Tujuan
Untuk mengetahui karakteristik zat pati dari berbagai sumber pati dengan
berbagai perlakuan
2. Landasan teori
Pengajar: 2013)
Karbohidrat (dalam hal ini pati, gula, atau glikogen) merupakan zat gizi sumber
energy paling penting bagi makhluk hidup karena molekulnya menyediakan unsur
karbon yang siap digunakan oleh sel. Secara kimia, karbohidrat dapat didefinisikan
sebagai turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidrik (karena mengandung
gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai senyawa yang menghasilkan turunan
tersebut apabila dihidrolisis. (Muchtadi, Deddy: 2009)
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan
atau
metabolisme.
Hasil
metabolisme
karbohidrat
antara
lain
glukosa
yang
dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.
Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan
beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. (Poedjiadi,
Anna: 1994)
Karbohidrat
dikelompokkan
menjadi
empat
kelompok
penting,
yaitu
ribose
dan
glukosa.
Disakarida
merupakan
karbohidrat
yang
bila
fruktosa.
yang tinggi dan bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida,
contohnya amilum, glikogen, dan selulosa. ((Poedjiadi, Anna: 1994)
Dalam tubuh manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal
dari
tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat
juga
mempunyai
peranan
penting
dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-
diberikan oleh semua karbohidrat ialah pembentukan warna jika dipanaskan dengan
asam sulfat dan fenol seperti resorsinol, antron, -naftol, timol, dan sebagainya.
Pati dengan iod memberikan warna biru yang disebabkan oleh komponen amilosa.
Amilopektin
memberikan
warna
lembayung
merah
dengan
iod.
Pentosa
dan
tetapi dapat dibedakan karena tidak memberikan reaksi Bial (warna biru jika
dipanaskan dengan orsinol dan FeCl3 dalam asam hidroklorida). Ketosa dapat
dideteksi dengan memanaskannya dengan asam hidroklorida dan resorsinol yang
memberikan warna merah (uji selliwanoff). Warna hijau biru dengan diazourasil
(reaksi Raybin) diberikan oleh sukrosa dan oligosakarida lain yang mengandung
bagian sukrosa seperti rafinosa dan stakiosa. Fruktosa dan fruktan memberikan
warna merah jika dipanaskan dengan urea dalam asam hidroklorida pekat. Asam
uronat
dan
polimernya
dapat
dideteksi
dengan
berdasarkan
timbulnya
karbondioksida jiak dipanaskan dengan asam hidroklorida 12%. Cara uji lain untuk
golongan karbohidrat tertentu didasarkan pada daya mereduksi tidak khas seperti
reaksi dengan larutan Fehling, larutan Benedict, perak nitrat beramonia, asam
dinitrosalisilat basa, dan sebagainya. (Robinson, Trevon: 1995)
3.
Tepung pati
Yod encer Hclpekat
Larutan NaOH 10%
Larutan Na-tiosulfat 1%
Pereaksi benedict
Alat:
4. Langkah kerja
a. Percobaan pertama
sketsa
Penjelasan
Ambil sedikit tepung pati lalu
tambahkan air secukupnya kedalam gelas
gelas piala,
b.
Percobaan kedua
Sketsa
Penjelasan
Teteskan larutan pati 1% & HCl
pekat pada tabung reaksi
Penangas air
Lalu setiap 3 menit teteskan
larutan, kepada plat tetes dan
teteskan yod encer, lakukan hingga
c.
Percobaan ketiga
Sketsa
penjelasan
5. Data pengamatan
a. Percobaan pertama
Larutan pati berubah menjadi ungupada 25 tetes yod encer
Endapan pati berubah warna menjadi ungu pada 7 tetes
b. Percobaan kedua
5 mi larutan pati 1% + 4 tetes HCl dipanaskan + yod encer
c. Percobaan ketiga
Perlakuan pertama hasilnya menjadi bening dan timbul endapan putih
Perlakuan kedua hasilnya menjadi bening dan timbul endapan putih
6. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami mencoba mengetahui karakteristik zat pati dengan
berbagai perlakuan, praktikum kaliini di dasarakan pada teori bahwa, reaksi
umum yang diberikan oleh semua karbohidrat ialah pembentukan warna jika
dipanaskan dengan asam sulfat dan fenol seperti resorsinol, antron, -naftol,
timol, dan sebagainya. Pati dengan iod memberikan warna biru yang disebabkan
oleh komponen amilosa. Amilopektin memberikan warna lembayung merah dengan
iod. Pentosa dan polisakarida yang mengandung pentose menghasilkan warna
ungu merah dengan floroglusinol dalam asam hidroklorida. Asam uronat pun
memberikan uji positif, tetapi dapat dibedakan karena tidak memberikan reaksi
Bial
(warna
biru
jika
dipanaskan
dengan
orsinol
dan
FeCl 3 dalam
asam
lain
yang
mengandung
bagian
sukrosa
seperti
rafinosa
dan
dengan urea dalam asam hidroklorida pekat. Asam uronat dan polimernya dapat
dideteksi dengan berdasarkan timbulnya karbondioksida jiak dipanaskan dengan
asam hidroklorida 12%. Cara uji lain untuk golongan karbohidrat tertentu
didasarkan pada daya mereduksi tidak khas seperti reaksi dengan larutan
Fehling, larutan Benedict, perak nitrat beramonia, asam dinitrosalisilat basa,
dan sebagainya.
Untuk mengidentifikasi polisakarida, reagent yang digunakan adalah larutan
kami
membuat
tiga
perlakuan
berbeda.
Pada
sample
pertama
kami
menjadi
ungu.
menunjukkan
endapan
bahwa
berwarna
terjadi
ungu
hidrolisis
pati
didasar
pada
tabung
saat
reaksi.
pemanasan.
Hal
ini
Adapun
endapan yang muncul di dasar tabung ini disebabkan karena proses hidrolisis
pati yang tidak sempurna. Endapan ini merupakan sisa dari butir-butir amilum
(Diwan, 2012).
Pada perlakuan yang kedua kami, mereaksikan pati dengan HCl pekat. Yang di
panaskan untuk mengamati perubahannya, setiap tiga menit sambil di panskan
kami
meneteskannya
kepada
plat
tetes,
lalu
setiap
larutan
tersebut
di
7. Daftar pustaka
Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Penerbit
ITB
Tim Pengajar. 2013. Panduan Praktikum Biokimia. Bandung: Prodi Pendidikan Biologi
Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
8. Pertanyaan pralab:
a. Tuliskan rangkaian hidrolisis pati dengan menyebutkan zat-zat yang
terbentuk!