oral mempunyai reaksi samping lebih rendah. Vaksin tifoid oral dikenal
dengan nama Ty-21a.
Komponen vaksin : Susunan vaksin polisakarida setiap 0,5 ml mengandung
kuman salmonella typhi, polisakarida 0,025 mg, fenol dan larutan bufer yang
mengandung natrium klorida, disodium fosfat, monosodium fosfat dan pelarut
untuk suntikan.
Indikasi :
1. pembeian vaksin yaitu terhadap Pekerja-pekerja klinisi laboratorium yang
kontak dengan organisme tifoid.
2. Untuk orang-orang yang berpergian ke Negara-negara afrika, asia, amerika
tengah dan selatan, Eropa dengan sanitasi jelek dan Imunisasi tifoid tidak
diberikan kepada orang-orang yang kontak dengan orang-orang yang telah
diketahui sebagai karier tifoid atau daerah yang mendapatkan pengawasan
yang bisa terjadi out break.
Kontraindikasi :
1. Dalam pemberian vasin ini tidak boleh dilakukan sdang demam, tidak
boleh dilakukan pada orang dengan penurunan sistem kekebalan tubuh
(HIV, keganasan, sedang kemoterapi, atau sedang terapi steroid) dan iayat
reaksi anafilaksis (alergi) pada pemberian dosis pertama srta tidak boleh
kepada orang yang alergi gelatin.
2. Vaksin tidak boleh diberikan bersamaan dengan antibiotic, sulfonamid,
atau antimalaria yang aktif terhadap salmonella.
3. Vaksin tifoid oral kontraindikasi pada orang yang dengan imunosupresi
dan dalam pengobatan kortikosteroid.
4. Vaksin oral ty21a hendaknya tidak diberikan bersama-sama antibiotic atau
sulphonamide. pada penderita malaria yang diberikan kemoprofilaksis
menggunakan mefloquine , hendaknya pemberian vaksin sekurangkurangnya 12 jam sesudah dan sebelum pemberian obat tersebutdan tidak
diberikan bersama vaksin polio oral.
Efektivitas vaksin :
DAFTAR PUSTAKA
Yunisa.
2010.
Merawat
Bayi
Tanpa
Baby
Sitter.
Yogyakarta:Medpress
Nelwan, Rhh. 2012. Tata Laksana Terkini Demam Tifoid. Continuing
Medical Education. Vol.39 No.4