Kasus Ford Pinto
Kasus Ford Pinto
lebih dari 25 mil per jam, tangki bensin selalu pecah. Untuk memperbaikinya diperlukan
perubahan dan memperkuat desain.
Perbaikan yang tersedia untuk Ford termasuk memposisikan tangki gas di atas roda belakang,
yang akan mengurangi ruang bagasi, atau menginstalasi bladder karet di tangki bensin. Ford
bereksperimen dengan menggunakan insalasi bladder karet, tetapi tampaknya memutuskan
bahwa bladder karet tidak efektif akan biaya. Kemudian, sebagai bagian dari upaya lobi yang
berhasil terhadap peraturan pemerintah untuk tes wajib kecelakaan (tes kecelakaan tertunda
delapan tahun sampai 1977), analisis biaya manfaat Ford terungkap dalam studi perusahaan yang
berjudul Fatalities Assosiated with Crash-Included Fuel Leakage and Fires seperti yang telah
dijelaskan sebelumnyabiaya instalasi bladder karet jauh melebihi manfaatnya.
Ford mengambil angka $200.000 untuk biaya kematian dari sebuah studi tentang National
Highway Traffic Safety Administration, yang menggunakan perkiraan atau analisis tabular dalam
kasus ini.
Kronologi Kasus 1
Pada tanggal 10 Agustus 1978, sebuah Ford Pinto ditabrak dari belakang di jalan raya Indiana.
Hantaman tabrakan itu menyebabkan tangki bahan bakar Pinto pecah, meledak dan terbakar. Hal
ini mengakibatkan kematian tiga remaja putrid yang berada di dalam mobil itu. Kejadian ini
bukan pertama kalinya Pint terbakar akibat tabrakan dari belakang. Dalam tujuh tahun sejak
peluncuran Pinto, sudah ada 50 tuntutan hukum yang berhubungan dengan tabrakan dari
belakang. Meskipun demikian, kali ini Ford dituntut di pengadilan criminal akibat
penumpangnya tewas.
Untuk kasus ini, desainer dan pihak Ford secara keseluruhan tidak memikirkan dampak
berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford Pinto tidak memikirkan aspek keamanan dan
keselamatan nyawa pengemudi dan penumpangnya.
Dilema yang dihadapi para desainer yang mengerjakan Pinto adalah menyeimbangkan
keselamatan orang yang mengendarai mobil dan kebutuhan untuk memproduksi Pinto dengan
harga yang dapat bersaing di pasar. Mereka harus berusaha menyeimbangkan tugas mereka
kepada public dan tugas mereka kepada atasan. Akhirnya usaha Ford untuk menghemat beberapa
dolar dalam biaya manufaktur mengakibatkan pengeluaran jutaan dolar untuk membela diri dari
tuntutan hukum dan membayar ganti rugi korban. Tentu saja ada juga kerugian akibat hilangnya
penjualan akibat publisitas buruk dan persepsi publik bahwa Ford tidak merancang produknya
untuk keamanan pengendara.Semua menjadi dilemma. Karena sangat sulit kalau sebuah institusi
lebih mengutamakan laba perusahaan daripada nyawa manusia.
Pada awalnya desain yang berbahaya ini telah diketahui oleh perusahaan Ford sebelum mobil
Ford Pinto dipasarkan, namun Ford lebih memilih untuk membayar biaya ganti rugi kematian
daripada mendesain ulang tangki bahan bakar, karena dirasa akan membutuhkan biaya yang
lebih besar untuk mendesain ulang tangki bahan bakar.
Kronologi Kasus 2
Pada bulan November 1971, Grays membeli baru 1972 Pinto hatchback yang diproduksi oleh
Ford pada bulan Oktober 1971. The Grays mengalami kesulitan dengan mobil dari awal. Selama
beberapa bulan pertama kepemilikan, mereka harus mengembalikan mobil ke dealer untuk
perbaikan beberapa kali. Masalah mobil mereka termasuk gas yang berlebihan dan konsumsi
minyak, turun pergeseran transmisi otomatis, kurangnya daya, dan sesekali mengulur-ulur. Ia
kemudian mengetahui bahwa mengulur-ulur dan konsumsi bahan bakar yang berlebihan
disebabkan oleh pelampung karburator berat.
Pada tanggal 28 Mei 1972, Mrs Gray, disertai dengan 13 tahun Richard Grimshaw, ditetapkan
dalam Pinto dari Anaheim untuk Barstow untuk bertemu Mr Gray. The Pinto saat itu berusia 6
bulan dan telah didorong sekitar 3.000 mil. Mrs Gray berhenti di San Bernardino untuk bensin,
kembali ke jalan bebas hambatan (Interstate 15) dan melanjutkan ke arah tujuan nya di 60-65 mil
per jam. Saat ia mendekati Route 30 off-jalan di mana lalu lintas padat, ia pindah dari jalur cepat
ke luar jalur tengah dari jalan bebas hambatan. Tak lama setelah perubahan jalur ini, Pinto tibatiba terhenti dan meluncur berhenti di jalur tengah. Ia kemudian menetapkan bahwa pelampung
karburator telah menjadi begitu jenuh dengan bensin yang tiba-tiba tenggelam, membuka ruang
mengambang dan menyebabkan mesin untuk banjir dan kios. Sebuah mobil bepergian segera
balik Pinto mampu berbelok dan menyebarkannya tetapi driver dari 1962 Ford Galaxie tidak
mampu untuk menghindari bertabrakan dengan Pinto. The Galaxie telah bepergian 50-55 mil per
jam tapi sebelum dampaknya telah mengerem dengan kecepatan 28-37 mil per jam.
Pada saat dampak, Pinto terbakar dan interior yang dilalap api. Menurut ahli penggugat,
dampak dari Galaxie telah didorong tangki gas Pinto depan dan menyebabkan ia menjadi
tertusuk oleh flens atau salah satu baut di perumahan diferensial sehingga bahan bakar
disemprotkan dari tangki bocor dan masuk ke kompartemen penumpang melalui kesenjangan
yang dihasilkan dari pemisahan bagian roda belakang baik dari lantai pan. Pada saat Pinto datang
untuk beristirahat setelah tumbukan, kedua penghuni telah menderita luka bakar serius. Ketika
mereka muncul dari kendaraan, pakaian mereka hampir sepenuhnya dibakar. Mrs Gray
meninggal beberapa hari kemudian dari gagal jantung kongestif akibat luka bakar. Grimshaw
berhasil bertahan hidup, tetapi hanya melalui tindakan medis heroik. Dia telah mengalami
banyak dan luas operasi dan cangkok kulit dan harus menjalani operasi tambahan selama 10
tahun ke depan. Dia kehilangan bagian dari beberapa jari di tangan kirinya dan bagian dari
telinga kirinya, sementara wajahnya diperlukan banyak cangkok kulit dari berbagai bagian
tubuhnya.
Pada pengadilan pertama, sebuah penilaian diberikan terhadap Ford dan jaksa memutuskan pihak
Ford wajib menggati rugi atas kecelakaan kepada keluarga Gray $ 560.000 dan Matius
Grimshaw $ 2,5 juta pada tetapi yang mengejutkan datang ketika hakim pada awalnya
memutuskan memdakwa uang ganti rugi sebesar $ 125 juta dan kemudian diturunkan menjadi $
3,5 juta.
Dalam kasus Ford Pinto ini, desainer dan pihak Ford secara keseluruhan tidak memikirkan
dampak berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford Pinto tidak memikirkan aspek
keamanan dan keselamatan bahkan nyawa seseorang.
Kasus Ford Pinto tidak akan terjadi jika kebijakan bisnis untuk mendapatkan laba yang lebih
besar dengan mengorbankan keamanan tidak diambil oleh Ford. Kepercayaan konsumen
terhadap sebuah produk bisnis sangatlah penting, karena menjadi poin dasar dalam penentuan
pemasaran produk dan keberlangsungan sebuah perusahaan.
Salah satu bahan pertimbangan Ford adalah analisis biaya manfaat dari mengubah tangki
bahan bakar. Menurut perkiraan Ford, tangki tidak aman akan menyebabkan kematian membakar
180 jiwa, 180 luka bakar serius, dan 2.100 kendaraan terbakar setiap tahun. Perhitungnya akan
hal itu, bahwa Ford harus membayar $ 200.000 per kematian, $ 67.000 per cedera, dan $ 700 per
kendaraan, dengan total sebesar $ 49,5 juta. Namun, biaya menyelamatkan nyawa dan luka-luka
bakar bahkan lebih tinggi dengan diadakannya perubahan akan menelan biaya $ 11 per mobil,
yang jika dijumlahkan mencapai hingga $ 121 juta per tahun.
Perusahaan Ford tidak menginstal rubber bladder karena memakan banyak biaya sebesar
$137.500.000, sedangkan jika rubber bladder tidak dipasang maka biayanya hanya sebesar
$49.530.000. Ini berarti Ford Mobil Company bisa menghemat biaya sebesar $87.970.000.
Dilihat dari sisi Ford, jelas Ford lebih mencari profit daripada harus menginstal rubber bladder
untuk keselamatan penumpang. Dilihat dari sisi konsumen, jelas konsumen dirugikan karena
Ford sudah melakukan kecurangan dengan melakukan penghematan biaya produksi dan tidak
memperhatikan kualitas produk untuk keamanan dan keselamatan pengendara.
Oleh:
Silviana Isyanto
(14/MPA/XXXB/20)
Valentina Yoram S
(14/MPA/XXXC/29)