2 - Gagal Jantung
2 - Gagal Jantung
JANTUNG
Dwi Kartika Rahayuningtyas
SIRKULASI DARAH
PENGERTIAN
Keadaan jantung yg memberikan sindrom
klinik akibat ketidakmampuan jantung
memompakan darah secara adekuat utk
memenuhi kebutuhan metabolisme badan
meskipun alir balik masih baik (Ngastiyah,
2005)
INSIDEN
Pada pasien kelainan jantung bawaan,
komplikasi gagal jantung terjadi 90% sblm
umur 1 thn sedangkan sisanya terjadi antara
umur 1-5 thn
ETIOLOGI
1.
2.
3.
PATOFISIOLOGI
ABSORPSI AIR
DEKOMPENSASI
* TACHYCARDIA
* VENTR. DILALATION
* HYPERTROPHY
MIOCARD
ADH
OSMOLALITAS PLASMA
CO
PERFUSI RENAL
FILTRASI GLOMERULUS
RETENSI Na
8
MANIFESTASI KLINIS
Secara hemodinamik :
1. Gejala perubahan pada jantung/kerja jantung
a. takikardi
b. kardiomegali
c. irama derap (gallop rytme)
d. failure to thrive
e. keringat berlebihan
f. pulsasi arteri melemah&tekanan nadi
mengecil
9
CONT..
2. Gejala kongesti
a. takipnea
b. kesukaran minum
c. mengi
d. kapasitas vital menurun
3. Gejala bendungan sistem vena
a. hepatomegali
b. peninggian tekanan vena jugularis
c. edema
10
11
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Pemeriksaan laboratorium
a.
Hb&Eritrosit menurun
b.
Leukosit meningkat
c.
Led menurun
d.
Glukosa menurun
e.
Kadar natrium menurun
f.
Natrium total bertambah
g.
Jumlah pengeluaran urine berkurang
h.
Berat jenis meninggi
i.
Albuminuria sementara dan hematuria
mikroskopis
12
2. Pemeriksaan radiologi
Pembesaran jantung dengan kongestif paru
Pada keadaan ttu, pemeriksaan isotop scanning
technique ekokardiografi, ekokardiogram atau
angiokardiogram
3. Kateterisasi jantung
Tekanan akhir diastolik v kiri-a kiri dan tekanan
v.pulmonalis meninggi,
Tekanan atrium kanan baru meninggi pada keadaan
lanjut.
13
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan konservatif/paliatif hny utk
menunggu saat terbaik utk melakukan tindakan
bedah pada pasien yg protentially curable
1.
2.
3.
4.
Istirahat
Digitalisasi
Diuretik
Diet
14
CONT..
PENATALAKSAAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DS :
Pasien mengeluh lekas lelah
DO :
1. Pada gagal jantung kiri; sesak napas (menonjol),pada mlm hari
(paroximal nocturnal dyspnea);dpt tjd pada saat pasien berbaring tnp
bantal dan menghilang pd wkt duduk (ortopnea)
2. Batuk kronis disertai sputum yg berdarah
3. Retensi cairan
4. Oliguri
5. Edema tungkai jika pasien berdiri lama (edema ortostatik)
6. Bertambahnya berat badan
7. Gelisah berkeringat banyak
8. Sianosis perifer dan sentral
9. Takipnea
10. Wheezing dan ronkhi basah halus nyaring pada kedua basal paru
16
17
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sasaran 1 :
Pasien
menunjukkan
perbaikan fungsi
pernapasan
Sasaran 2:
Pasien mengalami
penurunan ansietas
1.
2.
3.
4.
Hasil yg diharapkan
Pernapasan tetap dlm bts normal
Intervensi :
5.
6.
7.
8.
9.
Hasil yg diharapkan :
Anak beristirahat dgn tenang & bernapas dgn mudah
19
Intervensi :
1. Beri diuretik sesuai ketentuan
2. Pertahankan masukan&keluaran yg adekuat
3. Timbang BB setiap hari pada waktu &dgn timbangan yg sama
4. Kaji adanya bukti peningkatan /penurunan edema
5. Pertahankan pembatasan cairan
6. Beri perawatan kulit pada edema
7. Ganti posisi sering
20
Istirahat mutlak
Pemberian oksigen
Pemberian obat
Pemberian diet
Eliminasi
Mobilisasi
Kurang pengetahuan ortu ttg penyakit
21