Makhluk hidup dapat dijumpai di berbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat faktor
abiotik yang mempengaruhinya, seperti topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran makhluk
hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan adanya
keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat berbeda dengan yang hidup
di perairan. Perbedaan itu misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan tersebutlah yang
menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan, keanekaragaman dapat disebabkan
oleh factor gen.
Klasifikasi rasional yang dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan ciri dan sifat
yg dimiliki. Klasifikasi ini terdiri atas : klasifikasi praktis, klasifikasi buatan, klasifikasi
alam, dan klasifikasi filogenik.
MACAM-MACAM KLASIFIKASI
a Klasifikasi system alami
mrupkan trbntuknya suatu klompok-klompok MH
secara alami. Tokoh klasifksi system alami adlh Aristoteles, bkebngsaan Yunani pd thun
350 SM.Mmbgi 2 dunia(kingdom) yaitu hewan dan tumbuhan.
b Klasifikasis istem buatan
dprkenalkan oleh Carolus Linneus (1707-1778) yg
dinobatkan sebagai bapak Taksonomi.
Tingkatan klasifikasi yg digunkan oleh Carolus Linneus yaitu :
Kingdom Plantae
( Dunia Tumbuhan )
Regnum (kerajaan)
Divisio (keluarga besar)
Classis (kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
Kingdom Animalia
( Dunia Hewan )
Kingdom (Dunia)
Filum (Bagian)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
SISTEM KLASIFIKASI
1 Sistem Klasifikasi Dua Kingdom; dtemukan o/ Aristoteles (Yunani), Terbagi ats :
a Kingdom Tumbuhan (Plantarum) cirix berdinding sel, brklorofil, dan
berfotosintesis.
b Kingdom hewan (Animalia), cirix tdk berdinding sel, tdk berklorofil, dan dpt
bergerak bebas.Contoh hewanx : Protozoa, Molusca, Porifera,
Coelenterata,Arthropoda, Echinodermata, dan Chordate.
2 Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom; dtemukan o/ Ernest Haekel (Jerman) Thn 1866,
Terbgi Ats:
Kingdom Monera, cirix tbh tersusun ats satu a/ banyak sel, inti selnya tanpa
selubung(Prokariotik).Cth: Bakteri dan ganggang biru.
b Kingdom Plantae, Cth: alga, Jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
c Kingdom Animalia, Cth: Protozoa sampai golongan Chordata.
Sistem Klasifikasi Empat Kingdom, dtemukan o/ Robert Whittaker thn 1959. terbagi
ats :
Berdasarkan struktur selnya yaitu Sel Eukariotik
sel yg memiliki selaput inti
Sel Prokariotik
sel yg tdk memliki selaput inti
Ke empat Kingdom itu adalah :
a Kingdom Monera, cirix memiliki inti tanpa membrane(prokarion), Cth: Bakteri &
ganggang biru
b Kingdom Fungi, mencakup semua jamur.
c Kingdom Plantae, semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan
tumbuhan berbiji.
d Kingdom Animalia, semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom, penyempurnaan dari system 4 kindom o/
Whittaker thn 1969 dgn mnggunkan dasar tingkatan organism, susunan sel, dan faktor
nutrisinya.
Terbagi atas :
a Kingdom Monera, meliputi semua MH a/ organism prokariotik, bersel satu &
mikroskopis.Cth: Semua bakteri & ganggang hijau biru.
b Kingdom Protista, meliputi organism bersel satu, eukariotik, umumnya sdh
memiliki ciri-ciri spt tumbuhan & hewan. Cth: Euglena, Paramecium & Amoeba.
c Kingdom Fungi, meliputiorganisme eukariotik, tdk berklorofil shg tdk
berfotosintesis. Cth: Mucor, dll
d Kingdom Plantae, meliputi organism eukariotik, bersel banyak, selnya
mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis & autotrof. Tumbuhannya
dibagi menjadi berspora( lumut paku) & berbiji. Cth: Padi, mawar, lumut hati, dan
paku ekor kuda.
e Kingdom Animalia, meliputi organism eukariotik, bersel banyak, tdk berklorofil,
tdk berfoto sintesis, tdk berdinding sel, & heterotrof. Cth: burung, gajah, ular,
ayam dll.
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom, Penemuan struktur virus menyebabkan MH
digolongkan mnjadi 6 kingdom yaitu Virus, Protista, Monera, Fungi, Plantae, &
Animalia.
