Anda di halaman 1dari 37

PENGANTAR

ILMU HUKUM
Disampaikan pada Acara
Diklat Teknis Pembentukan Peraturan PerundangUndangan
Tanggal 04 Agustus 2015
Di Kabupaten Bogor
Oleh Dr. H. Endang Juhari, SH, MH.
BADAN DIKLAT PROPINSI JAWA BARAT
2015

BIO DATA

NAM A
ALAMAT
ALAMAT

: Dr. H. ENDANG JUHARI ,SH,MH


KANTOR
: JL. WINDU 26 B ANDUNG
RUMAH
: JL. BUNGUR SARI III NO. 1
KOTA BANDUNG

KONTAK PRIBAD I
HP. 0811214267
R. (022) 7205059

RIWAYAT PEKERJAAN
KONSULTAN HUKUM TANAH/BISNIS
BIRO ORGANISASI SETDA JABAR
BIRO HUKUM SETDA JABAR
DINAS POLISI PAMONG PRAJA PROV.
JABAR
BPLHD PROV. JABAR
WIDYAISWARA BADAN DIKLAT PROV.
JABAR

HUKUM
Adalah sekelompok atau sekumpulan
peraturan, baik yang tertulis ataupun yang
tidak tertulis, yang berfungsi untuk mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam bidangbidang kehidupan yang tercakup dalam
pengaturannya di suatu wilayah tertentu
pada waktu atau masa tertentu

Hukum Tata Negara


Hukum
Publik
Hukum
Material

H
U
K
U
M

Tantra

Hukum Administrasi Negara

Hukum Tantra/
Pemerintahan

Hukum Pidana

* Hukum Pribadi
* Hukum Benda
* Hukum Objek Immaterial
* Hukum Perjanjian
Hukum Hukum * Hukum Keluarga
Priva = Perdata * Hukum Waris
* Hukum Penyelesaian Penyelewengan
Perdata
Secara Implisit sudah meliputi :
* Hukum Dagang
* Hukum Agraria
* Hukum Perburuhan

* Hukum Acara Tata Negara


Hukum Formal = * Hukum Acara Administrasi Negara
Hukum Acara
* Hukum Acara Perdata
* Hukum Acara Pidana

Hukum
Acara

Hukum
Hukum

Materil dan
Formal

Hukum Materil
adalah sekelompok peraturan hukum yang
mengikat semua orang untuk mentaatinya
berdasarkan isinya (materialnya)
Hukum Formal
adalah sekelompok peraturan hukum yang
mengikat semua orang untuk mentaatinya
berdasarkan prosedur/tata cara pelaksanaan
hukum materialnya, dalam bidang hukum yang
diaturnya masing-masing

Hukum
Hukum

Publik dan
Private/Perdata

Hukum Publik
adalah hukum dalam bidangnya yang mengutamakan
pengaturan kehidupan/kepentingan umum warga
masyarakat secara langsung dan secara tidak langsung
juga mengatur kehidupan/kepentingan pribadi dan
antarpribadi yang merupakan bagian dari kepentingan
umum tersebut.
Hukum Private
adalah hukum dalam bidangnya yang mengutamakan
pengaturan kehidupan/kepentingan pribadi dan
antarpribadi warga secara langsung dan secara tidak
lagsung juga mengatur kehidupan/kepentingan umum
yang merupakan himpunan dari kepentingan pribadi dan
antar pribadi itu.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM, KARENA


INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM.
MELINDUNGI MASYARAKAT DARI
TINDAKAN APARATUR DAN PIHAK LAIN
YANG SEWENANG-WENANG.
MELINDUNGI APARATUR DARI TINDAKAN
MASYARAKAT YANG MELAWAN HUKUM.

TATA URUTAN PER-UU-AN


1. BERDASARKA
N TAP MPR
NO.
II1/MPR/2000
:
1) UUD
1945
2). TAP
MPR
3)
UU/PERPU
4). PP
5).
KEPPRES

2. BERDASARKAN UU
NO. 10 TAHUN 2004.
1.

UUD 1945.

2.

UU

3.

PERPU

4.

PP.

5.

PERATURAN
PRESIDEN.

6.
7.

PERDA
PERDES

3. BERDASARKAN UU NO. 12
TAHUN 2011
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

UUD 1945
TAP MPR
UU/PERPU
PP
PERPRES
PERDA PROV
PERDA KABKOT
PER. MPR
PER. DPR
PER. DPD
PER. MK
PER. MA
PER. BPK
PER. KY
PER. BI
PERMEN
PER. Badan Lembaga/Komisi
PER. DPRD Prov.
PER. DPRD Kab/kot
PER. Kepala Desa/setingkat

NORMA

Adalah Pedoman bagi setiap


orang untuk bersikap tindak
secara benar, layak/pantas
dan bijaksana, baik bagi orang
lain maupun bagi dirinya
sendiri.

Perbedaan
Norma dan Peraturan
Norma adalah Pedoman yang
mewajibkan seseorang untuk melakukan
sesuatu atau pedoman yang melarang
seseorang untuk tidak melakukan
sesuatu, atau mungkin juga pedoman
yang memberi kebolehan dan pilihan
bagi seseorang untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.

Perbedaan
Norma dan Peraturan
Peraturan adalah wujud penuangan
dari sesuatu norma yang dinyatakan
berlaku untuk sesuatu atau
beberapa hal tertentu. Dari suatu
norma dapat dibuat banyak sekali
peraturan yang tidak terhitung
banyaknya.

* Perintah
Imperatif
Isi Norma

* Larangan
* Kebolehan

fakultatif

Norma kepercayaan/

Norma
menurut
bidang
yang
diaturnya

Normanorma
bukan
norma
hukum

Normanorma
hukum

keagamaan
Norma kesusilaan
Norma sopan santun
Norma adat istiadat
Norma alamiah

Norma hukum sipil

Norma hukum militer

SUMBER HUKUM dan


DASAR HUKUM
Sumber Hukum adalah segenap hal atau
pandangan atau kenyataan atau
keadaan yang (bisa) menimbulkan
terjadinya hukum yang baru.
Dasar Hukum adalah suatu peraturan
hukum yang sudah ada yang bisa
menimbulkan terjadinya peraturan
hukum yang baru

Sumbersumber
HUKUM

Formal
(yang
memiliki
bentuk
tertentu)

Material
(yang
tidak
memiliki
bentuk
tertentu)

Undang-undang
Kebiasaan/tradisi
Traktat
Doktrin
Yurisprudensi
Sumber-sumber Kebenaran
Sumber-sumber Kenyataan
Kebudayaan-kebudayaan
Internasional
Filsafat/falsafah bangsa
Kenyataan disfungsionalnya
hukum yang sudah ada
Tuntutan perkembangan
zaman

PENYUSUNAN
PERATURAN
DAERAH

PERATURAN DAERAH
1.
2.
3.
4.
5.

Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah


mendapat persetujuan bersama DPRD
Perda dibentuk dalam rangka penyelengaraan
Daerah Provinsi/ Kab/ Kota dan tugas perbantuan
Perda merupakan penjabaran lebih lanjut dari
peraturan perundang-undangan lebih tinggi dgn
memperhatikan ciri khas masing-masing daerah
Perda dilarang dengan kepentingan umum dan /
peraturan perundang-undangan lebih tinggi
Perda berlaku setelah diundangkan dalam lembaran
daerah

Asas
Pembetukan Peraturan
1. Kejelasan tujuan;
2. Kelembagaan atau organ pembentuk yang
tepat;
3. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan;
4. Dapat dilaksanakan;
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;
6. Kejelasan rumusan;
7. keterbukaan

Materi Muatan P eraturan


Asas Pengayoman
Asas Kemanusiaan
Asas Kebangsaan
Asas Kekeluargaan
Asas Kenusantaraan
Asas Bhineka Tunggal Ika
Asas Keadilan
Asas Kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan
Asas Ketertiban dan Kepastian Hukum
Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan

Penegakan Hukum
Penegak Hukum Formal di bidang Hukum
Administrasi ;
1.BPK
2.BPKP
3.IRJEN
4.INSPEKTORAT
5.Aparatur Pemerintah Daerah

Penegakan Hukum
Penegak Hukum Formal di bidang
Hukum Pidana ;
1.Polri
2.Jaksa
3.Hakim
4.KPK
5.PPNS
6.Satpol PP

Penegakan Hukum

Penegak Hukum In Formal ;


1.Masyarakat
2.NGO/ LSM/ Organisasi

Tahapan Penegakan
Hukum

1. Preemtif
2. Preventif
3. Refresif

Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia merupakan hak
dasar yang secara kodrati melekat pada
diri manusia, bersifat universal dan
langgeng, oleh karena itu harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan dan
tidak boleh diabaikan, dikurangi dan
dirampas oleh siapapun.(Filosofis)

Selain hak asasi, manusia juga


mempunyai kewajiban dasar antara
manusia yang satu terhadap yang lain
dan terhadap masyarakat secara
keseluruhan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

Hak asasi manusia adalah seperangkat


hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
manusia(pasal 1 ayat 1)

Kewajiban dasar manusia adalah


seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksana dan tegaknya hak asasi
manusia
Anak adalah setiap manusia yang
berusia di bawah 18 tahun dan belum
menikah, termasuk anak yang masih
dalam kandungan apabila hal tersebut
adalah demi kepentingannya

Diskriminasi adalah setiap pembatasan,


pelecehan atau pengucilan yang langsung
ataupun tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku,
ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial,
status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan politik, yang berakibat pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan pengakuan,
pelaksanaan atau penggunaan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik individual maupun kolektif
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial,
budaya dan aspek kehidupan lainnya

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap


perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja
maupun tidak sengaja atau kelalaian yang
secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan/atau mencabut
hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang ini,
dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia


yang selanjutnya disebut Komnas HAM
adalah lembaga mandiri yang
kedudukannya setingkat dengan
lembaga negara lainnya yang berfungsi
melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan dan mediasi
hak asasi manusia

Komnas HAM Bertujuan


Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan Hak Asasi Manusia sesuai dengan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
Meningkatkan Perlindungan dan penegakan
Hak Asasi Manusia guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan

Untuk mencapai tujuannya, Komnas HAM


melaksanakan fungsi pengkajian,
penelitian, penyuluhan, pemantauan dan
mediasi tentang hak asasi manusia
Komnas HAM beranggotakan tokoh
masyarakat yang profesional, berdedikasi
dan berintregita tinggi, menghayati citacita negara hukum dan negara
kesejahteraan yang berintikan keadilan,
menghormati hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia

Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang


berat meliputi :
Kejahatan Genosida
Kejahatan terhadap kemanusiaan

Kejahatan Genosida sebagaimana dimaksud dalam


pasal 7 huruf a adalah setiap perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan
cara
Membunuh anggota kelompok
Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota-anggota kelompok
Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya
Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok
Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu
ke kelompok lain

Kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam


pasal 7 huruf b adalah salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil, berupa :

Pembunuhan
Pemusnahan
Perbudakan
Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional
Penyiksaan
Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk
kekerasan seksual lain yang setara
Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama,
jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal
yang dilarang menurut hukum internasional
Penghilangan orang secara paksa
Kejahatan apartheid

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai