Anda di halaman 1dari 174

Penugasan

Diberikan pada setiap selesai kuliah secara individu dan


kelompok
Diberikan dalam bentuk pertanyaan pendalaman materi,
solusi kasus, pelaporan hasil magang, membuat proposal
rencana usaha dan laporan pelaksanaan usaha
Total skor penilaian tingkat penguasaan materi adalah 100,
yaitu : Jumlah Jawaban yang benar x 100%
100
Standar keberhasilan :
90% 100%
= amat baik (sangat berhasil)
80% 89%
= baik (berhasil)
70% 79%
= kurang baik (kurang berhasil, gagal)
69%
= tidak baik (tidak berhasil, gagal)

Ujian
Dilakukan secara tertulis dan terjadwal dalam bentuk
ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester
(UAS)
Mata kuliah hanya dapat diujikan dan diikuti oleh
mahasiswa jika memenuhi ketentuan kehadiran dosen
dan mahasiswa dengan syarat : UTS = dosen minimal
hadir mengajar 7 kali dan mahasiswa minimal hadir 6
kali; UAS = dosen minimal hadir mengajar 7 kali sesudah
masa UTS dan mahasiswa minimal hadir kuliah 6 kali
sesudah masa UTS
Hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang memenuhi
persyaratan tatatertib ujian

Sistem Penilaian
Sistem penilaian didasarkan pada nilai huruf yang dikonversi
dari nilai angka yang bersifat nilai individu
Nilai angka yang digunakan untuk melakukan konversi terdiri atas
3 komponen nilai, yaitu nilai kehadiran (H), nilai penugasan (T),
nilai UTS dan nilai UAS.
Komposisi 3 komponen nilai angka adalah :
Kehadiran (H)
= 10%
Tugas
(T)
= 25%
UTS
= 30%
UAS
= 35%
Konversi nilai angka ke nilai huruf adalah :
80 s.d 100
= A (bobot 4 : sangat baik, lulus)
68 s.d 79,9
= B (bobot 3 : baik, lulus)
56 s.d 67,9
= C (bobot 2 : Cukup, Lulus)
46 s.d 55,9
= D (bobot 1 : kurang, tidak lulus)
0 s.d 45,9
= E (bobot 0 : sangat kurang, tidak lulus)

Ringkasan Satuan Materi Perkuliahan (SAP)


Minggu pertama :
Mengidentifikasi sikap dan perilaku kewirausahaan
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke dua :
Mengidentifikasi sikap dan perilaku kewirausahaan (lanjt)
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke tiga :
Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dan membuat
keputusan
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke empat :
Menganalisis peluang usaha
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)

Minggu ke lima :
Pasar dan Pemasaran
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)

Minggu ke enam
Membuat rencana usaha
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)
Minggu ke tujuh
Menilai kelayakan rencana usaha
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)

Minggu ke delapan : UTS


Minggu ke sembilan
Membuat proposal usaha
Penugasan (pendalaman materi : mandiri)

Minggu ke sepuluh
Magang (mandiri).. minggu pertama
Menyempurnakan proposal (mandiri)
Mempersiapkan pendirian usaha
Minggu ke sebelas
Magang (mandiri).. minggu ke dua
Menjalankan usaha mikro/kecil
Minggu ke dua belas :
Magang (mandiri)..... minggu ke tiga
Membuat rencana pengembangan usaha
Minggu ke tiga belas :
Magang (mandiri). Minggu ke empat
Menyempurnakan proposal usaha

Minggu ke empat belas


Menyerahkan proposal usaha
Minggu ke lima belas
Dosen memberikan evaluasi dan komentar proposal
usaha yang diajukan mahasiswa
Dosen mengembalikan proposal usaha yang telah
diberikan evaluasi dan komenar kepada mahasiswa

Minggu ke enam belas : UAS


Kegiatan libur antar semester, mahasiswa
menjalankan usaha sebagaimana yang
tercantum dalam proposal usaha

Kuliah minggu pertama


A. Kompetensi Pemahaman Materi

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa


diharapkan mampu :
Memahami karakteristik kewirausahaan secara
kognitif, afektif, psikomotor dan dapat
mempraktekkannya dalam rencana usaha yang
akan dirintisnya
Memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan
dalam bekerja.