Sistem Klasifikasi Tiga Domain, Meliputi kelompok bakteri masuk ke dalam domain
Bacteria, domain arkeabakteri msk ke dalam domain Archae, sedangkan Eukarya
terdiri ats organism eukariota (fungi, plantae & animalia).
c
d
e
Huruf awal dari nama pertama ditulis dgn huruf Kapital sedangkan lainnya huruf
kecil
Nama genus & species diberi garis bawah a/ ditulis miring
Jika nama terdiri ats tiga kata maka kata kedua dan ketiga disatukan atau diberi tanda
(-)
PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme
multisel
dan
banyak
jenis
organisme
sel
tunggal),
sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus
flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau)
Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan
benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup.
Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para
penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck
(1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut
dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning
(yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935)
berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus
berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.
1. Ciri-ciri Virus
Berukuran ultra mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
2. Struktur dan anatomi Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya
terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat
terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk
memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan
virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai
virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus.
Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus
cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat
beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak
mempunyai ekor.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar
sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari
DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu,
asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus
bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus
tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan
pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut kapsomer.
3. Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan
enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk
memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke
dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga
terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan
protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna.
Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus
menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA
bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi
untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan
membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari
inang baru
4. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes
dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus)
mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan
kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus
RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk
melekat
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika
ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit,
antibodi, dan interferon (protein khas)
Contoh pengaruh virus dalam perikanan :
Satu virus baru yang dapat menyebabkan kematian secara masal telah menyerang ikan mas
(Cyprinus carpio) dan koi (Cyprinus carpio koi) dilaporkan mulai terjadi pada awal Tahun 1996
di Inggris (Ilouze, et al., 2006a), musim semi Tahun 1998 di Israel (Perelberg, et al., 2003) dan
Korea (Choi, et al., 2004) dan menyebar ke Amerika Utara, Eropa dan Asia Tenggara (Dishon, et
al., 2002) termasuk Indonesia. Di Jepang, wabah penyakit ini terjadi pada Oktober 2003 di
Danau Kasumigura yang merupakan tempat utama produksi budidaya ikan mas (Haramoto, et
al., 2007), sedangkan di Amerika, isolat virus sudah didapatkan pada Tahun 1998 dan wabah
penyakit ini sudah menyebabkan kematian pada ikan mas liar di Sungai Chadakoin pada Tahun
2004 (Grimmett, et al., 2006). Penyakit ini dapat menyerang berbagai ukuran ikan mulai larva
hingga induk, biasanya terjadi pada kisaran suhu 18-28 oC dan dapat menyebabkan kematian 80100% (Perelberg, et al., 2003; Gilad, et al., 2003; Ilouze, et al., 2006a). Pada ikan sakit, paling
sering teramati luka pada insang, sisik, ginjal, limfa, jantung dan sistem gastrointestinal (Ilouze,
et al., 2006a). Secara visual pada bagian eksternal tubuh, dapat teramati adanya warna sisik yang
gelap dan nekrosis insang yang akut (Choi, et al., 2004) dan hemoragik pada dasar sirip
punggung, sisip dada, dan sirip anus (Grimmett, et al., 2006), sedangkan secara histologi dapat
teramati adanya perubahan pada insang berupa kehilangan lamela (Pikarsky, et al., 2004).
Serangan virus ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar pada industri akuakultur
mengingat dua jenis ikan yang diserang merupakan komoditas utama ikan konsumsi dan ikan
hias. Di Israel, penyakit ini telah menyebar ke 90% budidaya ikan mas di semua bagian negara
(Perelberg, et al., 2003). Hal serupa juga terjadi di Indonesia, penyebaran penyakit ini telah
melintasi hampir semua daerah budidaya ikan mas. Kegiatan budidaya yang intensif, pameran
ikan koi dan perdagangan aktif domestik dan internasional yang hampir tidak ada pembatasan
dan pemeriksaan atau penerapan program karantina merupakan penyebab penyebaran yang
sangat cepat penyakit ini secara global (Gilad, et al., 2003, Pikarsky, et al., 2004).
Sumber : https://pobersonaibaho.wordpress.com
Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/ciri-ciri-virus-sertaperanannya.html#ixzz3iVrX8yRa
1. Archaebacteria
Archaebacteria adalah jenis bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang
sederhana, dinding sel bukan peptidoglikon, mikroskopik, uniseluler, dan berbeda
dengan Eubacteria secara biokimia. Di samping itu, Archaebacteria bersifat anaerob, mampu
hidup di tempat-tempat kotor, halofil ekstrem, saluran pencernaan hewan atau manusia, tempat
sampah, lingkungan beragam, dan termoplastik pada lingkungan asam dan suhu tinggi.
Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterotrof. Archaebacteria teridir dari tiga jenis
berikut ini.
a. Bakteri termo-asidofil
b. Halobacterium
c. Bakteri metagen
2. Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri yang inti dan organelnya tidak terdapat membran, bersifat
prokariot, mikroskopik, uniseluler, dan memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikon.
Bentuk sel Eubacteria dapat berupa bulat atau batang lurus, membentuk koloni atau terpisahpisah, dan berperan sebagai pengurai (dekomposer). Eubacteria hidup secara parasit dan bersifat
patogenik. Namun, ada juga yang bersifat kemoautotrof dan fotosintetik. Eubacteria terdiri dari 6
filum, yaitu bakteri gram positif, bakteri hijau, bakteri ungu, Cyanobacteria, Prochlorophyta,
dan Spirochaet.
Berikut ini kelas-kelas Eubacteria.
a. Kelas Azotobacteraceae
Bakteri kelas Azotobacteraceae memiliki ciri-ciri berupa sel berbentuk batang, mirip sel khamir,
hidup secara bebas di dalam tanah, dan dalam kondisi aerob dapat menambat nitrogen.
Contoh Azotobacteraceae yaitu Azotobacter indicus.
b. Kelas Micrococcaceae
Bakteri kelas Micrococcaceae mempunyai ciri-ciri berupa sel berbentuk peluru, berbentuk koloni
tetrade dan kubus, serta massa tak beraturan. Contoh bakteri yang termasuk dalam kelas ini
yaitu Sarcia.
c. Kelas Rhizobiaceae
Bakteri kelas ini memiliki ciri-ciri seperti bentuk sel berupa batang atau bercabang, mengonversi
nitrogen udara, bersimbiosis dengan legominosae, dan membentuk bintil akar. Contoh bakteri
yang termasuk dalam kelas Rhizobiaceae yaitu Rhizobium leguminosarum.
d. Kelas Neisseriaceae
Neisseriaceae memiliki sel berbentuk peluru dan pada umumnya berpasangan. Contohnya
yaitu Neisseria meningitidis, yang merupakan bakteri penyebab meningitis.
e. Kelas Bacillaceae
Bacillaceae merupakan kelas bakteri yang selnya berbentuk batang yang fungsinya sebagai
pembentuk endospora. Contoh bakteri kelas Bacillaceae yaitu Bacillus antraks, yang merupakan
bakteri penyebab antraks.
f. Kelas Lactobacillaceae
Lactobacillaceae memiliki sel berbentuk peluru dan dapat menyebabkan fermentasi asam laktat.
Misalnya, Lactobacillus caucasicus yang berperan dalam pembuatan yogurt.
g. Kelas Enterobacteriaceae
Eubacteria pada kelas ini dapat menyebabkan fermentasi anaerobik pada laktosa atau glukosa
dan hidup sebagai pengurai. Contoh bakteri dalam kelas ini yaitu Salmonela typhosa, yang
merupakan bakteri penyebab tifus.
Materi Protista - Protista adalah suatu organisme yang inti selnya mempunyai membran
(eukariotik), uniseluler dan multiseluler, punya inti jelas, hidupnya berkoloni di perairan dan
tanah lembab, serta menjadi parasit pada makhluk hidup lain.
Protista adalah kelompok yang sangat beragam dan mencakup organisme yang berbagai ukuran
dari sel tunggal untuk struktur kompleks lebih dari 100 meter panjang. Mereka menunjukkan
berbagai strategi reproduksi dan gizi.
Beberapa protista memiliki karakteristik yang menyerupai tanaman ( autotrof ), yang lain mirip
hewan (heterotrof, menelan makanan, motil) dan lain-lain heterotrof seperti jamur, mereka
membusuk bahan organik di lingkungan ( multiseluler bokep kerajaan saprotrophs , menyerap
makanan).
Beberapa protista keduanya autotrof dan heterotrof (mixotrophs).
permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah.
Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila
kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan
menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi,
mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam.
