b) Kelebihan :
a. Sakit kepala
b. Pusing
c. Rasa nek
d. Rambut rontok
e. Kulit mengering
f. Tidak ada naafsu makan
g. Sakit pada tulang
h. Menstruasi berhenti pada wanita
i. Hidrosefalus pada bayi.
2) Vitamin D
a) Kekurangan :
a. Riketsia pada anak - anak
b. Osteomalasia pada orang dewasa
c. Kaki membengkok
d. Ujung ujung tulang besar memanjang
e. Tulang rusuk membengkok
f. Pembesaran kepala
g. Gigi terlambaat keluar
b) Kelebihan :
a. Keracunan
b. Klasifikasi pada tulang dan jaringan tubuh
c. Pada bayi terjadi ganguan pencernaan, gangguan tulang,
kelambatan perkembangan mental, ganguan pertumbuhan.
3) Vitamin E
a) Kekurangan :
a. Hemolisis eritrosit
b. Sindroma neurologik
6

c. Kaki kesemutan
d. Tumor payu darah yang malignan
b) Kelebihan :
a. Keracunan
b. Ganguan pada saluran cerna
4) Vitamin K
a) Kekurangan :
a. Darah tidak dapat menggumpal
b) Kelebihan :
a. Hemolisis sel darah merah
b. Sakit kuning
c. Kerusakan pada otak

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah zat-zatorganik yang sangat kompleks yang walaupun tersedianya
dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan
pertumbuhan tubuh yang normal.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi
7

metabolism energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh.Istilah vitamin


sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak
memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu
kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang
artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses
metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam
proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya
metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia)
karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok
dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat
tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai
provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit.
Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua
macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
Vitamin dinamakan menurut nama abjad; namun sekarang dalam praktik mulai
ditinggalkan, kecuali beberapa vitamin tertentu, yang terlanjur populer
penggunaannya.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin
yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang
larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut
dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Karakteristik umum yang membedakan vitamin larut dalam lemak dari vitamin larut
dalam air dapat dilihat dari table berikut,
Sifat-sifat umum vitamin
8

Vitamin larut lemak

Vitamin larut air

Larut lemak dan pelarut lemak


Kelebihan konsumsi dari yang

Larut dalam air


Simpanan sebagai kelebihan

dibutuhkan disimpan dalam tubuh


Dikeluarkan dalam jumlah kecil

kebutuhan sangat sedikit


Dikeluarkan melalui urin

melalui empedu
Gejala defisiensi berkembang

Gejala defisiensi sering terjadi

Lambat
Tidak selalu perlu ada dalam

dengan cepat
Harusselaluadadalammakanan

makanan sehari-hari
Mempunyai prekursor/provitamin
Hanya mengandung unsur C, H, O

sehari-hari
Umumnyatdkpunyaprekursor
Selain C, H dan O mengandung

Diabsropsi melalui sistem limfe


Beberapa jenis bersifat toksik pada

N, kadang-kadang S dan Co
Diabsropsimelalui vena porta
Bersifattoksikhanyapadadosis

jumlah relatif rendah (6-10 X

tinggi/megadosis (> 10 X KGA)

KGA)

B. Vitamin Larut dalam Lemak


Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalalm
tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi
membutuhkan cairan empedu dan

pakreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati

melalui sistem limfe sebagai bagian dai lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh
dan biasanya dikeluarkan melalui urin.
a. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut dalam lemak yang pertama dilarutkan.
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Sejarah
Pada tahun 1932 susunan kimia vitamin A telah diketahui. Tahun 1937
vitamin Adapat diisolasi dari minyak hati halibut dalam bentuk kristal.

Kemudian tahun 1947 vitamin A dapat disintesis, vitamin A sekarang


digunakan untuk fortifikasi berbagai macam pangan dan sebagai suplemen.
Vitamin A disebut juga retinol karena fungsi spesifiknya dalam retina mata.
Penelitian-penelitian selama duapuluh tahun terakhir memberikan bukti-bukti
lebih nyata bahwa kekurangan vitamin A tidak menyebabkan kebutaan saja
tetapi berdampak buruk terhadap kesehatan anak dan kelangsungan hidup
anak secara keseluruhan.
Sifat Kimia
Vitamin A tahan terhadap panas cahaya dan alkali, tetapi tidak tahan dengan
asam dan oksidasi.
Pada cara memasak biasa tidak banyak vitamin A yang hilang. Namun suhu
tinggi untuk menggoreng dapat merusak vitamin A. Bentuk aktif vitamin A
hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung
karotenoid yang merupakan provitamin A diantara ratusan karotenoid yang
terdapat di alam hanya berbentuk alfa beta dan gamma serta kriptosantin
yang berperan sebagai provitamin A. Beta-karoten adalah bentuk vitamin A
paling aktif yang terdiri dari dua molekul retinol yang saling berkaitan.
Fungsi vitamin A
Vitamin A berperan dalam faal tubuh
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di
dalam mata retinol, berbentuk vitamin A yang didapat dari darah,
dioksidasi menjadi retina kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat
dirasakan, bila kita beri cahaya terang di luar kemudian memasuki
ruangan yang remang-remang cahayanya maka mata memerlukan waktu
untuk dapat melihat. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah rabun
senja. Suplemen vitamin A dapat memperbaiki penglihatan yang kurang
apabila disebabkan vitamin A.
2. Diferensiasi Sel
2

Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat
atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan funggsi sel ini adalah salah
satu dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap
perkembangan

tubuh,

seperti

pembuahan, pembentukan

pada

tahap

struktur organ

pembentukan

sperma,

tubuh, pertubuhan dan

perkembangan janin, masa bayi, anak-anak dan masa tua.


3. Fungsi Kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia
dan hewan. Disamping itu kekurangan vitamin A menurunkan respon,
antibodi yang teergantung sel T (limfosit yang berperan pada kekebalan
seluler). Dalam vitamin Adan kekebalan ditemukan bahwa:
a. Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap
penyakit infeksi pernapasan.
b. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas
c. Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian.
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh pada sintesis protein

dengan

demikian

berpengaruh terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk


perkembangan tulang, dan sel epitel yang membentuk email dalam
pertumbuhan gigi.
5. Reproduksi
Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan
persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan
kemampuan meningkatkan aktifitas sistem kekebalan yang diduga
berpengaruh

dalam

pencegahan

kanker,

terutama

kanker

kulit,

tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih.


Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat dalam pangan hewani, sedangkan karoten terdapat
dalam pangan nabati. Sumber vitamin A : hati, kuning terul, susu, dan
3

mentega. Sumber karoten sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan
buah-buahan yang berwarna kuning jingga.
b. Vitamin D
Mencegah dan menyembuhkan riketsia yaitu penyakit dimana tulang
tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan
bantuan sinar matahari, karena dapat disintesis dalam tubuh vitamin D dapat
dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon.
Sejarah
Penyakit riketsia sejak berabad-abad yang lalu ditemukan pada anak-anak
dinegara dingin seperti dieropa utara dan amerika utara. Pada tahun 1890,
seorang doktor inggris bernama Plam mengamati bahwa riketsia jarang
terjadi bila anak-anak terkena sinar matahari. Penelitian diklinik kemudian
menunjukkan bahwa sinar matahari atau ultraviolet dapat mencegah dan
menyembuhkan riketsia pada anak-anak.
Nomeklatur dan sintesis
Vitamin D adalah nama generik dari 2molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin
D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3). Prekusor vitamin D hadir dalam fraksi
sterol dalam jaringam hewan (dibawah kulit dan tumbuh-tumbuhan berturutturut

dalam

bentuk

7-dehidrokolesterol

dan

ergosetrol.

Keduanya

membutuhka radiasi sinar ultraviolet untuk mengubahnya kedalam bentuk


provitamin D3 dan D2. Kedua profitamin membutuhkan konversi menjadi
bentuk aktifnya melalui penambahan dua gugus hidroksil. Kedua bentuk
vitamin D efektif untuk manusia. Bentuk tumbuh-tumbuhan terutama
digunakan sebagai bahan tambahan makanan.
Absorbi, transportasi, dan penyimpanan.
Vitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan
cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D4

