Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Pembagian Kerja
Pembagian kerja tiap individu di kelompok 3 meliputi
reproducibility (sebanyak 3 orang) sebagai operator I,
operator II dan operator III. Praktikan 1 mengamati suhu pada
termometer dan smoke point, praktikan 2 menyalakan
pemantik api ketika terjadi smoke point, praktikan 3
mengoperasikan stopwatch, dan praktikan 4 mencatat waktu.
Reproducibility yang diberikan sebanyak 3 maka dari itu
operator ada 3 orang. Setiap operator terdapat pergantian
kerja sehingga hasil pengamatan tiap operator berbeda-beda
(dengan Repeatability sebanyak 2).
IV.2 Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel IV.2.1 Hasil Pengamatan Penentuan Flash & Fire point
oleh Operator 1 pada
sampel Solar 77% : Kerosin 23% pada t0 = 34C dan 34C
Repeat 1
Repeat 2
Operator 1 : Vonindya K ; Operator 1: Vonindya K ;
T0 = 340C
T0 = 340C
Suh
u
Wakt Keterang Suhu Wakt Keterang
0
( C)
u
an
(0C)
u
an
34
0
34
0
36
5:45
36
7:02
38 10:03
38
11:09
40 19:10
40
15:21
Sampel
42 22:20
42
19:11
Belum
44 26:34
44
21:33
Sampel
Mengalami
46 29:60
Belum
46
25:41
Perubahan
48 33:31 Mengalami
48
27:23
50 37:74 Perubahan
50
31:29
52 41:02
52
36:12
54 47:67
54
40:19
56 49:58
56
47:43
Smoke
58
52:3
58
51:01
Point
60 55:32
Smoke
60
52:53
Smoke
IV-1

IV-2

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


PEMBAHASAN
Point
Point
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94

Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Flash
Point
Smoke
Point
Smoke
Point

58:12
1:02:
02
1:05:
21
1:07:
12
1:09:
56
1:13:
13
1:15:
18
1:20:
29
1:22:
18
1:25:
01
1:27:
14
1:29:
56
1:31:
30
1:34:
45
1:36:
07
1:37:
41
1:39:
10 Fire Point

Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Flash
Point
Smoke
Point
Smoke
Point
Smoke
Point

62

55:28

64

58:32

66

59:89
1:02:
18
1:03:
52
1:09:
55
1:12:
43
1:17:
03
1:19:
26
1:23:
04
1:26:
05
1:29:
33
1:30:
29
1:32:
14
1:33:
02
1:34:
57
Fire Point

68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92

Tabel IV.2.2 Hasil Pengamatan Penentuan Flash & Fire point


oleh Operator 2 pada sampel Solar 77% : Kerosin
23% pada t0 = 34C dan 36C
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA
FTI ITS

IV-3

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


PEMBAHASAN Repeat 2
Repeat 1
Operator 2: Aini R ; T0 =
Operator 2: Aini R ; T0 =
0
34 C
360C
Suh
Su
u
Wakt Keterang hu Wakt Keteranga
0
( C)
u
an
(0C)
u
n
34
6:35
36 12:31
36
9:05
38 17:22
38 11:13
40 21:12
Sampel
40 13:21
42 25:43
Belum
42 15:38
44 28:08
Mengalami
Perubahan
44 17:22
46 31:57
Sampel
46 20:02
48 34:27
Belum
48 23:47 Mengalami 50 37:19
50 25:34 Perubahan 52 40:39
Smoke
52 28:08
54 43:10
Point
54 30:06
56 46:35 Smoke Point
56 33:45
58 49:41 Smoke Point
58 34:51
60 55:94 Smoke Point
60 37:21
62 58:68 Flash Point
Smoke
1:01:1
62 40:39
Point
64
2
Smoke Point
Smoke
1:05:3
64 42:29
Point
66
5
Smoke Point
Smoke
1:07:0
66 45:12
Point
68
1
Smoke Point
Smoke
1:11:5
68 48:45
Point
70
4
Smoke Point
Smoke
1:17:5
70 50:31
Point
72
2
Fire Point
Smoke
72 52:12
Point
Smoke
74 55:94
Point
Smoke
76 57:46
Point
Smoke
78 59:25
Point
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA
FTI ITS

IV-4

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


80
82
84
86
88

1:01:
54
1:03:
02
1:05:
35
1:10:
19
1:17:
24

Smoke
Point
Smoke
Point
Flash
Point
Smoke
Point
Fire Point

Tabel IV.2.3 Hasil Pengamatan Penentuan Flash & Fire point


oleh Operator 3 pada sampel Solar 77% : Kerosin
23% pada t0 = 36C dan 32C
Repeat 1
Repeat 2
Operator 3: Rangga M ; T0 Operator 3: Rangga M ; T0
= 360C
= 320C
Suh
Suh
u
Wakt Keteranga u
Wakt
0
0
( C) u
n
( C) u
Keterangan
36 10:22
32
4:40
38 13:51
34
6:01
40 17:28
36
7:59
Sampel
42 20:01
38
9:12
Belum
Sampel
44 24:03 Mengalami
40 11:23
Belum
Mengalami
46 26:23 Perubahan
42 13:29
Perubahan
48 29:31
44 15:14
50 32:31
46 19:09
52 34:39
48 23:01
Smoke
54 39:29
Point
50 25:16
Smoke
56 42:28 Smoke Point 52 28:30
Point
58 49:84 Smoke Point 54 31:01 Smoke Point
60 57:42 Smoke Point 56 33:71 Smoke Point
1:02:
Flash
62
02
Point
58 37:31 Smoke Point
1:11:
64
44
Smoke Point 60 39:26 Smoke Point
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA

IV-5

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


PEMBAHASAN

66
68

1:17:
31
Smoke Point
1:21:
36
Fire Point

62

43:47

Smoke Point

64
66
68
70
72

47:28
50:12
52:34
56:31
59:51
1:01:
53
1:04:
03
1:08:
47
1:11:
12
1:15:
35
1:18:
49
1:21:
12
1:26:
41
1:31:
54
1:35:
02

Smoke
Smoke
Smoke
Smoke
Smoke

74
76
78
80
82
84
86
88
90
92

Point
Point
Point
Point
Point

Smoke Point
Smoke Point
Smoke Point
Smoke Point
Flash Point
Smoke Point
Smoke Point
Smoke Point
Smoke Point
Fire Point

IV.3 Perhitungan Repeatability dan Reproducibility


Dari data yang didapatkan pada saat praktikum dapat
dihitung dan didapatkan nilai repeatability Flash Point dan
Fire Point dari sampel Solar 77% : dan Kerosin 23%, yaitu
dengan cara menghitung rata-rata Flash point dan Fire Point
pada setiap operator 1, 2 dan 3 dan untuk mendapatkan nilai
reproduceability yaitu dengan cara menghitung rata-rata
Flash point dan Fire Point pada operator 1, 2 dan 3. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut :

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA
FTI ITS

IV-6

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


Tabel IV.3.1 Nilai rata-rata Flash Point dan Fire Point pada
Sampel Solar 77% : Kerosin 23% oleh Operator 1

Parameter
Flash Point
Fire Point

Solar 77% :
Kerosin 23%
Repe
Repe
at 1
at 2
88 0C
84 0C
94 0C
92 0C

Repeata
bility
4 0C
2 0C

ASTM
D9205a

Ket.

Max.8
0
C
Max.8
0
C

Sesu
ai
Sesu
ai

Tabel IV.3.2 Nilai rata-rata Flash Point dan Fire Point pada
Sampel Solar 77% : Kerosin 23% oleh Operator 2
Paramete
r
Flash Point
Fire Point

Solar 77% :
Kerosin 23%
Repe
Repe
at 1
at 2
0
84 C
62 0C
88 0C
72 0C

Repeata
bility
22 0C
16 0C

ASTM
D9205a

Ket.

Max.8
0
C
Max.8
0
C

Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai

Tabel IV.3.3 Nilai rata-rata Flash Point dan Fire Point pada
Sampel Solar 77% : Kerosin 23% oleh Operator 3
Paramete
r

Solar 77% :
Kerosin 23%
Repea Repe
t1
at 2

Repeata
bility

ASTM
D9205a

Ket.

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA

IV-7

Flash
Point
Fire Point

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


PEMBAHASAN
62 0C
82 0C
20 0C
Max.8
Tidak Sesuai
68 0C

92 0C

24 0C

C
Max.8
0
C
0

Tidak Sesuai

Tabel IV.3.4 Nilai Reproducibility Flash Point dan Fire Point


pada Sampel Solar 77% : Kerosin 23% oleh
Operator 1 dan 2
Paramet
er
Flash
Point
Fire Point

Solar 77% :
Kerosin 23%
Operato Operat
r1
or 2
0
88 C
84 0C
0
94 C
88 0C

Reproducibili
ty
4 0C
6 0C

ASTM
D9205a
Max.180
C
Max.140
C

Ket.
Sesuai
Sesuai

Tabel IV.3.5 Nilai Reproducibility Flash Point dan Fire Point


pada Sampel Solar 77% : Kerosin 23% oleh
Operator 2 dan 3

Paramete
r
Flash Point
Fire Point

Solar 77% :
Kerosin 23%

Reproducibil
ity

Operato Operato
r2
r3
0
84 C
62 0C
88 0C
68 0C

22 0C
20 0C

ASTM
D9205a

Ket.

Max.180
C
Max.140
C

Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai

IV.4 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari dan
mengetahui metode pengukuran titik nyala pada sampel
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA
FTI ITS

IV-8

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


bahan bakar berdasarkan ASTM D92-05a dan mempelajari
dan mengetahui metode pengukuran titik nyala (flash point)
dan titik api (fire point) dari suatu bahan bakar dengan tepat
dan akurat.
Titik nyala (flash point) dari suatu cairan bahan bakar
adalah temperatur minimum fluida pada waktu uap yang
keluar dari permukaan fluida langsung akan terbakar dengan
sendirinya oleh udara di sekililingnya disertai kilatan cahaya.
Titik api (fire point) adalah temperatur diatas permukaan
fluida pada waktu uap yang keluar akan terbakar secara
kontinyu bila nyala api didekatkan padanya (Raharjo, 2009).
100
90
80
70
60

Temperature (0C)

Operator 1 Repeat 1

50

Operator 1 Repeat 2

40

Operator 2 Repeat 1

30

Operator 2 Repeat 2

20

Operator 3 Repeat 1

10

Operator 3 Repeat 2

0
0 1 2

Waktu (Menit)
Grafik IV.4.1 Hasil Pengamatan Penentuan Flash & Fire
point oleh pada sampel Solar 77% : Kerosene
23%
Berdasarkan Grafik IV.4.1, dapat dilihat bahwa semakin
lama waktu yang dibutuhkan selama pengamatan maka
semakin tinggi suhu. Pada Operator I, rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk terjadinya flash point yaitu 1,6 menit
dengan suhu 88oC. Pada Operator II, rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk terjadinya flash point yaitu 1,05 menit
dengan suhu 84oC. Pada Operator III, rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk terjadinya flash point yaitu 0,95 menit
dengan suhu 620C. Sedangkan untuk fire point, pada Operator
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA

IV-9

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


PEMBAHASAN
I, rata-rata waktu yang dibutuhkan yaitu 1,65 menit dengan
suhu 94oC. Pada Operator II, rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk terjadinya fire point yaitu 1,17 menit dengan suhu
88oC. Pada Operator III, rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk terjadinya fire point yaitu 1,28 menit dengan suhu
68oC.
Berdasarkan spesifikasi bahan dari Pertamina (2007), solar
memiliki titik nyala minimal 60oC dan kerosene memiliki titik
nyala minimal 38oC. Sehingga apabila dicampur memiliki titik
nyala 38oC - 60oC dan bisa diatas 60oC. Pada percobaan yang
telah dilakukan oleh Operator I, campuran Solar 77% :
Kerosene 23% memiliki titik nyala 88oC dan sesuai dengan
literatur yang ada. Percobaan yang telah dilakukan oleh
Operator II, campuran Solar 77% : Kerosene 23% memiliki
titik nyala 84oC dan sesuai dengan literatur yang ada. Dan
percobaan yang telah dilakukan oleh Operator III, campuran
Solar 77% : Kerosene 23% memiliki titik nyala 62oC dan
sesuai dengan literatur yang ada.

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK
KIMIA
FTI ITS

Anda mungkin juga menyukai