B. Kondisi yang perlu diciptakan


Menciptakan sikap dan perilaku mhs dalam
kewirausahaan dilakukan dengan 2 (dua)
aspek pendekatan :
Mhs diperkenalkan dalam dunia kerja dalam
bentuk studi lapangan atau magang
Mhs diminta untuk mengamati keberhasilan
dan kegagalan seseorang yang memiliki
karakteristik wirausahawan dari berbagai
bidang pekerjaan/profesi, seperti : pengusaha,
atlet, artis, petani, pejabat, guru atau kepala
sekolah, dll

Uraian materi kuliah minggu pertama


MENGIDENTIFIKASI SIKAP
DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

1.1 Pengertian Kewirausahaan


Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan
entrepreneuship .untuk menggambarkan
seorang actor yang memimpin suatu proyek
produksi (Suryana, 2004)
Secara umum kewirausahaan diartikan sebagai
suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain

Beberapa pengertian kewirausahaan yang


diberikan oleh para ahli dapat dikemukakan
sebagai berikut :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi,
1994)
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different)
(Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996)

Dengan demikian, kewirausahaan adalah usaha untuk


menciptakan added value dengan jalan
mengkombinasikan semua sumber daya ekonomi melalui
create new and different untuk memenangkan
persaingan
Maka inti kewirausahaan adalah :
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
(create new and different) melalui berfikir kreatif dan
bertindak inovatif
Merupakan sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
ke dalam dunia nyata secara kreatif
Proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan, fungsi
dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
peluang dengan menciptakan suatu organisasi

1.2 Pengertian Wirausaha dan Manajer


WIRAUSAHA ..

Secara umum wirausaha adalah seseorang yang bebas


dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan
kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya
Pendapat beberapa ahli :
Wirausaha adalah orang yang mampu melihat adanya
peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut (Suryana, 2003)
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan
berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan
peluang berusaha (Dan Steinhoff dan John F. Burgess, 1993)
Wirausaha (entrepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan
miliknya dan bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
swasembada (Pakerti, 1997)

MANAJER
Manajer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan
teknis dan akademis untuk mengelola perusahaan atau
organisasi bisnis yang dimiliki oleh orang lain dan atas
jasanya ia menerima gaji dan bonus
Pada perusahaan perseorangan pada umumnya seorang
wirausaha sekaligus merangkap sebagai manajer
Kinerja wirausaha dan manajer ditentukan oleh adanya
peluang dan kemampuan menciptakan peluang serta
menanggapinya yang bersumber dari leadership ability

INSTRUMEN EVALUASI
KULIAH MINGGU PERTAMA
Identifikasi sikap dan perilaku
wirausahawan
Jelaskan bagaimana ciri-ciri sikap
seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ?
Jelaskan bagaimana ciri-ciri motivasi seseorang
yang memiliki jiwa kewirausahaan ?

Kuliah minggu ke dua


A. Kompetensi Pemahaman Materi
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
Mengaktualisasikan sikap & perilaku kewirausahaan
dalam bidangnya

B. Kondisi yang perlu diciptakan


Mengamati dan mempraktekan sikap dan perilaku
kewirausahaan, termasuk dalam menyelesaikan studi

Uraian Materi Kuliah Minggu Ke Dua


Mengidentifikasi Sikap & Perilaku
Wirausahawan (Lanjutan)
1.3 Karakteristik Kewirausahaan
Seorang wirausaha sekurang kurangnya
memiliki 12 (dua belas) karakteristik yaitu :
(1) Motif berprestasi,
(2) Selalu perspektif
(3) Berdaya cipta tinggi
(4) Memiliki perilaku inovatif tinggi,
(5) Memiliki komitmen dalam pekerjaan
(6) Memiliki etos kerja dan tanggung jawab

1.3 Karakteristik Kewirausahaan


(Lanjutan)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

Mandiri atau tidak tergantung pada orang


lain
Berani menghadapi resiko
Selalu mencari peluang
Memiliki jiwa kepemimpinan
Memiliki kemampuan manajerial dan
Memiliki kemampuan personal

Penjelasan ciri 1: Motif Berprestasi


Motif berprestasi merupakan nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik
guna memperoleh kepuasan secara pribadi (Gede A.S
dalam Suryana, 2003)
Faktor yang mempengaruhi timbulnya motivasi :
Kebutuhan (fisik, keamanan, harga diri,
aktualisasi diri : Maslow, 1934)
Faktor pendorong dan faktor pemelihara
(Faktor pendorong kebersihan, pengakuan, kreatifitas
dan rasa tanggung jawab, faktor pemelihara
lingkungan kerja, insentif kerja, hub kerja dan
keselamatan kerja : Herzberg)

Ciri-ciri seorang wirausaha yang memiliki motif


berprestasi menurut Suryana (2003) adalah :
Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya
Selalu memerlukan umpan balik yang segera
untuk melihat keberhasilan atau kegagalannya
Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
Berani menghadapi resiko dengan penuh
perhitungan
Menyukai tantangan dan melihat tantangan
secara seimbang

Teori atribusi Weiner (Gedler, 1991) ada 2 (dua)


penyebab seseorang berprestasi yang disebutnya
sebagai lokus penyebab instrinsik dan ekstrinsik.
Lokus penyebab instrinsik terdiri atas :
(1) kemampuan, (2) usaha, (3) suasana hati
atau mood, seperti kelelahan & kesehatan
Lokus penyebab ekstrinsik meliputi (1) sukar
tidaknya tugas, (2) nasib baik atau hoki dan
(3) pertolongan orang lain.
Motivasi berprestasi mengandung dua aspek menurut
Mc Clelland (1976), yaitu :
Mencirikan ketahanan dan takut gagal
Meningkatkan kerja keras yang berguna mendorong
keberhasilan
Mengharapkan sukses dan takut gagal (Traver, 1982)

Penjelasan ciri 2 : Selalu Perspektif

Selalu prespektif berarti harus berfikir, berusaha

dan
memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan untuk
meraih masa depan secara optimis
Kunci utama selalu perspektif adalah ability to create
the new and different (Drucker, 1959)
Memandang masa depan harus optimis dengan kesadaran :
Masa depan adalah suatu kejadian (event) yang
mengandung ketidak pastian (uncertainty) dan resiko
yang harus diperhitungkan
Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan
Ada pilihan yang harus diambil secara tabah & cerdas

Penjelasan ciri 3 : Berdaya Cipta Tinggi


Ide-ide kreativitas (daya cipta) ketika seorang wirausaha
melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru
dan berbeda
Kreativitas berfikir menciptakan sesuatu dari yang asalnya
tidak ada (generating something from nothing)
Inovasi kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan (Suryana,
2003).
Beberapa aspek penting dalam daya cipta :
Berfikir dan membuat cara-cara baru dari
sesuatu yang lama .meningkatkan added value
Berfikir dan membuat sesuatu yang benarbenar baru . menciptakan added value
Bertujuan memecahkan masalah dan meraih peluang

