Stenosis esofagus
Gastritis
Hematemesis melena
Ulkus peptikum
GERD
Sindrom Dumping
Divertikulosis
IBD
Hemoroid
Diare
Konstipasi
Disfagia
Causa
sulit menelan
:
ggn sistem saraf
post-stroke
massa tumor
Menurunkan
Mencegah
Indikasi
:
Pasien Lansia
Pasien ggn saraf menelan
tumor esofagus
post-stroke
Bentuk makanan berdasarkan cara
pemberian
Peroral Makanan Cair Kental,
Makanan Saring, atau Lunak
Personde Makanan Cair Penuh
Hematemesis
Melena
hitam
Hematemesis
melena muntah
darah dan buang air besar darah
kehitaman akibat kerusakan pada sal
cerna
Memberikan
makanan secukupnya
dengan mengistirahatkan sal cerna,
me< risiko perdarahan ulang, dan
mencegah aspirasi
Mengusahakan
mungkin
Tidak
Tidak
Diberikan
Nilai
Memberikan
kemampuan pasien)
Lemak rendah, 10-15%, dan ditingkatkan
bertahap
Rendah serat, terutama serat tidak larut air
Cukup cairan
Rendah laktosa jika ada intoleransi laktosa
Fase akut cukup parenteral saja untuk
mengistirahatkan lambung (24-48 jam)
Diet Lambung I
Indikasi
Indikasi
:
Gastritis Kronis
Tifus Abdominalis Ringan
Ulkus Peptikum kronis
Perpindahan Diet Lambung I
Bentuk : Makanan Lunak
Diberikan porsi kecil, 3 kali makanan
lengkap, 2-3 kali makanan selingan
Indikasi
:
Perpindahan dari Diet Lambung II
Bentuk
Meningkatkan
volume dan
konsistensi feses
Menurunkan tekanan intra luminal
(intra kolon)
Mencegah infeksi
normal
Diberikan
Mengistirahatkan
kolon untuk
mencegah perforasi
Mencegah akibat laksatif dari
makanan berserat tinggi
Mengusahakan
cukup
Bila tdp perdarahan mulai dgn Makanan
cair Jernih
Diberikan bertahap, dari Diet Sisa Rendah
I ke II dengan konsistensi yang sesuai
Hindari makanan berbiji kecil (tomat,
jambu biji, stroberi dpt menumpuk
didalam divertikular)
Jika perlu beri Makanan Enteral Rendah
atau Bebas Laktosa
Cairan minimal 8 gelas perhari untuk
mencegah konstipasi
Diet
SELAMAT
BELAJAR