Peralatan Listrik
Peralatan Listrik
Mdl5 - 1
Sifat-sifat rangkaian RC
Pemuatan dan Pembuangan muatan Kapasitor
Cara kerja instrumen listrik
sistem keamanan rangkaian listrik
Perangkat listrik dalam rumah.
Mdl5 - 2
Rangkaian RC
Pada modul-modul terdahulu kita telah mempelajari sifat-sifat kelistrikan,
Hukum Ohm, Hukum Coulomb, sifat-sifat tahanan listrik dalam susunan seri
atau paralel, sifat-sifat kapasitor baik dalam kombinasi seri atau paralel
serta kaitannya sebagai penimbun muatan listrik. Besar arus listrik pada
pokok bahasan terdahulu tersebut bersifat konstan. Suatu rangkaian listrik
yang didalamnya ada kombinasi seri kapasitor dengan resistor, maka besar
arus yang mengalir melalui rangkaian tersebut dapat berubah terhadap waktu
rangkaian ini disebut rangkaian RC.
Pemuatan Kapasitor
Perhatikan gambar 5.1
Ketika saklar S
terbuka diasmsikan
sebagai keadaan awal
dimana t<0, arus listrik
I = 0. (gbr 5.1a)
Ketika S ditutup (gbr
5.1b) t=0, muatan mulai
mengalir dengan set-up
(a)
(b)
arus I (t) dalam
rangkaian, pemuatan
Gambar 5.1 Rangkaian RC
kapasitor dimulai.
Ingat! Ketika kapasitor sedang dalam proses pengisian/ penimbunan
muatan, tidak ada muatan yang melompat dari plat kapasitor didalam
rangkaian, karena jarak antara plat kapasitor bersifat seperti rangkaian
terbuka. Begitu kapasior diberi muatan, voltage antar plat kapasitor
meningkat sampai mencapai beda potensial batrey.
Untuk menganalisa rangkaian secara kuantitatif, kita dapat menggunakan
hukum Kirchoff pada rangkaian tersebut setelah saklar ditutup.
Kita ikuti rangkaian searah jarum jam.
(5.1)
Mdl5 - 3
dimana q/C adalah beda potensial antara plat kapasitor. Sementara itu, IR
adalah beda potensial antara ujung-ujung resistor.
Dari persamaan (5.1) ketika saklar mulai diutup t=0, muatan kapasitor sama
dengan 0, dengan demikian muatan yang mengalir dari batrei ke kapasitor
adalah arus mula-mula (Io) adalah arus maksimum yakni :
(5.2)
Pada persamaan 5.2 menunjukkan bahwa voltage batrei secara keseluruhan
sama dengan beda potensial diantara ujung-ujng resistor. Akhirnya ketika
kapasitor mencapai muatan maksimum Q, tidak ada lagi arus mengalir dalam
rangkaian, I = 0. Substitusikan I=0 ke persamaan 5.1 dperoleh :
( muatan maksimum)
(5.3)
Reekspressi menjadi :
Mdl5 - 4
Dari definisi ln, maka persamaan diatas dapat dinyatakan dalam rumusan :
(5.4)
Dimana C = Q adalah muatan maksimum (persaaan 5.3).
Dari persamaan (5.4) kita dapat memperoleh nilai arus I(t) berdasarkan
definisi bahwa arus adalah laju muatan persatuan waktu(I(t)=dq/dt) sehingga
diperoleh :
(5.5)
Nilai RC dari persamaan 5.5 disebut degan konstanta waktu pemuatan
kapasitor dan diberi notasi
sebagai nilai awal. Pada saat t=, I = e-1Io= 0,368Io. Pada waktu 2, I =
0,135Io. dan seterusnya. Nilai konstanta waktudiekpresikan dalam persaman
berikut.
(5.6)
Grafik pemuatan kapastor q(t) terhadap waktu dan fungsi arus I(t) terhadap
waktu ditunjukkan dalam gambar 5.2 berikut.
Gambar 5.2 Muatan kapasitor q(t) dan arus pada rangkaian I(t)
Mdl5 - 5
(a)
(b)
Gambar 5.3 (a) Sebuah kapasitor (C) bermuatan (Q) dihubungkan dengan
resistor (R), saklar S dalam keadaan terbuka untuk t< 0.
(b) Saklar (S) ditutup sehingga pada t=0, arus yang mengalir I
berubah terhadap waktu (t).
Ketika sakla (S) ditutup, kapasitor mulai membuang muatan melalui resistor R.
Dengan tidak adanya komponen batrei pada gambar 5.3, maka hukum Kirchoff
pada sistm menjadi :
(5.7)
Ingat...! I = dq/dt sehingga persamaan 5.7 menjadi :
Mdl5 - 6
Akirnya diperoleh :
(5.8)
Dengan mendefinisikan ulang arus sebagai benuk diferensial dari q terhadap
waktu, diperoleh besar arus sesaat I(t) yang diberian oleh persamaan :
(5.9)
Dimana Q/RC adalah arus mula-mula Io.
Tanda minus pada persamaan 5.9 menunjukkan pembuangan muatan atau
pengosongan muatan kapasitor.
Contoh soal :
Sebuah kapasitor tak bermuatan dihubungkan seri dengan sebuah batrei.
Seperti ditunjukkan oleh gambar 5.4. Jika GGL ( ) = 12V, C= 5F dan
resistor R= 8x105. Tentukan konstanta waktu dari rangkaian , arus
maksimum Io dan muatan maksimum(Q) dari kapasitor dan q(t) serta I(t)
Solusi
= RC = (8x105)(5x10-6F)= 4 detik
Q=C = (5x10-6 F)(12V)= 60 C
Io = /R= (12V)/ (8x105)=15 A.
Sehingga:
Gambar 5.4
Mdl5 - 7
Instrumen Listrik
Ammeter
Ammeter
dipergunakan
untuk
mengukur kuat arus listrik.
Untuk melakukan pengukuran, ameter
dihubungkan secara seri dengan
rangkaian seperti diperlihatkan dalam
gambar 5.5
Idealnya tahanan listrik ammeter = 0.
Gambar 5.5 Penggunaan ammeter
untuk mengkur arus suatu rangkaian.
Voltmeter
Voltmeter dipergunakan untuk
mengukur beda potensial atau voltage
antara dua titik dalam suatu
rangkaian. Dalam proses pengukuran
voltmeter dihubungkan secara paralel
dengan segmen yang akan diukur beda
potensialnya.
Idealnya, tahanan listrik voltmeter
sangat besar atau mendekati tak
hingga. Mengapa...?
Galvanometer
Galvanometer merupakan komponen utama dari
Ammeter dan Voltmeter. Pirati esensialnya
disebut dengan DArsonval galvanometer yang
terdiri dari sebuah coil pegas yang bebas
berputar pada sebuah pivotdaam medan magnet
yang dihasilkan oleh sebatang magnet
permanen.
Gambar 5.7 Galvanometer
Mdl5 - 8
Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatsone dpergunakan
untuk mengukur tahanan listrik yang
tidak diketahui seacara tepat.
Rangkaiannya terdiri dari tahanan Rx
yang tidak diketahui nilainya, R1, R2
dan R3, R1 adalah variabel resistor
sebagai tahanan kalibrasi dan sebuah
Galvanometer G dan sebuah batrei
pemasok daya listrik. Variael
resistor R1 disetup sedemkian rupa
sehingga tidak ada arus mengalir dari
a ke b atausebaliknya yang
ditunjukkan IG=0.
(5.10)
Mdl5 - 9