Penjelasan ciri 4 : Berperilaku Inovasi Tinggi


Setiap orang mempunyai talenta dan jiwa wirausaha dalam
tingkat kapabilitas berbeda-beda sehingga perlu wadah
untuk berkembang agar berpeliku inovasi tinggi
Landasan jiwa wirausaha yaitu akal budi dan kecerdasan
Akal budi dan kecerdasan mendorong tumbuhnya jiwa
wirausaha yang berperilaku inovasi tinggi dng membentuk :
Cita-cita, impian dan harapan untuk meningkatkan
kualitas hidup (berfikir/visi untuk masa depan)
Instuisi untuk bekerja dan berusaha (bertindak untuk
masa kini/ realita)
Daya imajinasi untuk berfikir kreatif (berfikir dan
bertindak dari pengalaman masa lalu/inovasi)
Kemampuan belajar thd sesuatu yang sebelumnya
tidak diketahui (belajar dari masa lalu, masa kini dan
perkiraan masa depan/pembelajaran)

Hal penting kunci sukses dari pengalaman :


Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi yang jadi
wirausaha di bawah 30% dan lulusan SLTA ke bawah
diatas 70% (Sakernas, 2003)
Sukses Bill Gate dan Warrant Buffet karena :
Mau belajar terus menerus
Tabah thd tantangan dan kegagalan
Berani berinovasi dan tampil beda
Selalu tidak puas dengan hasil yang dicapai
Punya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
Sukses seseorang 80% ditentukan oleh kecerdasan
emosional hanya 20% ditentukan kecerdasan
intelektual (Goleman)

Kiat-kiat agar sukses dalam berwirausaha dari berbagai


tingkatan IQ (Suryana, 2003):
Digerakkan oleh ide dan impian (visi)
Lebih mengandalkan kreativitas
Menunjukkan keberanian
Percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada realita
Melihat masalah sebagai peluang
Memilih usaha sesuai hobi dan minat
Memulai usaha dengan modal seadanya
Senang mencoba hal baru
Selalu bangkit dari kegagalan
Tidak mengandalkan gelar akademis semata-mata

Penjelasan ciri 4 : Berkomitmen dalam Pekerjaan


Wirausaha harus komit dan sepenuhnya memberikan
curahan perhatian dalam mengelola usaha, berupaya
usahanya berkembang dan memenangkan persaingan
Wirausaha memiliki semangat kewirausahaan (Instruksi
Presiden Nomor 4 Tahun 1995) :
Punya kemauan kuat untuk berkarya dan mandiri
Mampu membuat keputusan tepat dan berani
mengambil risiko (yang diperhitungkan)
Kreatif dan inovatif
Tekun, teliti dan produktif
Berkarya dengan semangat kebersamaan dan beretika bisnis yang sehat

Penjelasan ciri 6 : Ber-etos kerja & bertanggung jawab


Etos kerja merupakan budaya kerja yang dijunjukkan
oleh beberapa ciri kepribadian, yaitu rasional, disiplin,
kerja keras, orientasi pada kesuksesan, hemat,
bersahaja, tidak berfoya-foya dan senang investasi
(Etos kerja bangsa Jerman : Mak Weber)
Budaya kerja dan Etos Kerja :
Budaya kerja bangsa Jepang (Sinamo H.J, 1999) :
bushido (Gi/benar&terhormat, Yu/berani dan ksatria
Jin/cinta kasih,Re/santun, Melyo/tulus, Chugo/loyal)
Budaya kerja bangsa Indonesia, kebersamaan dan
kegotongroyongan
Etos Keja bangsa Indonesia . ?

Etos kerja unggulan bangsa Jepang


(Sinamo H.J, 1999)
Kerja itu suci. aku sanggup kerja benar
Kerja itu sehat . aku sanggup kerja keras
Kerja itu rahmat ... aku sanggup kerja tulus
Kerja itu amanah .. aku sanggup kerja tuntas
Kerja itu seni aku sanggup kerja kreatif
Kerja itu ibadah aku sanggup kerja
bersungguh-sungguh
Kerja itu mulia .. aku sanggup kerja sempurna
Kerja itu kehormatan ..aku sanggup kerja unggul