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding
sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan
sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 1000 mikron dan merupakan
organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang
kaya zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa
memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak
(flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan
fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama
kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka
protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan
berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa
mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada umumnya
berkembangbiak dengan membelah diri. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan
unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan
evolusinya.
Ciri-Ciri Protozoa :
- Memiliki alat gerak
- Uniseluler dan Multiseluler, berukuran kecil (mikroskopis = 10-200 mikon).
- Umumnya hidup berkoloni atau soliter.
- Mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati dan bersifat
parasit terhadap organisme lain.
- Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik
- Protozoa dikelompokkan menjadi 4 filum : Rhizopoda, Flagellata, Ciliata dan Sporozoa.
"Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah.
Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada
yang bisa berubag-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof.
-Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,.
-Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organik
dengan bantuan klorofit dan cahaya.
-Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari organisme
yang telah mati. adapula yang bersifat parasitik.
REPRODUKSI PROTOZOA
a. ASEKSUAL Pembelahan Biner adalah pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti
kemudian pembelahan sitoplasma.
b. SEKSUAL Konjugasi adalah menyatukan sel generatif (gamet) dan inti sel vegetatif.
JENIS-JENIS PROTOZOA
1. RHIZOPODA(SARCODINA)
Memiki alat gerak berupa kaki semu yang disebut pseudopodia.
Hidup di air tawar, air laut dan tanah lembab.
Bersifat heterotrof dan parasit.
Berkembang biak secara aseksual yaitu pembelahan biner/sel.
Contoh: amoeba Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya dapat
berubah-ubah. Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma). Membran
plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan,
ekskresi. Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat
menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya. Bagian dalam terdapat sitoplasma yang
dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa
(makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan
secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan
dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat.
Berdasarkan cara hidupnya Amoeba ada yang hidup parasit tapi ada pula yang hidup saprofit
dalam tubuh manusia. Perkembangbiakan amuba biasa dilakukan adalah dengan membela diri.
Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini
dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya.
Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.
Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadaan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan
membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih
kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amubaamuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran
tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
2. CILIATA (CILIOPHORA)
Perhatikan gambar pembelahan diri Paramecium. Seksual atau perkembangbiakan secara kawin.
Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya
kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara
kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel
yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.
PROSES KONJUGASI CILLIATA PADA PARAMECIUM
Para mikronukleus akan membagi oleh meiosis , 3 dari 4 yang dihasilkan inti akan hancur
karena akan macronucleus. Sisanya haploid inti akan membagi dengan mitosis menghasilkan
individu dengan dua nukleus haploid. Konjugasi dua individu masing-masing akan tukar satu inti
atom. Inti haploid Kedua kemudian akan berfusi menghasilkan inti diploid. Para macronucleus
adalah polyploid (sekitar 860 N di Paramecium Aurelia). Dia mengontrol aktivitas sel.
Mikronukleus adalah diploid dan terlibat dalam reproduksi sel (baik seksual dan aseksual).
3. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA)
Bergerak dengan bulu cambuk (flagel/cambuk getar)
Bereproduksi secara aseksual dengan cara Pembelahan Biner/sel.
Hidup di perairan dan tanah lembab.
Sebagai parasit atau bersimbiosis dalam tubuh.
4. SPOROZOA (APICOMPLEXA)
Tidak memiliki alat gerak.
Uniseluler yang memiliki bentuk
seperti spora.
Hidup sebagai parasit.
Reproduksi secara seksual dan aseksual.
Mengandung organel-organel sel yang terspesialisasi melakukan penetrasi.
Contoh:
- Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi)
selang waktu 48 jam.
- Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak
teratur.
- Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa
sporulasi) selang waktu 72 jam.
- Plasmadium ovale malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada
malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.
PERAN PROTOZOA PADA MANUSIA
1. Menguntungkan
- Mengontrol jumlah bakteri di alam karena predator bakteri
- Merupakan zooplankton dan bentos sbg sumber makanan hewan air
- Foraminifera/Globigerina, cangkangnya sbg petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan
mineral
- Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
Selain itu, Protozoa yang menguntungkan antara lain, Entamoeba coli yang hidup di usus sapi
dapat membantu pencernaan sapi. Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras untuk
melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat
(misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap
utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk
menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi. Disamping itu fungsi
lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.
