Bea Keluar
Bea keluar adalah pungutan Negara berdasarkan Undang-undang Kepabeanan yang
dikenakan terhadap barang ekspor. Harga ekspor adalah harga yang digunakan untuk
perhitungan Bea Keluar. Barang ekspor yang dikenakan bea keluar berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012, adalah:
a. Kulit dan kayu;
b. Biji kakao;
c. Kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO), dan produk turunannya; dan
d. Bijih (raw material atau ore) mineral.
Terdapat 2 cara menghitung bea keluar, yaitu dengan cara Advalorum dan Spesifik.
Tarif advalorum adalah pajak yang dikenakan berdasarkan presentase tertentu misalnya 5%,
10%, dan lain-lain. Sedangkan tariff spesifik merupakan besaran pajak berdasarkan satuan
barang misalnya Rp. 1000,- per batang, Rp. 2000,- per keeping, dan lain-lain. Perhitungan
bea keluar adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal tarif bea keluar ditetapkan berdasarkan persentase dari Harga Ekspor,
Bea keluar dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar x Jumlah Satuan Barang x Harga Ekspor per Satuan Barang
x Nilai Tukar Mata Uang
b. Dalam hal tarif bea keluar ditetapkan secara spesifik, bea keluar dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang Tertentu x
Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Wajib Pajak terkait dengan Bea Keluar
a. Memastikan jenis barang yang diekspor apakah dikenakan bea keluar atau tidak
b. Memastikan tarif bea keluar yang relevan untuk jenis barang yang diekspor.
c. Jika terdapat ketidakjelasan mengenai pengenaan bea keluar, Wajib Pajak dapat
mencoba untuk mengajukan permohonan penegasan kepada instansi terkait dalam hal
ini diajukan kepada dirjen bea cukai
Dalam perhitungan bea keluar khusus untuk barang campuran CPO dan turunannya
diatur harga dan tariff yang digunakan adalah harga dan tariff ekspor yang tertinggi dari
barang yang dicampur tersebut dengan jumlah barang adalah volume dan atau berat total.
Sedangkan untuk campuran bijih (raw material atau ore) mineral harga yang digunakan
adalah harga ekspor tertinggi dengan jumlah barang adalah berat total.