plasma binding protein ketempat penyimpanan dihati, kulit, otak, tulang, dan
jaringan lain. Absorbsi vitamin D pada orang tua kurang efisien bila
kandungan kalsium makanan rendah kemmungkinan hal ini disebabkan
gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Metabolisme
Vitamin D3 (kolekalsiferol) dibentuk dalam kulit oleh sinar ultraviolet dari 7dehidrokolesterol. Sinar matahari juga dapat mengubah profitamin D3
menjadi bahan yang tidak aktif. Faktor lain yang berpenguh terhadap
pembentukan provitamin D3 adaalah pigmentasi, penggunaan alas penahan
m atahari dan lama waktu penyingkapan terhadap matahari.
Fungsi
Fungsi utama vitammin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan
tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-horomon paratiroid dan
kalsitonin, protein kolagen serta mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
Fungsi khusus vitamin D adalah meembantu pergeseran tulang dengan cara
mengatur agar kalsium dan fosfor yang tersedia didalam darah untuk
diendapkan pada proses pergeseran tulang. Hal ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
A. Didalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan abrorbsi aktif vitamin D
cengan cara merangsangb sintesis protein pengikat kalsium dan protein
pengikat fosfor pada mukosa usus halus.
B. Didalam tulang kalsitriol betrsama hormon paratiroid merangsang
pelepasan kalsium dari permukaan tulang kedalam darah.
C. Didalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorbsi kalsium dan fosfor
c. Vitamin E (Tokoferol)
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat
mencegah keguguran dan sterilitas pada tikus. Semula zat ini dinamakan
5

faktor anti sterilitas dan kemudian vitamin E. Sekarang dikenal beberapa


bentuk tokoferol dan istilah vitamin E biasa digunakan menyatakan setiap
campuran tokoferol yang aktif secara biologik. Hewan tidak dapat mensintesis
vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus memperolehnya dari makanan
nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan dapt menimbulkan berbagai
sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia belum dapat dikatakan
sudah pasti.
Sifat kimia
Vitamin E murni tidak berbau dan tidak bewarna, sedangkan vitamin E yang
dijual secara komersial biasanya bewarna kuning muda hingga kecoklatan.
Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik, tetapi
tidak larut dalam air.
Ada 4 jenis tokoferol yang penting dalam makanan alfa-, beta-, gama-, delta,
tokofeol, dan tokotreinol. Karakteristik kimia utamanya adalah bertindak
sebagai anti oksidan.
Tokotrienol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Alfatokoferol adalah bentuk vitamin E paling aktif, yang digunakan pula sebagai
standar pengukuran vitamin E dalam makanan.
Vitamin E agak tahan panas dan asam tetapi tidak tahan alkali, sinar ultra
violet dan oksigen. Vitamin E rusak bila bersentuhan dengan minyak tengik,
timah, dan besi. Vitamin E sebagian besar disimpan di jaringan lemak dan
selebihnya dihati.

Satuan
Aktifitas biologik vitamin E dapat dinyatan dala satuan internasional (SI). 1 mg
d-alfa-tokoferol alami ekivalen dengan 1,49 SI. Vitamin E juga dinyatakan
dalam tokoferol ekivalen (TE). Bila keterangan yang ada hanya tentang alfa
6

toko-ferol, nilai dalam mg hendaknya dikalikan dengan 1,2 guna memperoleh


nilai total alfa-TE yang menggambarkan kehadiran tokoferol lain dalam
makanan.

Fungsi
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur
cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah moleku-molekul reaktif dan
dapat meruksak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Radikal yang
dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda bpolusi, ozon, dan
asap rokok.
Vitamin E berbeda dalam lapisan fosfolipida membran sel dan memegang
peranan biologik utama dlam melindungi asam lemak-jenuh ganda dan
komponen membran sel laindari oksidasi radikal bebas.

Peroksidasi lipida dan vitamin E


Membran sel terutama terdiri atas asam lemak-jenuh ganda yang sangat
mudah dioksidasi oelh radikal bebas. Proses ini dimulai oelh radikal bebas
OH

yang

mengikat

satu

hidrogen

dari

asam

lemak-tidak

jenuh

ganda/ALTJG:H, sehingga membentuk raadikal ALTJG (ALTJG) .


Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses
peroksidasi lipida dengan menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus
OH pada cincinya keradikal bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E yang
tidak stabil dan tidak merusak.

Sistem pertahanan anti oksidan


7

Bila vitamin E tidak berhasil mencegah pembentukan ALTJG:Ooh di dalam


membran sel ada sistem pertahanan lain yang berperan. Jadi aktivitas
oksidan vitamin E dan selenium melaluui glutation peroksidase sangat erat
berkaitan satu sama lain. Enzim antioksidan penting lain adalah superoksida
dismutase, katalase dan glukosa-6-fosfat dehidrogenease, serta ikatan-ikatan
karotenoid, asam urat dan asam karbonat (vitamin C).
Walaupun vitamin E adalah antioksidan yang larut lemak utama di dalam
membran sel, konsentrasinya sangat kecil yaitu pada satu molekul per 20003000 molekul fosfolipida.

Fungsi lain
Fitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan
dengan fungsi sebagai antioksidan, yaitu :
a. Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel.
b. Sintesin DNA
c. Merangsang reaksi kekebalan.
d. Mencegah penyakit jantung koroner.
e. Mencegah gangguan menstruasi.
Absorbsi, transpotasi, dan metabolisme
Sebanyak 20-80% tokoferol diabsorbsi dibagian atas usus halus dalam
bentuk misel yang pembentukannya nergantung pada garam empedu dan
lipase pankreas. Absorbsi tokoferol pembentukannya dibantu oleh trigiselidra
rantai dan dihambat oleh asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda.
Mekanisme transportasi vitamin E melintasi sel epitel usus halus belum
diketahui dengan pasti. Transportasi dari mukosa usus halus kedalam sistem
limfe dilakukan oleh kilimikron untuk dibawa ke hati.
8

Belum banyak diketahui tentang metabolisme vitamin E. Vitamin E disimpan


didalam hati dan lemak.
Sumber
Vitamin E gterdpat di dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E
adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan
biji-bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E.
Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik.
Daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam
jumlah terbatas.
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (pada proses penggorengan) dan
oksidasi. Karena vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang selama
dimasak dengan air. Pembekuan dan penggorengan dengan minyak banyak
merusak sebagian besar vitamin E.
d. Vitamin K
Pada

tahun

1935,

Dam

dari

Denmark

menemukan

penyakit

pendarahan parah pada ayam percobaan yang diberi makan cukup dalam zat
gizi yang telah diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi makan alfalfa atau
tepung ikan yang telah busuk. Faktor aktif yang dpat menyambuhkan itu
dinamakan vitamin koagulation. Dengan bantuan karrer, seorang ahli kimia
dadri swis pada tahun 1939 ia berhasil mengisolasi vitamin larut lemak yang
dinamakna vitamin K. Faktor ini merupakan kelompok senyawa yang terdiri
atas filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang
terdapat dalam minyak ikan dan daging. Menakinon juga dapat disintesis
bakteri di dalam usu halus manusia.
Sifat kimia
Vitamin K terdapat dalam alam dalam dua bentuk, keduanya terdiri atas
cincin 2-metilnaftakinon dengan rantai samping pada posisi ketiga. Vitamin
K1 (filokinon) mempunyai rantai samping fitril dan hanya terdapat dalam
9

tumbuh-tumbuhan berwarna hijau. Vitamin K2 (menakinon) merupakan


sekumpulan ikatan yang rantai sampingnya terdiri atas beberapa satuan
isopren (berjumlah 1-14 unit).
Absorbsi dan transportasi
Sebanyak 50-80% vitamin K dalam usus halus diabsorbsi dengan bantuan
empedu dan cairan pankreas. Setelah diabsorbsi dalam usus halus bagian
atas, vitamin K dikaitkan dengan kilomikron untuk diangkut melalui sistem
limfe ke hati. Hati merupakan tempat simpanan vitamin K utama di dalam
tubuh.
Simpanan vitamin K di dalam tidak banyak dan penggantinya terjadi cepat.
Simpanan di dalam hati sebanyak 10% berupa filokinon dan 90% menakinon
yang kemungkinan disintesis oleh bakteri saluran cerna. Namun kebutuhan
akan vitamin K nampaknya tidak dapat hanya dipenuhi dari sintesis
menakinon, akan tetapi sebagian perlu didatangkan dari makanan.
Fungsi
Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah, walaupun
mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
Vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu
protein berupa asam glutamat (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla).
Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung vitamin K atau gla-protein.
Enzim karboksilase yang menggunakan vitamin K sebagai kofaktor di dapat
didalam membran hati dan tulang dan sedikit di lain jaringan. Kemampuan
inilah yang merupaka aktivitas biologik vitamin K. Kemampuan gla-protein
untuk mengikat kalsium merupakan langkah esensial dalam pembekuan
darah.
Gla protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam jaringan
tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Tanpa vitamin K,

10

tulang memproduksi protein yang kirang sempurna, sehingga tidak dapat


mengikat mineral-mineral ytang diperlukan dalam pembentukan tulang.
Sumber
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Sumber
utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis,
kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi
kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang mengandung vitamin K
dalam jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan
dan sayuran lain. Sumber penting vitamin K lain adalah flora bakteri dalam
usu halus (jejnum dan ileum).
Untuk mencegah terjadinya gangguan penggumpalan darah yang dapat
menyebabkan pendarahan, bayi baru lahir dianjurkan mendapat vitamin K
melalui mulut atau dalam bentuk injeksi intramuskular.
C. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin A, D, E, dan K
a. Vitamin A

b. Vitamin D
Akibat kekurangan
Kerurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang dinamakan riketsia
pada anak-anak dan osteomalsia pada orang dewasa. Kekurangan pada
orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila
pergesaeran tulang pada anak-anak terhambat sehingga akhirnya menjadi
lembek. Kaki membengkok, ujung-ujung tulang paha membesar, tulang rusuk
membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi
terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Osteolmalasia
adalah riketsia pada orang dewasa. Bianya terjadi pada wanita yang
konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan
11

mengakami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula


terjadi pada mereka yang ,enderita penyakit saluran cerna, hati, kantung
empedu atau ginjal. Gejala awalnya adalah rasa sakit seperti rematik dan
lemah dan kadang muka menggamit (twitching) tulang membengkok bentuk
O atau X dan dapat menyebabkan fraktur atau patah.

Akibat kelebihan
Konsumsi vitamin D daalam jumlah berlebihan mencapai lima kali akg yaitu
lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan.
Gejalanya adalag kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya
menyebapkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh seperti
ginjal, paru-paru dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat
hiperkalsemia seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare,
muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin berlebihan. Bayi
yang diberi vitamin D berlebihan menunjukkan gangguan saluran cerna,
rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan kelambatan perkembangan
mental.
c. Vitamin E
Akibat kekurangan
Penyakit kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin E
banyak terdapat di dalam makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena
adanya gangguan absorbsi lemak seperti pada cyctis fibrosis dan gangguan
transpor lipida seperti pada breta-lipopro-teinemia.
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang
dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain adalah
sindroma neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum
tulang belakang dan retina. Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi
pada refleks otot, serta gangguan penglihatan dan berbicara.
12

Hal lain yang tampaknya dapt diperbaiki dengan terapi vitamin E, walaupun
hasilnya belum kkonsisten adalah penyakit tumor pada payudara yang tidak
maglinan dan aliran darah kurang sempurna yang menyebabkan kesemutan
pada kaki.
Kepercayaan kelebihan terhadap vitamin E
Akhir-akhir ini ada kepercayaan kelebihan vitamin E pada masyarakat,
sehingga vitamin E ini digunakan sebagai suplemen. Kemapuhan vitamin E
sebagai vitamin anti-sterilitas atau untuk mencegah keguguran ternyata tidak
terbukti pada manusia. Vitamin E ternyata juga tidak dapat meningkatkan
potensi dan kemampuan seksual serta mencegah penyakit jantung. Vitamin E
berupa kapsul juga banyak diiklankan sebagai vitamin yang dapat mencegah
penuaan.
Akibat kelebihan
Mengkonsumsi vitamin E yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan.
Namun akibatnya tidak terlalu merugikan seperti halnya dengan kelebihan
vitamin A. Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 6000
miligram-sehari

(60-75

kali

kecukupan).

Dosis

tinggi

juga

dapat

mengingkatkan efek obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah


penggumpalan darah.
d. Vitamin K
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah sulit menggumpal, sehingga bila
ada luka atau operasi terjadi pendarahan.
Kekurangan vitamin K karena jarang makan, sebab vitamin K terdapat secara
luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila adanya gangguan
absorbsi lemak (bila produksi empedu kurang atau pada diare)., juga terjadi
bila seseorang mendapat antibiotika sedangkan tubuhnya kurang mendapat
13

vitamin K dari makanan. Vitamin K biasanya diberikan sebelum operasi untuk


mencegah pendarahan berlebihan. Aspirin berlebihan dapat mencegah
pembekuan drah normal dengan menggangu pembentukan platelet dan
faktor-faktor tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi jika vitamin K diberikan dalam bentuk
berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin K
adalah hemolisis sel darah merah, Sakit kuning (jaundice) dan kerusakan
pada otak.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

14

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,sunita. 2004. Pinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Vivi triana. 2006. Macam Macam Vitamin dan Fungsinya dalaam Tubuh Manusia
dalam alamat Http://www.scribd.com/doc/92201186/Macam-macam-Vitamin-DanFungsinya-Pada-Tubuhh-Manusia-Ada-Riboflavin#scribd diakses pada 31 Maret
2015

15

Anda mungkin juga menyukai