2. Merugikan
- Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae, penyebab disentri
- Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika
- Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternak
- Leishmania, penyebab penyakit kala-azar
- Trichomonas vaginalis, parasit di vagina
- Balantidium coli, penyebab diare
- Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
- Plasmodium sp, penyebab malaria PENYAKIT TIDUR Trypanosomes adalah Kinetoplastids
yang menyebabkan penyakit tidur Afrika.
Proses penyakit Malaria:
MALARIA Sporozoit ditransfer oleh host nyamuk Anopheles pada manusia. Dalam inang
manusia, sporozoit menyerang sel-sel hati dan bereproduksi secara aseksual dengan membentuk
merozoit. Setelah beberapa hari, pecahnya sel yang terinfeksi, melepaskan merozoit, yang
kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Mereka bereproduksi secara aseksual di dalam sel
darah merah. Secara periodik, sejumlah besar sel darah merah pecah dan merozoit rilis. Para
merozoit dapat menginfeksi sel lain darah merah. Beberapa merozoit gametosit menjadi yang
dicerna oleh nyamuk Anopheles. Gametosit menjadi gamet dalam usus nyamuk. Fertilisasi
terjadi di dalam nyamuk, menghasilkan zigot diploid. Meiosis diikuti oleh hasil mitosis dalam
produksi sporozoit dalam host nyamuk. Sekitar 2 juta orang meninggal setiap tahun akibat
malaria.
RINCIAN PROSES PENYAKIT MALARIA, berikut ini:
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air
liur yang mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati
lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka
makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di
dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet
(ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis.
Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
7. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap,
terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookista)
8. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap
dinamakan sporozoit.
9. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh
nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
10. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan
sporozoit ke dalam darah.
Sumber : http://arliasworld.blogspot.com/
Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/materi-protista.html#ixzz3iVvEefSt
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang benang halus
yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium,
yang berfungsi menyerap zat zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan
hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung
menyerap makanan pada sel inangnya.
Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif
dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif dengan konjugasi membentuk
zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek).
Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
B. KLASIFIKASI JAMUR
1.
Zygomycota
a.
Ciri-ciri Zygomycota
b. Reproduksi Zygomiyota
1. Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang
cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan
sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora baru.
2. Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung
membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur
membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam
sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat
cocok akan tumbuh menjadi hifa.
2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan
mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
Penicilium
Aspergilus
Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan kanker hati (hepatitis)
Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya
sebentar.
Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
Reproduksi Ascomycota
3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia)
a. Ciri-ciri Basidiomycota
Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada
bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru
membentuk lumut kerak.
Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
b. Contoh Basidiomycota
Reproduksi Basidiomycota
4. Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena
perkembangbiakannya secara seksual
belum diketahui
a.
Ciri-ciri Deuteromycota
b. Contoh Deuteromycota
C.
1. Menguntungkan :
c. Bidang pertanian :
2. Merugikan :
a. Pada manusia
Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis).
Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
Aspergillus flavus, menghasilkan racun alfatoksin yang menyebabkan kanker pada manusia.
Epidermophyton floocosum, penyebab penyakit kaki atlet pada manusia.
Microsporum, penyebab penyakit kurap pada manusia.
Trighophyton, penyebab penyakit kurap pada manusia.
Trichophyton tonsurans, penyebab penyakit ketombe pada manusia.
Malassezia furfur, penyebab penyakit panu pada manusia.
Candida albicans, penyebab penyakit infeksi pada vagina manusia.
c. Pada tanaman :
o Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
o Mucor mucedo, saprofit pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat.
o Rhizopus stolonifer, jamur ini disebut juga jamur roti hitam. Jamur ini tumbuh dan berkembang pada
roti apek.
Kelas Hepaticopsida (Lumut hati). Contoh lumut hati yang terkenal adalah Marchantia
dan Riccia. Ingin tau lebih lanjut tentang Lumut Hati?
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus atau tumbuhan yang sudah
mempunyai akar, batang, dan daun sejati, juga telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan
floem yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah
atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat - tempat yang lembap
(higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).
Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang disebut
rhizoma. Daun mulai tumbuh dari rhizoma tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu
menggulung. Daun paku dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun steril adalah daun
yang tidak ada bintil-bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun ini disebut juga daun
mandul. Daun fertil adalah daun paku yang di permukaan bawah daunnya terdapat bintil-bintil
kehitaman. Daun ini disebut juga daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang terletak di permukaan
bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut sorus.
Pada materi biologi SMA, pada sub bab tumbuhan paku yang perlu di pelajari adalah :
Ciri ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)
Perkembangbiakan tumbuhan paku (Pteridophyta)
Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)
Manfaat tumbuhan paku (Pteridophyta) bagi kehidupan.
1.
Secara umum ciri-ciri tumbuhan paku sudah dijelaskan di atas postingan ini. Secara umum, ciriciri tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah :
Memiliki daun dengan bentuk dan fungsi berbeda yaitu : Mikrofil (daun berukuran kecil),
Makrofil ( daun berukuran besar), Tropofil (untuk fotosintesis dan tidak menghasilkan
spora), Sporofil (menghasilkan spora).
Kelas Anthoceropsida (Lumut tanduk). Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros dan
Nothotulus. Ingin tau lebih lanjut tentang lumut tanduk?
Kelas Bryopsida (Lumut sejati atau Lumut daun). Contoh lumut daun adalah :
Sphagnum, Funaria, Pogonatum, Polytrichum dan Andraea. Ingin tau lebih lanjut tentang
lumut Daun?
Tentu kalian masih ingat kan tentang klasifikasi kingdom plantae? Dalam materi biologi SMA ,
kingdom plantae (dunia tumbuhan) yang dipelajari adalah Bryophyta (tumbuhan lumut),
Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (Tumbuhan biji). Pada kesempatan kali ini,
saya akan membahas kelompok Spermatophyta (Tumbuhan biji).
Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat
perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari
akar, batang, dan daun. Tiap-tiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat
perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Akar berasal dari titik tumbuh
akar yang terdapat pada jaringan embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu tanaman yang
umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada dua sistem perakaran pada
tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang dedaunan yang
menghasilkan pangan dan menghubungkannya dengan akar yang menyerap air dan unsur hara.
Selain itu, batang juga berfungsi sebagai alat penyimpan makanan. Batang berasal dari titik
tumbuh batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh pada batang
merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar, tetapi penyusunannya agak berbeda.
Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi
tumbuhan melalui proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi.
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat atau energi oleh klorofil, karbon dioksida
dari udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan cahaya
matahari. Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk uap melalui
stomata. Transpirasi pada hakikatnya sama dengan penguapan. Transpirasi dapat terjadi melalui
kutikula, stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada stomata di dalam daun
karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman sebagian besar melalui daun.
Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan tumbuhan. Pada tumbuhan biji,
bunga merupakan organ untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu
memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin.
Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga. Mahkota
bunga biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang
mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota bunga
terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini juga
berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau yang
terletak di lingkaran luar mengelilingi mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena
pada saat bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian bunga di dalamnya.
Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina berupa putik dan alat
kelamin jantan berupa benang sari.
Berikut adalah gambar bunga beserta bagian-bagiannya.
Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari penyerbukan ini akan
berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi
embrio. Embrio akan terus berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi pada
bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga dan benang sari akan
gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.
Tumbuhan biji (spermatophyta) dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu : Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) dan Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
makhluk lain. Selain itu, tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan makhluk
hidup untuk respirasi.
Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa tumbuhan memiliki sifattotipotensi,
yaitu suatu kemampuan setiap sel untuk tumbuh menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan
tentang totipotensi
ini
dimanfaatkan
para
ahli
untuk
melakukan
perbanyakantumbuhan dengan teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan (daun, batang, bunga)
ditumbuhkan dalam kultur agar di laboratorium. Setelah tumbuhan menjadi individu individu
baru yang jumlahnya ribuan, tumbuhan siap ditanam di lahan yang sebenarnya.
Kingdom plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bagi
manusia, kingdom Plantae dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan dan papan serta
obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom plantae (Dunia tumbuhan) berikut.
1. Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan sumber
karbohidrat.
2. Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan bangunan dan
perabotan.
3. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
4. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
5. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
6. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.
Manfaat lainnya dari kingdom Plantae yang sangat penting adalah tumbuhan mampu menyerap
air serta menjaga kestabilan tanah yang berada di lereng-lereng gunung, sehingga tumbuhan ini
bermanfaat dalam menjaga lingkungan dari banjir serta bahaya longsor. Melihat begitu
besarnya manfaat kingdom Plantae bagi manusia, upaya pelestarian dari kingdom Plantae ini
harus di mulai dari sekarang juga.