Penjelasan ciri 7 : Mandiri


Wirausaha yang mandiri/tidak tergantung orang lain
akan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Mandiri membuat seseorang menjadi kreatif dan inovatif
mencari peluang, serta tabah menghadapi tantangan
Dengan mandiri akan dicapai :
Cara berfikir baru (new mindset)
Teknologi baru (new technologie)
Pengetahuan baru (new knowledge)
Cara baru (new technical)

Penjelasan ciri 8 : Berani Menghadapi Resiko

Berani menghadapi risiko bukan spekulasi tetapi risiko


yang sudah dihitung secara matang sebagai karakteristik
wirausaha unggul (Richard Cantillon)
Berani mengambil risiko mendorong timbulnya inisiatif
dan sifat menyukai usaha yang lebih menantang
Terdapat pada orang-orang yang kreatif dan inovatif dan
bag terpenting perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003)
Dipilihnya suatu alternatif risiko tergantung pada faktor :
Daya tarik setiap alternatif untuk dinilai secara realistis
Kesediaan menanggung kerugian
Perhitungan thd peluang sukses dan gagal
Keyakinan pada diri sendiri

Penjelasan ciri 10 : Berjiwa Kepemimpinan

Berjiwa kepemimpinan, keteladanan dan kepeloporan


selalu dimiliki oleh wirausaha sukses, cirinya :
Ingin tampil beda dan menonjol
Ingin tampil lebih dulu (lebih cepat lebih baik)
Kreatif dan inovatif
Menjadikan perbedaan (tantangan) sebagai peluang
Mengutamakan strategi mediator dan negosiator
dibandingkan diktator dalam mengatasi konflik
Spesifikasi wirausaha berdasarkan perilaku dan
kemampuannya :
Menonjol dalam efisiensi produksi dan pemasaran
administrative entrepreneur
Menonjol dalam kreatifitas, inovasi dan antisipasi
risiko .. innovative entrepreneur

Penjelasan ciri 11 : Memiliki Kemampuan Manajerial


Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengambil
keputusan usaha dan melaksanakan seluruh fungsi manajemen,
yaitu membuat rencana usaha, mengorganisasikan usaha,
mengelola usaha & SDM, melakukan publikasi/promosi hasil
usaha & mengontrol pelaksanaan usaha
Kemampuan manajerial dibutuhkan untuk menciptakan :
Organisasi menjadi dinamis, fleksibel dan fit
dengan lingkungan
Organisasi yang sukses dan going concern dengan
8 roh organisasi :
Roh kesucian dan kesehatan
Roh kebaikan dan kemurahan
Roh cinta dan suka cita
Roh keunggulan dan kesempurnaan

Lingkungan kerja kondusif dengan persyaratan :


Memberikan upah yang layak
Kondisi peralatan kerja yang aman dan sehat
Memberi kesempatan belajar
Memberi kesempatan pengembangan karir
Terdapat integrasi sosial ke dalam organisasi
Memberi perlindungan hak-hak individu/pekerja
Ada keseimbangan dalam berbagai tuntutan
Ada rasa bangga terhadap pekerjaan dan organisasi
Manajer yang bervisi ke depan dengan kompetensi :
Punya kemampuan strategi dan sintesis
Punya kemampuan berorganisasi & berkomunikasi
Punya kemampuan negosiasi dan presentasi
Punya kemampuan yang dinamis dan tangguh

Penjelasan ciri 12 : Memiliki Ketrampilan Personal


Kemampuan personal diartikan sebagai wirausaha Andal
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1995
Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan menyebutkan adanya 8 (delapan) ciri wirausaha
andal, yaitu :
Percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk berusaha
mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk
memanfaatkannya.
Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan
barang/jasa & mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien
Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan
musyawarah dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya
pada kemajuan usaha terutama para pembeli/pelanggan
(memiliki kemampuan salesmanship)

Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan


terencana, jujur, hemat dan disiplin
Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya serta
lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindungi
Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri
dan
kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan
memotivasi orang lain (Leadership/Managerialship)
serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha
dengan risiko yang moderat
Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan
serta menggalang kerjasama yang salingmenguntungkan
dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan

Menurut Murpy dan Peek, ada delapan syarat yang harus dipenuhi
agar seorang wirausaha dapat mengembangkan, profesinya, yaitu:
Capacity for hard work & getting things done with and
through people
Good appearance & self confident
Making sound decision & college education
Ambition drive & ability to communicate
Etika wirausaha yang dikemukakan oleh Suryana (2003) meliputi
8 (delapan) hal, yaitu :
Menjadi tugas mulia dan kebiasaan baik (lihat yang
dicontohkan Rasulullah SAW: misal jujur dan dapat dipercaya)
Menempa pikiran untuk maju (daya saing dan daya juang)
Membentuk watak yang mulia (terbuka, bersih dan teliti)
Membersihkan diri dari kebiasaan berfikir negatif (tidak
menyakiti orang lain dan tidak bergantung pada nasib)
Kebiasaan berprakarsa (inovasi)

Kepercayaan pada diri sendiri (yakin diri dan beriman)


Membersihkan diri dari hambatan yang dibuatnya sendir
(yakin dan tidak ragu-ragu)
Mempunyai kemauan, daya upaya dan perencanaan (rencana
mengejar cita-cita)
Hubungan antara Ciri-Ciri dan Watak Wirausahawan (Suryana,2003)
Ciri Ciri
Watak
Percaya diri ... Yakin, tidak tergantung,
individualitas dan optimis
Orientasi pada tugas& hasil Orientasi prestasi dan laba
Pengambil Risiko . Berani ambil resiko dan
tantangan
Kepemimpinan . Berperilaku sebagai pemimpin,
mudah bergaul dan terbuka
Keorsinilan Kreatif dan inovatif
Orientasi ke masa depan .. Berprespektif dan pandangan
ke depan

INSTRUMEN EVALUASI
KULIAH MINGGU KEDUA
Identifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
(Lanjutan)
Jelaskan bagaimana bentuk-bentuk perilaku jiwa
seseorang yang punya kewirausahaan?
Jelaskan dengan contoh orang-orang punya : motif
berprestasi tinggi, berprespektif, berkreativitas tinggi,
berinovasi tinggi, ..dll (dosen, mahasiswa, pejabat,
atlit dan pengusaha : lihat modul) ?
Jelaskan ciri-ciri sikap dan motivasi seseorang
yang punya jiwa kewirausahaan (lihat modul)?

PEMBUATAN KEPUTUSAN
MATERI KULIAH MINGGU KE TIGA (LANJUTAN)
3.3 Hakekat Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan pada dasarnya adalah memilih
satu atau beberapa alternatif dari sejumlah alternatif yang
masing-masing mengandung risiko &ketidak pastian yang
berbeda
Pemilihan alternatif harus didasarkan pada prinsip
optimalitas, yaitu memilih keuntungan terbesar dengan
resiko yang moderat/terukur
Keputusan yang diambil bersifat strategis, yaitu :
keputusan untuk memperoleh dan meningkatkan
penghasilan dengan mendirikan, mengelola dan
mengembangkan perusahaan
Cerdas, rasa percaya diri, sikap mandiri yang kuat dan
kemampuan mengambil keputusan terbaik dengan cepat
dan tanpa ragu-ragu merupakan kunci sukses

3.4 Tantangan Setelah Membuat Keputusan


Tantangan yang harus dihadapi adalah :
(1) penentuan bidang usaha/ barang atau jasa yang
akan diproduksi
(2) penentuan lokasi usaha,
(3) penentuan skala usaha dan sumber permodalan
(4) penentuan sasaran pasar yang akan dilayani dan
strategi untuk memenangkan persaingan,
(5) penentuan kriteria pekerja yang akan direkrut
dan cara memotivasi dan mengendalikannya.
Pada perusahaan kecil (perseorangan), pengambilan
keputusan sepenuhnya diambil oleh pemilik (unity of
command)
Pada organisasi/usaha yang cukup besar,
sebagian pengambilan keputusan dapat
didelegasikan kepada para manajer.

