Nama
NIM
: 201207010
No. Hp
: 089531589690
Alamat
Disusun oleh
DEVI EDITIA PUTRI
201207010
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila:
Hari
: Rabu
Tanggal
: 29 Juli 2015
Penguji I
Penguji II
Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan,
ketidaknyamanan yang umum terjadi dalam masa kehamilan trimester III adalah keadaan
ketidaknyaman yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28
minggu sampai 40 minggu. Ketidaknyamanan kehamilan trimester III meliputi: Peningkatan
frekuensi berkemih/nokturia, Konstipasi/sembelit, Edema, Insomnia, Nyeri pinggang, Keringat
berlebihan, dan sebagainya. Tujuan studi kasus diperolehnya pengalaman nyata dan mampu
memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Ketidaknyamanan TM III Terhadap Ny.P
Umur 23 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 Minggu 1 hari, di BPS AGNES PASKARINI,
Amd.Keb, Waykandis, Bandar Lampung Tahun 2015. Metode yang digunakan penulisan
deskriptif, tekhnik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder. Dengan cara wawancara
langsung dengan klien, melakukan pemeriksaan fisik, dan melihat buku register kehamilan. Hasil
dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan
Ketidaknyamanan TM III. Saran lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan
kesehatan yang sudah diprogramkan khususnya pada kehamilan. Bagi ibu hamil dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin.
Kata kunci
Kepustakaan
: (2005-2014)
Halaman
: 140
CURICULUM VITAE
Nama
NIM
: 201206010
Tempat/tanggal lahir
Agama
: Islam
Alamat
Institusi
Angkatan
: VII (2012-2015)
Biografi
Riyawat Pendidikan
Motto
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini, dan di balik penyelesaian
tugas ini tidak lupa saya memberikan persembahan kepada orang yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat
terselesaikan KTI (Karya Tulis Ilmiah)
2. Terimakasih untuk orang tua dan keluarga besar tercinta yang selalu
memberikan semangat dan mendoakan setiap kegiatan apapun yang
terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang
penulis lakukan.
3. Rekan-rekanku tercinta Akbid Adila khususnya tingkat III yang selalu
mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini
4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama 3 tahun
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas partisipasi dan dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpah dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. P Umur 23 Tahun G1P0A0
Dengan Ketidaknyamanan TM III Di BPS Agnes Paskarini Amd. Keb Way
Kandis Bandar Lampung Tahun 2015.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Wazni Adila,M PH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung
2. Ninik Masturiyah S.ST,M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah
3. Oktaria Safitri S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah
4. BPS Agnes Paskarini Amd.Keb Way Kandis Bandar Lampung selaku
tempat pengambilan Karya Tulis Ilmiah
5. Seluruh staf dan dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini guna
perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bandar Lampung,
2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3Tujuan Penulisan........................................................................ 3
1.4 Ruang Lingkup ......................................................................... 5
1.5 Manfaat penulisan ..................................................................... 5
1.6 Metodologi dan Teknik Memperoleh Data ................................ 6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ............................................................................... 105
4.2 Interprestasi Data ..................................................................... 123
4.3 Diagnosa Potensial ................................................................... 125
4.4 Tindakan Segera ...................................................................... 126
4.5 Perencanaan ............................................................................. 126
4.6 Pelaksanaan ............................................................................. 129
4.7 Evaluasi ................................................................................... 134
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 138
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
: Surat Balasan
Lampiran 3
: Jadwal Penelitian
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
: Dokumentasi
Lampiran 7
: Lembar Konsul
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Prawirohardjo, 2010; hal 312).
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis.
Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami
ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan.
Sering buang air kecil terjadi karena tekanan uterus pada kandung kemih,
sering buang air kecil pada malam hari akibat ekskresi sodium yang
meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air, air dan sodium
tertahan didalam tungkai bawah selama siang hari karena statis pada vena,
pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat
peningkatan dalam jumlah urine (Sulistyawati, 2012; hal 123, 126).
III
(BPS
Agnes Paskarini,
Amd.Keb).
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu
Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny. P Umur 23
Tahun G1P0A0 usia kehamilan 31 Minggu 4 hari dengan penatalaksanaan
ketidaknyamanan Trimester III di BPS Agnes Paskarini, Amd.Keb,
Waykandis, Bandar Lampung Tahun 2015?
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan umum.
Untuk mempelajari, memahami dan memberikan asuhan kebidanan
ibu hamil terhadap Ny. P Umur 23 Tahun G1P0A0 usia kehamilan
31 Minggu 4 hari dengan penatalaksanaan ketidaknyamanan
Trimester III di BPS Agnes Paskarini, Amd.Keb, Waykandis,
Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2. Tujuan khusus
a.
Agnes
Paskarini,
Amd.Keb,
Waykandis,
Bandar
Agnes
Paskarini,
Amd.Keb,
Waykandis,
Bandar
kehamilan 31
Minggu
hari dengan
Agnes
Paskarini,
Amd.Keb,
Waykandis,
Bandar
Agnes
Paskarini,
Amd.Keb,
Waykandis,
Bandar
Agnes
Paskarini,
Amd.Keb,
Waykandis,
Bandar
g.
Agnes
Paskarini,
Amd.Keb,
Waykandis,
Bandar
1.4
Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Ibu hamil dengan ketidaknyamanan Trimester III di BPS Agnes
Paskarini, Amd.Keb, Waykandis, Bandar Lampung tahun 2015.
1.4.2 Tempat penelitian
BPS Agnes Paskarini, Amd.Keb, Bandar Lampung tahun 2015.
1.4.3 Waktu penelitian
Penelitian dilakuakn sejak tanggal 07-1l Mei 2015.
1.5
Manfaat Penulisan
Penelitian studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.5.1 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan
bacaan mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampung sehingga
menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
tentang
asuhan
kebidanan
terhadap
ibu
dengan
1.6
survei
deskriptif,
mendeskripsikan atau
penelitian
diarahkan
untuk
Data primer
1. Wawancara
Adalah
suatu
metode
mengumpulkan
data,
yang
dimana
pergunakan
peneliti
untuk
mendapatkan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk
mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami
oleh
pasien.
Pemeriksaan
fisik
bertujuan
untuk
mengidentifikasi
masalah
pasien,
menilai
b. Data Sekunder
1. Studi pustaka
Studi pustaka merupakan hal yang sangat penting menunjang
latar belakang teoritis dari suatu penelitian. Telah kita ketahui
bersama bahwa didalam perpustakaan tersimpan berbagai
bahan bacaan dan informasi dari berbagai disiplin lmu. Dari
buku-buku, laporan-laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal
dan sebagainya.
2. Studi dokumenter
Studi dokumenter merupakan semua bentuk informasi yang
berhubungan dengan dokumen, baik dokumen-dokumen
resmi maupun tidak resmi, dokumen resmi adalah semua
bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak
diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi
(Notoatmodjo, 2005; hal 63-64).
BAB II
LANDASAN TEORI
ketiga
13
minggu
(minggu
ke-28
hingga
ke-40)
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Perubahanperubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah
bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang
diberikan adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus
memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari
tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.
Dalam memberikan asuhan kepada klien, bidan lebih cenderung
menggunakan
pendekatan
dalam
bentuk
pelayanan
promotif
b.
c.
d.
melakukan
membuahi ovum.
penetrasi,
dan
sampai
akhirnya
b.
Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat
untuk mencapai ampula tuba.
c.
Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan
tripsin agar biar menembus lapisan oosit/ovum.
d.
e.
f.
Fertilisasi
Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronukleus pria. Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
(minggu)
12
16
Pertengahan pusat-simpisis
20
24
Setinggi pusat
28
32
36
40
b. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron (Sulistyawati, 2012; hal 4,
36-37, 59-61).
c. Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak
jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan
ikat. Jaringan ikat pada servik ini mengandung kolagen. Akibat
kadar estrogen dan dengan adanya hipervaskularisasi serta
meningkatnya suplai darah maka konsistensi serviks menjadi
lunak yang disebut tanda goodell.
Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran
darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti
panggul. Akibatnya uterus, serviks dan isthmus melunak secara
progrestif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick),
perlunakan isthmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan
selama tiga bulan pertama kehamilan.
d. Vagina dan vulva
Akibat
mengalami
perubahan.
Sampai
vagina
minggu
ke
dan vulva
8
terjadi
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada kehamilan
karena diafragma semakin naik terus selama kehamilan. Jantung
digeser kekiri dan keatas, sementara pada waktu yang sama organ ini
agak berputar pada sumbu panjangnya, akibatnya apeks jantung
digerakan agak kelateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil
normal, dan membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada
radiogra, luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran
dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan konfigurasi
abdomen dan thorak (Jannah, 2012; hal 96-97).
3. Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang
puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat
sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal,
aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika
berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena
itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka
4. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit
semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa
panas di dada (Heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi
sfingter di kerongkongan bagian bawah yang kemungkinan isi
lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
5. Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang
kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet
biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar
b.
c.
6. Sistem Integumen
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak dikulit kening dan pipi. Peningkatan
ditungkai
bawah.
Pembesaran
rahim
menimbulkan
b.
c.
d.
e.
8. Sistem Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi
LH dan FSH. Follicle Stimulating Hormone (FSH) merangsang
folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan
luteum
dirangsang
oleh
LH
untuk
memproduksi
Kadang
hidung
dan
tenggorokkan
mengalami
b.
c.
Jaringan ekstrauterine
Janin
1
3- 3,8
Cairan amnion
Plasenta
1-1,1
Payudara
0,5 2
Tambahan darah
2 2,5
1,5 2,5
2 2,5
Total
11,5 16
b.
c.
d.
e.
2. Diet makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR,
inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerpuralis, dll.
sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan
makanan untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre eklamsi,
janin terlalu besar dan sebagainya.
a. Kebutuhan Energi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu
hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal
per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok
kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM I
kebutuhan
energi
meningkat
untuk
organogenesis
atau
b. Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak
68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan
untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75100 gram. Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein
sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang tinggi seperti
daging tak berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya.
Protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologinya rendah jadi
cukup sepertiga bagian saja.
c. Zat besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh
karena itu perlu ditekankan pada ibu hamil untuk mengonsumsi
zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutukan zat
besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama
hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari
asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang
dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat
diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram
setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu setelah kelahiran
untuk mencegah anemia postpartum. Pemantauan konsumsi
suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara
minum yang benar karena hal ini akan sangat memengaruhi
efektifitas penyerapan zat besi. Vitamin c dan protein hewani
Kalsium
Metobolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang
sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun
drastis sebanyak 5%, oleh karena itu asupan yang optimal perlu
dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil
olahanya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan
beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua
dan lain-lain (Sulistyawati, 2012; hal 107-109).
3. Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara
b) Perdarahan pervaginam
c)
b)
c)
d)
6. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi
terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai
efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu
desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya
konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih,
terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih
hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak
peristaltik usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah
untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air
kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil,
terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran
uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya
berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin
yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan
mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan sangat tidak
dianjurkan karena dapat menyebabkan dehidrasi (Sulistyawati, 2012;
hal 118-119).
7. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di jalaninya
tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil di anjurkan
sesering mungkin. Seorang wanita hamil di sarankan untuk
menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan
dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas berat,
berdiri dalam jangka waktu lama, pekerjaan dalam industri mesin,
atau pekerjaan yang memiliki efek samping lingkungan (contoh:
limbah) harus dimodifikasi (Kuswanti, 2014; hal 133).
8. Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat
dan aman adalah adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan
terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin akan
terminimalisasi. Lingkungan bersih disini adalah termasuk bebas dari
polusi udara seperti asap rokok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dr. Cuno S.P.M. Uiterwaal, pemimpin penelitian dan profesor yang
bekerja sama dengan klinik epidemiologi di Medical Center
University di utrecht menemukan bahwa orang tua perokok dapat
membahayakan
kesehatan
anak
mereka,
termasuk
sistem
dengan
bertambahnya
usia
kehamilan,
tubuh
akan
2.1.8
makanan
yang
berminyak
dan
merangsang
6. Makan makanan kering di antara waktu makan
7. Minum minuman berkarbonat
8. Bangun dari tidur secara perlahan-lahan
9. Jangan langsung melakukan aktivitas
10. Hindari mengosok gigi segera setelah makan
11. Minum teh herbal
12. Istirahat sesuai kebutuhan
berbumbu
b. Kelelahan
Kelelahan, pusing atau fatique waktu terjadi: trimester I.
Penyebab tidak diketahui secara spesifik, mungkin berhubungan
dengan penurunan laju metabolisme basal pada masa awal
kehamilan.
Cara mengatasinya :
1. Yakinkan bahwa hal ini normal dalam kehamilan
2. Dorong ibu untuk sering beristirahat
3. Hindari istirahat yang berlebihan.
c. Sering BAK
Sering buang air kencing waktu terjadi trimester I dan III
Penyebabnya tekanan uterus pada kandung kemih, sering buang
air kecil pada malam hari akibat ekskresi sodium yang
meningkat bersamaan dengan terjadinya pengluaran air, air dan
sodium tertahan di dalam tungkai bawah selama siang hari
karena stasis pada vena, pada malam hari terdapat aliran balik
vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah
urine (Sulistyawati, 2012; hal 123, 126,130, 139,143).
Cara mengatasinya
1. KIE tentang penyebab sering BAK
2. Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan
3. Perbanyak minum pada siang hari
Cara mengatasinya:
1. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2. Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar
menyerap cairan
3. Hindari pakian dalamdari bahan nilon
4. Hindari pemakaian pantyliner dari bahan nilon (Sulistyawati,
2012; hal 131-132).
f. Epulis
Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatkan aliran
darah ke rongga mulut; hipervaskularisasi
pembuluh darah
2.
3.
e.
Cara mengatasinya :
a. Gunakan pencuci mulut atau permen karet yang keras
2. Ketidaknyamanan trimester II :
a.
b.
1.
2.
Striae gravidarum
Waktu terjadinya: tampak jelas pada bulan ke 6-7 terdiri atas
arteriol tengah yang terbuka dan datar atau sedikit meningkat
dengan radiasi radang kapiler yang menyebar, paling jelas
didaerah-daerah kulit yang dialiri darah dari vena cava superior
(sekitar mata, leher, kerongkongan, dan lengan).
Penyebab masih belum bisa di jelaskan, dapat timbul akibat
perubahan hormon atau gabungan antara perubahan hormon dan
peregangan, mungkin berkaitan dengan ekskresi kortikosteroid
(Sulityawati, 2012; hal 124, 127, 136).
Cara mengatasinya :
1. Gunakan emollien luar atau antiprurutik menurut indikasinya
2. Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen.
c. Konstipasi
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan
menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar
sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.
Cara mengatasinya :
1.
2.
Istirahat cukup
3.
Senam hamil
4.
5.
d.
Hemoroid
Konstipasi, tekanan yang meningkat dari uterus terhadap vena
hemoroidal, dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroid
di area annorektal
Cara mengatasinya :
1.
Hindari konstipasi
2.
3.
4.
5.
e.
Perut kembung
Penggerak
mortilitas
gastrointestinal
menurun
yang
2.
3.
4.
2.
3.
4.
b. Sering BAK
Tekanan uterus pada kandung kemih, sering buang air kecil pada
malam hari akibat ekskresi sodium yang meningkat bersamaan
dengan terjadinya pengeluaran air, air dan sodium tertahan di
dalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis pada vena,
pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan
akibat peningkatan dalam jumlah urine.
Cara mengatasinya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
c. Insomnia
Pola tidur berubah, dan bangun di tengah malam yang di akibatkan
kurang nyaman karena pembesaran uterus, buang air kecil di
malam hari, hidung tersumbat, sakit otot, stres dan cemas.
Cara mengatasinya :
1.
2.
3.
4.
d. Lordosis
Dorso lumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf
atau kompresi akar saraf.
Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah atau
bawah mendapat tekanan berat.
Cara mengatasinya :
1.
2.
3.
4.
5.
Senam hamil
6.
e. Edema umum
Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal.
kongesti
sirkulasi
pada
ekstremitas
bawah,
peningkatan
f. Keputihan
Hiperplasia mukosa vagina, peningkatan produksi lendir dan
kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar
estrogen.
Cara mengatasinya :
1.
2.
3.
4.
g. Konstipasi
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi
lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga
penyerapan air menjadi lebih lama.
Cara mengatasinya :
1.
2.
Istirahat cukup
3.
Senam hamil
4.
Buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan
5.
Hindari minyak
mineral,
lubrican,
perangsang,
saline,
Hemoroid
Konstipasi, tekanan yang meningkat dari uterus terhadap vena
hemoroidal, dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroid di
area annorektal.
Cara mengatasinya :
1.
Hindari konstipasi
2.
3.
4.
5.
kemudian,
Akan
tetapi
untuk
memaksimalkan
perlu
menyerap
zat
besi
rata-rata
60
mg/hari,
berganti-ganti pasangan.
Baik
laki-laki
maupun
persalinan
dan
nifas,
biopsikososial,
dan
Identitas pasien
a)
Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan
sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan
penanganan.
b) Usia/tanggal lahir
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi
belum matang, mental dan psikisnya belum siap.
Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali
untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas
c)
Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa
d) Suku
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan seharihari (Ambarwati dan Wulandari, 2009; hal 131-132).
e)
Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan
dalam
kualitas
perawatan
bayinya.
Penguasaan
ini
memang
tidak
secara
langsung
oleh
pasien
biasanya
bersifat
beberapa
sampai
pertanyaan
berapa
kali
pendukung,
mengganti
HPHT
HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang
wanita sebelum hamil. Cara menentukan HPHT
adalah dengan melakukan anamnesis pada ibu
secara tepat karena apabila terjadi kesalahan, maka
penentuan usia kehamilan juga menjadi tidak tepat.
Haid terakhir tersebut harus normal, baik dari
lamanya maupun dari banyaknya.
Jadi beberapa pertanyaan yang bisa diajukan
adalah sebagai berikut:
a)
Kapan
ibu
mengeluarkan
haid
terakhir
sebelum hamil
b) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau
masih baru keluar darah haidnya
c)
kesehatan
reproduksinya.
Jika
waspada
akan
adanya
kemungkinan
dan
lain-lain),
dalam
nifas
bayi,
jika
meninggal
apa
penyebabnya.
Pertanyaan
ini
sangat
mempengaruhi
6. Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita
gunakan sebagai penanda (warning) akan
adanya
penyulit
masa
hamil.
Adanya
karena
dipercaya
akan
janin
tidak
kesehatannya
optimal
akan
dan
terhambat.
banyak
dan
sering
ia
yang
tidak
dalam
pemberian
pendidikan
sehingga
beberapa
komponen
ada
gizi
kemungkinan
tidak
akan
pendidikan
kesehatan
mengenai
pasien
berpantangan
pemulihan
fisiknya,
misal
minum
dikalikan
seberapa
kurang
baik
untuk
kesehatannya.
12. Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.
Oleh karena
itu,
kebiasaan istirahat
hambatan
didapatkan
yang
data
pemenuhan istirahat
bidan perlu
menggali
muncul
senjang
jika
tentang
sangat
penting
untuk
menjaga
berkonsultasi.
Dengan
tehnik
melakukan
hubungan
ketidakpuasan
dengan
suami,
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan
mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan.
Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Baik: Jika pasien memperlihatkan respons yang
baik terhadap lingkung dan orang lain, serta
secara
fisik
pasien
tidak
mengalami
toxemia
gravidarum
(keracunan
disebut
curah
jantung
meningkat
30-50%
suhu
tubuh
serta
membantu
konjungtiva,
kotoran
atau
secret),
gangguan
penglihatan,
telinga
(kebersihan,
Leopold I
1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian
janin yang ada di fundus.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksa menghadap pasien
b) Kedua tangan meraba bagian fundus dan
mengukur berapa tinggi fundus uterus
c) Meraba bagian apa yang ada di fundus.
Jika teraba benda bulat, melenting, mudah
di gerakkan, maka itu adalah kepala.
Namun jika teraba benda bulat, besar,
lunak, tidak melenting, dan susah di
gerakkan maka itu adalah bokong janin.
Leopold II
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin
yang berada disebelah kanan atau kiri ibu
2) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Kedua
tangan
pemeriksa
berada
c. Raba
perut
ibu
sebelah
kanan
seperti
diatas,
maka
kiri
bagian
akan
bawah,
merasakan
belum
namun
jika
masuk
tidak
panggul,
dapat
di
pihak yang
b. Pemeriksaan penunjang
1) Ukuran-ukuran luar panggul
Ukuran-ukuran panggul ini digunakan untuk menemukan
garis
besar
b. Positif 1 (+)
: terjadi kekeruhan
2.2.1.5 Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan
terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling
dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah
psikologis. Dalam kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut
sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dari aspek asuhan
kesehatan (Hani et all, 2011; hal 101-102).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.2.1.6 Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara
efisien dan aman. Pada langkah ke enam ini, rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau
anggota tim lainnya.
2.2.1.7 Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan
yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah
kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah
yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif
jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Hani et all, 2011;
hal 103).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal
: 07 Mei 2015
Pukul
: 11.00 WIB
Nama Mahasiswa
3.1 Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas pasien
Istri
Suami
Nama
: Ny. P
: Tn. I
Umur
: 23 Tahun
: 23 Tahun
Agama
: Islam
: Islam
Suku
: Jawa
: Jawa
Pendidikan : SMA
: SMA
Pekerjaan
: IRT
: Wiraswasta
Alamat
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering meludah, mengeluh bengkak pada kedua kaki dan
tangan, serta sering BAK.
Riwayat kesehatan
1) Jantung
: Tidak ada
2) DM
: Tidak ada
3) Ginjal
: Tidak ada
4) Hipertensi
: Tidak ada
5) Hepatitis
: Tidak ada
1) Riwayat obstetric
a) Riwayat haid
Menarche
: 13 Tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 7 hari
Banyaknya
Warna
: Merah
Disminorhea
: Tidak ada
Bau
: Anyir
Flour albus
: Tidak ada
HPHT
: 28-08-2014
Tahun
persalinan
Usia
kehamilan
Jenis
persalinan
Tempat
persalinan
Hamil ini
Usia
Kehamilan
31 minggu
Kesulitan
dalam
persalinan
4 hari
Penolong
JK
Bayi
BB
c) Tanda-tanda kehamilan
Muntah
: Ya, pada TM 1
Tes kehamilan
Tanggal
: 08-08-2014
Hasil
: Positif
: Tidak ada
Mual-Mual
: Ada, pada TM I
: Tidak ada
Malas beraktivitas
: Tidak ada
Panas menggigil
: Tidak ada
Sakit kepala
Penglihatan kabur
: Tidak ada
: Tidak ada
f) Riwayat Pernikahan
Ibu mengatakan menikah 1 kali lamanya 1 tahun
PB
g) Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah ber KB
h) Riwayat imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT boster pada saat
SD, pada saat sebelum menikah sudah mendapat imunisasi TT
caten, dan pada saat hamil ibu mendapat TT 1 pada usia 18
minggu 5 hari dan TT 2 pada usia 22 minggu 2 hari.
Susunan anggota keluarga yang tinggal serumah
Tabel 3.2 Susunan anggota keluarga yang tinggal serumah
No
1
Jenis Kelamin
Laki-laki
perempuan
Umur
22
tahun
26
tahun
Hubungan
Suami
Pendidikan
SMA
Pekerjaan
Sopir
Keterangan
Sehat
Istri
SMA
IRT
Sehat
Pola eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK 4-5 kali sehari warna
kuning jernih dan berbau khas urine, dan
BAB
kali
perhari
warna
kuning
kecoklatan.
Saat hamil
Saat hamil
Saat hamil
: Jarang
(5) Pekerjaan
Sebelum hamil : ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu
memasak,
mencuci,
menyapu,
dan
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum
: Sedang
2) Kesadaran
: Compos mentis
3) Tekanan darah
: 110/80 mmHg
4) Nadi
: 80x/menit
5) Suhu
: 36,5oC
6) Pernafasan
: 20x/menit
7) Tinggi badan
: 157 cm
: 55 kg
: 70 kg
10) Lila
: 28 cm
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Rambut
3) Muka
Cloasma
Oedema
4) Mata
Konjungtiva
: Merah muda
Sclera
: Putih
5) Hidung
Pembesaran polip
6) Telinga
Gangguan pendengaran
7) Mulut
Gigi
8) Leher
Kelenjar tyroid
9) Payudara
Pembesaran
: Ada
Bentuk
Putting susu
: Menonjol
Benjolan
Rasa nyeri
Hiperpigmentasi
Pengeluaran
: Ada
10) Abdomen
Bekas luka operasi
Pembesaran
Konsistensi
: Keras
Linea
Acites
Tumor
Uterus
Leopold 1
Leopold 2
Leopold 3
Leopold 4
DJJ
MC Donald
: 30 cm
TFU Niswander
11) Punggung
posisi punggung
: lordosis
12) Pinggang
nyeri ketuk pinggang : Tidak ada nyeri ketuk pinggang
13) Genetalia
15) Anus
16) Ekstremitas
Oedema
Kemerahan
Varises
Reflek patella
a. Pemeriksaan panggul
Distansia kristarum
: 28 cm
Distansia spinarum
: 24 cm
Boudenlge
: 20 cm
Lingkar panggul
: 94 cm
b. Pemeriksaan penunjang
Hb
: 11 gram %
Protein urine
: Negative
Glukosa urine
: Negative
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. P Umur 23
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 31 Minggu 4 Hari Dengan Ketidaknyamanan TM
III Di BPS Agnes Paskarini Amd.Keb Bandar Lampung. Kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus yaitu :
4.1 PENGKAJIAN
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien pada Ny. P umur 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 31 minggu
4 hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
a. Data Subjektif
1) Nama
a. Menurut tinjauan teori
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati dan
Wulandari, 2009; hal 131).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus di dapatkan nama ibu adalah Ny. P
c. Pembahasan
Dalam kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik
karena Ny. P memiliki nama jelas yang dapat membedakan dengan
klien lain.
2) Umur
a. Menurut tinjauan teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang
dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan
psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan
sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas (Ambarwati dan
Wulandari, 2009; hal 131)
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus di dapatkan umur Ny. P 23 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan
adanya kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny. P yang hamil diusia 23
tahun yang termasuk dalam siklus reproduktif. Yang berarti organorgan reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk
memulai suatu proses kehamilan
3) Suku
a. Menurut tinjauan teori
Dalam hal ini pengaruh suku terhadap kebidanan adalah berpengaruh
pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari (Ambarwati dan
Wulandari, 2009; hal 132).
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu bersuku jawa dan selama ini ibu tidak memiliki kebiasaan yang
berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan dan nifas.
c. Pembahasan
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan karena ibu tidak memiliki
kebiasaan adat istiadat yang berpengaruh terhadap kehamilan,
persalinan dan nifas.
4) Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan dalam
kualitas perawatan kehamilan. Peguasaan pengetahuaan juga erat
kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang (Jannah, 2012; hal
143).
b. Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang SMA.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan
terakhir Ny. P adalah jenjang SMA dimana Ny. P sudah cukup
mampu untuk mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
dan bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
memperoleh pendidikan kesehatan.
5) Keluhan utama
a. Menurut tinjauan teori
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang
ke
fasilitas
pelayanan
kesehatan.
pada
TM
III
keluhan
6)
Riwayat
kehamilan
sekarang
(riwayat
kunjungan
pemeriksaan
kehamilan)
a.
2)
3)
b.
c.
Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus karena Ny. P rutin
memeriksakan kehamilannya. Selama kehamilan ini Ny. P
memeriksakan kehamilan sebanyak 7 kali.
7) Riwayat imunisasi TT
a.
Tinjauan teori
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan
janin, jenis imunisasi yang di berikan adalah tetanus toxoid (TT)
yang dapat mencegah penyakit tetanus.
b.
Tinjauan kasus
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT boster pada saat SD,
pada saat sebelum menikah sudah mendapat imnunisasi TT caten,
dan pada saat hamil ibu mendapat TT 1 pada usia 18 minggu 5 hari
dan TT 2 pada usia 22 minggu 2 hari.
c.
Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus karena pemberian imunisasi TT 1
pada Ny. P sesuai usia kehamilannya yaitu pada usia kehamilan 18
minggu 5 hari dan pemberian TT2 pada usia kehamilan 22 minggu 2
hari.
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a) Tanda-tanda vital
a. Tinjauan teori
a)
tanda-tanda Vital Ny. P masih dalam batas normal dan tidak ada
peningkatan.
b) Berat Badan
a. Menurut tinjauan teori
Perkiraan kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah: 4 kg
pada kehamilan di TM I, 0,5 kg/minggu pada kehamilan TM II
sampai TM III jadi keseluruhan total kenaikan berat badannya
yaitu 15-16 kg selama kehamilan (Sulistyawati, 2012; hal 69).
b. Menurut tinjauan kasus
Kenaikan berat badan Ny. P selama hamil adalah 15 kilogram,
sebelum hamil : 55 kg dan saat hamil : 70 kg pada usia kehamilan
31 minggu 4 hari.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan dalam kenaikan berat badan pada Ny. P selama
kehamilan sebanyak 15 kg yang masih dalam batas normal.
2. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
a. Menurut tinjauan teori
Kepala, meliputi bentuk kepala, rambut (warna, kebersihan
rambut, rontok atau tidak), muka (cloasma gravidarum,
jerawat, sianosis), mata (sclera, konjungtiva, gangguan
penglihatan,
kotoran atau
secret),
hidung
(kebersihan,
3. Dada
a. Tinjauan teori
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk masingmasing payudara (seimbang atau tidak), hiperpigmentasi
aerola payudara, teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum,
keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk kedalam,
kebersihan, bentuk bra. Denyut jantung, gangguan pernafasan
(auskultasi) (Sulistyawati, 2012; hal 190).
b. Tinjauan kasus
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada dada simetris,
payudara simetris antara kanan dan kiri, hiperpigmentasi
terdapat pada areola, tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri,
pengeluaran ada, putting susu menonjol.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
pada Ny. P tidak terdapat benjolan pada payudara dan
mengalami hiperpigmentasi pada alat-alat tertentu.
4. Abdomen
1) TFU
a. Tinjauan teori
Bentuk, bekas luka operasi, striae, linea, TFU, hasil pemeriksaan
palpasi leopold, tapsiran berat janin (TBJ), denyut jantung janin
(DJJ) (Sulistyawati, 2012; hal 190).
b. Tinjauan kasus
Pada saat di lakukan TFU Mc Donald di dapatkan hasil 37 cm.
c. Pembahasan
Pada kasus di atas tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
karena usia kehamilan Ny. P diatas 24 minggu sudah melakukan
pengukuran TFU secara Mc Donald dan itu sesuai dengan
tinjauan teori.
2) Pemeriksaan leopold
a. Tinjauan teori
Leopold I
1. Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di
fundus.
2. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksa menghadap pasien
b) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa
tinggi fundus uterus
c.
Leopold III
1. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah
uterus
2. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Tangan kiri menahan fundus uteri. Tangan kanan meraba
bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba bagian
yang bulat, melenting, keras dan dapat di goyangkan maka
itu adalah kepala. Namun jika yang teraba bagian yang
bulat, besar, lunak dan sulit di gerakkan, maka ini adalah
bokong. Jika bagian bawah tidak di temukkan kedua bagian
seperti diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam
letak melintang.
b. Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan ketika
tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri
akan merasakan balottement (pantulan dari kepala janin,
terutama ini di temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan)
c. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala,
goyangkan jika masih mudah di goyangkan, berarti kepala
belum masuk panggul, namun jika tidak dapat di goyangkan
kepala sudah masuk panggul).
Leopold IV
1. Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau
belum.
2. Cara pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pemeriksa menghadap kaki pasien
b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada bawah
c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua pihak
yang berlawanan di bagian bawah
d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul
e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul (Sulistyawati, 2012; hal 9092)
b. Tinjauan kasus
Pada hasil pemeriksaan leopold didapatkan hasil bahwa Leopold I
TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus teraba satu
bagian lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong janin, Leopold
II pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan keras, datar
dan memanjang yaitu punggung janin. Pada bagian kiri perut ibu,
teraba bagian terkecil janin yaitu ekstremitas janin, Leopold III
pada satu bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras,
melenting dan tidak bisa digoyangkan yaitu kepala janin Leopold
Pembahasan
Tidak Terjadi kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
karena pada primigravida kepala janin masuk PAP pada usia
kehamilan 31 minggu. sedangkan Ny. P sekarang usia kehamilan
31 minggu 4 hari.
3) Punggung
a. Tinjauan Teori
Seiring
dengan
bertambahnya
usia
kehamilan,
tubuh akan
6) Ekstermitas
a. Tinjaun Teori
Atas: gangguan atau kelainan, bentuk
Bawah: bentuk, uedema, farices (Sulistyawati, 2012; hal 190).
b. Tinjauan Kasus
Pada hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ny.P usia kehamilan
31 minggu 4 hari terdapat oedema pada kedua ekstermitas kaki dan
tangan ibu.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena
oedema ada kaki dan tangan yang dilami ibu adalah hal yang fisiologis
pada kehamilan TM III, karena terjadi gangguan sirkulasi darah akibat
pembesaran dan penekanan uterus pada vena cava inferior.
7) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan panggul
a. Tinjauan teori
Distansia Spinarum (24-26 cm)
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan
dekstra.
Distansia kristarum (terdapat pada Krista iliaka, 28-30 cm)
Jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada krista
iliaka kanan dan kiri.
2. Pemeriksaan laboratorium
a.
Tinjauan teori
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya
anemia dan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat
menunjukkan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru
obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain
(Uliyah dan Hidayat, 2011; hal 194).
Protein urine
Melakukan pemeriksaan urine menggunakan asam asetat 6%
yaitu:
a. Dua tabung diisi urine masing-masing 6cc
b. Positif 1 (+)
: terjadi kekeruhan
Glukosa urine
Cara membaca hasilnya:
Negatif (-) : warna tetap biru atau sedikit kehijauan
Positif 1(+) : warna hijau kekuningan
Positif 2(++) : warna kuning kehijauan dan keruh
Positif 3(+++) : warna jingga dan keruh
Positif 4(++++) : warna merah bata dan keruh (Sulistyawati,
2012; hal 251, 253).
b. Tinjauan kasus
Dari hasil pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan Ny. P
ternyata di dapatkan hasil Hb 11 gram%, protein urin negatif
asuhan
kebidanan
digunakan
istilah
masalah
dan
2. Tinjauan kasus
Dari hasil pengkajian ditemukan data fokus yaitu ibu berinisial Ny. P
berumur 23 tahun hamil pertama, tidak pernah keguguran dan pernah
melahirkan satu kali, HPHT ibu 28 Agustus 2014. Berdasarkan data yang
diambil maka penulis menegakan diagnosa Ny. P umur 23 tahun G1P0A0
usia kehamilan 31 minggu 4 hari normal.
DO
: KU : Baik
TD
: 110/70 mmHg
: 36,50C
RR
: 20X/i
HB
: 11 gram %
DO
: Leopold I
Leopold II
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian
: Tidak ada
Kebutuhan
3. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena diagnosa berdasarkan
ditegakkan berdasarkan data subyektif dan objektif.
3. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Karena masalah yang dialami
Ny. P adalah perubahan fisiologis
ketidaknyamanan pada
TM III,
4.5 PERENCANAAN
a. Tinjauan teori
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan,
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa
yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam
kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang
berkaitan dari aspek asuhan kesehatan (Hani et all, 2011; hal 102).
1) Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita hamil, baik
normal maupun tidak normal.
2) Beri KIE tentang cara hidup yang baik dalam kehamilan
3) Beri KIE tentang kecukupan istirahat tentang wanita hamil
4) Beri penjelasan tentang makanan yang diperukan dalam kehamilan
5) Beri penjelasan tentang peningkatan menjaga kebersihan
6) Pada suami juga beri penjelasan untuk hidup yang harmonis, menjaga
fisik dan mental wanita hamil
7) Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap keluhan
8) Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik individu
b. Tinjauan kasus
Perencanaan tanggal 7 Mei 2015
a. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini
b. Jelaskan keluhan yang dirasakan ibu
c. jelaskan kepada ibu tentang penatalak-sanaan keluhan yang dialami ibu
d. Anjurkan kepada ibu untuk kebutuhan nutrisi ibu hamil
e. Beritahu kepada ibu tanda bahaya TM III
4.6 PELAKSANAAN
a. Tinjauan teori
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan
aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti
yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau anggota
tim lainnya (Hani et all, 2011; hal 103).
b. Tinjauan kasus
Pelaksanaan tanggal 7 Mei 2015
a. Menjelaskan keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik yaitu Keadaan ibu baik, TD : 110/70 mmHg, P : 20x /
menit, N : 80 x/menit, T : 36, 5 C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ:
142x/menit. Dan kepala janin sudah masuk PAP
b. Menjelaskan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya adalah hal yang
normal yaitu:
1. Sering BAK
Peningkatan sensitivitas kandung kemih , pembesaran uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine.
2. Kaki bengkak dan tangan Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat
pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvic ketika duduk
dan vena cava inferior ketika berbaring,
3. Sekresi air ludah yang berlebihan patogenesisnya belum diketahui
kesehatan (ASKES, kartu seha, jaminan kesehatan dari tempat kerja dll,
pembagian peran saat berada di RS.
j.Mengajarkan
ibu
darah,pencernaan
senam
menjadi
hamil
lebih
untuk
baik,dan
melancarkan
tidur
sirkulasi
menjadi
lebih
4.6 EVALUASI
a. Tinjauan teori
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah
di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi
dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana
tersebut
dapat
dianggap
efektif
jika
benar-benar
efektif
dalam
d. Ibu mengerti tentang jadwal kunjungan ulang dan ibu mau ketenaga
kesehatan bila ibu ada keluhan.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena konseling dan tindakan penulis dapat mengurangi ketidaknyamanan
pada ibu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. P Usia
23 Tahun G1P0A0 Dengan Ketidaknyamanan trimester III di BPS Agnes
Paskarini, Amd.Keb tahun 2015. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
5.1.1 Dalam melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
Ketidaknyamanan Trimester III penulis telah melakukan pengkajian
Terhadap Ny. P Usia 23 Tahun G1P0A0 Dengan Ketidaknyamanan
Trimester III di BPS Agnes Paskarini Amd.Keb Bandar Lampung
Tahun 2015.
5.1.2 Dalam melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
Ketidaknyamanan Trimester III penulis dapat mengidentifikasi :
Diagnosa : Ny. P umur 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 31 minggu 4
hari normal.
Masalah
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan saran
sebagai berikut :
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya institusi dapat memberikan teori dan keterampilan yang
lebih kepada mahasiswa agar dapat dengan mudah dan bisa mandiri
memberikan pelayanan dengan baik dan benar, pembuatan Karya Tulis
Ilmiah yang telah ada tetap dijadikan acuan dan bahan perbandingan
untuk pembuatan Karya Tulis Ilmiah yang lebih baik.
5.2 .2 Bagi lahan praktek
menyusun
perencanaan
yang
rencana
telah
sesuai
ditetapkan
kebutuhan,
serta
melakukan
mengevaluasi
dan
dapat
memberikan
pengetahuan
pada
masyarakat
memberikan
asuhan
kebidanan
terhadap
ibu
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retno dan Wulandari, Diah. 2009, Asuhan kebidanan nifas,
Yogyakarta: Nuha medika.
Hani, et. all. 2011, Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis, Jakarta:
Salemba Medika
Jannah, Nurul. 2012, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan, Yogyakarta: Andi
Kuswanti, Ina. 2014, Asuhan Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, Prof Dr Soekidjo. 2005, Metodologi Penelitian kesehatan , Jakarta:
Rineka cipta.
Prawirohardjo,Sarwono. 2010, Ilmu kebidanan , Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2014, Asuhan Kebidanan Kehamilan,
Jakarta: Trans info media.
Soepardan, Suryani. 2007, Konsep Kebidanan, Jakarta: EGC.
Sofyan, et. all. 2009, 50 tahun Ikatan Bidan Indonesia, Jakarta: PP IBI.
Sulistyawati, Ari. 2012, Asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Jakarta:
salemba medika.
Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A. Azis Alimul. 2011, Keterampilan Dasar
Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
Disusun oleh
Devi Editia Putri
201207010
Topik
Subtopik
Hari/Tanggal
: 7 Mei 2015
Tempat
: Rumah pasien
Penyuluhan/Pembicara
Sasaran
: Ibu Hamil
Karakteristi
Jumlah
: 1 orang
Tujuan umum
Tujuan Khusus
Kegiatan
NO MATERI
1
Pembukaan
(3 menit)
:
KEGIATAN
1. Mengucapkan Salam
2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
3. Menyampaikan waktu yang akan digunakan dan
mendiskusikannya dengan peserta.
4. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi
yang disampaikan.
Proses
(20 menit)
Evaluasi
(15 menit)
Penutup
(5 menit)
Lampiran Materi
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam
proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang
meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan
dan perawatan (Sulistyawati, 2012; hal 123).
8. Hindari sepatu hak tinggi, hindari pekerjaan dengan beban yang terlalu
berat.
9. Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung.
10. Gunakan kasur yang keras untuk tidur
11. Senam hamil
12. Masase daerah pinggang dan punggung (Hani, 2011; hal 65).
e. Edema umum
Sirkulasi darah. Terjadinya peningkatan kadar sodium dikarenakan
penagaruh hormonal, kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah,
peningkatan permeabilitas kapiler, tekanan dari pembesaran uterus pada
vena pelvis ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring
(Sulistyawati, 2012 ; h. 125).
Cara mengatasinya
1. Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama
2. Istirahat dengan berbaring miring ke kiri, dan kaki agak ditinggikan.
3. Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat
4. Olahraga atau senam hamil
5. Hindari sendal atau sepatu hak tinggi (Hani, 2011; hal 65).
f. Keputihan
Hiperplasia mukosa vagina dan peningkatan produksi lendir dan kelenjar
endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.
Cara mengatasinya :
5. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
6. Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar menyerap cairan
7. Hindari pakian dalamdari bahan nilon
8. Hindari pemakaian pantyliner dari bahan nilon (Sulistyawati, 2012; hal
132).
g. Konstipasi
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih
maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air
menjadi lebih lama.
Cara mengatasinya :
6. Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, dan
sayuran, minum air hangat terutama ketika perut kosong.
7. Istirahat cukup
8. Senam hamil
9. Buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan (Hani,
2011; hal 55).
h. Kram terutama pada kaki
Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistem
pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan dan sirkulasi yang buruk
pada tungkai (Hani, 2011; hal 66).
Cara mengatasinya :
1. Tingkatkan intake cairan serat dan air dalam diet
2. Minum air dingin atau hangat saat perut dalam kondisi kosong
3. Istirahat yang cukup
4. Lakukan senam
5. Membiasakan buang air besar secara teratur
6. Buang air besar segera saat terasa ada dorongan (Sulistyawati, 2012; hal
133).
i. Hemoroid
Konstipasi, tekanan yang meningkat dari uterus terhadap vena hemoroidal,
dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroid di area annorektal
(Sulistyawati, 2012 ; h. 133).
Cara mengatasinya :
6. Hindari konstipasi
7. Makan makanan yang berserat
8. Banyak minum air putih
9. Gunakan kompres es, kompres hangat, atau rendah hangat
10. Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rectum jika perlu
(Sulistyawati, 2012; hal 129).
3. Personal Hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit dengan cara dibersihkan dengan
air dan dikeringkan (Kuswanti, 2014; hal 119-120).
4. Eliminasi
Keluhan yang dirasakan pada kehamilan biasanya konstipasi dan sering buang
air kecil. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progestrin yang
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya adalah otot usus.
Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat
ketika lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk merangsang gerak
peristaltik usus.Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum
dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada TM I dan II. Hal tersebut adalah
kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamalan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga kapasitasnya
berkurang. Sedangkan pada TM III terjadi pembesaran janin yang juga
menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan
11.
Perawatan Payudara
Evaluasi
Jenis
Bentuk
Jumlah
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Hani Ummi. Dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Salemba
Medika. Jakarta
Kuswanti Ina. 2014. Asuhan Kehamilan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sulistyawati Ari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba
Medika. Jakarta
Prawirohardjo Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
DOKUMENTASI