Wirausaha
Wirausaha
Karyawan
Bagan 4-a. Struktur Organisasi Perusahaan Kecil (Perseorangan)

Wirausaha
Wirausaha
Manajer
Manajer

Manajer
Manajer

Karyawan

Bagan 4-b. Struktur Organisasi Perusahaan Besar


(Perseroan Terbatas)

3.5 Orientasi dan Tahapan Proses Pembuatan


Keputusan
Orientasi pendekatan pengambilan keputusan :
Lebih berorientasi pada pendekatan rasional
(dengan ilmu pengetahuan, khususnya manajemen)
Lebih berorientasi pada pendekatan naluri atau
atau instink (olah batin, nasehat orang bijak
diiringi dng doa dan mohon petunjuk Allah SWT)
Berorientasi pada kombinasi antara pendekatan
rasio dan naluri (gabungan antara ilmu pengetahuan
dan doa).

Tahapan proses pengambilan


keputusan berdasarkan pendekatan
rasional :
Merumuskan masalah secara jelas
mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai
Mencari dan mengembangkan alternatif atau
memilih kemungkinan-kemungkinan solusi masalah
Memilih alternatif yang paling tepat dan/atau
alternatif yang dianggap cukup memuaskan
Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap
dan menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan.

Untuk membantu mengambil keputusan dapat


diperhatikan resep berikut :
Mantapkan keteguhan sikap dalam penentuan
prioritas tujuan yang akan dicapai.
Mantapkan sikap dalam menghadapi risiko atau
ketidak pastian
Mantapkan sikap rasional dan kecerdasan dalam
memilih alternatif yang tersedia
Perhatikan bahwa masalah/situasi dlm pengambilan
keputusan :
Agak pasti dan cukup mudah diprediksi
Kurang pasti dan mudah diprediksi
Tidak pasti dan tidak dapat diprediksi

Contoh Kasus Pengambilan Kepususan :


Alternatif A menjajikan keuntungan 30% dan
alternatif B hanya menjanjikan keuntungan 20%.
Namun, alternatif B bebas dari kemungkinan
gagal karena faktor cuaca, sedangkan alternatif A
sangat dipengaruhi oleh cuaca yang pada saat
keputusan itu diambil sulit diprediksi. Alternatif C
hanya menjajikan keuntungan 15%, tetapi diyakini
dapat meningkatkan keputusan pembelian
pelanggan dibandingkan alternatif A dan B, namun
alternatif C juga dipengaruhi oleh cuaca yang sulit
diprediksi secara tepat
Jika anda sebagai seorang wirausahawan yang
harus mengambil keputusan, alternatif manakah
yang akan anda ambil ?

Instrumen Evaluasi Pembuatan


Keputusan
Buatlah sebuah kasus dengan beberapa
alternatif (minimal 3 alternatif) dimana anda
harus mengambil keputusan yang terbaik
(masing-masing alternatif bersifat mutually
exclusive) ?
Dari alternatif yang sudah anda pilih
buatlah
analisis SWOT-nya untuk menunjukkan
bahwa alternatif tersebut memang layak
untuk dipilih ?

MENGANALISIS PELUANG USAHA


MATERI KULIAH MINGGU KE EMPAT
A. KOMPETENSI PEMAHAMAN MATERI
Setelah mahasiswa mempelajari modul ini
diharapkan mempunyai kompetensi untuk :
Mengembangkan ide dan meraih
peluang usaha.
Menganalisis kemungkinan
keberhasilan dan kegagalan usaha,
serta
Mampu memetakan peluang usaha.

B.

KONDISI YANG DIPERLUKAN


Mahasiswa diperkenalkan dalam dunia kerja
dalam bentuk studi lapangan atau magang
Mahasiswa diminta untuk membuat simulasi
alternatif beberapa peluang usaha dan melakukan
analisis dengan dua aspek pendekatan, yaitu
aspek lingkungan internal (perkiraan kapasitas
sumber daya : permodalan, SDM, produksi dan
pemasaran) dan aspek eksternal (pemasok,
pembeli, produk pesaing dan peraturan pemerintah)

URAIAN MATERI KULIAH MINGGU KEEMPAT


MENGANALISIS PELUANG USAHA
4.1 Pemanfaatan Peluang Berusaha
Setiap orang mempunyai peluang (opportunity)
untuk maju dengan menciptakan peluang usaha
(memulai Usaha) dengan mempertimbangkan :
Minat : mulailah usaha dari suatu usaha yang
diminati atau disukai (misalnya dalam bidang
industri, kerajinan dan perdagangan atau jasa)
Modal : mulailah usaha dengan modal seadanya
tanpa ragu-ragu
Relasi : mulailah usaha dengan menjalin relasi/
hubungan dengan keluaraga atau teman yang
sudah menekuni atau yang bersimpati kepada
anda

Selain Jenis usaha itu diminati juga harus melihat/


memperhatikan aspek-aspek :
Jenis usaha yang secara realistis akan memberikan laba
(faktor keuntungan)
Jenis usaha yang dikuasai, mudah mengurus,mengerjakan &
memeliharanya (faktor pengusahaan teknis & manajemen)
Jenis usaha yang produknya disenangi&mudah memasarkan
produknya&sedikit pesaingnya(faktor pemasaran & persaingan)
Jenis usaha yang modalnya mampu disediakan (faktor modal)
Jenis usaha yang bahan baku dan tenaga kerjanya mudah
didapat (faktor bahan baku dan tenaga kerja)
Jenis usaha yang mampu diukur risikonya (faktor risiko)
Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan
pemerintah (faktor fasilitas dan kemudahan)

Instrumen Evaluasi Menganalisis


Peluang Usaha
Menurut anda jenis usaha mana yang paling
mudah dilaksanakan dan mana yang paling
anda minati ?
Buatlah sebuah kasus peluang usaha yang
anda minati (dari pertanyaan sebelumnya) dan
lakukan analisisnya dengan memperhatikan :
minat, kemampuan teknis, permodalan,
keuntungan dan prospek masa depan usaha ?

PASAR DAN PEMASARAN


MATERI KULIAH MINGGU KE LIMA
A. KOMPETENSI PEMAHAMAN MATERI
Memahami konsep dasar pemasaran secara utuh,
baik dalam pendekatan teoritis maupun praktek
Memahami berbagai metode penentuan harga jual
dan mampu menghitung harga jual
Memahami konsep segmentasi pasar dan mampu
membuat segmentasi pasar
Memahami konsep promosi dan mampu menerapkan
berbagai teknis promosi

B. KONDISI YANG PERLU DICIPTAKAN


Mahasiswa diperkenalkan dalam praktek
kerja pemasaran yang sesungguhnya dalam
bentuk studi lapangan atau magang
Mahasiswa diminta untuk mengamati sukses
dan gagalnya pemasaran suatu usaha
(termasuk dalam penentuan harga jual,
segmentasi pasar dan promosi)

URAIAN MATERI KULIAH MINGGU KE LIMA

PASAR DAN PEMASARAN


5.1 Konsep Pasar dan Pemasaran
Pasar diartikan sebagai tempat dimana pembeli
dan penjual melakukan transaksi
Bangunan dalam lokasi tertentu yang dijadikan
tempat transaksi disebut pasar konkrit
(misalnya pasar Inpres Pasar Minggu, atau Pasar
Cilandak Mall, Pejaten Village, dll)
Dalam ilmu ekonomi pengertian pasar merujuk
pada suatu kondisi keseimbangan dimana penjual
(produsen) dan pembeli (konsumen) sepakat
untuk melakukan transaksi jual beli

KULIAH

SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai